Você está na página 1de 9

EMBRIOLOGI

GAMETOGENESIS
Keterangan
Oogenesis
Spermatogenesis
Pengertian proses pembentukan gamet wanita
proses pembentukan spermatozoa.
(oosit)
t=64-72 hari
Tempat
Ovarium
testis di tubulus seminiferus
Tahapan
wanita (gonad) :
Spermatogonia (bermiosis)->
sel germinativum primordial
spermatosit primer (46 kromosom)
berdiferensiasi -> oogonium.
Spermatosit primer (bermeiosis I) -> 2
Oogonium (bermitosis) -> oosit
spermatosit sekunder (masing-masing
primer dg 46 kromosom
23 kromosom (22 autosom + X atau
Y))
Oosit primer (pembelahan meiosis I) > 1 sel oosit sekunder (haploid) & 1
Masing-masing spermatosit sekunder
sel badan kutub pertama (polar body
(bermeiosis II) -> 4 buah spermatid
primer)
(23 kromosom)
oosit sekunder (meiosis II) -> 1 sel
Spermatid -> spermatozoa matang
ootid yang besar & 1 badan kutub
(tanpa mengalami pembelahan dan
kedua (polar body sekunder). Badan
bersifat haploid 23 kromosom) ->
kutub pertama membelah diri
disebut spemiogenesis , terjadi
menjadi 2 bagian.
beberapa proses penting, a.l. :
ootid (tumbuh) -> sel telur (ovum) (23 o Pembentukan akrosom yang
menutupi separuh permukaan
kromosom (haploid)). Ketiga badan
nukleus
kutub kecil hancur, jadi setiap oosit
o Pemadatan nukleus
primer hanya menghasilkan satu sel
o Pembentukan leher , bagian tengah &
telur yang fungsional.
ekor
o Pengelupasan sebagian besar
sitoplasma
Spermatozoa memasuki lumen tubuli
seminiferi, kemudian didorong ke
arah epididimis.
EMBRIOGENESIS
Minggu
Keterangan
ke-1
o Daur Ovarium
folikel tumbuh -> oosit tapi hanya satu matang sempurna dan dikeluarkan saat
ovulasi
Ovulasi
oosit bermeiosis kedua dan dilapisi zona pelusida dan beberapa sel granulose.
disapu o/ fimbrie tuba & dibawa ke saluran leher rahim.
o Korpus luteum
sel granulose & sel teka interna mendapatkan pendarahan dari pembuluh-pembuluh
darah di sekitarnya (pengaruh LH) -> suatu pigmen berwarna kekuningan dan
berubah menjadi sel luteal -> (membentuk) korpus luteum -> (hasil) progesterone.
o Perjalanan oosit

1.

2.

3.

o
1.
2.
3.
-2

oosit masuk ke saluran telur rahim didorong ke arah rongga rahim o/ kontraksi
dinding otot . t: 3-4 hari.
Korpus albikans
Korpus luteum yang mengecil kembali karena degenerasi sel uteal membentuk masa
jaringan parut fibriotic (=korpus albikans)
Fertilisasi
sperma membuahi ovum di daerah ampulla tuba fallopii. proses sebelum sperma
membuahi ovum.
Sperma menembus corona radiata pada ovum -> sperma harus melepaskan selubung
glikoprotein yang membungkus akrosom (disebut kapasitasi, proses penyesuaian
sperma). Dari 200-300 juta sperma yang akan menembus 300-500.
Sperma menembus zona pelusida (hanya 1 sperma). Ketika sperma menempel pada
zona pelusida -> induksi o/ protein zona (disebut reaksi akrosom). zona pelusida akan
melepas lisosom dari granul korteks akibatnya sifat zona pelusida berubah sehingga
menghambat penetrasi sperma lain.
Fusi membran sel sperma dan oosit. Sperma masuk -> oosit bermeiosis II.
Kromosomnya di inti vesikuler. (Oosit ini = sebagai pronukleus wanita). Sperma ->
terus bergerak shingga sangat dekat . Ekornya -> lepas -> berdegenerasi. Intinya ->
membesar (disebut pronukleus pria). Kedua pronukleus merapat dan akan kehilangan
slaput inti -> menggandakan kromosom agar bersifat diploid. Hasil pembuahan ->
pengembalian jumlah kromosom yang diploid, penentuan jenis kelamin kromosom,
dan dimulainya pembelahan.
Pembelahan
Hasil = bertambahnya jumlah sel, blastomer semakin kecil. Setelah tiga kali
pembelahan, blastomer (pemampatan) -> lapisan dalam & lapisan luar (membentuk)
morula 16 sel.
Pembentukan blastokista
Morula masuk rongga rahim (t: hari k-3/k-4 setelah pembuahan) terlihat sebuah
rongga (balstokista). Massa sel luar (berkembang) -> embrionya sendiri di satu kutub
blastokista. Massa sel luar mengelilingi sel-sel dalam serta rongga blastokista
membentuk trofoblas.
Rahim pada saat implantasi
Dinding rahim yang terdiri atas tiga lapisan :
Endometrium : selaput lendir yang melapisi dinding bagian dalam
Miometrium : lapisan tebal otot polos
Perimetrium : peritoneum yang melapisi dinding sebelah luar

