Você está na página 1de 6

AGRIBISNIS TANAMAN BUAH

PENDAHULUAN
Ada berpuluh macam tanaman buah-buahan yang tumbuh di Indonesia. Dari yang sekecil
anggur sampai yang sebesar nangka. Dari yang semerah manggis sampai yang sekuning
belimbing.
Minat orang terhadap buah buahan beragam pula. Beberapa jenis buah hanya di
pandang sebelah mata, sedangkan sebagian yang lain sangat di gemari. Buah-buahan seperti
manga, apel, gemari dan beberapa jenis lainnya banyak dicari orang. Di toko-toko swalayan,
kios-kios, dipinggir alan, pasar umum, dan pedagang kaki lima buah-buahan ini dijajakan dalam
bentuk segar ataupun awetan. Malah, yang, kualitasnya bagus dipilih dan dikemas untuk di
ekspor. Karena banyak diminati dan tak pernah sepi dari pembeli, orang-oranag menyebutnya
sebagai buah-buahan komersial.
Pertambahan jumlah penduduk, peningkatan taraf sector industry dan pariwisata
berdampak positif terhadap peningkatan kebutuhan buah-buahan. Baik itu dalam hal jumlah,
mutu, ataupun ragamnya. Di pasar-pasar domestic pembeli terus mengalir mengkonsumsi
komuditi yang pada mulanya diangap merupakan kebutuhan orang-orang berduit. Bahkan, tidak
jarang
buah-buahan
sudah
laku
ketika
masih
di
pohon.
Sementara itu prospek buah untuk dijagokan sebagai komoditi ekspor juga semakin cerah.
Negara-negara maju yang cenderung mengalihkan usaha taninya ke arah industrialisasi
merupakan pasar yang semakin luas untuk menampung ekspor buah-buahan kita.
Hanya saja, kenyataannya, kesempatan ini belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
pengusaha buah-buahan di Indonesia. Pada usaha tani yang pada umumnya dilakukan di tanah
pekarangan dengan modal kecil menyebabkan rendahnya produksi.
Sifat tanaman buah yang kebanyakan memerlukan lingkungan spesifik sebagai tempat
tumbuhnya, masa berproduksi yang biasanya dipengaruohi oleh musim, dan sifat buah itu sendiri
yang, mudah rusak, merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam usaha tani.
Oleh karena itu, makalah ini kami sajikan sebagai bahan acuan dalam mengaplikasikan
bisnis buah-buahan.
Polausaha yang, kebanyakan masih bersifat tradisional merupakan sebab rendahnya
produktivitas dan lemahnya pemasaran buah-buahan di Indonesia.
Dalam agribisnis, penanganan kegiatan mulai dari perencanaan usaha, penyediaan sarana
dan prasarana, budidaya tanaman, sampai dengan penanganan hasil dan pemasarannya dilakukan
secara terintegrasi dan saling menunjang. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen
(pengelolaan) yang dapat merangkum faktor-faktor alam, modal, tenaga kerja, dan teknologi
dengan fak-tor sarana/prasarana dan pemasarannya.

PEMBAHASAN
A. Perencanaan Sistem Produksi
1.
Pemilihan jenis buah
Mengingat konsumen sangat bervariasi maka sebelum melakukan usaha ini, kita harus
jeli menentukan jenis buah-buahan yang akan kita tawarkan kepada meraka.
Selain hal tersebut, kita juga perlu memperhatikan keadaan buah itu sendiri (mengenai
rasa, aroma, keadaan daging buah, warna kulit, dan bahkan bentuk buahnya).
2.
Penentuan skala usaha
Penetuan skala usaha harus memperhitungkan daya serap pasar yang akan kita masuki.
Seberapa besarkah jumlah permintaan pasar terhadap komoditi yang dibudidayakan? Apakah
permintaan itu bersifat terns menerus atau musiman? Dalam jangka waktu yang lama, ataukah
hanya sementara saja?.
Setelah diketahui jumlah permintaan pasarjanakah berikutnya adalah menentukan berapa
jumlah buah yang, akan diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Selanj*uvnya
dapat ditentukan lugs lahan yang dibutuhkan, jumlah dan kemampuan tenaga kerja yang hams
didatangkan sarana dan prasarana produksi yang perlu disediakan serta modal yang harus
disiapkan.
3.
Pemilihan dan pengadaan lahan
a.

