Você está na página 1de 15

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PARIWISATA

ABSTRAC
This research aims to developing of tourism strategy in Pangkalpinang city. Analysis focus on its
marketing aspects, mobility of tourist visiting, potentiality of tourism and the tourist opinion about
Pangkalpinang city tourism.
This analysis method used is qualitative Descrictive based on SWOT analysis (Strenghts, Weakness,
Opportunity, and Threats) in Pangkalpinang city tourism, from this analysis we can get summary how
developing tourism expecially in marketing aspect in Pangkalpinang city.
From research on Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang city and the tourism condition of
Pangkalpinang city and also based on SWOT analysis are finding show that the tourism of Pangkalpinang
city has a bigger enough from natural potential, historic landmark and variety of culture. The weakness
of Pangkalpinang city tourism have less professional human resource, the tourism promotion
unintensively or have not done maximal and also the transportation facilities still limited, etc. There are
some chances of Pangkalpinang city as tourism today, such as the chance of Pangkalpinang city tourism
to be a tourism sector as one of top sector in Kepulauan Bangka Belitung Province, to do the exhibition
with nasional scale called Babel Expo which is a chance for Pangkalpinang city to make promotion and
sell tourism packages to the visitor and participant whom come to show. There are public opinion about
the tourism which it can decrease prostitution, prostitute practicable, the infection of HIV AIDS diseases
and the trading of illegal drugs. Besides that, the opinion of Indonesia itself that Indonesia is a place of
terrorist which will destroy tourism in public opinion.
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang strategi pengembangan pariwisata Kota
Pangkalpinang. Kajian difokuskan pada strategi pengembangan pariwisata Kota Pangkalpinang ditinjau
dari sektor pemasarannya, potensi wisata dan mobilitas kunjungan wisatawan serta tanggapannya
terhadap pariwisata Kota Pangkalpinang.
Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah deksriktif kualitatif dimana data yang
diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan melihat kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats) kepariwisataan di Kota
Pangkalpinang. Dari analisis ini akan ditarik kesimpulan bagaimana pengembangan pariwisata khususnya
bidang pemasaran di Kota Pangkalpinang.
Dari hasil penelitian pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang serta kondisi pariwisata
Kota Pangkalpinang dan dianalisis dengan analisis SWOT menunjukkan bahwa keadaan pariwisata Kota
Pangkalpinang mempunyai kekuatan yang cukup besar berupa potensi alam, peninggalan sejarah dan
kebudayaan yang beranekaragam. Kelemahan pariwisata Kota Pangkalpinang yaitu masih kurangnya
sumber daya manusia yang professional, promosi pariwisatanya kurang gencar / belum dilaksanakan
dengan maksimal serta fasilitas transfortasi yang masih terbatas, dan lain-lain. Peluang pariwisata Kota
Pangkalpinang saat ini antara lain adalah dijadikannya sektor pariwisata sebagai salah satu sektor
unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilaksanakannya Pameran yang berskala nasional Babel
Expo merupakan peluang bagi Kota Pangkalpinang untuk mempromosikan dan menjual paket-paket

wisata kepada para peserta dan pengunjung acara tersebut.. Timbulnya anggapan masyarakat bahwa
pariwisata dapat meningkatkan pelacuran, praktek prostitusi, penularan penyakit HIV AIDS dan
perdagangan obat-obatan terlarang, serta citra Indonesia yang dianggap tempat teroris merupakan
ancaman yang dapat merusak citra pariwisata.

