Você está na página 1de 6

American Thyroid Association (ATA) menyatakan bahwa krisis tiroid memerlukan pendekatan multimodality antara lain:

1. Farmako terapi : beta adrenergik blokade, obat anti tiroid, iodida anorganik, kortikosteroid.
2. Menjaga suhu tubuh dengan memberikan selimut pendingin dan asetaminofen.
3. Resusitasi cairan tubuh.
4. Dukungan pernafasan atau respiratory support.
5. Pemantauan di unit perawatan intensif. Pasien dengan krisis tiroid harus dirawat di Intensive Care Unit agar dapat dimonitoring keadaan kardiovaskular, cairan,
keseimbangan elektrolit, dan penanganan hipertermia. (Schraga ED. 2012)
Manajemen pasien:
1. Pasang jalur iv untuk medikasi dan cairan.
2. Beri cairan iv yang mengandung glukosa untuk menggantikan simpanan glikogen di hati yang sudah berkurang. Selain itu cairan iv juga diberikan untuk rehidrasi, karena
demam dan laju metabolik yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi. (Marianne Sounorus Baird & Susan Bethel. 2011)
3. Beri propiltiourasil oral dengan dosis bertahap (sesuai program) 200-300 mg setiap enam jam setelah dosis awal 800-1200 mg per oral diberikan untuk menghambat
pembentukan hormon tiroid dan menyekat konversi T4 menjadi T3 yang merupakan bentuk aktif hormon tiroid. PTU menjadi pengobatan pertama dan lebih efektif pada
kasus krisis tiroid dibanding dengan Methymazole dan dapat digunakan pada pasien hamil. Jika pasien tidak bisa menelan, obat bisa diberikan melalui NGT. Iodides dapat
diberikan beberapa jam setelah PTU untuk mencegah kelebihan penyimpanan hormon di kelenjar tiroid. (Marianne Sounorus Baird & Susan Bethel. 2011)
4. Beri natrium iodin iv 2 kali sehari
5. Beri deksametason 2 mg iv setiap enam jam. Glukokortikoid dapat membantu menekan keluarnya hormon tiroid dan mencegah insufisiensi adrenal
6. Beri propanolol 20-80 mg per oral atau 2-10 mg iv sesuai program. Propanolol (penyekat beta-adrenergik) tidak diberikan pada pasien dengan asma. Hal ini bisa
menyebabkan konstriksi otot bronkial dan mengurangi curah jantung.
7. Berbagai masalah jantung seperti fibrilasi atrium, aritmia jantung, dan takikardia dapat ditangani dengan preparat simpatolitik propanolol dalam bentuk kombinasi dengan
digitalis yang merupakan terapi efektif untuk mengurangi gejala jantung yang berat
8. Kontrol adanya demam misalnya dengan kompres es, mandi air dingin, dan minum asetamenofen. Salisilat (aspirin) tidak diberikan karena dapat memperburuk krisis
tiroid
9. Oksigen Oksigen yang sudah dilembabkan (humidifikasi) diberikan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan memenuhi kebutuhan metabolik yang tinggi. Hasil
pemeriksaan gas darah arteri atau pulsa oksimetri dapat digunakan untuk memantau status repiratorius. O2 diberikan dengan nasal canul atau masker untuk
mempertahankan SPO2 sampai dengan 90%
10. Hidrokortison diresepkan untuk mengatasi syok dan insufisiensi adrenal.
11. Reserpin/guanetidin untuk menurunkan jaringan katekolamin
12. Nutrisi parenteral total
13. Digoksin dan atau diuretik untuk gagal jantung kongestif. (Susan et al. 1998)
14. Pertahankan lingkungan yang tenang, tenangkan keluarga dan kurangi stressor serta kecemasan dengan metode distraksi. (Mary Baradero et al. 2009)
15. Selain itu, keseimbangan cairan perlu diperhatikan karena biasanya terjadi pengeluaran keringat yang banyak sehingga ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi. (David
Rubenstein et al. 2003)

Dapus:
Baird, Marianne Sounorus & Bethel, Susan. (2011). Manual of Critical Care: Nursing Interventions and Collaborative Management. Sixth Edition. Missouri: St. Louis

Baradero, Mary. Dayrit, Mary Wilfrid. Siswadi, Yakobus. (2009). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Endokrin. Jakarta: EGC
Tucker, Susan Martin et al. (1998). Standart Perawatan Pasien: proses keperawatan, diagnosis, dan evaluasi edisi 5. Jakarta: EGC

Assalamualaikum saya Qumairy dari kelompok 7 ingin menyimpulkan jawaban teman-teman untuk pertanyaan dari saudara Hartono dan sedikit menambahkan berdasarkan
hasil pencarian saya.