Perkembangan hari ke-8


Blastokista setengah terbenam di dalam stroma endometrium
Trofoblas (berdiferensiasi) -> sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas
Penyatuan sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas (menyebabkan hilangnya membran
sel masing-masing) di awali o/ pembelahan dan migrasi o/ sitotrofoblas.
Embrioblas (berdiferensiasi) -> Hipoblas dan Epiblas
Lapisan bilaminar -> suatu diskus (cakram) gepeng.
Terbentuk rongga amnion dan amnioblas
Perkembangan hari ke-9
Blastokista semakin terbenam di dalam stroma endometrium.

tertutupnya defek penetrasi pada epitel o/ bekuan fibrin.


Staduim lakunar: Trofoblas berkembang pesat di kutub embrional -> lakuna (danau).
sel-sel gepeng dari hipoblas -> membran tipis yang melapisi permukaan dalam
sititrofoblas (membran eksoselom (hauser))
hauser dan hipoblas -> rongga eksoselom (yolk sac primitif)

Perkembangan hari ke-11 dan 12


Blastokista terbenam seluruhnya di dalam stroma endometrium.
sel sinsitiotrofoblas menembus stroma dan mengikis lapisan endotel kapiler ibu ->
kapiler tsb mengalami kongesti dan melebur (sinusoid).
terbentuk siklus uteroplasenta (aliran darah dari ibu melalui sistem trofoblas)
muncul sel baru dari yolk sac membentuk jaringan ikat longgar halus (mesoderm
ektra embrional) (mengisi) semua ruang antara trofoblas di ekternal & membran
eksoselom di internal.
penyatuan rongga-rongga besar di mesoderm ektraembrional -> selom
ekstraembrional (rongga korion).
dua pembagian mesoderm, yaitu:
mesoderm somatopleura ekstraembrional = mesoderm yg melapisi
sitotrofoblas dan amnion
mesoderm splanknopleura ektraembrional = mesoderm yg melapisi yolk sac.

-3-8

Perkembangan hari ke-13


poliferasi sel-sel sitotrofoblas (secara local) & menembus ke dalam sinsitiotrofoblas
-> membentuk kolom yang diselubungi oleh sinsitium (vilus primer).
Hipoblas -> sel-sel lain yang bermigrasi disepanjang dalam membran eksoselom
(berpoliferasi) -> rongga baru dalam rongga eksoselom, yolk sac sekunder/yolk sac
definitif.
terbentuk kista eksoselom.
terbentuk korda umbilikalis (tali pusat)
pada akhir minggu kedua, cakram mudigah terdiri dari epiblas (membentuk lantai
rongga amnion) dan hipoblas (menutup atap kantung kuning telur sekunder). Di
daerah kepalanya, cakram hipoblas memperlihatkan sedikit penebalan (lempeng
prekordal).
CAKRAM MUDIGAH TRILAMINER (PERKEMBANGAN MINGGU KETIGA)
Gastrulasi
Dimulai -> munculnya garis primitif (primitive streak). Di nodus primitive (ujung garis
primitive) bergerak masuk (invaginasi) -> (membentuk) lapisan-lapisan sel baru yg
terbentuk dari epiblas yaitu ektoderm, mesoderm, & endoderm
Pembentukan notokord
Sel-sel prenotokord -> masuk di dalam lubang primitif -> ke depan hingga mencapai
lempeng prekordal -> menempatkan diri dalam endoderm sbgai lempeng notokord ->
mengelupas dari endoderm -> terbentuk sebuah tali padat, notokord definitif ->
membentuk sumbu tengah (fungsi: dasar bagi kerangka sumbu badan).
Pertumbuhan cakram mudigah
Akhir minggu ketiga -> tiga lapisan mudigah (ectoderm, mesoderm, & endoderm).
Deferensiasi jaringan & organ -> mulai.
Perkembangan trofoblas lebih lanjut
Villi primer (terdiri atas inti sitotrofoblas & dibungkus selpais sinsitium) -> sel-sel

