Você está na página 1de 4

OSCE MATA

Diagnosis banding mata:


Trauma mata
o Trauma fisik (tumpul dan tajam)
o Trauma kimia (asam dan basa)
o Trauma radiasi (ultraviolet dan infrared)
Mata merah visus turun: mengenai struktur refraktif vaskuler (kornea, uvea, atau seluruh mata)
o Konjungtivitis gonore
o Keratitis dan keratokonjungtivitis
o Ulkus kornea
o Iridosiklitis
o Glaukoma akut
o Endoftalmitis
o Sindrom Voght Koyanagi Harada
o Panoftalmitis
Mata merah visus normal: mengenai struktur vaskuler non-refraktif (konjungtiva atau sklera)
o Pterygium
o Konjungtivitis
o Pinguekula dan pinguekula iritan
o Hematoma subkonjungtiva
o Episkleritis dan skleritis
o Trakoma
o Xeroftalmia
Mata tenang visus turun mendadak:
o Ablasio retina
o Oklusi arteri/vena sentralis retina
o Neuritis optik
o Neuropati optik ec etambutol
o Ambliopia toksik
o Kekeruhan dan perdarahan vitreous
o Retinopati serosa sentral
o Amourosis fugax
o Buta sentral bilateral
o Trombosis arteri carotid interna
o Uveitis posterior
o Migrain
o Histeria dan malingering
Mata tenang visus turun perlahan
o Katarak
o Glaukoma kronis simpleks
o Kelainan refraksi
o Retinopati
o Retinitis pigmentosa
o ARMD

GLAUKOMA (SUDUT TERTUTUP) AKUT


Glaukoma: peningkatan TIO, kerusakan saraf optik, gangguan lapang pandang
Glaukoma akut: dolorosa, penglihatan kabur (edema kornea), insidensi > 60 tahun 1:1000
(dieksaserbasi penebalan lensa kristalina), wanita 3x pria, riwayat hipermetrop (penyempitan
anatomis BMD), malam hari (dipresipitasi dilatasi pupil), riwayat pengobatan antikolinergik atau
simpatomimetik, bisa terjadi saat dilatasi pupil untuk oftalmoskop, riwayat keuarga (presisposisi
anatomis)
Skenario standar:
o Wanita, 65 tahun (konjungtivitis gonore out), datang ke klinik anda dengan keluhan mata
kanan merah dan nyeri sejak 3 hari SMRS (ini sih udah jelas glaukoma akut). Pandangan mata
kabur, tampak seperti ada lingkaran cahaya (halo). Pasien merasa sakit kepala, mual, dan 2x
muntah. Saat keluhan peratama kali muncul, pasien sedang duduk di teras rumahnya pada
malam hari. Mata kiri tidak ada keluhan. Riwayat trauma mata atau tercolok disangkal (out
yang -itis2). Riwayat kelainan mata sebelumnya: memakai kacamata (+) selama puluhan tahun
(bisa mengalami penyempitan anatomik), operasi mata disangkal (endof+panof out). Pasien
mengobati diri sengan Visine+Panadol tidak membaik.
o Pasien memiliki riwayat asma (kali aja pake bronkodilator inhalasi, tanyain obatnya)
sebenernya HT+DM ga wajib2 amat ditanya, soalnya dd/ mata merah visus turun gada
hubungannya sama HT+DM, kecuali mau maksain: DM gampang endof)
o Pasien membenarkan adanya keluarga dengan riwayat keluhan serupa. Ibu pasien buta
sebelah setelah mengalami kejadian yang sama dengan pasien dan tidak berobat (udah
genetik anatominya rentan kayaknya)
Jangan lupa: Iritis akut itu lebih foto fobia, TIO ga meningkat, pupil konstriksi atau ireguler,
kornea tidak edema, BMDnyakeliatan ada sel+flare, injeksinya dominan siliar dalam. Kalo dd/
yang ada diskontinuitas korneanya bisa keliatan pas PF, syukur2 ada tes floresen. Kalo endof kan
terang harus ada kontaminasi isi vitreus. Kalo VKH itu keluhannya setumpuk, iritis cuma salah
satunya.

PF mata:
OD

OS

1/300, PB dari temporal

Visus

UCVA 6/9
koreksi dengan sferis + 0,5
BCVA 6/6

86 mmHg

TIO (aplanasi)

24 mmHg

Ortoforia

Posisi bola mata

Ortoforia

Baik

Pergerakan (8 arah)

Baik

Tenang

Palpebra

Tenang

IK (+), IS (+)

Konjungtiva

Tenang

Keruh/edema

Kornea

Jernih

Dangkal

Bilik Mata Depan

Dalam

Iris bombe

Iris/Pupil

Pulil bulat, di tengah, RCL

Pupil bulat, di tengah, mid-

(+), RCTL (+)

dilatasi
Sulit dinilai

Lensa

Fakik, keruh, shadow test


(+)

Sulit dinilai

Vitreous

Jernih

Idealnya: Refleks fundus

Fundus

Refleks fundus (+), papil

(+), papil bulat berbatas

bulat berbatas tegas,

tegas, cup/disc ratio 0,9-

cup/disc ratio 0,4-0,5, aa:vv

1,0, aa:vv 2:3, refleks

2:3, refleks makula (+),

makula (+), retina: eksudat

retina: eksudat (-),

(-), perdarahan (-)

perdarahan (-)

(dengan oftalmoskop
kacangan koas tidak dapat
dinilai)
Tes Konfrontasi
-

++
-

(- = tidak dapat melihat)

++

++
++

( ++ = pemeriksa)

Terapinya:
o Sebenarnya ini gawat darurat mata karena bisa terjadi sinekia anterior ireversibel (harus
operasi) dan perusakan N. II..tapi tarena udah 3 hari juga, kita doain aja yang kenceng sambil
tetap diobati.
o Turunkan tekanan bola mata dengan agresif: asetazolamid IV dan oral, obat topikal betabloker
san apraclonidin, obat hiperosmotik kayak gliserin (ada gunanya juga tanya DM)
o Tambahan: pilokarpin 2% baru boleh kalau TIO sudah turun san iskemi iris berkurang
sfingter pupil bisa berespon thd obat. Streroid topikal juga boleh
o Jangan lupa tuh obat analgetik dan antiemetik
o Kalo udah tenang, baru deh iridektomi perifer
o Contoh dari preskas anak UMY: Timol 0,5 2x1 tetes OD - Glaucon 2x1 tablet - Carpin 4x1 tetes
OD - Inmatrol ed 4x1 tetes OD pas-pasan emang, tp kalo kejadiannya di daerah, gw yakin
gada juga obat mata selain erlamycetin..kalo sampe ada obat macem2 gini, berarti ADA
DOKTER MATANYA rujuk or konsul aja kali

Você também pode gostar