Você está na página 1de 3

SINAPS DAN INTEGRASI NEURON

Ketika mencapai terminal alson, potensial aksi membebaskan pembawa pesan kimiawi yang
mengubah aktivitas selsel tempat neuron ini berakhir. Neuron dapat berakhir disalah satu dari
tiga struktur berikut: otot, kelenjar, arau neuron lain. Karena itu, bergantung pada di mana suatu
neuron berakhir, neuron dapat menyebabkan sel orot berkontrasi,kelenjar mengeluarkan
sel.<resinya, neuron lain menyalurkan pesan listrik di sepanjang jalur saraf atau fungsi lain. Jika
neuron berakhir di otot atau kelenjar, maka neuron dikatakan menyaraff, atau memasok, struktur
tersebut. Pertemuan antata saraf dan kelenjar atau otot yang disarafinya akan diterangkan
kemudian. Saat ini kita akan berkonsentrasi pada hubungan antara dua neuron-sinaps. (Kadangkadang kata sinaps digunakan untuk menjelaskan taut antara dua sel peka rangsang, tetapi kita
akan membatasi pemakaian kata ini untuk taut antara dua neuron).

Sinaps adalah taut antara neuron prasinaps dan pascasinaps.

Biasanya sinaps adalah hubungan antara satu terminal akson suatu neuron, yang dikenal sebagai
neuron prasinaps, dan dendrit atau badan sel neuron lain, yang dikenalsebagai neuron
pascasinaps. (Pra artinya"sebelum', dan pasca artinya "sesudah"; neuron prasinaps terletak
sebelum sinaps dan neuron pascasinaps terletak sesudah sinaps). Dendrit dan, dengan tingkat
yang lebih rendah, badan sel sebagian besar neuron menerima ribuan masukan sinaptik, yaitu
terminal akson dari banyak neuron lain. Sebagian neuron di susunan saraf pusat menerima
hingga 100.000 masukan sinaps (Gambar 4-15). Anatomi salah satu dari ribuan sinaps ini
diperlihatkan di Gambar 4-16a. Terminal akson suatu neuron prasinaps, yang menghantarkan
potensial aksinya menuju ke sinaps, berakhir di suatu pembengkakan ringan, slnalrtic bnob.
Synaptic knob mengandung vesikel sinaps, yang menyimpan pembawa pesan kimiawi spesifik,
neurotransmiter yang telah disintesis dan dikemas oleh neuron prasinaps. Synaptic knob terletak
dekat, tetapi sebenarnya tidak berkontak langsung, dengan neuron pascasinaps, neuron yang
potensial aksinya menjalar menjauhi sinaps. Ruang antara neuron prasinaps dan pascasinaps
disebut celah sinaps. Arus tidak menyebar langsung dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps
karena tidak terdapat saluran di membrane prasinaps untuk lewatnya Nat dan K- yang bermuatan
listrik. Karena itu, potensial aksi tidak dapat lewat secara elektris di antara dua neuron. Potensial
aksi di neuron prasinaps mengubah potensial neuron pascasinaps melalui metode kimiawi.

Sinaps hanya bekerja satu arah; yaitu, neuron prasinaps menyebabkan perubahan potensial
membrane neuron pascasinaps. tetapi neuron pascasinaps tidak secara langsung mempengaruhi
potensial neuron prasinaps. Penyebab hal ini akan jelas jika anda mempelajari kejadiankejadian
yang berlangsung di sinaps.

Neurotransmiter membawa sinyal menyeberangi suatu sinaps.

1. Ketika potensial aksi di neuron prasinaps telah menjalarke terminal akson (langkah,0,
perubahan potensial local ini memicu terbukanya saluran Ca2. berpintu voltase di synaptic
knob.
2. Karena Ca2. jauh lebih pekat di CES dan gradient listriknya mengarah ke dalam, maka ion ini mengalir ke
dalam synaptic hnob rr'elahi, saluran-saluran yang terbuka

3. Ca2* memicu pelepasan neurotransmiter dari sebagian vesikel sinaps ke dalam celah sinaps (langkah S). Pelepasan
ini terlaksana dengan eksositosis.

4. Neurotransmiter yang dibebaskan berdifusi menyeberangi celah dan berikatan dengan reseptor protein
spesifik di membran subsinaps, bagian membran pascasinaps yang tepat berada di bawah ,tna?tic knob (sub artinya

"di bawah'

5. Pengikatan ini memicu terbukanya saluran-saluran ion spesifik di membran subsinaps, mengubah permeabilitas
neuron pascasinaps terhadap ion (langkah g). Ini adalah saluran-saluran berpintu kimiawi, yang berbeda dari saluran
berpintu voltase yang berperan dalam pembentukan potensial aksi dan influks Ca'- ke dalam synaptic knob.