mesoderm menembus -> villi sekunder -> (berdiferensiasi) -> villi tersier (sel darah &
pembuluh darah kecil).
Kapiler villi berhubungan dengan kapiler di dalam lempeng korion & tangkai
penghubung -> siap memasok zat-zat makanan dan oksigennya kepada mudigah.
MASA EMBRIONIK (PERIODE MUDIGAH)
MINGGU KETIGA HINGGA KEDELAPAN
Organogenesis -> ectoderm, mesoderm, & endoderm -> jaringan dan orga spesifik
Turunan Lapisan Germinativum Ektoderm
-neurulasi
(Tepi lateral lempeng saraf (meninggi) -> lipatan saraf & bagian tengah cekung -> alur
saraf) -> tabung saraf (berhubungan dengan rongga amnion melalui neuroporus
kranalis & kaudalis) -> korda nasalis & vesikel otak
Lipatan saraf (meninggi & menyatu) -> sel krista neuralis (meninggalkaan lipatan saraf
(1) jalur dorsal (dermis) -> melanosit, (2) jalur ventral (separuh anterior) -> ganglion
sensorik, neuron enteric & simpatis, sel Schwann, sel medulla adrenal.
Tabung saraf menutup (penebalan ectoderm bilateral):
-> plakoda otika (invaginasi) -> vesikula otika
-> plakoda lentis (invaginasi) -> lensa mata
(Umum) Ektoderm -> system saraf pusat, system saraf tepi, epitel sensorik, telinga,
hidung, mata, & epidermis (rambut &kuku), kelenjar subkutis, kelenjar mamaria,
kelenjar hipofisis, email gigi
Turunan Lapisan Germinativum Mesoderm
-Mesoderm Paraksial
Somitomer (gulungan konsentrik mengelilingi bagian tengah unit) -> (kepala)
neuromer & (daerah oksipital ke kaudal)-> somit.
Somit -> 4 pasang oksipital, 8 pasang servikal, 12 pasang torakal, 5 pasang lumbal, 5
pasang sacral, 8-10 pasang koksigeal.
Setiap somit -> skeleretom, miotom, & dermatom
-Mesoderm Intermediet
Sementara menghubungkan mes.paraksial & lempeng lateral -> struktur orogenital
Di servikal & torakal -> sel segmental (bakal nefrotom)
Di kaudal -> korda nefrogenik
-Mesoderm Lempeng Lateral
Lapisan parietal & ectoderm di atasnya -> dinding tubuh lateral & ventral
Lapisan visceral & endoderm embrional -> dinding usus
-Darah dan Pembuluh Darah
Pembuluh darah, 2 cara :
-> FGF 2 & reseprotnya (di subpopulasi sel mesoderm) -> induksi -> hemangioblas ->
pengaruh VEGF -> vaskulogenesis (atas)
VEGF merangsang poliferasi sel endotek -> angiogenesis (bawah)
TURUNAN LAPISAN GERMINATIVUM ENDODERM
Pelipatan sefalokaudal -> anterior (foregut), tengah (midgut), ekor (hindgut)

