Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAC
This research aims to developing of tourism strategy in Pangkalpinang city. Analysis focus on its
marketing aspects, mobility of tourist visiting, potentiality of tourism and the tourist opinion about
Pangkalpinang city tourism.
This analysis method used is qualitative Descrictive based on SWOT analysis (Strenghts, Weakness,
Opportunity, and Threats) in Pangkalpinang city tourism, from this analysis we can get summary how
developing tourism expecially in marketing aspect in Pangkalpinang city.
From research on Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang city and the tourism condition of
Pangkalpinang city and also based on SWOT analysis are finding show that the tourism of Pangkalpinang
city has a bigger enough from natural potential, historic landmark and variety of culture. The weakness
of Pangkalpinang city tourism have less professional human resource, the tourism promotion
unintensively or have not done maximal and also the transportation facilities still limited, etc. There are
some chances of Pangkalpinang city as tourism today, such as the chance of Pangkalpinang city tourism
to be a tourism sector as one of top sector in Kepulauan Bangka Belitung Province, to do the exhibition
with nasional scale called Babel Expo which is a chance for Pangkalpinang city to make promotion and
sell tourism packages to the visitor and participant whom come to show. There are public opinion about
the tourism which it can decrease prostitution, prostitute practicable, the infection of HIV AIDS diseases
and the trading of illegal drugs. Besides that, the opinion of Indonesia itself that Indonesia is a place of
terrorist which will destroy tourism in public opinion.
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang strategi pengembangan pariwisata Kota
Pangkalpinang. Kajian difokuskan pada strategi pengembangan pariwisata Kota Pangkalpinang ditinjau
dari sektor pemasarannya, potensi wisata dan mobilitas kunjungan wisatawan serta tanggapannya
terhadap pariwisata Kota Pangkalpinang.
Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah deksriktif kualitatif dimana data yang
diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan melihat kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) kepariwisataan di Kota
Pangkalpinang. Dari analisis ini akan ditarik kesimpulan bagaimana pengembangan pariwisata khususnya
bidang pemasaran di Kota Pangkalpinang.
Dari hasil penelitian pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang serta kondisi pariwisata
Kota Pangkalpinang dan dianalisis dengan analisis SWOT menunjukkan bahwa keadaan pariwisata Kota
Pangkalpinang mempunyai kekuatan yang cukup besar berupa potensi alam, peninggalan sejarah dan
kebudayaan yang beranekaragam. Kelemahan pariwisata Kota Pangkalpinang yaitu masih kurangnya
sumber daya manusia yang professional, promosi pariwisatanya kurang gencar / belum dilaksanakan
dengan maksimal serta fasilitas transfortasi yang masih terbatas, dan lain-lain. Peluang pariwisata Kota
Pangkalpinang saat ini antara lain adalah dijadikannya sektor pariwisata sebagai salah satu sektor
unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilaksanakannya Pameran yang berskala nasional Babel
Expo merupakan peluang bagi Kota Pangkalpinang untuk mempromosikan dan menjual paket-paket
wisata kepada para peserta dan pengunjung acara tersebut.. Timbulnya anggapan masyarakat bahwa
pariwisata dapat meningkatkan pelacuran, praktek prostitusi, penularan penyakit HIV AIDS dan
perdagangan obat-obatan terlarang, serta citra Indonesia yang dianggap tempat teroris merupakan
ancaman yang dapat merusak citra pariwisata.
PENDAHULUAN
Kota Pangkalpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagaimana dinyatakan
dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang penetapan wilayah Bangka Belitung sebagai
daerah otonom Provinsi. Sebagai ibu kota sebuah provinsi yang lahir diera otonomi daerah, Pemerintah
kota Pangkalpinang dituntut untuk mampu mengembangkan kebijakan lokal dan regional untuk
mengoptimalkan pendayagunaan potensi otonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sejak masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, penghasil utama daerah ini adalah dari
sektor primer khususnya pertambangan timah. Dengan hanya berfokus pada sektor pertambangan
menyebabkan perekonomian Kota Pangkalpinang rentan terhadap goncangan. Sejak terjadinya
demonstrasi buruh tambang inkonvensional pada bulan oktober 2006 membuat perekonomian menjadi
lumpuh, peredaran uang berkurang ratusan juta hingga milyaran rupiah perhari. Oleh karena itu langkah
Pemerintah kota Pangkalpinang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan dalam
menopang perekonomian merupakan langkah yang tepat.
Kota Pangkalpinang memang memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dikembangkan, seperti
wisata alam, wisata sejarah, wisata seni dan budaya atau wisata lainnya. Namun dilihat dari jumlah
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara masih sangat sedikit. Sedikitnya
jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara yang dating ke kota
Pangkalpinang disebabkan oleh pengelolaan yang belum optimal, tenaga ahli dibidang pariwisata masih
minim, promosi masih sangat kurang, pengalokasian dana pada sektor ini juga masih sangat terbatas.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pariwisata dikota Pangkalpinang agar
temuan-temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi upaya
pengembangan pariwisata sebagai sektor unggulan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kota Pangkalpinang, dapat membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat, maka penelitian mengenai Analisis Swot Pengembangan Pariwisata Kota
Pangkalpinang ini sangat penting untuk dilaksanakan.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan pemasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pengembangan pariwisata kota Pangkalpinang?
