Você está na página 1de 1

Pluralitas dapat ditinjau dan dimaknakan dari berbagai titik pandang.

Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan


sebagai "faham" yang menunjukkan adanya kemajemukan.

QS Ar Rum: 22:
Wa min aayaatihii khalqussamaawaati wal ardhi wakhtilaafu alsinatikum wa alwaanikum. Inna fii dzaalika la
aayaati lil aalimiin:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah penciptaan langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan
warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang
mengetahui.
Kemudian dalam QS Al Hujurat: 13:
Yaa ayyuhannaas, innaa khalaqnaakum min dzakarin aw untsaa wa jaalnaa syuuban wa qabaa ila li
taaarafuu:
Hai manusia, sesungguhNya kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perenmpuan, lalu
menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal.
Ayat-ayat dalam AQ ini pun mennujukkan bahwa keberagaman suku, bangsa, bahasa, warna kulit
adalah haal yang menjadi sunnatullah. Ini yang dikatakan pluralitas. Jadi pluralitas adalah
sunnatullah.
Bagaimana cara Islam menaungi agama yang berbeda-beda ?
Dalam sebuah siatem atau negara yang menerapkan Islam, maka Muslim dan Non Muslim harus
diperlakukan sama sebagai warga negara Secara khusus malah yang wajib bagi muslim tidak wajib
bagi non muslim, seperti membayar zakat, ini tidak wajib bagi yang beragama non Islam. Dalam
kehidupan publik, warga non muslim mendapat perlakuan sama dengan yang muslim. Seperti
keduanya berhak mendapat perlindungan keamanan, pendidika dan layanan kesehatan gratis. Jika
seorang muslim tidak boleh diciderai jiwa dan kehormatannya serta diambil hartanya tanpa hak, maka
begitu juga non muslim. Imam Ali ra, pernah mengatakan:
Damuhum ka damina
Darah mereka seperti darah kita juga.
Secara umum, Syaikh Taqiyuddin an Nabhani menjelaskan bagaimana perlakuan Islam terhadap non
muslim, dalam kitab ad Daulah al Islamiyah: (1) Seluruh hukum Islam diterapkan kepada kaum
muslim (2) Non muslim boleh tetap memeluk agama mereka dan beribadah berdasarkan keyakinan
mereka (3) Memperlakukan non muslim dalam urusan makanan dan pakaian sesuai dengan agama
mereka dan beribadah berdasarkan keyakinan mereka (4) Urusan pernikahan dan perceraian antar
non muslim diperlakukan menurut agama mereka (5) Dalam bidang publik, seperti muamalah, sanksi
hukum, pemerintahan , perekonomian dll, Negara menerapkan syariat Islam atas seluruh warga
negara baik muslim maupun non muslim. (6) Setiap warga negara yang memiliki kewarganegaraan
Islam adalah rakyat negara yang sama. Negara wajib memelihara mereka seluruhnya secara sama.
Tidak dibedakan antara muslim dengan non muslim.[]

Sumber : http://mengaisilmu.blogspot.com/2009/05/apa-itu-pluralitas.html
http://mediaislamnet.com/2010/03/pluralitas-vs-pluralisme/

Você também pode gostar