Sentral produksi
Bila kita menghubungkan faktor-faktor ekologi denganjen~is tanaman buah yang ada
disuatu daerah, akan tampak jelas adanya syarat tertentu untuk tumbuhnya tanaman tersebut.
Sebagai Negara yang terdiri dari beragam agroklimat, Indonesia memiliki jenis tanaman
buah yang beraneka ragam pula.
b. Daerah pengembangan
4.
Penentitan waktu produksi
Masalah yang, sering dihadapi petani atau pengusaha buah-buahan ialah jatuhnya. harga
karena saat panen yang bersamaan. Untuk menghindari atau paling tidak mengurangi resiko ini,
kita harus menatur waktu produksi tanaman yang kita budidayakan.
Untuk beberapa jenis tanaman yang dapat diproduksi sepanjang tahun, pengaturan waktu
yang pengaturan sudah dilakukan oleh perkebunan-perkebunan besar. Mereka mengatur produksi
buah buahan sedemikian rupa sehingga saat panen dapat dilakukan secara bertahap. Dengan
pengaturan semacam ini, mereka mendapatkan tiga keuntungan sekaligus. Pertama, menghindari
jatuhnya harga. karena produksi yang menumpuk. Kedua, memperoleh harga t tinggi pada saat
par sepi produksi. Ketiga, yang paling penting, mereka dapat menjaga 0 kontinuitas suplai buah
di pasaran.

5.

Pengaturan tenaga kerja


Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi dapat berupa tenaga kerja manusia,
hewan atau mesin. Dari ketiga macam tenaga kerja ini, manusia mempunyai pengaruh ynag
sangat besar dalam keberhasilan proses produksi. Olehkarena itu, kita harus mengaturnya mulai
dari perekrutan, pengaturan, pengawasan sampai pen-gajiannya.
Perekrutan tenacya kerja pada umunya didasarkan atas tiga macam golongan, yaitu
tenaga staf, tenaga harian tetap, dan tenaga harian lepas ynag bersifat musiman.
Tenaga staf umumnya merupakan tenaga-tenaga ahli dengan tingkat pendidikan
sarjana/sarjana muda. Tenaga-tenaga ini bertugas sebagai perencana, pengawas, dan mengurus
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuancan dan pemasaran hasil produksi. Disamping itu

terdapat beberapa tenaga lulusan sekolah menengah atas sebagai tenaga administrasi.
B. Pengendalian Produksi
Pembudidayaan tanaman buah memerlukan penanaman yang, serius sejak perencanaan
hingga pemeliharaan dan penanamannya hal ini meliputi penggarapan budi daya yang kurang
hati-hati bisa menyebabkan kegagalan dalam usaha ini.
1.
Mengenal jenis jenis buah
2.
Sifat buah
a.
Buah- buahan tidak tergantung musim
Sebagian besar buah dapat diproduksi sepanjang tahun seperti pisang.papayajambu dan
belimbing.
b.
Buah mudah busuk
Buah mnempunyai sifat mudah rusak dan sangat peka terhadap lingkungan. Sifat ini
menyebabkan buah mempunyai resiko yang, tinggi dan umur setelah panen sangat pendek.
c.
Perputaran modal cepat
Sifat buah yang mudah rusak kadang dipandang sebagai mutu yang kurang menguntungkan.
3.
Agroklimat
a.
Sinar matahari
b. Ketingaian. tempat (elevasi)
c.
Curate hujan
Tanaman tidak dapat terbebas dari kebutuhan air. Sumber air yang pelbing dominant terhadap
kehidupan tanaman berasal dari hujan. Oleh karena itu, dalam pembagian tempat tumbuh
tanaman, bila dikaitkan dengan keberadaan air, faktor yang paling perlu untuk diperhatikan
adalah curah hujannya.
d. Keadaan tanah
Sebenarnya agar usaha tarsi dapat berproduksi dengan baik, dalam pengelolaannya kita harus
memperhatikan juga sifat-sifat tanah yang lain.

4.

Pemupukan
Pemupukan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasil-tidaknya usaha kita.
5.
Pemberatasan hama
Seperti tanaman yang lain, tanaman buah juga tidak terlepas dari scrangan hama dan
penyakit. Hama merupakan binatang penganggu tanaman. Hama buah antara lain kutu, ulat, lalat
buah, belalang, tungau dan codot.
Pemberantasan hama dan penyakit sangat diperlukan sejak dini. Ada banyak cara
pemberantasan dan dapat dibagi menjadi tiga golongan secara fisikbiologi clan kimia.
6.
Pasca panen
a.
Buah segar
1.