Karena terminal prasinaps mengeluarkan neurotransmitter dan membran subsinaps neuron pascasinaps memiliki
reseptor untuk neurotransmiter tersebut maka sinaps hanya dapat beroperasi
neuron pascasinaps.

dalam arah dari neuron prasinaps ke

Sebagian sinaps merangsang sementara yang lain menghambat neuron pascasinaps


.
neuron prasinap biasanya hanya mengeluarkan satu Setiap neurotransmiter; namun, neuron yang berbeda
mengeluarkan neurotransmiter yang berbeda pula. Setelah berikatan dengan reseptornya di membran
subsinaps, berbagai neurotransmitter ini menyebabkan beragam perubahan permeabilitas ion. Terdapat duajenis
sinaps, bergantung pada perubahan permeabilitas yang ditimbulkannya di neuron pascasinaps
oleh ikatan neurotransmiter spesifik dengan reseprornya: sinaps ehsitatorik dan sinaps inhibitorih.
SINAPS EKSITATORIK

Di sinaps eksitatorik, respons terhadap pengikatan suaru neurotransmitter ke reseptornya adalah terbukanya saluran kation
spesifik di membran subsinaps yang memungkinkan lewatnya Na- dan K. melalui saluran tersebut (lni adalah tipe saluran yang
berbeda dari yang pernah anda jumpai sebelumnya). Karena itu permeabilitas terhadap kedua ion ini meningkat pada saat yang
sama. Seberapa banyak ion yang berdifusi melalui saluran kation yang terbuka bergantung pada gradien elektrokimiawinya. Pada
potensial istirahat, gradien konsentrasi dan listrik untuk Na- mendorong perpindahan ion ini masuk ke neuron pascasinaps,
sementara hanya gradien konsentrasi untuk K. yang mendoron perpindahan ion ini keluar. Karena itu, perubahan permeabilitas
yang terpicu di sinaps eksitatorik menyebabkan perpindahan sedikit ion Kt keluar neuron pascasinaps, sementara ion
Nadalam jumlah relatif besar secara bersamaan masuk ke neuron ini. Hasilnya adalah perpindahan netto ion positif ke dalam sel.
Hal ini menyebabkan bagian dalam membran sedikit kurang negatif daripada saat potensial istirahat sehingga menimbulkan
depo Ia ri sas i kec i I neuron pascasi naps.
Pengaktifan satu sinaps eksitatorik dapat menyebabkan depolarisasi neuron pascasinaps yang mencapai ambang. Terlaiu
sedikit saluran yang terlibat di satu membran subsinaps untuk memungkinkan perpindahan ion yang adekuat untuk mengurangi
potensial menuju ambang. Namun, depolarisasi ringan ini membawa neuron pascasinaps lebih dekat ke ambang. Meningkatkan
kemungkinan bahwa ambang akan tercapai (sebagai respons terhadap input eksitatorik selanjutnya) dan akan timbul aksi. Yaitu,

membran kini lebih peka rangsang (lebih mudah mencapai ambang) daripada saat istirahat. Karena itu, perubahan potensial
pascasinaps yang terjadi di sinaps eksitatorik ini disebut potensial pascasinaps eksitatorik (PPE)

SINAPS INHIBITORIK
Di sinaps inhibitorik, pengikatan neurotransmiter yang berbeda dengan reseptornya meningkatkan permeabilitas membran

K. atau Cl. Pada keadaan tersebut kasus, perpindahan ion yang terjadi biasanya menyebabkan
hiperpolarisasi hecil nevon pascasinaps-yaitu, negativitas bagian dalam yang lebih besar. Pada peningkatan P**, lebih banyak
subsinaps terhadap

muatan positif keluar dari sel melalui efluks K., meninggalkan muatan lebih negatif di bagian dalam sel. Untuk menimbulkan
hiperpolarisasi membran pada peningkatan P.,-, lebih banyak muatan negatif masuk ke sel dalam bentuk ion Cl', karena

konsentrasi Cl- di luar sel jauh lebih tinggi, daripada yang terdorong keluar oleh gradien listrik yang terbentuk oleh
potensial membran istirahat Pada keduanya, hiperpolarisasi kecil ini membawa potensial membran semakin jauh dari ambang
memperkecil kemungkinan bahrna neuron pascasinaps akan mencapai ambang dan mengalami potensial atr<si. Yaitu,
membran kini kurang peka rangsang (lebih sulit dibawa ke ambang oleh masukan eksitatorik) dibandingkan ketika keadaan
istirahat. Membran dikatakan terhambat oleh keadaan ini, dan hiperpolarisasi kecil sel pascasinaps disebut potensial pascasinaps

inhibitorik (PPI).
Di sel yang potensial keseimbangannya untuk Cl- sama dengan potensial istirahat, peningkatan P.,- tidak
menyebabkan hiperpolarisasi karena tidak terdapat gaya pendorong untuk memindahkan C1-. Pembukaan saluran

Cl'di

sel-sel ini cenderung menahan membran pada potensial istirahatnya, mengurangi kemungkinan tercapainya ambang.
Perhatikan bahwa PPE dan PPI dihasilkan oleh pembukaan saluran-saluran berpintu kimiawi, tidak seperti potensial
aksi, yang dihasilkan oleh pembukaan aksi, yang dihasilkan oleh pembukaan saluran-saluran berpintu voltase.

PENUNDAAN SINAPS
Perubahan sinyal listrik

di neuron prasinaps (potensial aksi) menjadi sinyal listrik di neuron pascasinaps (PPE atau

PPI) dengan cara kimiawi (melalui ikatan neurotransmiter-reseptor) memerlukan waktu. Penundaan sinaps ini
biasanya berlangsung selama 0,5 sampai 1 mdet. Di jalur saraf sinyal sering harus melewati rangkaian neuron. Semakin
kompleks jalurnya, semakin besar penundaan sinaps dan semakin lama wahtu reaksi total (waktu yang diperlukan untuk
berespons terhadap kejadian tertentu).

Setiap ikatan neurotransmiter-reseptor menghasilkan respons yang sama.


Banyak bahkan kimia berfungsi sebagai neurotransmitter Meskipun neuroffansmiter bervariasi dari satu sinaps ke

Você também pode gostar