Você está na página 1de 12

I.

Judul Artikel
Air Ampuh yang Cuma-Cuma

II.

Ringkasan
Sejarah terapi air seni (auto urin ) sebenarnya sudah ribuan tahun. Air seni ternyata
mujarab, memang belum banyak orang Indonesia yang mau mencobanya kecuali bila
terdesak karena sakit. Air seni bisa mencegah datangnya penyakit dan memberi efek
kesegaran bagi tubuh. Kita akan dibersihkan dari segala racun dalam tubuh dan setelah
lama kita juga dibersihkan secara rohani.Hasil penelitian juga dapat menyembuhkan
penyakit kronis seperti kanker dan hepatitis. Urin mengandung mineral, vitamin, enzim,
hormon, asam amino, antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya yang berguna
bagi tubuh. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, minimal sehari satu kali meminum
satu gelas (250 cc) urin pertama pagi hari sebelum makan pagi, sedangkan untuk
pengobatan penyakit, minimal sehari meminum 3 gelas urin sebelum makan.

III.

Alasan atau Latar Belakang


Akhir-akhir ini obat alternatif menjadi pilihan banyak orang untuk mengatasi penyakit
yang diderita, apalagi jika obat kimiawi sudah tidak mampu lagi mengatasi penyakit yang
diderita. Terapi urin merupakan salah satu contoh pengobatan alternative yang menjadi
perbincangan saat ini. Kenyataannya di masyarakat banyak yang meyakini bahwa urin
sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Kami tertarik membahas terapi urin sebagai pengobatan alternatif. Selain mudah
didapat urin juga mempunyai banyak khasiat yang dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Ditinjau dari segi medis ternyata urin mengandung antioksidan yang
merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan radikal bebas yang berkeliaran di sekitar
dan di dalam tubuh kita. Setiap orang bisa mendapatkan obat tersebut tanpa harus
mengeluarkan biaya.

IV.

Masalah yang menjadi fokus diskusi


Di Indonesia terapi urin masih terbilang baru, sumber informasi mengenai terapi urin
juga kurang. Namun belakangan ini semakin populer orang menggunakan urin (air
kencing) manusia baik milik sendiri maupun orang lain yang diambil setelah bangun tidur
pagi sebagai alternatif terapi pengobatan medis dengan cara meminumnya. Karena secara
empiris banyak orang yang menceritakan pengalamannya yang ajaib tentang
keampuhannya terapi urin yang berkhasiat dan mujarab sehingga semakin banyak
kalangan yang ingin mencobanya. Bolehkah kita menjadikan urine manusia tersebut
sebagai campuran obat-obatan dan menjaga kesehatan dan kebugaran?

V.

Pembahasan
Kami mengambil artikel yang berjudul Air Ampuh yang Cuma-Cuma, di dalam
artikel tersebut, awalnya memaparkan pendapat orang-orang yang telah mencoba terapi
urin dan berhasil menyembuhkan penyakitnya.
Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa telah banyak yang melakukan terapi urin
di berbagai Negara sejak ribuan tahun yang lalu. Terapi urine adalah terapi untuk
penyembuhan berbagai penyakit dengan meminum air urine. Terapi ini sudah dilakukan
di India sekitar 5000 tahun yang lalu. Di India, kebiasaan meminum urin (shivambu)
sudah dilakukan sebagian penduduknya. Bahkan klinik-klinik terapi urin bermunculan di
berbagai tempat, khususnya di Mumbay (Bombay). Seperti di India, di Jepang terapi ini
baru diketahui pada 700 tahun yang lalu. Sampai sekarang sebagian masyarakat masih
menerapkan terapi urine ini.juga terdapat beberapa klinik terapi urin. Dan Dr. S. Arai,
peneliti terapi urin dan manajer Fujisaki Institute di Hayashibara Biochemical
Laboratories telah membuktikan bahwa urin dapat menyembuhkan penyakit kronis
seperti kanker dan hepatitis. Begitu pula di Cina, Taiwan dan Amerika Serikat, kebiasaan
meminum air seni sudah memasyarakat. Di Cina baru dikenal sejak 1700 tahun yang lalu.