Pencucian
Pencucian bertujuan agar buah bersih dari segala kotoran seperti debu, tanah atau penyakit.
2.
Sortasi
Sortasi dilakukan berdasarkan kualitas clan ukuran.
3.
Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan bila buah tidak langsung dijual.
a) Mempercepat kematangan buah
Istilah yang sering dipakai untuk mempercepat kematangan buah adalah pemeraman. Buah yang
memerlukan pemeraman adalah buah klimaterik dan buah non klimaterik yang dipetik sebelum
masak.
b) Memperlambat kematangan buah
Apabila buah tidak dikonsumsi langsung atau masih beberapa waktu lagi maka dihambat
kematangannya.
4.
Pengepakan
Pengepakan bertujuan melindungi komoditi dari penurunan mutu dan kerusakan mekanis,
fisik, kimia dan mikrobiologi selama pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran.
MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran merupakan "jurus penutup" dalam kegiatan agribisnis bauh-buahan. Berarti
tidaknya jerih payah yang telah kita lakukan selama memproduksi buah-buahan tergantung pada
keberhasilan pemasarannya. Oleh karena itu, sebagai petani atau pengusaha buah-buahan, kita
perlu menoetahul kemana harus melempar dagangan Berta mana yang dapat kita lalui. Ada
beberapa hal yang harus dipelajari pengusaha sebelum is memasuki pasar, antara lain sasaran,
pemasaran, persaingan dan strategi pemasaran.
Jalur pemasaran hasil pertanian adalah saluran yang digunakan petani produsen untuk
menyalurkan hasil pertanian dari produsen sampai ke konsumen. Lembaga-lembaga yang ikut

aktif dalam saluran-saluran ini adalah petani produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar,
pengecer dan konsumen.
MANAJEMEN PERMODALAN/KEUANGAN
Modal dan keuangan merupakan aspek penting dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa
memiliki modal, suatu usaha tidak akan dapat berjalan walaupun syarat-syarat lain utuk
mendirikan suatu bisnis sudah dimiliki. Pengetahuan dan keberanian memulai suatu usaha saja
tidak cukup, masih diperlukan dukungan modal yang memadai.
Modal yang disediakan dapat diperoleh dari modal sendiri. Berarti, semua pembiayaan
untuk usaha agribisnis buah-buahan menggunakan uang pemilik usaha ini. Namun, apabila
modal sendiri tidak mencukupi maka harus mendatangkan modal dari luar. Ada beberapa
Alternatif yang dapat diambil dapat diambil guna mendapatkan modal ini.
1.
Meminjam dari bank
Ada dua macam kredit yang biasa diberikan pihak bank untuk suatu bidang usaha kredit
yangmmodal kerja dan kredit investasi.
a.
Kredit modal kerja
Contoh modal kredit modal kerja antara lain sebac-,ai berikut:
Besar kredit maksimum Rp. 200.000,- untuk usaha pertanian semusim. Pengembalian
angsuran dapat mingguan atau bulanan tergantung sifat usahanya. Kredit ini bisa dikeluarkan
-

b.

oleh BRI unit desa dengan jaminan berupa barang yang, dapat dilihat
Kredit modal kerja permanen
Besar pinjaman maksimum Rp. 100.000.000,-. Jangka waktu pengembalian maksimum lima
tahun. Anasuran dilakukan setiap tiga bulan. Jaminan kredit ini adalah usaha yang dibiayai
dengan kredit tersebut. Bisa juga dengan jaminan tambahan maksimum 50% dari besarnya
kredit. Banyak bank yang memberikan jenis kredit ini, antara lain bank-bank umum pemerintah,
BPD, BPI, dan bank-bank umum swasta nasional yang telah ditunjuk.
Kredit investasi

Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh
suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal.
2.
Melibatkan para penanam modal
Alternatif lain selain mengambil kredit dari bank adalah kerjasama dengan pihak lain.
3.
Usaha patungan
Untuk memperbesar volume usaha, tidak jarang, dua orang atau lebih pengusaha
bergabung menjadi satu.

KESIMPULAN
Dengan keberenaka ragaman jenis buah di indonesia kita dapat menyimpulkan bahwa
perlu adanya pelestarian, pengembangan, pemasaran untuk menjadikan buah Indonesia terkenal
secara menyeluruh dan dapat bersaing di dunia global. Sehingga dapat membawa nama baik
Indonesia. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara perencanaan system produksi, pengendalian
produksi, management pemasaran, dan permodalan yang sistematis.
Saran
Kami mengharapkan agar bisnis tanaman buah-buahan di Indonesoa agar lebih maju,
sehingga kita tidak perlu lagi men-impor buah-buahan dari luar negeri.
Kami juga mengharapkan ekspor Indonesia akan meluas ke berbagai Negara.
Kami juga mengharapkan para masyarakat di Indonesia untuk membeli buah-buahan
lokal daripada buah-buahan impor.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Rosli, Pengantar Pemasaran, ed 3 (Jakarta: IKIP Jakarta, 1985).
Apandi, M. Teknologi Buah dan Sayur (Bandung: Alumni, 1984)
Arivanti, Bonita, Keuntungan Berkebun Jeruk Siam Trubus, Juni 1989.
Desrosier, Norma W, Teknologi Pengawetan Pangan, ed 3, ditedemahkan oleh Muchji
Mahujohardjo (Jakarta: UI Press, 1988).
Direk-torat PerlindunLyan Tanaman Pangan, Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan (Jakarta:
1988).
http://serbamakalah.blogspot.com/2013/02/agribisnis-tanaman-buah.html

Você também pode gostar