PENDAHULUAN
Kota Pangkalpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagaimana dinyatakan
dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang penetapan wilayah Bangka Belitung sebagai
daerah otonom Provinsi. Sebagai ibu kota sebuah provinsi yang lahir diera otonomi daerah, Pemerintah
kota Pangkalpinang dituntut untuk mampu mengembangkan kebijakan lokal dan regional untuk
mengoptimalkan pendayagunaan potensi otonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sejak masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, penghasil utama daerah ini adalah dari
sektor primer khususnya pertambangan timah. Dengan hanya berfokus pada sektor pertambangan
menyebabkan perekonomian Kota Pangkalpinang rentan terhadap goncangan. Sejak terjadinya
demonstrasi buruh tambang inkonvensional pada bulan oktober 2006 membuat perekonomian menjadi
lumpuh, peredaran uang berkurang ratusan juta hingga milyaran rupiah perhari. Oleh karena itu langkah
Pemerintah kota Pangkalpinang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan dalam
menopang perekonomian merupakan langkah yang tepat.
Kota Pangkalpinang memang memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dikembangkan, seperti
wisata alam, wisata sejarah, wisata seni dan budaya atau wisata lainnya. Namun dilihat dari jumlah
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara masih sangat sedikit. Sedikitnya
jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara yang dating ke kota
Pangkalpinang disebabkan oleh pengelolaan yang belum optimal, tenaga ahli dibidang pariwisata masih
minim, promosi masih sangat kurang, pengalokasian dana pada sektor ini juga masih sangat terbatas.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pariwisata dikota Pangkalpinang agar
temuan-temuan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi upaya
pengembangan pariwisata sebagai sektor unggulan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kota Pangkalpinang, dapat membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat, maka penelitian mengenai Analisis Swot Pengembangan Pariwisata Kota
Pangkalpinang ini sangat penting untuk dilaksanakan.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan pemasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pengembangan pariwisata kota Pangkalpinang?
2. Faktor-Faktor apa saja yang merupakan Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Kesempatan
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam pengembangan sektor Pariwisata di Kota Pangkalpinang?

TINJAUAN PUSTAKA
Pariwisata sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam
bentuknya yang sederhana pariwisata dahulu dikenal sebagai bertamasya, akan tetapi sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka bentuk kegiatan pariwisata berkembang menjadi
suatu kegiatan yang bersifat lebih luas. Menurut Oka A. Yoeti (1996:21) Pariwisata adalah: Suatu
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat
lain dengan tujuan bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi,
tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut.
Pada prinsipnya kepariwisataan dapat mencakup semua perjalanan, asal saja perjalanan tesebut untuk
bertamasya atau berekreasi. Jadi Pariwisata merupakan suatu perjalanan, tetapi tidak semua perjalanan
dapat dikatakan sebagai kegiatan pariwisata.
Dalam pengertian pariwisata terdapat beberapa faktor penting yang menjadi ciri dari pariwisata yaitu:
a. Pejalanan itu dilakukan untuk sementara waktu
b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya
c. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya harus dilakukan dengan tamasya atau rekreasi
d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat yang dikunjungi dan
semata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut.
Perjalanan wisata mempunyai berbagai macam motivasi dan tujuan tertentu. Perbedaan motif tersebut
menyebabkan berbagai macam atau jenis pariwisata. Menurut Nyoman S. Pendit (2002:38) jenis
pariwisata yang dikenal saat ini antara lain: wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata
komersil, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian, wisata maritim,
wisata cagar alam, wisata buru, wisata pilgrim, wisata bulan madu dan wisata petualangan.
Jenis-jenis wisata yang lain dapat saja ditambahkan tergantung kepada kondisi dan situasi
perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negeri yang memang mendambakan industri
pariwisatanya dapat maju dan berkembang.
Strategi Pengembangan Pariwisata
Menurut Freddy Rangkuti (2002:3) sebagaimana mengutip pendapat Chandler, strategi merupakan
suatu alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya.
Selanjutnya menurut Gamal Suwantoro (1997:56) ada beberapa langkah pokok dalam melakukan
strategi pengembangan pariwisata yaitu:
a. Dalam Jangka pendek dititikberatkan pada optimasi
b. Dalam Jangka menengah dititikberatkan pada konsolidasi
c. Dalam Jangka panjang dititikberatkan pada pengembangan dan penyebaran
Menurut Happy Marpaung (2002:19) perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan
baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar
kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam
perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga
setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Hal

tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf perkembangan ekonomi dan
suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam pendapatan untuk wisatawan akibatnya akan
menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata. Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang
membawa serta dalam perkembangan kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan
pariwisata dapat memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah yang ada.