Masyarakat Eropa mengenalnya sejak 4000 tahun yang lalu. Bahkan di Jerman sekitar 5
juta orang sudah mempraktekkannya, namun di Indonesia terapi urin masih baru.
Kami menambahkan bahwa menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia
(World Health Organization) tahun 1992, air urine bersifat steril, bila tidak tercemari tinja
(Francey R.S., dkk, 1992). Para pakar yang sudah lama mempraktekkan terapi ini
mengatakan bahwa urine itu mengandung berbagai senyawa berharga, seperti mineral,
vitamin, hormon, enzim, antibodi, antialergen, antigen, asam amino, serta bahan nutrien
lain yang berguna bagi tubuh. Bahan-bahan senyawa yang ditemukan di dalam urine ini
bersifat murni, bio-aktif dan mempunyai kemampuan menyembuhkan sendiri ( bio-self
healing power). Urin

mengandung mineral, vitamin, enzim, hormon, asam amino,

antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya. Selain itu urine mempunyai sifatsifat tertentu, yang tidak dimiliki oleh obat paten, yaitu :
1. Elemen germanium

Dalam urine terdapat ratusan senyawa bahan obat dan selama bahan-bahan obat
tersebut masih dalam bentuk kesatuan urine, maka bahan-bahan obat tersebut
tidak akan menimbulkan keracunan pada saat diminum, walaupun diminum
sebanyakl 1 sampai 2 liter urine sekaligus. Tetapi hal ini tidak berlaku apabila
urine tersebut diekstrak menjadi obat paten. Bila meminum obat paten hasil
mengekstrak urine yang melebihi dosis farmakologisnya, maka dapat terjadi
keracunan atau bahkan kematian.
2. Adaptogen

Urine yang diminum dapat berfungsi sebagai stabilisator kondisi darah. Saat
kadar gula dalam dalam darah tinggi, maka kadar tersebut akan diturunkan, dan
sebaliknya bila kadar gula rendah, kadar tersebut akan dinaikkan. Bila tekanan
darah dalam kondisi tinggi, maka tekanan tersebut akan diturunkan, dan
sebaliknya bila tekanan darah rendah, maka tekanan tersebut akan dinaikkan.
3. Q-tonik

Setelah minum urine secara rutin dalam beberapa hari atau beberapa minggu,

akan terjadi efek, di mana badan terasa panas seperti habis makan sate kambing
10 tusuk.
4. Meningkatkan sistem ketahanan tubuh

Setelah melakukan terapi urine secara rutin, jumlah sel darah putih terutama
pada kelompok subset T limfosit dan makrafag akan meningkat untuk melawan
penyakit, khususnya kanker (dibunuh oleh cytotoxic T cell, natural killer cell dan
macrophage) dan HIV/AIDS (dibunuh oleh CD 4 cell).
Ada sepuluh hipotesa cara kerja terapi auto urin antara lain sebagai berikut :

Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien.

Kedua, penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang dapat mencegah


infeksi, rematik dan asma. Atau, melationin sebagai obat penenang dan anti kanker.

Ketiga, penyerapan kembali enzim.

Keempat, penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram urea per hari.

Kelima, memberi efek kekebalan.

Keenam, memberi efek bakterisida dan virusida.

Ketujuh, sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar metabolisme,


menyingkirkan kelebihan gula darah, dan mengeluarkan zat-zat toksik dari cairan
dan jaringan tubuh.

Kedelapan, memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal, meningkatkan


produksi air seni, membersihkan ginjal serta 'mencuci' gula darah dan zat-zat toksik.

Kesembilan, sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan gambaran


keadaan tubuh. Meminum urin akan mengoreksi dan memulihkan keseimbangan
fisiologi tubuh yang terganggu penyakit.

Dan, kesepuluh, memberi efek psikologis. Terapi ini dianggap sebagai penyembuhan
dari dalam tubuh secara mekanistik dan holistik pada tingkat energi.

