Você está na página 1de 20

Tugas-Tugas Etika Profesi

TUGAS I
Sosial Etic Engineering
Soal !
1. Ceritakan tentang perkembangan etika dikelauarga masing-masing :
Saya adalah anak kedua dalam keluarga saya. Saya mempunyai seorang
abang dan seorang adik . Abang saya masih kuliah di Universitas Sumatera Utara
dan adik saya masih bersekolah di SMP Swasta Kartika Medan. Saya asli Medan dan
lahir disana. Di Medan terdiri dari banyak suku,diantara nya batak,melayu jawa,nias
dll.
Di keluarga saya kami di ajari apa itu etika. Etika adalah norma atau
kebiasaan yang menetukan baik atau buruk nya yang kita lakukan. Di keluarga saya
sangat di terapkan disiplin dalam menaati aturan yang di rumah. Kami di ajari
sebelum dan sesudah bangun tidur harus berdoa. Sehabis berdoa kami disuruh untuk
olahraga pagi sebelum mandi. Itu adalah sebagian aturan di rumah saya yang harus di
turuti.
Dirumah kami pun diajari agar patuh dan hormat kepada yang lebih tua.
Dan jika ada tamu yang datang untuk menjumpai orangtua agar di ajak ngobrol
sebentar sebelum jumpa dengan orangtua.
2.

Perkembangan Etika di Suku Mising- masing :

Suku saya adalah Batak Karo. Dalam suku batak karo sebagian besar
berpedoman pada adat istiadat suku Batak Karo. Suku Batak Karo hampir sebagian
besar berada di daerah Tanah Karoi. Bahkan sebagian besar merantau di Kota Medan
untuk bekerja dan kuliah. Dalam suku Batak Karo laki laki panggilan nya Marga
dan perempuan panggilan nya beru.
Dalam suku Batak Karo ada terdapat beberapa aturan yang tidak boleh
dilanggar. Batak Karo terdiri dari beberapa besar Marga, dan yang paling besar adalah
PARNA . Parna terdiri dari lebih kurang ada 60 an marga yang tergabung diantara
nya, seperti : Saragih, Simbolon, Sitanggang, Turnip, Sigalingging, Sidauruk,
Ginting,dll.
Dalam PARNA ada beberapa aturan yang harus ditaati, diantara nya :
1. Dilarang menikah dalam satu Keturunan ( Satu Marga ).

Tugas-Tugas Etika Profesi

Dalam adat Batak Karo satu Marga itu adalah satu saudara. Jadi jika hal ini
dilanggar maka akan terjadi kutukan dalam garis keturunan,dimana garis
keturunan akan mengalami cacat. Bukan hanya itu bahkan dia akan di
asingkan dan di keluarkan dari satu keturunan ( Satu Marga ).
2. Dalam adat Batak Karo menganut garis keturunan dari ayah. Dimana anak
laki laki berhak menerima hak atas pusaka dan warisan ( telah disetujui
oleh keluarga). Dan masih banyak lain nya.

Itulah sedikit gambaran tentang suku Batak Karo, jadi suku Batak Karo itu
sangat menjunjung tinggi etika dan tingkah laku yang sesuai dengan adat istiadat. Jadi
aturan adat dan agama tidak begitu jauh perbedaannya.
3. Sejauh mana peranan agama anda dalam membentuk etika:
Saya beragama Kristen Protestan dan peran agama dalam membentuk etika
sangat penting. Dalam agama di ajari untuk saling menghormati agama lain.
Adapun yang dilarang dalam agama adalah untuk tidak saling manjatuhkan
atau tidak menjauhi agama lain. Didalam agama di ajari etika untuk bisa
menghargai yang beda agama dan menghormati satu sama lain.

