Você está na página 1de 7

Makalah

Arti Penting Penerapan Demokrasi dalam Pemilihan Umum

Di ajukan guna memenuhi syarat Mata Kuliah:

Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :
Nama
Nim
Jurusan

: Alfin Khaira
: 1200416
: Teknologi Pendidikan

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2014 / 2015

Arti Penting Penerapan Demokrasi dalam Pemilihan


Umum
A. Latar Blakang Masalah
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya
berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan). Dengan demikian, secara bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana kedaulatan
atau kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat. Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh
negara di dunia , sebagai sudah di tunjukan oleh hasil study UNESCO di kutip dari buku Kaelan Pada
awal 1950-an yang mengumpukan lebih dari 100 Sarjana Barat dan Timur , sementara di Negara
Negara demokrasi itu pemeberian peranan kepada Negara dalam porsi yang berbeda (kendati sama
sama Negara yang menganut sisitem demokrasi ) .
Dalam suatu Negara misalnya dapat menerapkan sisitem presidensial atau sisitem parlemen
, dalam Sistem Presidensial menekankan pentinya pemilihan presiden secara langsung dari rakyat ,
dalam system ini kekuasaan eksekutif (kekuasaan menjalankan pemerintahan ) sepenuhnya berada di
tangan presiden .Oleh karena itu presiden adalag merupakan kepala eksekutif (head of government )
dan sekaligus menjadi kepala Negara ( head of State ). Salah satu wujud dari demokrasi adalah
pemelihan umum yang di selingarakan untuk memilih calon pemimpin , Pemilu adalah suatu proses di
mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatanjabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat
pemerintahan, sampai kepala desa. Oleh karena itu pemilihan umum sangat menentukan nasib suatu
daerah yang mengangkat pemimipinnya . Namun pada beberapa kasusu terdapat beberapa
kecurangan yang terjadi , yang biasanya di lakukan oleh calon atau pendukung calon pemimpin .
Karana sering terjadinya kecurangan kecurangan kebanyakan masyarakat lebih memilih
untuk Golput (Golongan Putih) atau tidak memilih , mereka kecewa dengan kelakuan dari oknum
tersebut . Kekecewaan pada masyarakat lebih bertambah manakala seorang yang terpilih namum tidak
menjalankan tugasnya dengan semestinya bisalnya saja sang terpilih terjebak kasus KKN , kekerasan ,
sampai pelecehan seksual . Jadi masyarkat berangapan dari pada memilih orang yang akan
menghancurkan lebih baik tidak memilih agar tidak merasa kecewa di kemudian hari atas pilihan
mereka .
Namun dalam sebuah Negara yang memakai azaz demokrasi hal tersebut lebih baik di
tiadakan karena merugikan hak suara kita dalam menentukan siapa yang akan menuntun kita kearah
yang lebih sejahtera . Dalam kasus kecuranga pemilu tentu saja pemerintah tidak hanya tingal diam ,
KPU di dalam kasus ini di tuntut untuk lebih adil , tegas ,dan tertib , karna merupakan tugas wajib dari
badan pemilihan umum yang akan di berikan sangsi bilamana tidak menjalankan tugasnya denga
peraturan terkait . Demokrasi menghendaki, kekuasaan tidak dipegang oleh segelintir orang, tetapi
oleh kita semua dengan melakukan pengecekan ulang dan perbaikan-perbaikan secara bertahap.
Melalui Pemilu langsung, masyarakat pemilih bisa menilai apakah pemerintahan dan perwakilan
pantas dipilih kembali atau justru perlu diganti karena tidak mengemban amanah rakyat. Melalui
Pemilu, pemerintahan sebelumnya yang tidak memihak rakyat bisa diganti. Jika pemimpin yang
dipilih oleh rakyat pada Pemilu sebelumnya ternyata kebijakannya tidak memihak rakyat maka rakyat
bisa bertanggungjawab dengan tidak memilihnya lagi di Pemilu berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat di susun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud Demokrasi
2. Bagai mana kedudukan demokrasi dalam Pemilu
3. Bagaimana loyalitas masyarakat terhadap pemilihan umum