Dalam penatalaksanaan Krisis Tiroid ada 2 aspek yang harus diperhatikan, yaitu medis dan pasien.
terapi medis seperti pada gambar yang saya lampirkan memiliki tujuan untuk memblokade efek perifer, inhibisis sintesis hormone, blokade pelepasan hormone, dan
pencegahan konversi T4 menjadi T3.
sedangkan manajemen pasien terdiri dari:
1.

Pasang jalur iv untuk medikasi dan cairan.

2.
Beri cairan iv yang mengandung glukosa untuk menggantikan simpanan glikogen di hati yang sudah berkurang. Selain itu cairan iv juga diberikan untuk rehidrasi, karena
demam dan laju metabolik yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi. (Marianne Sounorus Baird & Susan Bethel. 2011)
3.
Beri propiltiourasil oral dengan dosis bertahap (sesuai program) 200-300 mg setiap enam jam setelah dosis awal 800-1200 mg per oral diberikan untuk menghambat
pembentukan hormon tiroid dan menyekat konversi T4 menjadi T3 yang merupakan bentuk aktif hormon tiroid. PTU menjadi pengobatan pertama dan lebih efektif pada kasus
krisis tiroid dibanding dengan Methymazole dan dapat digunakan pada pasien hamil. Jika pasien tidak bisa menelan, obat bisa diberikan melalui NGT. Iodides dapat diberikan
beberapa jam setelah PTU untuk mencegah kelebihan penyimpanan hormon di kelenjar tiroid. (Marianne Sounorus Baird & Susan Bethel. 2011)
4.

Beri natrium iodin iv 2 kali sehari

5.

Beri deksametason 2 mg iv setiap enam jam. Glukokortikoid dapat membantu menekan keluarnya hormon tiroid dan mencegah insufisiensi adrenal

6.
Beri propanolol 20-80 mg per oral atau 2-10 mg iv sesuai program. Propanolol (penyekat beta-adrenergik) tidak diberikan pada pasien dengan asma. Hal ini bisa
menyebabkan konstriksi otot bronkial dan mengurangi curah jantung.
7.
Berbagai masalah jantung seperti fibrilasi atrium, aritmia jantung, dan takikardia dapat ditangani dengan preparat simpatolitik propanolol dalam bentuk kombinasi
dengan digitalis yang merupakan terapi efektif untuk mengurangi gejala jantung yang berat
8.
tiroid

Kontrol adanya demam misalnya dengan kompres es, mandi air dingin, dan minum asetamenofen. Salisilat (aspirin) tidak diberikan karena dapat memperburuk krisis

9.
Oksigen Oksigen yang sudah dilembabkan (humidifikasi) diberikan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan memenuhi kebutuhan metabolik yang tinggi. Hasil
pemeriksaan gas darah arteri atau pulsa oksimetri dapat digunakan untuk memantau status repiratorius. O2 diberikan dengan nasal canul atau masker untuk mempertahankan
SPO2 sampai dengan 90%
10.

Hidrokortison diresepkan untuk mengatasi syok dan insufisiensi adrenal.

11.

Reserpin/guanetidin untuk menurunkan jaringan katekolamin

12.

Nutrisi parenteral total

13.

Digoksin dan atau diuretik untuk gagal jantung kongestif. (Susan et al. 1998)

14.