3. www.usu.ac.id : Etika mahasiswa USU :

Kode Etik Mahasiswa USU


KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tugas-Tugas Etika Profesi

Nomor: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008
TENTANG
PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menimbang :
a. Bahwa salah satu tujuan Universitas sumatera sebagaimana ditetapkan
dalam Anggaran Dasar Universitas adalah menghasilkan peserta didik sebagai
anggota masyarakat yang bermoral dan memiliki kemampuan akademik, profesi dan
vokasi yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khazanah
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
b. Bahwa sehubungan dengan tujuan tersebut, proses pendidikan di
Universitas Sumatera Utara tidak saja ditujukan ke arah pengembangan kemampuan
akademik dan profesional mahasiswa tetapi juga mendorong terbentuknya perilaku
yang baik dalam berinteraksi di lingkungan Universitas maupun di lingkungan
masyarakat pada umumnya.
c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut
perlu dibentuk Pe doman Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang
dilandas kan pada asas-asas, nilai- nilai serta norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2003 tentang
Penetapan Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara.
4. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara No.
1/SK/MWA/2005, tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Sumatera Utara.
Memperhatikan :
1. Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Sumatera Utara.
2. Upaya-upaya transformasi di lingkungan Universitas yang diarahkan untuk
mewujudkan academic excellence, kesejahteraan, dan kepeloporan dalam masyarakat.
3. Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No. 1023/305/SK/PP/2005,
tentang Peraturan Akademik Program Sarjana (S-1) Universitas Sumatera Utara.

Tugas-Tugas Etika Profesi

4. Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No. 3128/305/SK/PP/2005,


tentang Peraturan Akademik Program Diploma Universitas Sumatera Utara.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan:
(1). Pedoman Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah pedoman
tertulis yang merupakan standar perilaku bagi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
dalam berinteraksi dengan sesama mahasiswa, staf akademik dan non akademik,
alumni dan masy arakat luas dalam lingkup
kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
(2). Universitas adalah Universitas Sumatera Utara sebagai Perguruan Tinggi Badan
Hukum Milik Negara.
(3). Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang mengkoordinasikan dan/atau
melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional, dan/atau vokasi dalam satu
atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
(4). Dosen adalah pegawai Universitas dengan tugas utama mendidik, serta
melakukan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat.
(5). Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu
program akademik, profesi, dan vokasi Universitas.
(6). Ujian adalah bentuk pernilaia n hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui
ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, atau ujian
skripsi/tesis/disertasi.
(7). Perkuliahan adalah kegiatan tatap muka antara Dosen dan Mahasiswa melalui
proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar me ngajar di
Universitas serta evaluasi atas proses-proses itu berserta produk dan unsur yang
terlibat.
(8). Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan di
luar kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk melengkapi kegiatan kurikuler.
(9). Etika Mahasiswa adalah nilai-nilai, azas-azas akhlak yang harus dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa Universitas berdasarkan norma-norma
dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB I I
MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT

Tugas-Tugas Etika Profesi

Pasal 2
Pedoman Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dimaksudkan
sebagai pedoman bagi seluruh mahasiswa Universitas untuk berperilaku yang baik
dalam melaksanakan aktivitas di lingkungan Universitas dan di tengah masyarakat
pada umumnya.
Pasal 3
Tujuan yang ingin dicapa i melalui penyusunan dan pelaksanaan Pedoman
Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah untuk:
(1) Mewujudkan komitmen bersama mahasiswa untuk mendukung terwujudnya visi,
misi, dan tujuan Universitas.
(2) Membentuk mahasiswa yang bertakwa, berilmu, dan berakhlak yang mulia.
(3) Menciptakan proses pendidikan yang tertib, teratur dengan iklim akademik yang
kondusif.
(4) Membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, dan patuh pada norma
kehidupan kampus.
Pasal 4
Manfaat Pedoman Perilaku Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara adalah:
(1) Memberi koreksi diri untuk mahasiswa berperilaku dengan baik.
(2) Memberi kenyamanan dalam pergaulan antar mahasiswa, antara mahasiswa
dengan sivitas akademika Universitas, antara mahasiswa dengan Pimpinan Universitas
di dalam lingkungan kampus.
(3) Memelihara fasilitas atau sarana prasarana di lingkungan kampus.
BAB III
ETIKA MAHASISWA
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup Pemberlakuan
Pasal 5
Pedoman Perilaku Mahasiswa ini memiliki ruang lingkup keberlakuan dan
penerapan terhadap:
(1) Seluruh Mahasiswa Universitas.
(2) Setiap interaksi dan aktivitas mahasiswa di lingkungan Universitas.
(3) Perilaku mahasiswa Universitas di luar lingkungan Universitas, sepanjang
tindakan yang dilakukan terkait secara langsung dengan akti vitas yang disetujui oleh
Universitas atau tindakan yang terkait langsung dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Tugas-Tugas Etika Profesi