C. Pembahasan
I.

Arti dan Perkembangan Demokrasi

Kata Demokrasi berasal dari bahas latin Demos dan Cretos . Kini telah menjadi kosa kata
umum dalam kehidupan sehari hari , namun demikian demokrasi Konsep yang masih di salah
pahami dan di salah gunkan manakala rezim rezim totliter dan dictator meliter berusaha
memperoleh dukungan rakyak dengan menempelkan lebel demokrasi pada diri mereka sendiri .
(USIS,1991:4)
Demokrasi merujuk pada konsep kehidupan Negara atau masyarakat dimana warganegara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintah melalu wakilnya yang di pilih : pemeritahnya
mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara , beragama , berpendapat , berserikat dan
menegakan rule of-law , adanya pemerintahan yang menghormati hak hak kelompok minoritas ;
dan masyarakat dan masyarakat warganegaranya saling memberikan perlakuan yang sama .
Pengertian di atas merujuk kepada ucapan Abraham Lincoln demokrasi adalah suatu pemerintahan
dari rakyat , oleh rakyat dan untuk rakyat
Secara evolusioner proses demokratisasi di masa modern di kategorikan ke dalam tiga
gelombang , yaknik gelombang balik pertama ( 1828 1926 ) , yang berakar pada Revolusi Prancis ;
gelombang balik pertama ( 1922 1942 ) , yang di tandai adanya kecendrugan demokrasi yang
mengecil dan muncul rezim otoriter menjelang perang dunia ke II ; Gelombang pendek demokrasi ke
(1943 1962) ,yang di tandai dengan kemunculan lembaga lembaga demokrasi di wilayah
pendudukan sekutu pada masa perang dunia ke II . Dengan munculnya rezim rezim demokratis
mangantikan rezim totaliter di sekitar 30 negara dalam kurun waktu 15-an tahun .

Secara khusus , perekmbangan demokrasi dalam Negara kebangsaan Indonesia sejak


proklamasi kemerdekan Indonesia 17 Agustus 1945 sampai saat ini dengan mengacu pada pada
konstitusi yang pernah dan sedang berlaku , yaknik UUD 1945 , kostitusi RIS 1949 dan UUDS 1945
serta prakis kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang menjadi dampak langsung dan dampak
pengiring dan berlakunya setiap kostitusi serta dampak perkembangan internasional pada setiap
zamannya .
II.

Kedudukan Demokrasi dalam Pemilu

Demokrasi yang utuh dan kebebasan berpendapat di depan umum kepada rakyatnya dengan
disertai dengan tanggungjawab individu masing-masing merupakan sebuah fungi demokrasi pada
pemilu .
a.

Pengertian Pemilu
Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk
mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beranekaragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai
kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi
jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata
pemilihan lebih sering digunakan.
Pengambilan keputusan menurut UUD 1945 di rinci sebagai berikut :
1. Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok Pikiran ke III yaitu Oleh karena itu
system Negara yang terbentuk dalam UUD 1945 , harus berdasarkan atas kedaulatan
rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/ Perwakilan . Memang aliran ini sesuai
dengan sifat Masyarakat Indonesia .
2. Putusan Majelis Permusyaratan Rakyat di tetapkan dengan suara terbanyak ,
pasal 7B ayat (7)
Asas Pemilu Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia Pemilu yang LUBER dan
Jurdil mengandung pengertian bahwa pemilihan umum harus diselenggarakan
secara demokratis dan transparan, berdasarkan pada asaas-asas pemilihan yang
bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia,serta jujur dan adil .

b. Berdemokrasi dalam Pemilu


Dengan melihat rumusan yang dipakai oleh pembentuk UUD 1945, yaitu
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Bahwa negara kita
bedasarkan atas negara hukum yang dilandasi pancasila dan UUD 1945 dengan
pengertian adanya system demokratis yang bertanggugjawab dari individu masingmasing. Negara kita menjamin kebebasan tiap-tiap individu untuk mengeluarkan
pendapat dan aspirasinya.
Berarti Demokrasi di sini adalah sebagai pedoman atau cara dalam melakukan
pemilihan terhadap calon pemimpin yang akan berkuasa atas suatu bidang , wilayah ,
dll .bisalnya saja pada Pemilihan Umum Presiden Republik Indonesia memiliki
ketentuan atas Pembatasaan Kekuasaan yang di rumuskan dalam UUD 1945 :
1. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 kedaulatan di tangan rakyat ...
Kekuatan politik rakyat dilaksanakan lewat pemilu untuk membentu
MPR dan DPR setiap 5 tahun sekali .
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat meiliki kekuasaan melakukan
perubahan terhadap UUD , melantik Presiden dan Wakil Presiden , serta
melakukan impacmant terhadap presiden jikalau melangar konstitusi
3. Pasal 20 Ayat (1) Memuat Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi
pengawasan , yang berarti melakukan pengawasan terhadap jalanya

pememrintahan yang di jalankan oleh Presiden dalam jangka waktu 5


tahun
Dalam pembatasan kekuasan menurut konsep mekanisme 5 tahun kekuasan
sebagaimana tersebut di atas , menurut UUD 1945 mencakup antara lain :
periode kekusan , pengawsan kekuasaan dan pertangung jawaban kekuasaan
Pemilu dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan
kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi,
meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam
pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang
demokratis.
III.

