Você está na página 1de 34

Oleh:

Agus Wahyudin, M.Si

Analisa kualitatif mempunyai arti


mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak
diketahui.
Analisa kualitatif merupakan salah
satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur
serta ion-ionnya dalam larutan

Dalam metode analisis kualitatif kita


menggunakan beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi golongan dan
pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis
anion / kation suatu larutan.

Regensi atau pereaksi golongan yang


dipakai untuk klasifikasi kation yang
paling umum adalah :
Asam klorida (HCl)
Hidrogen sulfida (H2S)
Ammonium sulfida (NH4)2S
Amonium karbonat (NH4)2CO3

Klasifikasi ini didasarkan atas apakah


suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia dengan
membentuk endapan atau tidak

Di dalam kation ada beberapa golongan


yang memiliki ciri khas tertentu
Golongan I (Golongan Klorida) :
Kation golongan ini membentuk endapan
dengan asam klorida encer.
Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.
( PbCl2, HgCl2, AgCl ).

Reaksi kation Golongan I


+
Ag

1. Ag+ + HCl AgCl putih + H+


2. 2Ag+ + 2 NaOH 2AgOH + 2Na+
3. 2Ag+ + 2NH4 OH 2 AgOH NH4+

Pb2+
1. Pb2+ + 2NaOH Pb(OH)2 putih + 2 Na+
2. Pb2+ +2 NH4OH Pb(OH)2 putih + 2 NH4+
3. Pb2+ + 2KI PbI2

Golongan II (Golongan H2S)


Kation golongan ini bereaksi dengan asam
klorida, tetapi membentuk endapan
dengan hidrogen sulfida dalam suasana
asam mineral encer.
Ion golongan ini adalah:
Hg, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn.

Golongan II

Hg2+
1. Hg2+ + 2KI HgI2 merah + 2K+
2. Hg2+ + 2 NaOH Hg(OH)2 kuning +2 Na+
3. Hg2+ +2 NH4OH Hg(OH)2 putih + 2NH4+

Cu2+
1. Cu2+ + 2KI CuI2 + 2K+
2. Cu2+ + 2 NaOH Cu(OH)2 biru + 2Na+
3. CU2+ + 2NH4 OH CU (OH)2 biru + 2NH4+

Cd2+
1. Cd2+ + 2NaOH Cd(OH)2 + 2 Na+
Cd(OH)2 + NaOH Cd(OH)4 putih
3. Cd2+ + 2 NH4OH Cd(OH)2 + 2 NH4+

Golongan III (Golongan (NH4)2S


Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam
klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida
dalam suasana asam mineral encer.
Namun kation ini membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral /
amoniakal.
Kation golongan ini adalah:
Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.

Golongan III A
Fe2+
1. Fe2+ + 2NaOH Fe(OH)2 hijau kotor + 2Na+
2. Fe2+ + 2NH4OH Fe(OH)2 hijau kotor + 2NH4+
3. Fe2+ + 2K4Fe(CN)6 K4 {Fe(CN)6} biru + 4k+
4. Fe2+ + KSCN Fe(SCN)2 + 2K+

Fe3+
1. Fe3+ + 3 NaOH Fe(OH)3 kuning + 3Na+
2. Fe3+ + 3 NH4 OH Fe(OH)3 Kuning + 3NH4+
3. Fe3+ + 3K4Fe(CN)6}2 K4{Fe(CN)6}2 biru +3k+
4. Fe3+ + 3KCNS Fe(SCN)3 + 3K+

Al3+
1. Al3+ + 3NaOH Al(OH)3 putih + 3Na+
2. Al3+ + 3NH4OH Al(OH)3 putih + 3NH4+

Golongan III B
Zn2+
1. Zn2+ + NaOH Zn(OH)2 putih + 2Na+
2. Zn2+ + Na2CO3 ZN(CO3)2 putih + 2Na+
3. Zn2+ + K4Fe(CN )6 Zn4{Fe(CN)6}2 tetap +
8k+

Ni2+
1. Ni2+ + 2NaOH Ni(OH)2 hijau + 2Na+
2. Ni2+ + NH4OH Ni(OH)2 hijau + 2NH4+
3. Ni2+ + 2Na2CO3 Ni(CO3)2 hijau muda + 2Na
4. Ni2+ + K4Fe(CN)6 Ni4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+

Co2+
1. Co2+ + NH4OH Co(OH)2 hijau + 2NH4
2. Co2+ + 2NaOH Co(OH)2 biru + 2Na+
3. Co2+ + K4Fe(CN)6 Co4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
4. Co2+ + 2Na2CO3 Co(CO3)2 hijau muda +
2Na+

Golongan IV (Golongan (NH4)2CO3:


Kation golongan ini membentuk endapan
dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau
sedikit asam.
Ion golongan ini adalah
Ba, Ca, Sr.