Bagian Kedua
Standar Etika Mahasiswa Universitas
Pasal 6
Standar etika Mahasiswa Universitas adalah standar perilaku yang baik yang
mencerminkan ketinggian etika dan ketaatan terhadap norma-norma kehidupan
kampus ya ng hidup dalam masyarakat, meliputi:
(1) Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Setia dan taat kepada Pancas ila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
(3) Memiliki moralitas yang tinggi.
(4) Memiliki ketaatan terhadap norma-norma lainnya yang hidup dalam lingkungan
kampus.
(5) Menghormati hak asasi manusia.
(6) Memiliki integritas dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
(7) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menjunjung tinggi
kebudayaan nasional.
(8) Mengutamakan kepentinga n negara, bangsa, dan Universitas di atas kepentingan
diri sendiri, seseorang atau kelompok.
(9) Menjaga dan menjunjung citra Universitas.
(10) Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas secara
terus-menerus.
(11) Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Universitas serta menjaga
kebersihan, ketertiban, dan keamanan kampus.
(12) Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas serta unit di
bawahnya.
(13) Berpenampilan sopan dan rapi.
(14) Berperilaku ramah, dan menjaga sopan santun terhadap orang lain.
(15) Menghargai dan menghormati orang lain tanpa diskriminatif.
(16) Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan dengan
norma hukum atau norma kehidupan kampus.
Bagian Ketiga
Etika dalam Proses Pembelajaran
Pasal 7
(1) Etika Mahasiswa Universitas di ruang kuliah dan/atau laboratorium yaitu:
a)
Hadir
tepat
waktu,
atau
sebelum
dosen
memasuki
ruanganperkuliahan/laboratorium;
b) Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari asas-asas
kepatutan;

Tugas-Tugas Etika Profesi

c) Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat


mengganggu perkuliahan;
d) Santun dalam mengeluarkan pendapat;
e) Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang
diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan;
f) Menjaga kebersihan dan inventaris Universitas seperti ruang kuliah/
laboratorium beserta perbuatan yang ada di dalamnya;
g) Senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja selama
beraktivitas di laboratorium/bengkel.
(2) Etika Mahasiswa Universitas dalam pengerjaan tugas/laporan akhir/skripsi yaitu:
a) Jujur dan mematuhi etika ilmiah dalam penulisan dan menyajikan laporan
akhir/skripsi;
b) Menjunjung tinggi kejujura n dan menghindari hal-hal yang bersifat gratifikasi
kepada dosen maupun pegawai;
c) Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
d) Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya
kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaru hi proses
bimbingan
tugas/laporan akhir/skripsi.8
(3) Etika Mahasiswa Universitas dalam mengikuti ujian yaitu:
a) Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan Universitas/ Fakultas;
b) Jujur, beritikad baik dan tidak melakukan kecurangan;
c) Percaya pada kemampuan se ndiri dan tidak berupaya mempengaruhi orang
lain untuk tujuan memperoleh kelulusan.
Bagian Keempat
Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
Pasal 8
Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen yaitu:
a) Menghormati setiap dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak
didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b) Bersikap sopan santun terhadap setiap dosen dalam interaksi baik di dalam
lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas;
c) Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;
d) Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak-sepahaman
pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;
e) Jujur dan bertanggung jawab terhadap dosen dalam segala aspek dan menjauhi
tindakan-tindakan mempengaruhi penilaian dosen;

Tugas-Tugas Etika Profesi

f) Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk


menyiapkan
diri
sebelum
berinteraksi
dengan
dosen
di
ruang
perkuliahan/aboratorium;
g) Mematuhi perintah dan pe tunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut
tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma lainny a yang hidup di tengah
masyarakat.
Bagian Kelima
Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa
Pasal 9
Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara sesama
mahasiswa yaitu:
a) Menghormati setiap mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial
dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b) Bersikap ramah, dan sopan dan berlaku adil terhadap setiap mahasiswa dalam
interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas;
c) Bekerjasama dengan mahasiswa dalam menuntut ilmu pengetahuan dan saling
nasehat-menasehati dalam kebenaran;
d) Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan
tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lai nnya yang hidup di dalam
masyarakat;
e) Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun
kurang mampu secara ekonomi;
f) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
g) Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain.
Bagian Keenam
Etika dalam Hubungan Mahasiswa dan Pegawai
Pasal 10
Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara mahasiswa
dengan pegawai yaitu:
a) Menghormati setiap pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial
dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b) Bersikap ramah dan sopan santun terhadap setiap pegawai dalam interaksi baik di
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Universitas.
Bagian Ketujuh
Etika dalam Hubungan Masyarakat