Loyalitas Masyarakat akan Pemilu ( Presiden )

Jumlah pemilih yang tidak menggunakan suara dalam pemilihan legislatif pada Rabu
(09/04) mengalami sedikit penurunan antara lain karena adanya harapan baru, hasil penghitungan
cepat.Berdasarkan hasil penghitungan cepat Indikator Politik, jumlah pemilih yang tidak
menggunakan suaranya atau golput tercatat 27%.
Dengan demikian tingkat partisipasi pemilih kali ini mencapai 73% atau mengalami kenaikan
2% jika dibandingkan pemilu 2009 lalu."Tingkat kenaikan itu mungkin (karena) pada pemilu ini
banyak kontroversi dan banyak pemilih yang terlibat secara emosional meskipun tidak radikal. Nah,
itu yang membuat mereka lebih terlibat dengan peristiwa politik," kata Kuskridho Ambardi
menjelaskan hasil penghitungan cepat Indikator Politik.
Sebagai contoh, lanjut Kuskridho, ada pemilih yang menentang pencalonan Gubernur DKI
Joko Widodo dalam pemilihan presiden mendatang sehingga pemilih tersebut datang ke tempat
pemungutan suara untuk memilih partai di luar PDI Perjuangan."Untuk Prabowo juga ada yang anti
dan mereka mencoblos yang bukan partainya Prabowo. Isu-isu kontroversial itu membuat pemilih,
terutama pemilih pemula, menjadi terlibat," jelas Kuskridho Ambardi.
Menurut Direktur riset SMRC Djayadi Hanan, kekecewaan politik terhadap para elite politik
di pemerintahan dan parlemen yang diwujudkan dalam bentuk golput dibarengi dengan antusiasme
publik tahun ini."Publik menganggap ada harapan baru dalam pemilu ini karena akan adanya
pemerintahan baru. Di sisi lain, publik juga melihat, meskipun tidak banyak, ada sejumlah figur
alternatif yang bisa diharapkan untuk menjadikan pemerintahan ke depan lebih baik dari sekarang,"
jelasnya. Kita sudah sangat sulit mencoba keluar dari awan kediktatoran dengan mengorbankan
banyak waktu, biaya dan nyawa demi menuju kecerahan demokrasi dengan kebebasan berpendapat
dan berekspresi. Namun, yang muncul saat ini adalah sikap acuh kita masyarakat Indonesia, yang
timbul dari kebebasan berpendapat dan berekspresi yang kebablasan.
Ada beberapa faktor yang membuat kita (masyarakat Indonesia) enggan berpartisipasi dalam
pemilu, diantaranya adalah anggapan bahwa pemilu tidak berkaitan dengan segala kebutuhan kita
(jalan bagus, biaya kuliah, keamanan, peluang pekerjaan dll), doktrin teologis, kebingungan akan
banyaknya isu yg bermunculan mengenai parpol dan calon presiden dan kekecewaan akan kegagalan
sistem pemerintahan yang sebelumnya.
Berikut ini adalah fakto penyebab terjadinya golput di pemilihan umum:
a)

Anggapan pemilu tidak berimbas pada kebutuhan

Beberapa masyarakat yang memilih untuk golput biasanya memiliki anggapan bahwa
sesungguhnya hasil dari pemilu tidak berimbas pap-apa bagi kebutuhan mereka.

b)

