Você está na página 1de 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Baja tahan karat martensitik AISI 410 digunakan secara luas dalam
berbagai aplikasi industri, seperti: steam valve, water valve, pompa, turbin,
komponen kompresor, poros, alat potong, peralatan bedah, bearing, plastic
mould dan perlengkapan industri kimia.
Ketahanan korosi yang dimiliki baja tahan karat martensitik berada pada
tingkat menengah, dimana ketahanan korosinya lebih rendah dibandingkan
dengan baja tahan karat yang lain. Seperti yang telah diketahui kerugian material
yang terkorosi, yaitu terjadinya kerusakan dan menyebabkan kebocoran pada
peralatan, maka berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan
korosi seperti pemilihan bahan menggunakan logam tahan korosi dan pelapisan
dengan logam lain. Lapisan keras pada permukaan harus mencapai tebal kritis
tertentu, karena jika kurang dari tebal kritisnya, lapisan keras tersebut akan
menghasilkan

lobang

atau

pori

sehingga menyebabkan korosi galvanik,

sedangkan jika terlalu tebal akan menyebabkan inisiasi retak. Salah satu teknik
pelapisan adalah implantasi ion.
TiN merupakan logam transisi berbasis nitride yang banyak digunakan
sebagai bahan pelapis karena bersifat keras, koefisien gesekan rendah, tahan
aus dan tahan korosi sehingga dapat meningkatkan umur material. Oleh karena itu
dalam makalah ini dibahas mengenai implantasi ion TiN pada baja tahan karat
AISI 410 untuk menurunkan laju korosi.
1.2. Perumusan masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana
proses dan teknik implantasi ion TiN pada baja tahan karat AISI 410 untuk
menurunkan laju korosi.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik pengendalian korosi dengan metode implantasi
2. Untuk mengetahui proses implantasi ion TiN pada baja tahan karat AISI 410
3. Untuk mengetahui dosis implan optimum yang harus ditambahkan pada baja
tahan karat AISI 410
1

1.4. Manfaat
1. Dengan mempelajari metode implantasi, kita dapat mengetahui metode
berbeda untuk mengurangi laju korosi selain inhibitor organik.
2. Dengan mengetahui proses implantasi ini, kita mendapatkan referensi jika
akan dilakukan percobaan ataupun penelitian terhadap tema yang sama.
3. Dengan mengetahui dosis implant optimum ini, kita dapat melakukan
penelitian/percobaan terhadap materi yang sama dengan dosis sebagai
variable tetap.
1.5. Ruang lingkup
1. Ion implan yang digunakan adalah TiN
2. Target logam yang diimplan adalah baja tahan karat martensitik AISI 410

Você também pode gostar