Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRACT
A.study on the utilization of turmeric meal as feed additive in broiler ration was
conducted. One hundred
and fifty day old chicks (DOC) were allocated into five levels of turmeric meal
addition (0; 0.04; 0.08; 0.12
dan 0.16%) with 6 replicates of 5 DOC each. The experimental design used in this
study was Completely
Randomized Design. Parameters measured were:feed intake, average body weight, feed
conversion ratio
(FCR) and mortality. The results showed that when turmeric meal was used as
additive at levels of 0.04; 0.12
and 0.16% of feed intake was significantly (P<0.05) lower than that of control.
The addition of 0.16%
turmeric meal gave significantly (P<0.05) lower feed intake than that of 0.08 and
0.12% levels. The average
body weight of 0.04% addition significantly (P<0.05) higher than that of 0.08%.
FCR of chicks with the
addition of 0.08% turmeric significantly (P<0.05) higher than those of control,
0.04 and 0.16%. It is
concluded that the best treatment was the addition of 0,04% turmeric which
improved the feed efficiency as
much as 4.19% than those of control.
ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh tingkat penambahan tepung kunyit dalam
ransum broiler.
Seratus lima puluh (150) ekor DOC dibagi 5 tingkat tepung kunyit (0; 0,04; 0,08;
0,12 dan 0,16%), dengan 6
ulangan masing masing 5 ekor per ulangan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap. Parameter
diamati: konsumsi ransum, pertambahan bobot hidup, konversi ransum dan mortalitas.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit (0,04; 0,12 dan 0,16%) menyebabkan
konsumsi ransum
yang nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Penambahan 0,16%
nyata (P<0,05) lebih
rendah dibanding 0,08 dan 0,12%. PBB yang mendapat 0,04% nyata (P<0,05) lebih
tinggi dibandingan
dengan 0,08%. Konversi ransum yang mendapat 0,08% nyata (P<0,05) lebih tinggi
dibandingkan dengan
kontrol, 0,04 dan 0,16%. Perlakuan terbaik yang mendapat tepung kunyit 0,04%
dengan perbaikan konversi
ransum sebesar 4,19% lebih baik dibandingkan dengan kontrol.
Usaha ternak unggas sebagai penghasil Pada saat ini dari perusahaan skala kecil
daging untuk memenuhi kebutuhan gizi hingga industri berusaha untuk memproduksi
masyarakat sebagai sumber protein hewani saat ternak yang berkualitas. Namun bukan
ini banyak mempergunakan broiler karena merupakan suatu hal yang mudah karena
pertumbuhannya cepat. Dalam usaha Indonesia merupakan negara tropis yang sangat
peternakan broiler, pakan merupakan biaya potensial bagi perkembangan
mikroorganisme
terbesar dari seluruh biaya produksi yaitu yang dapat menyebabkan penyakit
sehingga
sekitar 60�70%. Untuk itu peternak harus menurunkan produksi. Untuk mencegah atau
berusaha semaksimal mungkin agar dengan mengatasi hal tersebut banyak peternak
yang
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005
Konsumsi ransum
Tabel 1. Pengaruh penambahan tepung kunyit terhadap performan Broiler (umur 2�7
minggu/ekor)
Konversi ransum
Mortalitas
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
180.