(umum) endoderm -> lapisan epitel di bagian dalam saluran nafas, parenkim tiroid,
paratiroid, hati, pancreas, stroma reticular tonsil dan timus, lapisan epitel di bagian
dalam kandung kemih dan uretra, lapisan epitel di bagian dalam kavitas timpani dan
tuba auditiva.
PEMBENTUKAN POLA SUMBU ANTEROPOSTERIOR : REGULASI OLEH GEN HOMEOBOX
Homeobox = homeodomain (berkonservasi) -> di empat salinan (HOXA, HOXB, HOXC,
HOXD) -> di beri penomoran -> yang sama, tetapi dari klmpok berbeda -> membentuk
paralongous (ex. HOXA4, HOXB4, HOXC4, HOXD4)
PENAMPAKAN EKSTERNAL SELAMA BULAN KEDUA
Meningkatnya ukuran kepala & pembentukan ekstermitas, wajah, telinga, hidung, &
mata, muncul tunas berupa dayung, pembentukan jari.
PPB (Panjang Puncak kepala-Bokong) :
5-8 mm -> 5 minggu
10-14 mm -> 6 minggu
17-22 -> 7 minggu
28-30 -> 8 minggu
-9

-10

aktivitas menelan & menggerakkan tangan -> bebasi.


Jenis kelamin perempuan -> bisa diidentifikasikan jelas.
Sistem otot & saraf -> mencapai tingkat kematangan (mampu mengirim & menerima
pesan dari otak).
Mampu melakukan gerak reflex.

-11

Rambut, kuku jari tangan, & kakinya -> tumbuh.


gerakan kaki dan tangan, menggeliat, meluruskan tubuh, & menundukkan kepala ->
bisa dirasakan ibu.
Bisa mengubah posisinya -> berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan

-12

ibu mendengar denyut jantung bayi (memakai alat khusus : fetal dophtone).
Sistem pencernaan -> kontraksi u/ mendorong makanan ke seluruh usus & mampu
menyerap glukosa secara aktif.
Bisa diagnosa penyakit keturunan, ex: thalassemia dan sindroma Down.

-13

-14

P: 80-an mm atau 8 cm, B: sekitar 25 gram.


Telinga janin menempati posisi normal di sisi kiri dan kanan kepala.
Mata -> ke posisi sebenarnya.

Jika jenis kelamin laki-laki -> bisa jelas dipastikan.


Jika perempuan -> sesekali meragukan.
Aktivitas menelan janin -> rata-rata sebanyak 25 kali dalam satu jam.
Tangan janin mulai bergerak bebas.
Sebentuk kuku pada setiap jari tangan dan kakinya muncul.
Pembentukan kulit dan fungsinya berkembang menuju penyempurnaan.

P: (dari puncak kepala-sakrum/bokong) 65-78 mm, B: 20 gram.


Rahim dapat teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar.
kepala bayi = separuh panjang janin.
Kedua cikal bakal mata (bergeser ke bagian depan wajah).
Telinga bagian luar berkembang.
Kulit janin (sangat tipis) -> pembuluh darah terlihat jelas di bawah kulitnya.
Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus (disebut lanugo).

Leher -> memanjang. Dagu tak lagi menyatu ke dada.


Alat-alat kelamin bagian luar (berkembang) -> lebih mudah membedakan jenis
kelamin.
-15

P : 10-11 cm, B: 80 gram.


Garis-garis regangan (striae) muncul di daerah perut, payudara, bokong dan panggul.

-16

P : 12 cm, B: 100 gram.


Rambut halus di atas bibir atas & alis mata juga tampak melengkapi lanugo yang
memenuhi seluruh tubuhnya.
Jari-jemari kaki & tangannya dilengkapi dengan sebentuk kuku.
Tungkai kaki -> lebih panjang daripada lengan.
Sistem pencernaan janin berfiungsi -> menelan air ketuban 450-500 ml dalam 24 jam.
Hati yang berfungsi membentuk darah -> metabolisme hemoglobin dan bilirubin ->
mengubahnya jadi biliverdin yang disalurkan ke usus sebagai bahan sisa metabolisme.
Janin mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban
(detak jantung ibu, suara-suara di luar diri si ibu, ex. suara gaduh atau teriakan
maupun sapaan lembut)

-17

P. tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya -> 13 cm, B : 120 gram ->
bentuk rahim oval, bukan membulat.
Lemak / jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi.
Lemak -> untuk menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh.

-18

P: 14 cm, B : 150 gram.


hubungan interaktif antara ibu dan janinnya terjalin erat. Ketika si ibu gembira, sedih,
lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.

-19

P: 13-15 cm , B: 200 gram.