METODE PENELITIAN
Variabel yang akan disoroti dalam penelitian ini adalah strategi pengembangan pariwisata. Kajiannya
akan dilakukan pada strategi pengembangan pariwisata ditinjau dari sektor pemasaranya, potensi serta
tanggapan wisatawan terhadap pariwisata Kota PangkalPinang.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif kualitatif. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan yaitu wawancara, observasi, penyebaran
kuisioner kepada wisatawan serta studi pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti serta
pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang terdapat pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota
Pangkalpinang. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis SWOT yaitu
dengan melihat Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities) dan Ancaman
(Threats) kepariwisataan di Kota Pangkalpinang.
Definisi Operasional :
a. Strategi adalah cara terpadu yang dipergunakan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang khususnya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang dalam melakukan pengembangan pariwisata.
b. Pariwisata adalah suatu perjalanan ke Kota Pangkalpinang baik yang dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.
c. Wisatawan adalah orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke Kota
Pangkalpinang dengan menikmati kunjungan tersebut.
d. Pemasaran adalah usaha untuk menjual produk-produk pariwisata Kota Pangkalpinang kepada
pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kota Pangkalpinang, yaitu pada obyek-obyek wisata yang ada dan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh obyek wisata yang ada di Kota Pangkalpinang serta Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive random sampling yaitu
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diperkirakan bisa mewakili populasi.
Penggunaan instrument / alat bantu pengumpulan data dalam penelitian ini sangat berhubungan erat
dengan jenis metode yang digunakan yaitu:
a. Untuk jenis metode kuisioner, peneliti menggunakan jenis instrument kuisioner dengan pertanyaan
tertutup, yaitu kuisioner yang disajikan dalam bentuk pertanyaan yang jawabannya telah disediakan
sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban dari alternatif jawaban yang disediakan.
b. Untuk jenis metode wawancara (interview), peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah
disiapkan sebelumnya yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Pangkalpinang.
c. Observasi/Pegamatan adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
obyek-obyek yang diteliti.
d. Studi dokumenter yaitu pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang ada pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Pangkalpinang yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Sumber data:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian, dengan cara:
a. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada pihakpihak yang terlibat dalam obyek penelitian, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Pangkalpinang.
b. Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek-obyek
wisata yang ada di Kota PangkalPinang.
c. Kuisioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket/daftar pertanyaan kepada
wisatawan.
d. Dokumentasi adalah pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang terdapat pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pangkalpinang.
2. Data sekunder yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku
serta literatur-literatur yang erat kaitanya dengan permasalahan yang diteliti.
Teknis analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif, dimana data yang diperoleh akan
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. Menurut Sondang P. Siagian (1998:172) SWOT adalah
merupakan akronim untuk kata Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang)
dan Threats (ancaman).
Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan satu persatu (Yoeti,1996:133) yaitu:
a. Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata. Dengan mengetahui kekuatan,
pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan
mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya.
b. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi
pariwisata.
c. Kesempatan (Opportunties), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah,
peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi
peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.
d. Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata, seperti
Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan, penularan
penyakit Aids, meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour
operator asing yang lebih professional, yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weakness), kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) kepariwisataan di Kota Pangkalpinang.
Dari analisis ini akan ditarik kesimpulan bagaimana perkembangan pariwisata khususnya pemasaran
pariwisata di Kota Pangkalpinang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN

