Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria adalah salah satu penyakit yang masih mengakibatkan masalah
besar pada kesehatan masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh Plasmodium sp.
Malaria merupakan penyakit yang membahayakan untuk kesehatan sehingga
dibutuhkan diagnosis dini yang tepat (National Institute of Malaria Research,
2009).
Malaria masih menjadi masalah kesehatan bagi dunia, berdasarkan data
WHO angka kematian yang tinggi sebesar 660.000, salah satunya di wilayah
Asia Tenggara. (WHO, 2012). Indonesia salah satu negara di kawasan Asia
Tenggara yang memiliki angka kejadian malaria cukup tinggi. Menurut
Departemen Kesehatan tahun 2009 bahwa angka kejadian malaria tertinggi di
kawasan Indonesia bagian Timur (Menteri Kesehatan RI, 2009)
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang memiliki permasalahan
dengan penyakit malaria. Saat ini masih ditemukan High Case Incidence(HCI)
pada sekitar 31 desa di 5 kabupaten (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2012).
Kabupaten Banyumas salah satu kabupaten dengan morbiditas penyakit
malaria cukup tinggi dibeberapa wilayah, terutama tahun 2011 dan 2012. Pada
tahun 2012 kejadian malaria tertinggi terdapat di Kecamatan Tambak sebesar
76 kasus (Dinas Kesehatan Banyumas, 2012). Menurut Kuswanto (2005) di
Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas terdapat beberapa faktor risiko
kejadian malaria yaitu kebersihan rumah, dinding rumah, ventilasi, genangan
air, sawah, parit, pemakaian kelambu, dan obat anti nyamuk. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Papua pada tahun 2007, bahwa penduduk yang
memiliki pendapatan < 1.006.000 memiliki risiko 4,32 kali untuk terkena
penyakit malaria (Babba et al., 2007).
Kebiasaan kegiatan yang dilakukan oleh manusia juga mempengaruhi
kejadian malaria seperti aktifitas di malam hari, pemasangan kelambu pada
tempat tidur, pemasangan kawat kasa, dan pemakaian obat anti nyamuk
(Karmelita, 2011). Sehingga berdasarkan pustaka diatas hipotesis dari
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan kelambu,
pemasangan kawat kasa, kebiasaan keluar malam hari, pemakaian obat
antinyamuk, riwayat sakit malaria, jumlah pendapatan, pernah pergi ke daerah
endemis, letak kandang ternak dan tempat perindukan nyamuk (genangan air,
rawa-rawa, semak-semak, dan hutan) terhadapkejadian malaria.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko malaria
yang terdapatdi Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas tahun 2012.
Sedangkan manfaat penelitian adalah menambah pengetahuan tentang faktor
risiko malaria dan untuk menambahkan informasi sebagai upaya preventif
kejadian malaria di Kecamatan Tambak tahun 2012
II.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan atau design penelitian yang digunakan adalah penelitian
observasi analitik matched case control study. Sampel pada penelitian ini
dibagi menjadi 2 yaitu sampel kasus dan sampel kontrol dimana keduanya
disamakan menurut umur dan jenis kelaminnya. Teknik pengambilan sampel
adalah total sampling, sehingga sampel kasus adalah setiap pasien
yang
III.
A. Hasil
Berdasarkan Analisis Bivariat (chi square test) dan analisis multivariat
didapatkan sebagai berikut;
Tabel 3.1 Hasil Analisis Bivariat Faktor Risiko Malaria di Kecamatan
Tambak 2012
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Faktor
Risiko
Pendapatan
Kategori
OR
1. < 1 juta
2. > 1 juta
3,95
Pemakaian
Kelambu
Pemasangan
Kawat Kasa
1. Ya
2. Tidak
1. Tidak
Memasang
2. Memasang
1. Ya
2. Tidak
3,100
1. Ya
2. Tidak
Kebiasaan
Keluar
malam hari
Penggunaan
obat
antinyamuk
Letak
kandang dari
tempat
tinggal
Riwayat
Pernah Pergi
ke
daerah
endemis
sebelumnya
Letak
semaksemak
dengan tepat
tinggal
Genangan
95%
CI
1,4426,642
0,93310,298
5,658111,17
3
2,09910,552
0,055
11,083
4,67326,285
0,000
1. > 10 meter
2. < 10 meter
3,619
1,7457,504
0,000
1. Ya
2. Tidak
24,375
3,144188,95
0,000
1. > 1 km
2. < 1 km
68,571
15,305
307,21
8
0,000
1. > 1 km
24,294
9,318-
0,000
25,081
4,706
0,003
0,000
0,000
Air
2. < 1 km
63,338
B. Pembahasan
Hasil Analisis bivariat pada setiap variabel faktor risiko kejadian
malaria menunjukan hubungan yang signifikan pada faktor risiko
pendapatan, pemasangan kawat kasa, kebiasaan keluar malam hari,
penggunaan obat antinyamuk, letak kandang, letak semak-semak, dan
genangan air. Ini didasarkan pada p-value < 0,05 dengan nilai 0,05.
IV.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan
dapat
Daftar Pustaka