Tugas-Tugas Etika Profesi

Pasal 11
Etika Mahasiswa Universitas dalam hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat
yaitu:
a) Menjaga dan menjunjung tinggi citra Universitas;
b) Suka menolong masyarakat se suai ilmu pengetahuan yang dimiliki;
c)
Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat, baik norma hukum, norma adat-istiadat, agama, norma kesopanan,
dan norma
kepatutan;
d) Memberi contoh dan mengajak masyarakat berbuat yang baik dan terpuji;
e) Berperan aktif menolak penggunaan obat-obatan terlarang seperti Narkotika dan
Psikotropika.
Bagian Kedelapan
Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pasal 12
(1) Etika Mahasiswa Universita s dalam bidang keolahragaan yaitu:
a) Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas;
b) Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
c) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
d) Menghindari dari perbuata n yang bertujuan dengan sengaja merugikan atau
mencelakai orang lain;
e) Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan.
(2) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang seni yaitu:
a) Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi dan seni;
b) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
c) Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatanseni;
d) Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan
cara-cara yang terpuji;
e) Menjaga dan menjunjung tinggi citra Universitas;
f) Menjunjung tinggi kejuju ran dan menghindari yang bersifat gratifikasi
terhadap pihak-pihak pengambil keputusan dalam setiap kegiatan kesenian.
(3) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang keagamaan yaitu:
a) Menghormati agama dan kepercayaan orang lain;
b) Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang
lain;
c) Mematuhi norma-norma dalam kehidupan;
d) Tidak melakukan tindakan ya ng bertentangan dengan hukum dan norma;

Tugas-Tugas Etika Profesi

e) Bermasyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan;


f) Mematuhi aturan-aturan Universitas dalam melaksanakan kegiatan keagamaan
di lingkungan
Universitas.
(4) Etika Mahasiswa Universitas dalam kegiatan minat dan penalaran yaitu:
a) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
c) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d) Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
e) Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
f) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
g) Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat amoral, anarkis,
merusak dan mengganggu ketertiban;
h) Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain;
i) Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran.
(5) Etika Mahasiswa Universitas dalam bidang kegiatan pengembangan organisasi
yaitu:
a) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
c) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d) Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
e) Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
f) Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana;
g) Bertanggung jawab terhadap semua keputusan dan tindakan;
h) Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka memberikan
kontribusi dengan cara-cara yang baik dan terpuji;
i) Menjaga dan menjunjung citra Universitas;
j) Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan Universitas dan norma-norma
lainnya hidup di tengah masyarakat.
Bagian Kesembilan
Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar
Proses Pembelajaran
Pasal 13
Universitas sangat mengharg ai kebebasan mengeluarkan pendapat di luar proses
pembelajaran sepanjang dilakukan dengan memperhatikan nor-ma-norma etika, yaitu:
(1) Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran.
(2) Menjaga dan menjunjung tinggi citra Universitas.
(3) Tertib dan terpuji dalam memberikan kontribusi pemikiran/sikap terhadap normanorma sosial.

Tugas-Tugas Etika Profesi

(4) Menjaga inventaris Universitas maupun aset masyarakat.