Doktrin Teologis

Masyarakat dalam golongan yang fanatik akan satu agama tertentu dapat digolongkan
sebagai masyarakat yang rentan akan perilaku golput. Biasanya hal ini terjadi saat pimpinan
keagamaan memfatwakan bahwa pemerintah yang tiak sesuai dengan ajaran agamanya
adalah sesuatu yang haram dan berpartisipasi di dalamnya juga ikut haram, termasuk
mencoblos.
c) Kebingungan Karena Banyaknya Isu-Isu (Biasanya Anak Muda dan Masyarakat Awam)
Banyaknya isu atau pemberitaan mengenai beberpa parpol dan subjek yang dipilih adalah hal
yang wajar untuk menjatuhkan pamor salah satu kandidat. Dan bagi pemilih muda dan
masyarakat awam, keadaan seperti ini sungguh sangat membingungkan hingga pada
akhirnya mereka jadi enggan untuk memilih karena bingung atau karena doktrin golput atau
berakhir menjadi swing voters (belum mempunyai pilihan saat masuk bilik suara).
d)

Kegagalan sistem pada pemerintahan sebelumnya

Kekecewaan pastinya sedikitnya akan membawa kepada ketidak percayaan, dan kekecewaan
yang terulan akan membawa pada dampak traumatis, atau dalam hal ini bisa disebut
sebagai frustasi kolektif yang terjadi dikarenakan kegagalan pemerintah seblumnya sehingga
menghilangnkan harapan untuk perubahan kedepan serta menjadikan masyarakat yang
kecewa menyamaratakan semuanya sebagai kegagalan.

Kondisi di atas mungkin dialami oleh pemilih di daerah lain, meskipun berbagai macam
tanggapan tentang pemilu namun bagaimanapun juga pemilu sangat penting bagi bangsa
indonesia, kalau diibaratkan sebuah rumah dimana terdiri dari pondasi sampai atap dan
mempunyai komponen-komponen yang saling melengkapi dan tidak bisa berdiri sendiri, tidak
boleh saling meremehkan satu sama lain. Setiap warga mempunyai peran masing-masing, jika
semua bersatu dan berperan sesuai dengan porsinya diharapkan Indonesia semakin berkembang
dan maju .Kita semua mengharapkan adanya perbaikan-perbaikan berdasarkan pemilu 9 april,
sehingga kekurangan-kekurangan pemilu kemarin dapat di perbaiki. Siapapun capres dan
cawapresnya, mereka adalah manusia bukan malaikat atau dewa, artinya beliu-beliu tersebut
mempunyai kelemahan dan kekurangan yang pernah dilakukan dan mungkin bisa berbuat salah,
dengan dasar tersebut kita mempunyai pilihan untuk memilih salah satu dari capres dan
cawapresnya, yang di anggap paling baikbaik dan baik. The best of the best

D. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan :

2.

Dari pembahasan di dalam makalah ini yang berjudul Arti Penting Demokrasi dalam
Pemilihan Umum di Indonesia dapat di simpulkan bahwa , demokrasi merupakan titik tentu
dalam kemajuan sebuah zaman bagi Negara yang menganut azaz tersebut , dimana demokrasi
merupakan pengertian dari pengambilang keputusan dengan cara berpartisipasi secara langsung
untuk menentukan cita cita dari sebuah bangsa tersebut . Salah satu wujud dari demokrasi
ialah pelaksanan Pemilihan Umum untuk memilih calon pemimpin .
Namun pada kenyataan dari tahun ke tahun Pemilu selalu saja ada warganaegara yang
Golput atau tidak ikut memilih , hal itu terjadi karena berbagai alasan . hal itu di sebabkan karena
konsep pemilu yang sebenarnya tidak tertanam dalam diri masyarakat tersebut , mereka tidak
mengerti bahwa yang akan mewujudkan cita cita bangsa adalah mereka .
Oleh sebab itu pemilu bisa di katakana wajib jika kita ingin memajukan bangsa kita
denga cara memilih calon pemimpin yang kita rasa baik , karna pada hakekatnya manusia tidak
luput dari kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja . Tugas kita di sini iyalah
memilih yang paling baik dari yang terbaik .
Sarang :
Perjalanan bangsa ini untuk dapat hidup berdemokrasi cukup panjang, sehingga
diharapkan para generasinya nanti akan terpacu untuk terus belajar
bagaimanamengimplementasikan kehidupan yang berdemokratis. Tentunya dengan melihat
serta menilik sejarah lahir dan berkembangnya demokrasi .

E. Daftar Pustaka
Kaelan dan Zubaidi, Acmad, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Pradikma ;
Jakarta
Hassan, Muhardi .dkk, 2008. Silabus Matakuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan
Kewarganegaraan, di selengarakan atas kerjasama TimPengajar Pendidikan Kewarganegaraan
UNP.Universitas Negeri Padang ; Padang
http://politik.kompasiana.com/

Você também pode gostar