Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Identitas
Nama Lengkap Anak : An. Nur Riza Umami
Nama Panggilan
: Riza
Jenis kelamin
: Perempuan
Anak ke
Nama Ayah
: Tn
Nama Ibu
: Ny.
Pendidikan klien
: SD kelas I
Pendidikan Ayah
Pendidikan Ibu
Pekerjaan Ayah
Pekerjaan Ibu
Agama
: Islam.
Suku Bangsa
: Jawa / Indonesia
Alamat Rumah
Taggal MRS
Diagnosa Medis
Sumber Informasi
Pengkajian tanggal
: 1 Juli 2002.
yang sama pada tahun 1999 dan pengobatan terakhir bulan Januari mendapat terapi
6MP dan MTX tablet yang diminum setiap hari senin.
2.
Abdomen
Inspeksi : Bentuk terlihat agak membesar, terdapat bayangan vena,
Auskultasi : Peristaltik usus 8 kali/ menit
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
Hepar : Teraba membesar 4 x 3 x 1,5
Lien : tidak teraba
Perlusi : tanda asites tidak ada.
Laboratorium daah : Hb : 12.7
C.
Leukosit : 2500
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
Imunosupresi
chemoterapi.
Observasi
demam
sehubungan
dengan
tachicardi, hiertensi
Rasional : Hipertermi lanjut terjadi pada beberapa tipe infeksi dan demam
terjadi pada kebanyakan pasien leukaemia.
4. Dorong sering mengubah posisi, napas dalam, batuk.
Rasional ; Mencegah statis secret pernapasan, menurunkan resiko
atelektasisi/ pneumonia.
5. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut secara periodic.
Gnakan sikat gigi halus untuk perawatan mulut.
Rasional : Rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan
organisme patogen
6. Awasi pemeriksaan laboratorium : WBC, darah lengkap
Rasional : Penurunan jumlah WBC normal / matur dapat diakibatkan oleh
proses penyakit atau kemoterapo.
7. Berikan obat sesuai indikasi, misalnya Antibiotik
Rasional ; Dapat diberikan secara profilaksis atau mengobati infeksi
secara khusus.
8. Hindari antipiretik yang mengandung aspirin
Hasil Yang Diharapkan :Volume cairan tubuh adekuat, ditandai dengan TTV
dbn, stabil, nadi teraba, haluaran urine, BJ dan PH
urine, dbn.
Rencana Tindakan :
1. Awasi masukan dan pengeluaran. Hitung pengeluaran tak kasat mata dan
keseimbangan cairan. Perhatikan penurunan urine pada pemasukan
adekuat. Ukur berat jenis urine dan pH Urine.
Rasional ; Penurunan sirkulasi sekunder terhadap sel darah merah dan
pencetusnya pada tubulus ginjal dan / atau terjadinya batu ginjal
(sehubungan dengan peningkatan kadar asam urat) dapat menimbulkan
retensi urine atau gagal ginjal.
2. Timbang BB tiap hari.
Rasional : Mengukur keadekuatan penggantian cairan sesuai fungsi ginjal.
Pemasukan lebih dari keluaran dapat mengindikasikan memperburuk /
obstruksi ginjal.
3. Awasi TD dan frekuensi jantung
Rasional
Perubahan
dapat
menunjukkan
efek
hipovolemik
(perdarahan/dehidrasi)
4. Inspeksi kulit / membran mukosa untuk petike, area ekimotik, perhatikan
perdarahan gusi, darah warn karat atau samar pada feces atau urine;
perdarahan lanjut dari sisi tusukan invesif.
Rasional ; Supresi sumsum dan produksi trombosit menempatkan pasien
pada resiko perdarahan spntan tak terkontrol.
5. Evaluasi turgor kulit, pengiisian kapiler dan kondisi umum membran
mukosa.
Rasional ; Indikator langsung status cairan / dehidrasi.
6. Implementasikan tindakan untuk mencegah cedera jaringan / perdarahan,
ex : sikat gigi atau gusi dengan sikat yang halus.
Rasional
Jaringan
rapuh
dan
gangguan
mekanis
pembekuan
Rencana Tindakan ;
1. Awasi tanda-tanda vital, perhatikan petunjuk nonverbal,rewel, cengeng,
gelisah
Rasional ; Dapat membantu mengevaluasi pernyatan verbal dan
ketidakefektifan intervensi.
2. Berikan lingkungan yang tenang dan kurangi rangsangan stress
Rasional ; Meingkatkan istirahat.
3. Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi, ekstremitas denganan
bantal
Rasional ; Menurunkan ketidak nyamanan tulang/ sensi
4. Ubah posisi secara periodic dan berikan latihan rentang gerak lembut.
Rasional : Memperbaiki sirkulasi jaringan dan mobilisasi sendi.
5. Berikan tindakan ketidaknyamanan; mis : pijatan, kompres
Rasional ; Meminimalkan kebutuhan atau meningkatkan efek obat.
6. Berikan obat sesuai indikasi.