(5) Mematuhi ketentuan perundan g-undangan yang berlaku,dalam hal penyampaian
pendapat dan bersikap.
(6) Mempersiapkan argumentas i yang rasional yang mencerminkan citra diri
seorang individu yang
berpendidikan.
(7) Bertanggung jawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang disampaikan.
BAB IV
PENEGAKAN PEDOMAN PERILAKU
Bagian Kesatu
Penanggungjawab dan Pelaksana
Pasal 14
(1). Untuk kepastian penegakan Pedoman Perilaku ini, maka pedoman Perilaku ini
dijadikan sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di Universitas.
(2). Dekan Fakultas bertanggung jawab terhadap penegakan Pedoman Perilaku
Mahasiswa.
(3). Penegakan Pedoman Perilaku dilaksanakan oleh Komisi Disiplin di setiap
Fakultas.
(4). Penegakan Pedoman Perilaku memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Terhadap tindakan yang melanggar Pedoman Perilaku dan Keputusan Rektor
tent ang Peraturan Akademik, penegakannya tunduk pada ketentuan Peraturan
Akademik;
b) Terhadap tindakan pelanggaran Pedoman Perilaku yang terjadi dalam ruangan
perkuliahan /praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh Dosen/Petugas
laboratorium
yang bersangkutan, maka dapat dilakukan penegakan sanksi
secara langsung beru pa peneguran, atau tidak
diijinkan mengikuti
perkuliahan/praktek pada hari itu tergantung pada pertimbangan dosen/ petugas
laboratorium terhadap berat ringannya pelanggaran;
c) Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa diskriminasi dalam proses
pemeriksaan pelanggaran Pedoman Perilaku;
d) Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan pada setiap proses
pemeriksaan;
e) Pemeriksaan terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku berdasarkan laporan
mahasiswa, dosen, petugas administratif, atau pihak lainnya hanya dapat
dilakukan apabila disertai dengan bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya
pelanggaran Pedoman Perilaku;
f) Sanksi hanya dapat dijatuhkan pada mahasiswa apabila disertai dengan
bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya pelanggaran Pedoman Perilaku.

Tugas-Tugas Etika Profesi

Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 15
(1). Setiap orang yang mengetahui adanya pelanggaran Pedoman Perilaku memiliki
ha k untuk melaporkan kepada Komisi Disiplin Fakultas, dengan disertai bukti yang
cukup. Atas pertimbangan Komisi Disi plin identitas pelapor dapat dirahasiakan,
kecuali terhadap pelapor dari luar Universitas wajib menyertakan identitas diri dan
bukti-bukti yang cukup.
(2). Komisi Disiplin wajib mencat at semua laporan dan bukti- bukti yang diserahkan
oleh pelapor dan melaporkannya kepada Dekan Fakultas.
Bagian Ketiga
Pemeriksaan
Pasal 16
(1). Komisi Disiplin dapat melanjutkan pemeriksaan setelah menerima bukti-bukti
permul aan yang cukup mengenai terjadinya pelanggaran Pedoman Perilaku.
(2). Komisi Disiplin memanggil mahasiswa yang dilaporkan melakukan pelanggaran
Pedoman Perilaku.
(3). Pemeriksaan terhadap mahasiswa dilakukan pada waktu yang tidak menggangu
jadwal perkuliahan mahasiswa yang bersangkutan.
(4). Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam proses
pemeriksaan.
(5). Mahasiswa memiliki hak un tuk melakukan pembelaan dalam setiap proses
pemeriksaan.
(6). Komisi Disiplin wajib me nyelesaikan pe meriksaannya dalam waktu yang tidak
melebi hi 14 (empat belas) hari kerja. Apabila waktu tersebut tidak tercapai, maka
mahasiswa yang bersangkuta n tidak dapat dikenakan sanksi, kecuali terhadap
perbuatan yang melanggar Peraturan Akademik.
Bagian Keempat
Sanksi
Pasal 17
(1). Jenis sanksi yang dapat dija tuhkan terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku
adalah teguran, peringatan tertulis, peringatan keras, dan skorsing.
(2). Penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku diberikan oleh
Dekan Fakult as setelah memperhatikan rekomendasi dan hasil pemeriksaan Komisi
Disiplin dengan ketentuan bahwa terhadap tindakan yang melanggar Pedoman