2. Faktor-Faktor apa saja yang merupakan Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Kesempatan
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam pengembangan sektor Pariwisata di Kota Pangkalpinang?
TINJAUAN PUSTAKA
Pariwisata sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam
bentuknya yang sederhana pariwisata dahulu dikenal sebagai bertamasya, akan tetapi sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka bentuk kegiatan pariwisata berkembang menjadi
suatu kegiatan yang bersifat lebih luas. Menurut Oka A. Yoeti (1996:21) Pariwisata adalah: Suatu
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat
lain dengan tujuan bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi,
tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut.
Pada prinsipnya kepariwisataan dapat mencakup semua perjalanan, asal saja perjalanan tesebut untuk
bertamasya atau berekreasi. Jadi Pariwisata merupakan suatu perjalanan, tetapi tidak semua perjalanan
dapat dikatakan sebagai kegiatan pariwisata.
Dalam pengertian pariwisata terdapat beberapa faktor penting yang menjadi ciri dari pariwisata yaitu:
a. Pejalanan itu dilakukan untuk sementara waktu
b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya
c. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya harus dilakukan dengan tamasya atau rekreasi
d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat yang dikunjungi dan
semata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut.
Perjalanan wisata mempunyai berbagai macam motivasi dan tujuan tertentu. Perbedaan motif tersebut
menyebabkan berbagai macam atau jenis pariwisata. Menurut Nyoman S. Pendit (2002:38) jenis
pariwisata yang dikenal saat ini antara lain: wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata
komersil, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian, wisata maritim,
wisata cagar alam, wisata buru, wisata pilgrim, wisata bulan madu dan wisata petualangan.
Jenis-jenis wisata yang lain dapat saja ditambahkan tergantung kepada kondisi dan situasi
perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negeri yang memang mendambakan industri
pariwisatanya dapat maju dan berkembang.
Strategi Pengembangan Pariwisata
Menurut Freddy Rangkuti (2002:3) sebagaimana mengutip pendapat Chandler, strategi merupakan
suatu alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya.
Selanjutnya menurut Gamal Suwantoro (1997:56) ada beberapa langkah pokok dalam melakukan
strategi pengembangan pariwisata yaitu:
a. Dalam Jangka pendek dititikberatkan pada optimasi
b. Dalam Jangka menengah dititikberatkan pada konsolidasi
c. Dalam Jangka panjang dititikberatkan pada pengembangan dan penyebaran
Menurut Happy Marpaung (2002:19) perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan
baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar
kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam
perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga
setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Hal
tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf perkembangan ekonomi dan
suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam pendapatan untuk wisatawan akibatnya akan
menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata. Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang
membawa serta dalam perkembangan kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan
pariwisata dapat memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah yang ada.
METODE PENELITIAN
Variabel yang akan disoroti dalam penelitian ini adalah strategi pengembangan pariwisata. Kajiannya
akan dilakukan pada strategi pengembangan pariwisata ditinjau dari sektor pemasaranya, potensi serta
tanggapan wisatawan terhadap pariwisata Kota PangkalPinang.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif kualitatif. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan yaitu wawancara, observasi, penyebaran
kuisioner kepada wisatawan serta studi pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti serta
pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang terdapat pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota
Pangkalpinang. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis SWOT yaitu
dengan melihat Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities) dan Ancaman
(Threats) kepariwisataan di Kota Pangkalpinang.
Definisi Operasional :
a. Strategi adalah cara terpadu yang dipergunakan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang khususnya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang dalam melakukan pengembangan pariwisata.
b. Pariwisata adalah suatu perjalanan ke Kota Pangkalpinang baik yang dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.
c. Wisatawan adalah orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke Kota
Pangkalpinang dengan menikmati kunjungan tersebut.
d. Pemasaran adalah usaha untuk menjual produk-produk pariwisata Kota Pangkalpinang kepada
pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kota Pangkalpinang, yaitu pada obyek-obyek wisata yang ada dan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh obyek wisata yang ada di Kota Pangkalpinang serta Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive random sampling yaitu
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diperkirakan bisa mewakili populasi.
Penggunaan instrument / alat bantu pengumpulan data dalam penelitian ini sangat berhubungan erat
dengan jenis metode yang digunakan yaitu:
a. Untuk jenis metode kuisioner, peneliti menggunakan jenis instrument kuisioner dengan pertanyaan
tertutup, yaitu kuisioner yang disajikan dalam bentuk pertanyaan yang jawabannya telah disediakan
sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban dari alternatif jawaban yang disediakan.
b. Untuk jenis metode wawancara (interview), peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah
disiapkan sebelumnya yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Pangkalpinang.
c. Observasi/Pegamatan adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
obyek-obyek yang diteliti.
d. Studi dokumenter yaitu pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang ada pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Pangkalpinang yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Sumber data:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian, dengan cara:
a. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada pihakpihak yang terlibat dalam obyek penelitian, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Pangkalpinang.
b. Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek-obyek
wisata yang ada di Kota PangkalPinang.
c. Kuisioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket/daftar pertanyaan kepada
wisatawan.
d. Dokumentasi adalah pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang terdapat pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang.