Pada awalnya memang tidak mudah bagi siapapun meminum air seninya sendiri.
Apalagi selama ini orang terlanjur menduga, air seni itu kotor dan merupakan buangan
tubuh. Hanya dengan modal keberanian, kita bisa mencoba manfaat dan khasiat terapi
urin, rasanya yang cenderung tidak enak dan berbau, sebaiknya orang mencobanya satudua sendok per hari. Kemudian setelah terlatih, perlahan-lahan meningkatkan jumlah
konsumsinya, bagi yang merasa sulit menelannya, bisa mencampurnya dengan jus buah.
Rasa urin memang bisa berubah-ubah sesuai dengan apa yang kita makan setiap hari. Bila
ingin air seni terasa tawar, disarankan untuk memperbanyak makan sayur dan buah dan
bila mengkonsumsi daging, urin akan terasa lebih asin, asam, bahkan pahit. Selain efek
menyembuhkan, terkadang terapi auto urin memberi efek lain, yakni recovery reaction
atau detoxification period. Yakni, reaksi dari dalam tubuh bila akan sembuh. Gejalanya
bermacam-macam misalnya, diare, batuk, pusing-pusing, berjerawat, dan lain-lain.
Artikel tersebut juga menjelaskan cara mengkonsumsi urin dan takaran urin yang
dikonsumsi dalam sehari, baik yang digunakan untuk mengobati penyakit ataupun
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Cara mengkonsumsi urin dengan menadahinya
dalam mangkuk atau gelas tertentu yang penting, membuang tetesan-tetesan awal dan
akhir. Mengambil diantaranya saja. Cara memakainya bisa dengan langsung diminum,
dikumur, diteteskan (untuk mata, hidung dan telinga), direndam, dikompres atau dilulur,
dan juga disuntikkan. Bentuknya bisa berupa air seni segar atau berupa ekstrak (melalui
proses). Sedangkan dosis yang dianjurkan berbeda-beda. Untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran, minimal sehari satu kali meminum satu gelas (250 cc) urin pertama pagi hari
sebelum makan pagi. Untuk pengobatan penyakit, minimal sehari meminum 3 gelas urin
sebelum makan. Sedangkan untuk pengobatan kanker dan penyakit-penyakit kronis
lainnya, minimal sehari meminum lima gelas urin - juga sebelum makan. Bagi yang
menderita penyakit tertentu, sambil meminum urin, juga tetap meminum obat-obat dari
dokter. Jika gejala penyakit sudah stabil, dosis obat tersebut boleh dikurangi sepertiga.
Setiap dua atau tiga minggu disarankan tetap cek ke dokter atau ke lab. Jika gejala
penyakit stabil, obat bisa dikurangi hingga sepertiga dosis. Saat memulai terapi urine
selama beberapa hari atau beberapa minggu, akan terjadi proses atau reaksi
penyembuhan, pengeluaran racun dan toksin yang dikenal sebagai reaksi kotan hanno.

Gejalanya adalah : mencret, lelah, nyeri otot, dan ngilu sendi, demam, pening, perut
kembung, melilit, dan lain-lain. Gejala ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang mencuci
dan mengeluarkan sisa-sisa bahan kimia, racun, toksin, dan lain-lain. Itu tanda
penyakitnya membaik dan akan sembuh. Reaksi ini akan hilang sendiri dalam beberapa
hari atau beberapa minggu. Bila ada reaksi berlebihan, minum urine dapat dihentikan
dulu 2-4 hari sampai reaksi kotan hanno ini menghilang.
Berikut ini kami menambahkan beberapa manfaat terapi urin dalam pengobatan
berbagai macam penyakit dan kesehatan tubuh antara lain sebagai berikut :
1. Pneumonia dan sakit punggung
2. Melancarkan peredaran darah, penenang, dan dapat menghilangkan panas dalam,
mata merah, bengkak, luka terpukul, berfungsi sebagai pengurang rasa sakit
(analgesik), menetralkan racun-racun, menjaga keseimbangan organ-organ dalam
tubuh, mengaktifkan sel-sel yang sudah lemas, sehingga dapat meningkatkan daya
penyembuhan dan stamina tubuh.
3. Kulit bersih berkilat, air muka jernih
4. Rambut bertambah hitam dan subur
5. Bercak-bercak kulit hilang
6. Buang air besar/kecil lancar
7. Lincah dan gesit, cepat pulih dari keletihan
8. Tidur nyenyak, pandangan mata lebih terang
9. Berat badan stabil, pikiran (otak) lebih terang
10. Menghambat proses penuaan
11. Semangat tinggi, daya tahan dan stamina meningkat
12. Menyembuhkan luka bakar

