Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah
ini tetap aktual terutama di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia.
Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan konsumsi
pangan , sehingga kita sering menemukan ketidak mampuan masyarakat dalam
hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status
gizi yang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan
produktivitas kerja.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu
masalah gizi utama di Indonesia yang memerlukan penanganan yang intensif.
Kenyataannya, pengaruh zat yang satu ini bagi kecerdasan adalah bagaikan
garam dalam sayur. Walaupun sedikit, tapi sangat diperlukan. Akibat kekurangan
yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ (Intelligence
Quotient point), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang.
Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia,
khususnya generasi penerus bangsa kita.
Kekurangan yodium tidak hanya mengakibatkan pembesaran kelenjar
gondok (thyroid), tapi juga dapat mengakibatkan kelainan-kelainan lain berupa
gangguan fisik (pertumbuhan terhambat, kekerdilan, bisu dan tuli), gangguan
mental, dan gangguan neuromotor. Selain itu, kekurangan yodium dapat juga
mengakibatkan terjadinya kretinisme (kerdil), menurunnya kecerdasan dan untuk
tingkat yang
gondok dan kretin (terbelakang). Yodium diperlukan oleh calon ibu, karena
calon ibu sangat membutuhkan yodium agar janin yang di kandungnya lahir
sehat. Bukan sebatas itu saja, akibat kekurangan zat yodium, banyak anak-anak
memiliki poin intelligence quotient (IQ) hanya 13,5 dibandingkan mereka yang
mendapat yodium yang cukup.
Hasil beberapa penelitian, anak-anak yang kekurangan yodium itu lebih
bodoh dibandingkan anak yang berkecukupan mengkonsumsi yodium. Yodium
semula diserap didalam sel folikel dari kelenjar gondok dalam bentuk garam
iodida. Sel folikel mengubah iodide menjadi yodium. Satu diantara sejumlah
proses metabolisme yang membutuhkan unsur yodium adalah pembentukan
hormon tiroid. Hormon tiroid dibentuk oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok
yang terletak pada leher bagian depan, dekat jakun. Hormon ini berfungsi
membantu proses perkembangan dan pematangan otak, yang berlangsung sejak
janin masih berada didalam kandungan, hingga lahir dan tumbuh dewasa. Pada
keadaan normal, janin mulai memproduksi hormon tiroid ketika kehamilan
mencapai umur antara 10-12 minggu.
Sekresi hormon tiroid diatur oleh tirotropin (Thyroid stimulating
hormone/TSH). Apabila jumlah yodium yang tersedia tidak mencukupi ,
produksi tiroksin dan triodo tironin menurun dan sekresi TSH oleh pituitari
meningkat, kerja hormon tiroid yang berkaitan dengan penggunaan oksigen dan
yang berkaitan dengan sintesis protein sebagai pengatur pertumbuhan dan
perkembangan akan terganggu. Dengan mengkonsumsi yodium dalam porsi yang
cukup, gangguan tingkat kecerdasan dapat dihindari. Di dalam tubuh kita,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana menjelaskan tentang apa itu GAKY?
2. Mengapa kekurangan zat yodium saat kehamilan dapat menurunkan tingkat
kecerdasan anak?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui sebab akibat dari kekurangan zat yodium
saat masa kehamilan
2. Agar mahasiswa dapat memberikan solusi bagi masyarakat mengenai masalah
kekurangan zat yodium dalam masa kehamilan
II.
PEMBAHASAN
A. Pengertian GAKY
Gangguan Akibat Kekurang Yodium (GAKY) adalah gejala yang
timbul karena tubuh seseorang kekurangan yodium secara terus menerus
dalam jangka waktu yang cukup lama. GAKY merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar
terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia.
Pada ibu hamil penderita GAKY berat untuk kurun waktu lama (kronik),
dampak buruk GAKY mulai terjadi pada kehamilan trimester kedua tetapi
masih dapat diperbaiki apabila segera mendapat suplemen zat yodium.
