Você está na página 1de 2

Ada beberapa parameter untuk mengetahui kualitas air, diantaranya :

I. Parameter Kimia
a. DO (Dissolved Oxygen)
Yang dimaksud dengan DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari
udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang
hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti
bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part
per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang
kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
b. BOD (Biochemical Oxygent Demand)
BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis
yang benar -benar terjadi dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban
pencemaran akibat air buangan dan untuk mendesain sistem pengolahan secara biologis. Dengan
tes BOD kita akan mengetahui kebutuhan oksigen biokima yang menunjukkan jumlah oksigen
yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam
air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan makin rendah. Air yang bersih adalah yang
B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau 1ppm, jika B.O.D nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.
c. COD (Chemical Oxygent Demand)
COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang
ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber
oksigen. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian
BOD yaitu : Sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan
BOD karena bakteri akan mati dan waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3
jam
d. TSS (Total suspended Solid)
TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada dalam limbah setelah
mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Air alam mengandung zat
padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di
bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri,
pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat
terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat
pencemar juga menentukan tingkat pencemaran dan juga berguna untuk penentuan efisiensi unit
pengolahan air .
e. pH

pH adalah drajat keasaman suatu zat. pH normal adalah 6-8. Tujuan metode pengujian ini untuk
memperoleh drajat keasaman (pH) dalam air dan air limbah dengan menggunakan alat pH meter
f. Total organik karbon (TOC) , Total Carbon (TC), Inorganic Carbon (IC)
TOC adalah jumlah karbon yang terikat dalam suatu senyawa organik dan sering digunakan
sebagai indikator tidak spesifik dari kualitas air atau kebersihan peralatan pabrik. Total Carbon
(TC) semua karbon dalam sample, Total Inorganic Carbon (TIC) sering disebut sebagai
karbon anorganik (IC), karbonat, bikarbonat, dan terlarut karbon dioksida (CO 2); suatu material
yang berasal dari sumber non-hidup. Dalam menganalisa TOC, TC, dan IC kita bisa
menggunakan TOC analyzer.
g. Parameter Logam
Spektroskopi penyerapan atom adalah teknik untuk menentukan konsentrasi elemen logam
tertentu dalam sampel. Teknik ini dapat digunakan untuk menganalisa konsentrasi lebih dari 70
jenis logam yang berbeda dalam suatu larutan. beberapa logam yang berbahaya diantaranya : Hg
(merkuri) , Ar (arsen), Cd (kadmium), Pb (timbal)
II. Parameter Fisika
Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam air limbah yaitu: padatan, kekeruhan, bau,
temperatur, daya hantar listrik dan warna. Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun
anorganik yang larut, mengendap maupun suspensi. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan
tumbuhnya tanaman air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk lain.Pengukuran daya
hantar listrik ini untuk melihat keseimbangan kimiawi dalam air dan pengaruhnya terhadap
kehidupan biota.Warna timbul akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, di samping
adanya bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat. Bau disebabkan
karena adanya campuran dari nitrogen, fospor, protein, sulfur, amoniak, hidrogen sulfida, carbon
disulfida dan zat organik lain.Temperatur air limbah akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia
serta tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan aktivitas kimiawi biologis pada
benda padat dan gas dalam air.
III. Parameter Biologi;
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya pencemaran secara biologi berupa mikroorganisme,
misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton. jenis- jenis mikroorganisme di air yang
tercemar seperti : Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa

Você também pode gostar