Pertahankan lingkungan yang tenang, tenangkan keluarga dan kurangi stressor serta kecemasan dengan metode distraksi. (Mary Baradero et al. 2009)

15.
Selain itu, keseimbangan cairan perlu diperhatikan karena biasanya terjadi pengeluaran keringat yang banyak sehingga ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi.
(David Rubenstein et al. 2003)

Sumber:
Baradero, Mary. Dayrit, Mary Wilfrid. Siswadi, Yakobus. (2009). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Endokrin. Jakarta: EGC
Baird, Marianne Sounorus & Bethel, Susan. (2011). Manual of Critical Care: Nursing Interventions and Collaborative Management. Sixth Edition. Missouri: St. Louis
Tucker, Susan Martin et al. (1998). Standart Perawatan Pasien: proses keperawatan, diagnosis, dan evaluasi edisi 5. Jakarta: EGC

Você também pode gostar

  • WOC Epilepsi
    WOC Epilepsi
    Documento1 página
    WOC Epilepsi
    Ruri Andrie Rusen
    50% (2)
  • Tak HDR
    Tak HDR
    Documento21 páginas
    Tak HDR
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Pengkajian-Rw 2 Fix
    Pengkajian-Rw 2 Fix
    Documento7 páginas
    Pengkajian-Rw 2 Fix
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • NUTRISI UNTUK PASIEN TUMOR OTAK
    NUTRISI UNTUK PASIEN TUMOR OTAK
    Documento36 páginas
    NUTRISI UNTUK PASIEN TUMOR OTAK
    nesnesnus
    Ainda não há avaliações
  • Ketikaaaaaan
    Ketikaaaaaan
    Documento4 páginas
    Ketikaaaaaan
    Qumairy Lutfiyah
    100% (2)
  • Keperawatan 20 Menejemen 20 BAB20920 Elly 20 DKK
    Keperawatan 20 Menejemen 20 BAB20920 Elly 20 DKK
    Documento1 página
    Keperawatan 20 Menejemen 20 BAB20920 Elly 20 DKK
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Cover Print
    Cover Print
    Documento4 páginas
    Cover Print
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Askep Ventrikel Septum Defek
    Askep Ventrikel Septum Defek
    Documento8 páginas
    Askep Ventrikel Septum Defek
    Aan Pohan
    Ainda não há avaliações
  • Resume FGD Kia Baru
    Resume FGD Kia Baru
    Documento9 páginas
    Resume FGD Kia Baru
    Qumairy Lutfiyah
    100% (1)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento31 páginas
    Bab Ii
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Askep
    Askep
    Documento2 páginas
    Askep
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • PJK
    PJK
    Documento7 páginas
    PJK
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • UTS - Status Mental Pak - Abu
    UTS - Status Mental Pak - Abu
    Documento14 páginas
    UTS - Status Mental Pak - Abu
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • PP Dakon
    PP Dakon
    Documento6 páginas
    PP Dakon
    ria_inairtif
    Ainda não há avaliações
  • PJK
    PJK
    Documento7 páginas
    PJK
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • LPJ
    LPJ
    Documento30 páginas
    LPJ
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Abstraksi Cyntia
    Abstraksi Cyntia
    Documento1 página
    Abstraksi Cyntia
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    Anonymous nEC4alrPjG
    Ainda não há avaliações
  • WOC Kasus Seminar Jantung 1
    WOC Kasus Seminar Jantung 1
    Documento2 páginas
    WOC Kasus Seminar Jantung 1
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • KANKER KULIT
    KANKER KULIT
    Documento17 páginas
    KANKER KULIT
    Natalia Desy
    50% (2)
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento53 páginas
    Bab 2
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • SOP_Kompres_Hangat
    SOP_Kompres_Hangat
    Documento1 página
    SOP_Kompres_Hangat
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Ikjp 2
    Ikjp 2
    Documento9 páginas
    Ikjp 2
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Revisi Eka
    Revisi Eka
    Documento3 páginas
    Revisi Eka
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Revisi Eka
    Revisi Eka
    Documento3 páginas
    Revisi Eka
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Evaluasi Pelaksanaan Proker Depsos Bulan Maret
    Evaluasi Pelaksanaan Proker Depsos Bulan Maret
    Documento1 página
    Evaluasi Pelaksanaan Proker Depsos Bulan Maret
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • PKRS Camelia Revisi
    PKRS Camelia Revisi
    Documento21 páginas
    PKRS Camelia Revisi
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Askep
    Askep
    Documento1 página
    Askep
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • E Learning Endokrin
    E Learning Endokrin
    Documento2 páginas
    E Learning Endokrin
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Seminar Kasus Jantung
    Laporan Seminar Kasus Jantung
    Documento17 páginas
    Laporan Seminar Kasus Jantung
    Qumairy Lutfiyah
    Ainda não há avaliações