Apabila GAKY terjadi pada kehamilan tua (lebih dari trimester kedua),
dampak buruknya tidak dapat diperbaiki, artinya kelainan fisik dan mental
yang terjadi pada janin akan menjadi permanen sampai dewasa. Dampak
buruk pada janin dan bayi dapat berupa keguguran, lahir mati, lahir cacat,
kretin/cebol, kelainan psikomotor dan kematian bayi. Pada anak usia sekolah
dan orang dewasa GAKY dapat berakibat pembesaran kelenjar gondok, cacat
mental dan fisik.
Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan
tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa
yang terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar.
Dampak buruk GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada
tingkat ringan sudah terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang
mempengaruhi kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya
IQ anak penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada
janin dan anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY
tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf
motorik dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan
anak.
B . Pengertian Yodium
Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah
maupun di air. Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Yodium diperlukan tubuh
dalam pembentukan hormon tiroksin untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Garam beryodium adalah
garam yang telah diperkaya dengan KIO3(Kalium Iodat) yang dibutuhkan tubuh
untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Garam beryodium yang digunakan sebagai
garam konsumsi harus memenuhi standar nasional indonesia (SNI) antara lain
mengandung yodium sebesar 30 80 ppm.
Kebutuhan tubuh akan Yodium rata-rata mencapai 1-2 mikrogram per
kilogram berat badan per hari. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi
menganjurkan konsumsi Yodium per hari berdasarkan kelompok umur.
Sesungguhnya kebutuhan terhadap Yodium sangat kecil, pada orang dewasa
hanya 150 mikrogram (1 mikrogram = seperseribu miligram).
Manfaat garam beryodium
Garam beryodium dapat mencegah terjadinya gangguan akibat kekurangan
yodium (GAKY) yang terbagi atas :
a. Tingkat ringan
pembesaran kelenjar gondok sehingga keindahan yaitu kecantikan
berkurang, kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi
kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak
penderita GAKY
b. Tingkat sedang
pembesaran kelenjar gondok, cepat lelah dan tidak tahan kerja, keguguran
pada ibu hamil
c. Tingkat berat
Bayi lahir kretin. Kretin adalan keadaan dimana terdapat dua atau lebih
kelainan sbb : pembesaran kelenjar gondok, gangguan perkembangan
3. Bagi orang yang menderita hipotensi (darah tinggi) atau yang harus
mengurangi konsumsi garam, tetap mengkonsumsi garam beryodium.Tetapi
dalam jumlah sedikit dan dianjurkan mengkonsumsi makanan dari laut yang
kaya akan yodium seperti ikan, udang, ganggang laut.
4.
Gangguan
Akibat
Kekurangan
Yodium
(GAKY)
adalah
Martianto, 1992). Oleh karena itu diperlukan sejumlah tambahan zat gizi untuk
memenuhi kebutuhan kedua-duanya. Kebutuhan yodium untuk ibu hamil
adalah 25 mikrogram diatas kebutuhan normal untuk orang dewasa 150
mikrogram. Jadi total kebutuhan ibu hamil akan yodium sebesar 175
mikrogram (Widyakanya Nasional Pangan dan Gizi, 1998).
Tambahan tersebut sebagian dapat dimanfaatkan untuk keperluan tubuh
ibu hamil (aktivitas kelenjar tiroid) dan sebagiannya lagi untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin khususnya perkembangan otok. Bagi ibu hamil yang
mengkonsumsi yodium tidak mencukupi kebutuhan maka bayi atau janin yang
dikandung akan mengalami gangguan perkembangan otak (berat otak
berkurang), gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir, kematian perinatal
(abortus) meningkat, kemudian setelah bayi dilahirkan mempunyai berat lahir
rendah (BBLR) dan terdapat gangguan pertumbuhan tengkorak serta
perkembangan skelet, sedangkan bagi tubuh ibu hamil akan mengalami
gangguan aktivitas kelenjar tiroid. Pada kondisi ini tubuh akan mengalami
penyesuaian yang pda akhirnya akan mengalami pembesaran kelenjar tiroid
yang dikenal dengan sebutan gondok (Djokomoejanto, 1993 dan WHO 1994).