Golongan IV
Ba2+
1. Ba2+ + K2 CrO4 BaCrO4 kuning
2. Ba2+ + Na2CO3 BaCO3 putih

Golongan V (golongan sisa)


Terdiri dari ion-ion Mg2+, K+ dan Na+
Ion-ion ini akan tetap berada dalam larutan

SAMPEL

+ HCl

Golongan I

Golongan II

Gol II, III, IV, V

+ H2S

Gol III, IV, V

(NH4)2S

Golongan III

Gol IV, V

(NH4)2CO3

Golongan IV

Golongan V

Kation

Nyala

Li+
Na+
K+
Ba2+
Sr2+
Ca2+
Cu2+

Merah
Kuning
Ungu
Kuning hijau
Merah bata
Merah kuning
Hijau biru

Kemungkinan adanya Anion dapat


diperkirakan dengan mengetahui kepastian
kation apa saja yang terdapat dalam larutan
sampel
Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan
pekat merupakan salah satu cara untuk
mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam
larutan sampel
Asam sulfat merupakan asam kuat yang
mampu mendesak anion lemah keluar dari
senyawanya

Contoh: larutan yang mengandung garam


karbonat akan keluar dan terurai menjadi air
dan gas karbondioksida dengan bantuan asam
sulfat yang mendesak asam karbonat
Dengan memperhatikan daftar kelarutan
berbagai garam dalam air dan pelarut yang lain,
jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa
diperkirakan
Garam sulfida tidak larut dalam asam, garam
karbonat tidak larut dalam sulfida

Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan


metode sistematik seperti pada kation
Anion dapat dipisahkan dalam golongangolongan utama, bergantung pada kelarutan
garam peraknya, garam kalsium atau
bariumnya, dan garam zinknya
Namun, ini hanya dianggap berguna untuk
memberi indikasi dari keterbatasan pada
metode ini. (Vogel, 1985)

Pengujian anion dalam larutan hendaknya


dilakukan menurut urutan:
1. Uji sulfat
2. Uji untuk zat pereduksi
3. Uji untuk zat pengoksid
4. Uji dengan larutan perak nitrat
5. Uji dengan larutan Kalsium klorida
6. Uji dengan larutan besi (III) klorida. (Vogel,
1985)

Untuk keperluan identifikasi, sampel


dididihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, maka
praktis semua ion logam akan mengendap
sebagai karbonat, lalu disaring.
Filtrat dari penyaringan disebut ekstrak soda
(ES) yang dapat dipakai untuk pengujian anion:
1. Kelompok Nitrat
2. Kelompok Sulfat
3. Kelompok Halogenida
4. Kelompok lain

Contoh:
ES + H2SO4 4N + 1 tetes KMnO4, jika warna
ungu KMnO4 hilang: terdapat ion pereduksi
ES + H2SO4 4N lalu dituang hati-hati ke dalam
larutan difenilamin, jika terjadi warna biru tua:
terdapat ion pengoksidasi

A. Kelas A : proses yang melibatkan identifikasi


produk-produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pengolahan dengan asam
(i)
(ii)

gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4


Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat

B. Kelas B : proses yang tergantung pada reaksireaksi dalam larutan


(i)
(ii)

Reaksi pengendapan
Oksidasi dan reduksi dalam larutan

(i)

gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4

(ii)

Karbonat, bikarbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,


hipoklorit, sianida, sianat

Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat

Termasuk golongan (i) dan fluorida,


heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat,
klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat,
heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosinat,
format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat

(i)

Reaksi pengendapan

(ii)

Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,


arsenat, arsenit, arsenat, kromat, dikromat, silikat,
heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat

Oksidasi dan reduksi dalam larutan

Manganat, permanganat, kromat, dikromat

Você também pode gostar