Tugas-Tugas Etika Profesi

Perilaku dan Keputusan Rektor tentang Peraturan Akademik, penerapan sanksi


didasarkan pada ketentuan Peraturan Akademik.
(3). Terhadap tindakan pelanggaran Pedoman Perilaku yang terjadi dalam ruangan
perku liahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh Dosen/Petugas
laboratorium yang bersangku tan, maka dapat dilakukan penegakan sanksi seca ra
langsung berupa peneguran, atau tidak diizinkan mengikuti perkuliahan/praktek
pada hari itu tergantung pada pertimbangan dosen/petugas laboratorium terhadap
berat ringannya pelanggaran.
Bagian Kelima
Keberatan Mahasiswa
Pasal 18
(1). Mahasiswa yang keberatan terhadap sanksi yang diberikan dosen dalam ruangan
perkuliahan/laboratorium sebagaimana dicantumkan dala m ketentuan diatas dapat
mengajukan keberatan kepada Dekan Fakultas didampingi oleh Pembimbing
Akademik.
(2). Mahasiswa yang keberatan atas sanksi yang dijatuhkan Dekan Fakultas
terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku dapat mengajukan keberatan kepada Rektor
Universitas.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Pedoman Perilaku ini diberlakuk an sama sekali tidak untuk mengurangi hakhak normatif mahasiswa, tetapi untuk lebih mengarahkan potensi mahasiswa ke pada
hal-hal yang lebih baik. Penyusunan Pedoman Perilaku pada dasarnya merupakan
bagian dari serangkaian tindakan transformasi di Universitas yang dinilai relevan
dengan visi, misi dan tuju an Universitas Sumatera Utara. Diharapkan Pedoman
Perilaku dapat menunjang terbentuk iklim akademik yang kondusif yang berbasis
pada etika atau akhlak yang baik dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Pasal 20
Seiring perjalanan waktu dan terjadinya perkembangan dalam perilaku
mahasiswa Universitas Sumatera Utara, maka Pedoman Perilaku dapat disesuaikan.
Untuk itu kepada seluruh mahasiswa diharapkan dapat memberikan masukan demi
terbentuknya mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang beretika dan berakhlak
terpuji.
Pasal 21
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Tugas-Tugas Etika Profesi

Ditetapkan : di Medan
Pada tanggal : 31 Mei 2008
REKTOR
Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K)
NIP. 130365289
4. Etika Profesi Seorang Insinyur
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
CATUR KARSA & SAPTA DHARMA
CATUR KARSA, PRINSIP-PRINSIP DASAR :
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.

SAPTA DHARMA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP :


1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.

Tugas-Tugas Etika Profesi

6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan


martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang
professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan
sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode
etik profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi
tersebut.
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan
yang tidak boleh dilakukan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan
keja (kalanggan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak
boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau

perusahaan.

Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:


a) Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun
produk hasil kerja profesional.
b) Menjaga kompetensi sebagai profesional.
c) Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja
yang profesional.
d) Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang

Tugas-Tugas Etika Profesi

insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam catur karsa sapta dharma
insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
a. Mengutamakan keluhuran budi.
b. Menggunakan

pengetahuan

dan

kemampuannya

untuk

kepentingan

kesejahteraan umat manusia.


c. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
d. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional

keinsinyuran.
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung
tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Insinyur

Indonesia

senantiasa

menghindari

terjadinya

pertentangan

kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.


5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara
spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa
teknik (engineering) harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran dan
penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa teknik
harus betul-betul memahami etika profesi, kode etik profesi dan permasalahan yang
timbul diseputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya; sebelum mereka nantinya
terlanjur melakukan kesalahan ataupun melanggar etika profesi-nya. Langkah ini akan
menempatkan etika profesi sebagai preventive ethics yang akan menghindarkan

Tugas-Tugas Etika Profesi

segala macam tindakan yang memiliki resiko dan konsekuensi yang serius dari
penerapan keahlian profesional.
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting didalam pelaksanaan
pembangunan industri nasional, karena banyak berhubungan dengan aktivitas
perancangan maupun perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan
bagi manusia. Dengan mengacu pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi,
(sikap) professional dan (paham) profesionalisme; maka nampak jelas kalau ruang
lingkup keinsinyuran per definisi bisa disejajarkan dengan profesi- profesi yang lain
seperti dokter, pengacara, psikolog, aristek dan sebagainya. Acapkali pula dijumpai
didalam proses penerapan kepakaran dan keahliannya, seorang insinyur (tanpa
terkecuali insinyur teknik industri) akan terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang
harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip komersial dan mengarah untuk
memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun demikian, sebagai sebuah
profesi yang memiliki idealisme dan tanggung jawab besar bagi kemaslahatan
manusia; maka didalam penerapan kepakaran dan keahlian insinyur tersebut haruslah
tetap mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku.