Bilamana kehamilan terjadi pada daerah dengan lingkungan yang cukup
yodium tidak akan menimbulkan masalah, sebab tersedianya jumlah yodium
yang cukup selama hamil akan mendukung proses adaptasi fisiologik, sehingga
tidak sampai menimbulkan hipotiroksinemia maupun pembesaran kelenjar
gondok. Namun bagi wanita hamil yang sehat yang tinggal di daerah defisiensi
yodium, peru-bahan patologik akan muncul sebagai akibat stimulasi berlebih
pada kelenjar tiroid maternal, sehingga timbul hipotiroksinemia baik relatif
maupun absolut serta goitrogenesis, yang tergantung pada berat ringannya
defisiensi yodium yang terjadi.
Tidak hanya faktor defisiensi, karena ternyata kehilangan yodium selama
hamil juga diperburuk lewat meningkatnya clearance ginjal. Selain itu cadangan
yodium maternal juga kritis, karena harus terbagi pula bagi fetus yang semenjak
trimester dua keha-milan kelenjar tiroidnya sudah mulai tumbuh dan
nervosa, ditandai dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik
pada kedua tungkai. Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe
hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil.
Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal
kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu
kekurangan yodium sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan
berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.Jadi perkembangan otak janin
sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan,
bilamana ibu kekurangan yodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar
hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan,
janin sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun karena kekurangan
yodium dalam masa ini maka juga akan berakibat pada kurangnya
pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin.
Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada
bayi baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut
lahir. Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus
berkembang
dengan
cepat
sampai
usia
dua
tahun.
Hormon
tiroid
Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan
tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa
yang terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar.
Dampak buruk GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat
ringan sudah terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi
kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak
penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan
anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY tingkat
ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik
dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.
C. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Masalah GAKY
Faktor Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY antara lain:
1.
Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis
terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang
dikonsumsinya (Djokomoeldjanto, 1994).
Hal ini dibuktikan oleh Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian
iodium pada anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi
pembesaran kelenjar tiroid. Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990)
di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian (Cina) dimana pemberian iodium antara
tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan prevalensi gondok secara drastic dari
80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986).
Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara
terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang
mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar.
Bila iodium
2.
Djokomoeldjanto
(1994)
bahwa
GAKY
sangat
erat
namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah
satunya adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto,
1974). Williams (1974) dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik
dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat iodium
dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi
absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.
Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium
oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi
rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari
bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin
terhambat (Linder, 1992).
Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti
kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun
ketela, kecipir, dan terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ;
protein
dapat
berpengaruh
terhadap
berbagai
tahap
E. Penanggulangan GAKY
Penyebab utama terjadinya GAKY adalah kekurangan Yodium. Yodium
merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
walaupun dalam jumlah yang relatiFe kecil. Namun apabila diabaikan dapat
menimbulkan
efek
atau
dampak
yang
cukup
berpengaruh
dalam
kehidupan semua orang dan korban penderita GAKY akan menjadi beban
semua orang yang ada disekitar kehidupannya.
Ada beberapa pendapat yang salah dan kenyataan yang berbeda. Pendapat
yang salah, misalnya, garam beryodium dapat mengobati GAKY seperti kretin,
namun kenyataan GAKY tidak dapat diobati kecuali hanya dicegah. Juga
pendapat yang salah, bahwa mengkonsumsi yodium sangat berbahaya,
kenyataannya mengkonsumsi yodium, melalui garam beryodium dalam jangka
lama tidak berbahaya.Pemecahan masalah sebenarnya sangat sederhana,
berikan satu sendok yodium pada setiap orang yang membutuhkan, dan terus
menerus. Karena yodium tidak dapat disimpan oleh tubuh dalam waktu lama,
dan hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit sehingga harus berlangsung terus
menerus.
Pada daerah kekurangan yodium endemik akibat tanah dan hasil panen
serta rumput untuk makanan ternak tidak cukup kandungan yodiumnya untuk
dikonsumsi oleh penduduk setempat, maka suplementasi dan fortifikasi yodium
yang diberikan terus menerus sangat tinggi angka keberhasilannya.Yang paling
sering digunakan untuk melawan GAKY adalah program garam beryodium dan
suplementasi minyak beryodium. Pilihan pertama tentunya dengan garam
beryodium karena biayanya sangat murah, dan teknologinya mudah. Untuk
suplementasi minyak beryodium, keuntungannya praktis, sebaiknya hanya
untuk intervensi pada populasi yang berisiko, walaupun mudah pemakaiannya,
namun memerlukan teknologi yang lebih rumit.