a. Kodisi Umum Kota Pangkalpinang


Kota Pangkalpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan sebagai daerah
otonomi Provinsi dengan Ibukotanya Pangalpinang.
Luas wilayah kota Pangkalpinang adalah 89,4 Km2 mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka
Kota Pangkalpinang merupakan daerah otonom di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terletak pada
bagian timur Pulau Bangka dengan posisi 10604 derajat sampai 10607 derajat Bujur Timur dan 204
derajat sampai 2010 derajat lintang selatan dengan posisi geografis yang strategis berada diantara Laut
Cina Selatan dan Laut Jawa yang dihubungkan dengan selat Bangka, Selat Karimata dan Selat Gaspar.
Iklim kota Pangkalpinang tergolong tropis basah type a dengan variasi hujan. Hawa didaerah ini
dipengaruhi oleh laut, baik anginnya maupun kelembabannya.
b. Potensi Pariwisata
Kawasan wisata merupakan peluang yang potensial untuk dikembangkan di kota Pangkalpinang.
Keberadaan obyek wisata pantai Pasir padi, Tanjung Bunga, serta pantai Samfur yang merupakan satu
rangkaian area yang tak terpisahkan diharapkan mampu dikembangkan sebagai obyek wisata terdepan
dalam wajah provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kawasan ini dapat dikembangkan untuk
pembangunan hotel, cottage, restoran, wisata bahari dan hiburan lainnya yang mendukung
kepariwisataan.
Adapun obyek-obyek wisata yang ada di Kota Pangkalpinang adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Kawasan Wisata yang ada di Kota Pangkalpinang
No Obyek Wisata Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

17 Pantai Pasir Padi


Pantai Tanjung Bunga
Bukit Giri Maya
Kampung Melayu Tua Tunu
Museum Timah Indonesia
Kuburan Masyarakat Tionghoa
Kuburan Belanda
Rumah Adat
Barongsai
Upacara Nganggung Sepintu Sedulang
Upacara Barongsai
Pawai Taaruf
Tari Campak
Musik Gambus
Masjid Jamik
Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB)
Klenteng Kwan Tie Miau Wisata Pantai
Wisata Pantai
Wisata Alam
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Wisata Budaya
Wisata Budaya
Wisata Budaya
Wisata Budaya
Wisata Budaya
Wisata Budaya
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
Sarana dan Prasarana Penunjang Pariwisata
Tabel 2: Fasilitas Olahraga
No Nama Keterangan
1
2
3

4 Permata Sriwijaya
Girimaya Track
Stadion Depati Amir
Bukit Baru Sport Centre Fitness Centre, Kolam renang, Bilyard
Golf
Sepak Bola, Atletik, dll
Kolam renang, dll
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
Tabel 3: Fasilitas Hotel
No Nama Alamat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 Hotel Bumi Asih
Hotel Grand Millenum
Hotel Griya Tirta
Hotel Serata
Hotel Menumbing
Hotel Bukit Shofa
Hotel Mitra
Hotel Jatiwisata
Hotel Sabrina
Hotel Alhuriah
Hotel Centrum Jl. Jendral Sudirman
Jl. Soekarno Hatta
Jl. Semabung Lama
Jl. Gusung Lama
Jl. Gereja
Jl. Masjid Jamik
Jl. Mentok
Jl. Kartini
Jl. Diponegoro
Jl. Sriwijaya
Jl. Depati Amir

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang


Tabel 4: Rumah Makan
No Nama Alamat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Restoran Serrata
Restoran Biru Laut
Restoran Asui
Permata Bundo
Pink Club
Evans Caf
Otak-otak BCA
Sky Caf
Smile Caf
Warung Bakso Mas Pur Pantai Pasir Padi
Pantai Pasir Padi
Jl. Kampung Bintang
Jl. Masjid Jamik
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Diponegoro
Jl. Masjid Jamik
Gedung Ramayana
Jl. Depati Amir
Jl. Jendral Sudirman
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
Tabel 5: Pusat Jajanan Khas Bangka
No Nama Alamat
1
2
3
4
5 Toko YDK
Toko LCK

