Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
[2]
telah dapat dideskripsikan (diperkirakan 1% dari seluruh spesies fungi). Khamir merupakan
mikroorganisme uniseluler, meskipun beberapa spesies dapat menjadimultiseluler melalui pembentukan benang
dari sel-sel budding tersambung yang dikenal sebagai hifa semu(pseudohyphae), seperti yang terlihat pada
[3]
sebagian besar kapang. Ukuran kapang bervariasi tergantung spesies, umumnya memiliki diameter 3
[4]
4 m,namun beberapa jenis khamir dapat mencapai ukuran lebih 40 m. Sebagian besar khamir bereproduksi
secara aseksual dengan mitosis, dan dengan pembelahan sel asimetris yang disebut budding.
Khamir yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk
produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk ragi. Saccharomyces
cerevisiae dapat mengkonversi karbohidrat menjadi karbon dioksida dan alkohol melalui proses fermentasi,
karbon dioksida digunakan dalam proses pembuatan roti (baking) dan alkohol dalam minuman
[5]
beralkohol. Saccharomyces cerevisiae juga merupakan organisme model penting dalam penelitian biologi
sel modern, dan juga salah satu mikroorganisme eukariot yang paling sering diteliti secara menyeluruh. Peneliti
menggunakannya untuk mendapatkan informasi mengenai biologi sel eukariot dan terutama biologi
[6]
manusia. Spesies khamir lainnya seperti Candida albicans adalah patogen oportunistik dan dapat
menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis) . Khamir juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
[7]
dalam microbial fuel cell, dan memproduksi etanol untuk industri biofuel.
Khamir tidak membentuk kelompok taksonomi atau filogeni tunggal. Istilah "khamir" atau ragi sering digunakan
[8]
sebagai sinonim dariSaccharomyces cerevisiae, namun keragaman filogeni dari khamir dipisahkan dalam
2 filum terpisah: Ascomycota dan Basidiomycota. Khamir yang reproduksinya dengan budding ("khamir sejati")
[9]
diklasifikasikan dalam ordo Saccharomycetales.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
3 Lihat pula
4 Pranala luar
udara digunakan secara ekslusif sampai khamir komersial dipasarkan di Philadelphia, dimana Charles L.
[15]
Fleischmann memamerkan produk, prosedur pemakaian, dan roti yang dihasilkan.
3. Membran Sitoplasma
4. Nukleus
5. Vakuola
6. Mitokondria
7. Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan
dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan
atau Merah Sudan.
8. Sitoplasma
Saccharomyces cerevisiae berkembang biak dengan cara berikut: 1. Pertunasan multipolar, dimana tunas
muncul dari sekitar ujung sel 2. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada
proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar, kemudian
terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada Saccharomyces, areal tempat melekatnya
tunas pada induk sedemikian kecilnya sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa (tidak dapat dilihat oleh
mikroskop biasa) 3.Pembentukan askospora. Pada khamir diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, meiosis
dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif
(melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan
adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon
dioksida dan air