Penyuluhan kesehatan secara berkala pada masyarakat perlu dilakukan,
demikian juga perlu diberikan penjelasan pada pembuat keputusan, dan
tentunya juga diberikan tambahan pengetahuan kepada tenaga kesehatan.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yodium dibutuhkan untuk sintesis hormon ti-roid, di mana hormon ini
penting bagi aspek tum-buh kembang semua organ dan sistem tubuh, termasuk bagi perkembangan otak yang normal sela-ma masa fetal dan awalawal kehidupan post-natal. Bila terjadi defisiensi semasa hamil,
pengaruhnya terhadap fetus sangat merugikan karena dapat beresiko
timbulnya abortus, stillbirth, early infant death, dan terganggunya
perkembangan otak yang bersifat irreversible. Perkembangan otak yang
terganggu tersebut tercermin dari terlambatnya perkembangan tonus dan
reaksi postural.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah salah satu
masalah gizi utama lain di Indonesia. Penyebabnya adalah rendahnya
konsumsi iodium dalam makanan sehari-hari. Untuk mengatasiunya maka
pemerintah mewajibkan garam untuk difortifikasi dengan iodium. Akibat
kekurangan iodium adalah rendahnya IQ, membesarnya kelenjar gondok dan
timbulnya kretinisme.
Yang paling sering digunakan untuk melawan GAKY adalah program
garam beryodium dan suplementasi minyak beryodium. Penyuluhan
kesehatan secara berkala pada masyarakat perlu dilakukan, demikian juga
perlu diberikan penjelasan pada pembuat keputusan, dan tentunya juga
diberikan tambahan pengetahuan kepada tenaga kesehatan.Selanjutnya yang
penting juga adalah penelitian tentang GAKY dengan pendekatan
multidisiplin, baik klinis, eksperimental maupun epidemiologi, untuk
menemukan cara yang terjamin dan mudah penerapannya
B. Saran
Upaya untuk pencegahan dan penanggulangan GAKY, sebaiknya dapat
dilakukan dengan menggunakan garam beryodium dalam hidangan sehari
hari dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. GAKY. http://id.wikipedia.org/wiki/GAKY. diakses tanggal 4 oktober
2013
Brody, T. 1999. Nutritional Biochemistry. Second Edition. Academic Press.
University of California at Berkeley, California.
Chan, M., Javalera, and A. Rayes. 1988. A Discriptive Study abouth The General
Preceptions and Behavior Related to Goiter of Females Fifteen Years old
and above in Three Barangays of Ternate, Govite, Philipina. College of
Public Health, University oh Philipina, Manila.
DepKes RI. 1996. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan Garam Beriodium .
Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
DitJen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1995. Petunjuk Pelaksanaan Pemberian
Kapsul Minyak Beriodium. DirJen Pembinaan Gizi Masyarakat. DepKes
Jakarta.
Djokomoeldjanto, R. 1993. Hipotiroidi di Daerah Defisiensi Iodium.Kumpulan
Naskah Simposium GAKI. Hal. 35-46. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Ganong, W.F. 1989. Review of medical Physiology, 14th Ed. A Lange Medical Book.
Prentice Hall International Inc.
Harper, L.J., Deaton and J.A. Driskel. 1985. Pangan, Gizi dan Pertanian(Penerjemah :
Soehardjo). UI Press, Jakarta.
Hetzel, B.S. 1989. An Overview of the Prevention and Control of Iodine Deficiency
Disorder ; in Hetzel, J.T. Dunn and J.B. Stanbury (ed) Hal. 7-29. Elvsevier
Science Plubbisher, New York.
Jalal, F. 1998. Agenda Perumusan Program Gizi Repelita VII untuk Mendukung
Manusia
yang
Pengembangan
SumberdayaBerkualitas. Widyakarya