Pabrik Getas Gang Intan


Pujasera
Toko Saro Rodenas Jl. Jendral Sudirman
Jl. Jendral Sudirman
Kel. Bukit Intan
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Gajah Mada
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
Tabel 6: Transportasi Udara dan Laut
No Nama Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Sriwijaya Air
Batavia Air
Adam Air
Riau Air
Pelni
PT. ASDP
KMC. Sumber Bangka
Express Bahari Transportasi Udara
Transportasi Udara
Transportasi Udara
Transportasi Udara
Transportasi Laut
Transportasi Laut
Transportasi Laut
Transportasi Laut
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
Tabel 7: Bank and Money Changer (Penukaran Mata Uang)
No Nama Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9. Bank Mandiri
Bank Central Asia
Bank Negara Indonesia
Bank Danamon
Bank PIKKO
BRI
Bank SUMSEL
Union Western
Bangka Arta Jl. Jendral Sudirman
Jl. Masjid Jamik
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Melintang
Jl. Diponegoro
Jl. Mayor Syafrie Rahman
Kantor POS
Jl. Jendral Sudirman
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pangkalpinang
PEMBAHASAN
a. Analisis Pemasaran Pariwisata Kota Pangkalpinang
Dalam pembahasan ini peneliti akan menganalisa keadaan pemasaran pariwisata di Kota Pangkalpinang
dengan menggunakan analisis SWOT. Dengan analisis ini diharapkan akan diketahui apa saja yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pariwisata di Kota Pangkalpinang. Pengkajian
tentang kekuatan dan kelemahan ini merupakan kegiatan mawas diri dan menentukan kesuksesan atau
keberhasilan dalam pengembangan pariwisata. Dengan analisis kekuatan dan kelemahan dapatlah
dilihat peluang dan ancaman yang mungkin muncul dan dihadapi. Dengan kata lain, dianalisanya
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman akan dapat diramalkan bagaimana keadaan masa
sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga dapat ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam
pengembangan usaha pariwisata dimasa yang akan datang.
Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian yang peneliti peroleh maka analisis yang dapat peneliti
buat adalah sebagai berikut:
Analisis SWOT Kepariwisataan Kota Pangkalpinang Tahun 2006
a. Persiapan Sebelum Wisatawan Datang ke Kota Pangkalpinang
No Keterangan S W O T
1 Penyebaran informasi atau kegiatan promosi X
2 Promosi yang dilakukan pusat promosi dan pariwisata di Jakarta X
3 Penjualan paket wisata oleh tour operator baik dalam maupun luar negeri X
4 Kota Pangkalpinang sebagai suatu tujuan wisata relatif jauh dari pasar utama baik wisatawan
nusantara maupun wisatawan Mancanegara X

