Você está na página 1de 3

Posisi penempatan water stop2. Pada saat pengecoran.

Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari


concrete mixer truck diambil sampelnya. Sampel diambilmenurut ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi.Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk
selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.5. Pekerjaan pengecoran.Pengecoran dilakukan secara
langsung dan menyeluruh yaitu dengan menggunakan Concrete Pump Truck.Pengecoran yang berhubungan dengan
sambungan selalu didahului dengan penggunaan bahan Bonding Agent.6. Pekerjaan curingCuring dilakukan sehari (
24 jam ) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontroluntuk tetap dalam keadaan
basah.Jadi, untuk kolom pada bangunan berlantai 2 atau lebih, di butuhkan kolom yang kuat dan kokoh sebagai
dasar penopang beban yang besar dari atas, kolom yang baik untuk bangunan ini adalah dengan ukuran 30/40 atau
40/40ke atas. Ukuran kolom ini disesuaikan dengan kebutuhan pada beban bangunan.B. BALOKBalok untuk
bangunan berlantai 2Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstruksi beton
bertulang.Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan menggambar penulangan pelat atap/lantai,
karenadalam menggambar penulangan balok, tulangannya harus dibuka satu persatu ( harus digambarkan bukaan
tulangan)agar kelihatan jelas susunan tulangan-tulangan yang digunakan dan bentuknya.Tulangan yang dipilih
luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan serta memenuhi persyaratankonstruksi beton bertulang.

Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok

Diameter tulangan pokok minimal 12 mm

Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak bersih 3 cm pada bagianbagianyang memikul momen maksimal.

Hindarkan pemasangan tulangan dalam 2 (dua) lapis untuk tulangan pokok.

Jika jarak tulangan atas dan tulangan bawah (tulangan pokok) dibagian samping lebih dari 30 cm, harus
dipasangtulangan ekstra (montage)

Tulangan ekstra (montage) untuk balok tinggi (untuk balok yang tingginya 90 cm atau lebih luasnya minimal 10
%luas tulangan pokok tarik yang terbesar dengan diameter minimal 8 mm untuk baja lunak dan 6 mm untuk
bajakerasSelimut beton (beton deking) pada balok minimal untuk kontruksi

Di dalam : 2.0 cm

Di luar : 2.5 cm

Tidak kelihatan : 3.0 cmApabila tegangan geser beton yang bekerja lebih kecil dari tegangan geser beton yang
diijinkan, jarak sengkang / beugel dapat diatur menurut peraturan beton dengan jarak masimal selebar balok dalam
segala hal tidak boleh lebihdari 30 cm.Jika tegangan geser beton yang bekerja lebih besar dari tegangan geser beton
yang diijinkan, maka untuk memikul /menahan tegangan yang bekerja tersebut ada 2 (dua) cara:

Tegangan geser yang bekerja tersebut seluruhnya (100 %) dapat ditahan/dipikul oleh sengkang-sengkang atau
olehtulangan serong / miring sesuai dengan perhitungan yang berlaku.

Apabila tegangan geser yang bekerja tersebut ditahan / dipikul oleh kombinasi dari sengkang-sengkang dantulangan
serong / miring (sengkang-sengkang dipasang bersama-sama dengan tulangan serong / miring atau dengan
kata lain sengkang bekerjasama dengan tulangan serong), maka 50 % dari tegangan yang bekerja tersebut
harusdipikul / ditahan oleh sengkang-sengkang dan sisinya ditahan / dipikul oleh tulangan serong/miring.Tulangan
tumpuan harus dipasang simetris (tulangan tumpuan bawah harus dipasang minimal sama dengan tulangantumpuan

atas).Kolom untuk bangunan lantai 2Yang perlu mendapatkan perhatian dalm menggambar penulangan kolom
antara lain:

Penyambungan kolom di atas balok atau sloof

Seperempat tinggi kolom jarak sengkang lebih rapat dari pada bagian tengah kolom

Lebar kolom lebih dari 30 cm diberi tulangan tambahan di tengah-tengah lebar

Minimal tulangan pokok kolom menggunakan diameter 12 mmC. DINDING1. Pengertian DindingDinding
merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segistruktur
dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa
dinding struktural (bearing wall). Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuatdengan rangka
(untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material
sesuai kebutuhannya, antara lain :a. Dinding batu buatan : bata dan batako b. Dinding batu alam/ batu kalic. Dinding
kayu: kayu log/ batang, papan dan sirapd. Dinding beton (struktural

dinding geser, pengisi

clayding wall/ beton pra cetak)Dinding yang digunakan untuk bangunan berlantai 2 atau lebih sebaiknya
menggunakan dinding struktrural, di manadinding tersebut menerima beban dari beban di atasnya. Mengapa di pilih
dinding struktural, ini di karenakandinding struktural membantu kolom untuk menerima beban yang besar dari
bangunan berlantai 2 atau lebih,sehingga keamanan dan kenyaman dari bangunan tersebut terjaga. Namun untuk
efisiensi biaya dan waktu, dindingnon-struktural juga dapat di gunakan, namun biasanya maks. Hanya untuk
bangunan berlantai 2. Jika lebih dari bangunan berlantai 2, maka kekuatan kolom harus di perbesar.2. Bahan - Bahan
DindingA. DINDING BATADinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunanyang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar peraturan bahan
bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10(peraturan bata merah). Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan
ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min.1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus
diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag,dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan
menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb. Pengerjaan
dinding pasangan bata dan plesterannya harussesuai dengan syarat-syarat yang ada, baik dari campuran plesterannya
maupun teknik pengerjaannya. (MateriPasangan Bata)B. DINDING BATAKOBatako merupakan material untuk
dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri daricampuran tras, kapur (5 : 1), kadang

kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa
menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang.Selain itu apabila dicetak dan diolah
dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran+acian
lagi untuk finishing.Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara lain:1.
Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.2. Pada saat pemasangan dinding, tidak
perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh direndam dengan air.3. Pemotongan batako menggunakan palu dan
tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu yang lancip.4. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut
pertemuan dan berakhir di tengah

tengah.5. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan balok beton bertulang
yangdicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.C.
DINDING KAYU LOG/ BATANG TERSUSUNKontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah
tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak
memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karenasudah merupakan dinding struktural.D. DINDING
PAPANDinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk
dindingeksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal. Konstruksi papan dipaku/
diskrup pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran 2 m,
tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll). Pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/
hubunganantar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang

bisamengalami muai dan susut.E. DINDING SIRAPDinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang
paling baik dalam penyesuaian terhadap susut danmuai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik
terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala
datar ukuran
1)
pada papan atau reng, dengan 2

4lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap 55

60 cm).F. DINDING BATU ALAMDinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas.
Prinsip pemasangannya hampirsama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-seling. Untuk
menyatukan batu diberi adukan(campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan
PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki
ketebalan min. 30 cm,sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan.
Diposkan oleh Rizki khaharudin Akbar di Senin, Januari 28, 2013 Label: Arsitektur
0 komentar:Poskan Komentar
Silahkan Berkomentar Tentang Artikel ini.....Jangan lupa likenya ya!Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Você também pode gostar