2. Data sekunder yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku
serta literatur-literatur yang erat kaitanya dengan permasalahan yang diteliti.
Teknis analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif, dimana data yang diperoleh akan
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. Menurut Sondang P. Siagian (1998:172) SWOT adalah
merupakan akronim untuk kata Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang)
dan Threats (ancaman).
Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan satu persatu (Yoeti,1996:133) yaitu:
a. Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata. Dengan mengetahui kekuatan,
pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan
mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya.
b. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi
pariwisata.
c. Kesempatan (Opportunties), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah,
peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi
peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.
d. Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata, seperti
Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan, penularan
penyakit Aids, meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour
operator asing yang lebih professional, yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weakness), kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) kepariwisataan di Kota Pangkalpinang.
Dari analisis ini akan ditarik kesimpulan bagaimana perkembangan pariwisata khususnya pemasaran
pariwisata di Kota Pangkalpinang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
4 Permata Sriwijaya
Girimaya Track
Stadion Depati Amir
Bukit Baru Sport Centre Fitness Centre, Kolam renang, Bilyard
Golf
Sepak Bola, Atletik, dll
Kolam renang, dll
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
Tabel 3: Fasilitas Hotel
No Nama Alamat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 Hotel Bumi Asih
Hotel Grand Millenum
Hotel Griya Tirta
Hotel Serata
Hotel Menumbing
Hotel Bukit Shofa
Hotel Mitra
Hotel Jatiwisata
Hotel Sabrina
Hotel Alhuriah
Hotel Centrum Jl. Jendral Sudirman
Jl. Soekarno Hatta
Jl. Semabung Lama
Jl. Gusung Lama
Jl. Gereja
Jl. Masjid Jamik
Jl. Mentok
Jl. Kartini
Jl. Diponegoro
Jl. Sriwijaya
Jl. Depati Amir
8.
9. Bank Mandiri
Bank Central Asia
Bank Negara Indonesia
Bank Danamon
Bank PIKKO
BRI
Bank SUMSEL
Union Western
Bangka Arta Jl. Jendral Sudirman
Jl. Masjid Jamik
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Melintang
Jl. Diponegoro
Jl. Mayor Syafrie Rahman
Kantor POS
Jl. Jendral Sudirman
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
PEMBAHASAN
a. Analisis Pemasaran Pariwisata Kota Pangkalpinang
Dalam pembahasan ini peneliti akan menganalisa keadaan pemasaran pariwisata di Kota Pangkalpinang
dengan menggunakan analisis SWOT. Dengan analisis ini diharapkan akan diketahui apa saja yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pariwisata di Kota Pangkalpinang. Pengkajian
tentang kekuatan dan kelemahan ini merupakan kegiatan mawas diri dan menentukan kesuksesan atau
keberhasilan dalam pengembangan pariwisata. Dengan analisis kekuatan dan kelemahan dapatlah
dilihat peluang dan ancaman yang mungkin muncul dan dihadapi. Dengan kata lain, dianalisanya
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman akan dapat diramalkan bagaimana keadaan masa
sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga dapat ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam
pengembangan usaha pariwisata dimasa yang akan datang.
Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian yang peneliti peroleh maka analisis yang dapat peneliti
buat adalah sebagai berikut:
Analisis SWOT Kepariwisataan Kota Pangkalpinang Tahun 2006
a. Persiapan Sebelum Wisatawan Datang ke Kota Pangkalpinang
No Keterangan S W O T
1 Penyebaran informasi atau kegiatan promosi X
2 Promosi yang dilakukan pusat promosi dan pariwisata di Jakarta X
3 Penjualan paket wisata oleh tour operator baik dalam maupun luar negeri X
4 Kota Pangkalpinang sebagai suatu tujuan wisata relatif jauh dari pasar utama baik wisatawan
nusantara maupun wisatawan Mancanegara X
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1. Pariwisata Kota Pangkalpinang mempunyai kekuatan berupa potensi alam, seni budaya yang
beraneka ragam dan peninggalan sejarah untuk menarik wisatawan untuk datang atau melakukan
perjalanan wisata ke Kota Pangkalpinang .
2. Kurang tersedianya sumber daya manusia yang professional, transfortasi yang masih terbatas, sarana
dan prasarana yang belum memadai serta belum maksimalnya kegiatan pemasaran / promosi pariwisata
Kota Pangkalpinang .
3. Adanya Festival dan pameran Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dan Babel Expo serta pencanangan
Pekan Budaya Kota Pangkalpinang memberikan peluang untuk memperkenalkan potensi wisata yang
ada di Kota Pangkalpinang.
4. Timbunya anggapan masyarakat bahwa dengan pariwisata dapat meningkatkan penularan penyakit
HIV AIDS dan perdagangan obat-obat terlarang, serta maraknya prostitusi yang dapat merusak citra
pariwisata.