5 Pengiriman tim kesenian ke luar daerah X


6 Pengiriman tim kesenian keluar negeri X
7 Undangan bazaar atau pameran untuk setiap acara baik di dalam maupun di luar Kota Pangkalpinang.
X
8 Kegiatan pemasaran terpadu X
9 Jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Pangkalpinang X
10 Adanya kerjasama kelompok pariwisata atau instansi terkait X
11 Menjadi tuan rumah dalam setiap even baik nasional maupun internasional X
Sumber : Hasil Penelitian
b. Setelah Wisatawan Datang ke Kota Pangkalpinang
No Keterangan S W O T
1 Jumlah transportasi Ke kota Pangkalpinang yang cukup memadai X
2 Paket wisata yang dijual selain masih terbatas juga belum siap jual X
3 Pelayanan tour operator atau jasa perjalanan wisata belum seperti yang diharapkan wisatawan X
4 Pelayanan akomodasi perhotelan Cukup memadai X
5 Pelayanan restoran X
6 Pelayanan dan kemampuan pramuwisata sangat terbatas X
7 Kuantitas dan kualitas barang-barang cinderamata yang dijual X
8 Pelayanan informasi pariwisata X
9 Potensi alam, seni budaya, tradisi, peninggalan sejarah dan atraksi wisata yang dimiliki X
10 Citra pariwisata sebagai pendorong perdagangan obat-obat terlarang, mendorong seks bebas /
praktek prostitusi dan penyebaran penyakit HIV AIDS X
11 Citra pariwisata sebagai pencemar lingkungan seni budaya dan kepribadian bangsa X
12 Sifat dan keadaan cuaca X
13 Kondisi Kota Pangkalpinang X
14 Kebijakan pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata X
15 Angkutan umum yang menuju obyek wisata belum memadai X
16 Keramahtamahan penduduk atau masyarakat Kota Pangkalpinang X
17 Dekatnya daerah-daerah lain yang menjadi tujuan wisata X
18 Meningkatnya masyarakat sendiri yang melakukan perjalanan wisata kedaerah lain X
19 Letak geografis Kota Pangkalpinang yang merupakan Ibukota dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
X
20 Masih terbatasnya bahan bacaan serta brosur-brosur yang merupakan sumber informasi utama bagi
wisatawan X
21 Pencanangan Pekan Budaya Kota Pangkalpinang X
Sumber : Hasil Penelitian
c. Pelayanan Umum dan Sarana Pendukung
No Keterangan S W O T
1 Fasilitas dan keadaan transfortasi angkutan darat X
2 Sarana dan prasarana pariwisata di daerah tujuan wisata X
3 Stabilitas politik dan sosial, keamanan wisatawan X

4 Pelayanan polisi pada wisatawan X


5 Pelayanan Pos, telex dan telepon X
6 Pertumbuhan ekonomi dan deregulasi yang dilancarkan oleh pemerintah daerah X
7 Kurangnya tenaga professional (SDM) X
8 Investasi disektor pariwisata di Kota Pangkalpinang belum termasuk sektor prioritas. X
Sumber : Hasil penelitian
Dari hasil analisis dan identifikasi diatas, dapat diketahui bagaimana keadaan pemasaran pariwisata Kota
Pangkalpinang dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Sehingga analisis
SWOT diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strenght)
1. Memiliki potensi alam / wisata yang besar
2. Memiliki seni budaya tradisi yang beraneka ragam dan peninggalan sejarah serta atraksi wisata.
3. Tersedia Fasilitas Pendukung yang memadai seperti Hotel, Restoran, Perbankan, dll
4. Adanya Sarana Transportasi yang memadai ke kota Pangkalpinang baik angkutan udara maupun laut
5. Keramahtamahan penduduk atau masyarakat Kota Pangkalpinang
6. Letak geografis Kota Pangkalpinang yang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
7. Keamanan dan stabilitas yang cukup baik.
8. Pelayanan umum (polisi, Kantor pos, telepon) yang baik.
b. Kelemahan (Weakness)
1. Kurang memadainya kegiatan promosi dan penyebaran pariwisata Kota Pangkalpinang ke luar daerah
2. Biro perjalanan atau paket wisata yang melayani wisatawan baik secara kuantitatif maupun kualitatif
belum memadai dan masih sangat terbatas.
3. Kota Pangkalpinang masih terlalu jauh dari pasar utama wisatawan.
4. Kurangnya pengiriman tim kesenian keluar negeri.
5. Belum adanya kegiatan pemasaran pariwisata terpadu.
6. Jumlah armada transfortasi antar kota yang masih terbatas.
7. Paket wisata yang dijual masih terbatas dan diantaranya ada yang masih belum siap dijual.
8. Pelayanan jasa perjalanan wisata, kemampuan pramuwisata belum sesuai denga keinginan wisatawan
memadai.
9. Kuantitas dan kualitas barang-barang cinderamata yang dijual masih terbatas.
10. Angkutan umum untuk menuju objek wisata belum memadai.
11. Sarana dan prasarana pariwisata belum memadai.
12. Terbatasnya sumber daya manusia professional yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pariwisata sebagai suatu industri di Kota Pangkalpinang .
13. Masih kurangnya minat investor untuk membuka usaha di Kota Pangkalpinang.
c. Peluang (Opportunities)
1. Adanya pengiriman tim kesenian keluar negeri.
2. Ikut serta dalam berbagai bazaar atau pameran yang dilaksanakan baik dalam lingkup regional
maupun nasional di Kota Pangkalpinang.