Sistem saraf janin -> makin sempurna -> diproduksi cairan serebrospinalis yang
mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan -> jika
tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang -> hidrosefalus/penumpukan cairan
di otak -> fatal karena banyak jumlah jaringan otak janin yang tertekan oleh cairan
tadi.

-20

P: 14-16 cm, B: 260 gram.


Kulit -> lapisan epidermis (di permukaan) & lapisan dermis (lapisan dalam).
Epidermis ->bentuk pola-pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun
telapak kaki.
Dermis -> mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar
lemak.
Kebutuhan darah janin meningkat tajam. Agar tidak anemia, ibu -> mencukupi
kebutuhan akan asupan zat besi (lewat konsumsi makanan bergizi seimbang &
suplemen yang dianjurkan dokter)

-21

B: 350 gram, p: 18 cm.


sistem organ tubuh -> matang fungsi dan perkembangan.

-22

B: 400-500 gram, p: 19 cm.


substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa ->
melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun saat berada di jalan lahir.
kelopak mata mulai -> melindungi mata -> gerakan menutup dan membuka.
jantung janin (bermodifikasi) -> memompa darah sebagai persiapannya kelak saat
lahir.

-23

B: 550 gram, p: 20 cm.

Kulit -> keriput -> kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan
kelak.
-24

-25

Janin -> BB 700 gr, P(cephal-caudal) 22 cm, P (uterus-simfisis pubis) 25 cm


Jika ada Indikasi Medis -> USG (2x seminggu)
Contoh : hipertensi, preeclampsia, pembuluh darah mengncup, suplai nutrisi
terhambat, terjadi IUGR(Intra Uterine Growth Retardation)
Jika ada ketimpangan perkembangan -> dipertimbangan membesarkan janin di luar
kandungan -> ke RS Bersalin Khusus

-26

Janin-> BB 850 gr, P(chepal-caudal) 23 cm,


Denyut jantung -> normal : 120-160 denyut per menit
Ibu -> sering merasakan : nyeri pinggang, kram kaki, sakit kepala, nyeri di bawah
tulang rusuk, nyeri di perut bagian bawah
Rahim -> makin besar -> memberi tekanan pada semua organ tubuh, ex: usus kecil,
kantung kemih, rectum

-27

janin -> BB 900-1000 gr, P(kepala-tumit) 34 cm


Janin -> makan, tidur teratur, membuka dan menutup matanya, menghisap jarinya,
otak berkembang sangat progresif
Telinga -> diliputi verniks kaseosa yang melindungi janin dari cairan ketuban ->suara
yang didengar masih berdengung
Bila janin lahir minggu ini -> harapan hidup 85% dengan bantuan medis
Katarak dapat menjadi salah satu kelainan bawaan sejak lahir.
Lensa yang seharusnya bening -> keruh -> karena genetik (keturunan) atau ditemukan
pada bayi yang lahir dari Ibu yang mengalami campak jerman (rubela) pada minggu
ke-6 atau ke-7

-28

-29

Janin- > BB 600 gr, P 21 cm


Rahim- > 5cm diatas pusar / 24 cm diatas simfisis pubis (tulang kemaluan)
Kelopak mata -> makin sempurna + muncul bulu mata
Pendengaran -> berfungsi penuh
Contoh : janin bereaksi saat mendengar irama musik/yang disukai, respon khas saat
mendengar suara yang tidak disukai

Pada akhir minggu -> Janin -> BB 1100 gr, P(chepal-caudal) 25 cm, P.total 35 cm
Kulit tipis -> berwarna kemerahan -> dilapisi verniks kaseosa
Produksi sel darah merah -> dilakukan seluruhnya oleh sumsum tulang janin
Janin bergerak aktif
Otak janin -> mengendalikan refleks pernapasan dan suhu.
Janin memiliki rambut di kepalanya dan lanugo hampir menghilang seluruhnya dari
tubuh kecuali di bagian punggung dan bokong
respon terhadap suara -> detak jantung janin akan semakin cepat apabila mendengar
suara Ibu.
Janin -> BB 1,25 kg, P.total 37 cm
Otot dan paru -> semakin matang.
Janin mengeluarkan air seni 0,5 L ke cairan ketuban per hari.
Ruang gerak janin semakin kecil karena janin bertumbuh semakin besar.
Testis dari janin laki-laki sedang berjalan turun ke skrotum (kantong kemaluan), dan
klitoris (organ seksual pada wanita di daerah kemaluan) pada janin perempuan mulai
terbentuk namun belum diliputi oleh labia minora (bibir vagina bagian dalam).
Ekstremitas bawah janin sudah terbagi antara lutut, tumit, dan kaki janin.