Daftar Pustaka :
www.wikipedia.com/profesi
www.wikipedia.com/etika_profesional

Tugas-Tugas Etika Profesi

TUGAS II
Membuat 10 Buah Pernytaan Akan/Tidak melakukan
Berdasarkan Masing-masing Profil Profesi Berikut :
A. Profil Teknolog :

1. Pelaku dibidang teknik mesin :


Saya akan melakukan :
1. Saya akan melakukan reserch tentang teknologi terbarukan.
2. Melakukan inovasi permesinan agar lebih efisien.
3. Mengembangkan mobil ramah lingkugan.
4. Merealisasikan mobil murah dan ramah lingkungan.
5. Mendidik mahasiswa teknik mesin agar lebih berwawasan teknik
yang baik dan berkualitas.
6. Mengajak kerjasama mahasiswa teknik berbakat untuk membuat
mesin ramah lingkungan.
7. Memberikan pelatihan atau seminar pengenalan tentang permesinan.
8. Melakukan pengolahan limbah agar tidak mencemari lingkungan.
9. Mendirikan perusahaan produksi komponen-komponen mesin.
10. Menciptakan material baru yang lebih murah dan berkualitas tinggi.
Saya tidak akan melakukan :
1. Saya tidak akan merusak lingkungan akibat proses permesinan.
2. Saya tidak akan melakukan penjiplakan karya orang lain.
3. Saya tidak akan mendokrtin mahasiswa untuk berfikiran sama.
4. Saya tidak akan menciptakan mesin penghancur yang dapat
merugikan banyak orang.
5. Saya tidak akan menciptakan energi yang merusak makluk hidup.
6. Saya tidak akan Menciptkana teknologi penghancur yang merusak.
7. Saya tidak akan berpergian dengan kendaraan bermotor jika jaraknya
dekat.

Tugas-Tugas Etika Profesi

8. Saya tidak akan membuang limbah pabrik sembarangan.


9. Saya tidak akan Membuat perusahaan engineering yang hanya
berorientasi pada keuntungan semata.
10. Saya tidak akan melakukan pengrusakan alam dengan mesin- mesin
B. Profil Technoprenur :

1. Meneger Usaha Perbengkelan :


Saya akan melakukan :
1. Saya akan melakukan reserch tentang teknologi terbaru yang
digunakan di bidang perbengkelan.
2. Saya akan memberikan diskon untuk pelanggan tetap.
3. Saya akan melakukan survei tentang apa kemauan pelanggan.
4. Saya akan memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan
agar betah di bengkel.
5. Saya akan menyeleksi karyawan yang loyal dan ramah
6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
7. Memberikan bonus kepada karyawan yang kerjanya bagus.
8. Mencari montir/ teknisi yang sudah berpengalaman.
9. Mencari temapat yang stategis dan ramai.
10. Mengutamakan kepuasan pelanggan.

Saya tidak akan melakukan :


1. Saya tidak akan merusak kepercayaan pelanggan
2. Saya tidak akan mematok harga tinggi.
3. Tidak menaikkan harga service untuk pelanggan baru.
4. Saya tidak akan membarakan pelanggan pergi atau tidak puas.
5. Saya tidak akan menipu pelanggan dg part palsu atau KW.
6. Saya tidak akan membiarka tempat service kotor atau tidak
ramah.
7. Saya tidak akan memperkerjakan karyawan pemalas.
8. Saya tidak akan menggaji mahal karyawan kalau kinerjanya
jelek.
9. Saya tidak akan memperkerjakan montir yang masih minim
pengalaman.
10. Saya tidak akan membiarkan pelanggan menunggu lama.

Tugas-Tugas Etika Profesi

TUGAS III
Aliran Dalam Etika
Aliran etika yang cocok dengan kepribadian saya adalah Utilitarisme yaitu aliran
yang berorientasi pada kegunaan dan faedah dari sesuatu yang ingin saya lakukan .
Kalau menurut saya tindakan tersebut tidak memiliki kegunaan atau sedikit faedahnya
untuk orang banyak akan saya tinggalkan dan jika tindakan tersebut memiliki banyak
kegunaan atau sedikit faedah nya untuk orang banyak akan saya lakukan.

Você também pode gostar