3. Adanya kerjasama kelompok pariwisata atau instansi terkait.


4. Kebijakan pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata yakni membangun Kota
Pangkalpinang terdepan dalam bidang industri dan pariwisata berbasis perikanan dan sumber daya
manusia.
5. Pertumbuhan ekonomi dan deregulasi yang dilakukan oelh pemerintah Kota Pangkalpinang
memberikan peluang dalam bidang pariwisata.
6. Pencanangan Pekan Budaya Kota Pangkalpinang.
7.
d. Ancaman (Threats)
1. Citra pariwisata sebagai pendorong perdagangan obat-obat terlarang, seks bebas/praktek prostitusi
dan penyebaran penyakit HIV AIDS.
2. Citra pariwisata sebagai pencemar lingkungan seni budaya dan kepribadian bangsa.
3. Kondisi Kota Pangkalpinang yang rawan bahaya petir.
4. Dekatnya daerah-daerah lain (pesaing) yang menjadi tujuan wisata.
5. Meningkatnya minat masyarakat sendiri untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah lain.
Secara keseluruhan dari hasil analisis SWOT diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pariwisata Kota Pangkalpinang memiliki peluang besar untuk menarik wisatawan walaupun masih ada
kelemahan-kelemahan. Salah satu kekurangan yang sangat menonjol bahwa pariwisata Kota
Pangkalpinang belum memiliki kekuatan sarana dan prasarana yang dapat menunjang seperti
transportasi dan akomodasi yang dapat diandalkan serta masih kurangnya promosi baik melalui media
cetak maupun media elektronik.
b. Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa pariwisata Kota Pangkalpinang sebenarnya memiliki
kekuatan (potensi alam, seni budaya, peninggalan sejarah dan keramahtamahan masyarakat), namun
ternyata pariwisata Kota Pangkalpinang masih mempunyai kelemahan (sumber daya manusia, sarana
penunjang, dan lain-lain yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata) sehingga harus segera
diperbaiki.
c. Adanya hambatan yang negatif terhadap pariwisata Kota Pangkalpinang seperti masih banyaknya
masyarakat Kota Pangkalpinang yang melakukan perjalanan wisata ke daerah lain yang berarti
meningkatkan pendapatan daerah lain. Satu hal lagi yang terungkap dari analisis diatas bahwa
masyarakat telah menilai bahwa Pariwisata adalah salah satu penyebab meningkatnya praktek-praktek
pelacuran/prostitusi dan perdagangan obat-obat terlarang, sehingga merusak citra pariwisata.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1. Pariwisata Kota Pangkalpinang mempunyai kekuatan berupa potensi alam, seni budaya yang
beraneka ragam dan peninggalan sejarah untuk menarik wisatawan untuk datang atau melakukan
perjalanan wisata ke Kota Pangkalpinang .
2. Kurang tersedianya sumber daya manusia yang professional, transfortasi yang masih terbatas, sarana
dan prasarana yang belum memadai serta belum maksimalnya kegiatan pemasaran / promosi pariwisata
Kota Pangkalpinang .

3. Adanya Festival dan pameran Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) dan Babel Expo serta pencanangan
Pekan Budaya Kota Pangkalpinang memberikan peluang untuk memperkenalkan potensi wisata yang
ada di Kota Pangkalpinang.
4. Timbunya anggapan masyarakat bahwa dengan pariwisata dapat meningkatkan penularan penyakit
HIV AIDS dan perdagangan obat-obat terlarang, serta maraknya prostitusi yang dapat merusak citra
pariwisata.

Você também pode gostar