-30

Janin -> BB 1,35 kg, P.total 38 cm


Lapang pandang dan daya lihat -> berkembang.
Saat janin membuka mata -> respon terhadap cahaya karena visusnya hanya 20/400 > mengenali objek beberapa cm dari wajahnya
Janin -> terus menumpuk lemak -> kulit jadi lebih halus dan menjaga kehangatan
tubuh saat lahir
Janin -> dalam posisi menekuk-melingkar -> dengan lutut tertekuk, lengan dan kaki
melintang, dan dagu menyentuh dada.
Seluruh panca indera janin -> bekerja hampir sempurna.

-31

-32

B: 1,7 1,8 kg, p: 40-41 cm.


Memiliki kuku jari tangan & kaki serta rambut.
Kulitnya semakin lembut & kerutan di kulitnya akan menghilang menjelang masa
persalinan.
Sistim kekebalan tubuh janin -> terbentuk.
Organ utama yang belum berkembang sempurna -> paru-paru.

-33

B: 1,9-2 kg, p: 41-42 cm.


Tulang-tulangnya -> semakin mengeras dan bergabung menjadi satu -> memudahkan
janin untuk bergerak dan memasuki saluran ketika dilahirkan.
Mata -> mengenali cahaya -> berkonstriksi dan berdilatasi ketika terpapar oleh
cahaya.
paru -> sempurna.
Lemak tubuh (berakumulasi di bawah kulitnya) -> perlindungan & menjaga
kehangatan janin.
Cairan ketuban mencapai level terbanyak & akan memiliki jumlah yang tetap sampai
saat melahirkan tiba.
posisi kepala di bawah.

-34

B: 2-2,1 kg, p : 43 cm.


Janin membangun sistim kekebalan tubuhnya -> membantu melawan infeksi.
Cairan ketuban -> kapasitas maksimumnya -> semakin melekat ke dinding rahim
dibandingkan berenang dalam cairan ketuban.
Kemungkinan persalinan prematur, tapi kekhawatiran berkurang jika tidak memiliki
masalah kesehatan (kelainan bawaan.

-35

B: 2,2 kg, p: 45 cm.


organ janin -> sempurna,
janin laki-laki (testis) -> berada di kantung skrotum (kantung zakar).

-36

B: 2,6-2,8 kg, p: 47 cm.

-37

Paru-paru -> matang & dapat berfungsi di luar rahim.


B: 2,6-2,8 kg, p: 47 cm.
rambut tebal & beberapa bahkan tidak memiliki rambut.

-38

B: 2,8-3 kg, P: 47 cm

Janin -> BB 1,5 1,6 kg, P.total 39-40 cm


Pertumbuhan janin -> melambat
Perkembangan organ -> terus terjadi sampai proses pematangan
Janin -> mulai dapat memutar kepalanya ke samping dan bergerak semakin banyak
Kulit janin -> berwarna merah jambu dengan lapisan lemak di bawahnya
Kulitnya -> semakin sempurna seperti saat akan dilahirkan nantinya.

Diameter lingkaran kepala janin = lingkaran perut ibu


-39

B: 3,2 kg, p: 48 cm.


Tali pusat 50 cm -> dapat terjadi lilitan tali pusat pada tubuh bayi
seluruh organ tubuh bayi -> siap berfungsi sempurna

-40

P: 48 cm, b: 3400 g.
memenuhi ruang rahim & hampir tidak memiliki ruang gerak.
memiliki 300 tulang pada saat dilahirkan, dewasa memiliki 206 tulang. Karena
beberapa tulang akan menyatu
15% total tubuh bayi -> lemak, 80%-nya berada di bawah kulit, & 20% lainnya berada
di sekitar organ.
Bayi laki-laki / perempuan -> puting dapat mengeluarkan sedikit air susu (tidak usah
khawatir karena kejadian ini akan menghilang dalam beberapa hari ke depan).

Você também pode gostar