13. Menurunkan berat badan


14. Menyembuhkan diabetes dan hipertensi
15. Meningkatkan sirkulasi darah
16. Urin dipergunakan dalam bentuk hormon, diuretik, dan obat melawan kanker
17. Asma

VI.

Referensi

Air Ampuh yang Cuma-cuma


Disampaikan oleh: Alvin Loka
Dr. Iwan T. Budiarso, pakar patologi dan parasitologi tamatan Universitas Purdue, Indiana,
Amerika Serikat, sungguh tak luput dari penyakit. Tahun 1979, ketika sedang mengikuti
seminar patologi di Bali, untuk pertama kalinya ia mengalami serangan jantung. Sejak itu
jantungnya kerap ngadat.
Tahun 1984, ia menjalani operasi bypass di Australia. Menurut dokter setempat, operasi ini
bisa membuat jantungnya tahan hingga 10-15 tahun. "Nyatanya, baru dua tahun sudah
kumat lagi," ujarnya dengan nada kocak.
Begitulah dengan berbagai upaya, ia bisa mengatasi beberapa kali serangan jantung. Namun
jantungnya kian membengkak. "Jalan sedikit saja napas sudah sesak," ungkapnya. Mau
dioperasi lagi, selain biaya yang aduhai, resikonya juga terlalu tinggi. Maka, sesuai saran tim
medis yang menanganinya, Iwan terpaksa menghentikan segala kegiatannya.
Dosen patologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta, ini merasa sangat
prihatin. "Kalau dulu saya bisa menolong orang, maka giliran saya yang harus ditolong
orang," ungkapnya.

April 1999, salah seorang sejawatnya menyarankan agar meminum air seninya sendiri.
Sebagai peneliti, Iwanpun mencari literatur-literatur tentang terapi auto urin (meminum air
seni sendiri) sebagai dasar ilmiahnya.
Setelah membaca buku 'Water of Life, Treatise of Urine Therapy' karya John W. Armstrong
bab 9 tentang pembengkakan jantung, Iwanpun langsung menenggak urinnya sendiri.
Keinginannya untuk sembuh membuat ia begitu bersemangat melakukannya. "Saya
meminumnya sampai lebih dari 1 liter sehari."
Keesokan harinya ia mendapati tekanan darahnya langsung normal. Iapun kian bersemangat
mendalami ihwal terapi auto urin. Ia mengkontak pakar terapi urin di Yamanashi, Jepang,
Dr. K. Sano, dan ilmuwan Belanda, C der Kroon, yang menulis buku 'The Golden Fountain:
The Complete Guide to Urine Therapy'.
Iwan juga menghubungi panitia penyelenggara The Second World Conference on Urine
Therapy di Jerman, Mei 1999, untuk memesan makalah para pakar terapi urin dari berbagai
negara. Sesuai disiplin ilmu yang digelutinya, Iwan melakukan pengkajian terhadap bahanbahan tersebut. Seiring waktu, Iwan sangat bersyukur karena kondisi jantungnya normal
kembali - setelah tekun meminum air seninya sendiri selama setahun.
Khasiat air seni juga dialami Eleanor Lanny. Pertengahan Agustus 1997, dokter menemukan
semacam balon yang berisi cairan di ovariumnya. Ternyata, ada sel kanker stadium 2C.
Selama 3 bulan, pemandu wisata pada sebuah biro perjalanan ini menjalani chemotherapy.
Ternyata, sel-sel kanker tetap berkembang merajalela di rongga perutnya. Lanny mengalami
konstipasi, sulit buang air besar karena ususnya terdesak. Dokter akan membuat lubang
sementara di bagian perutnya untuk mengatasi hal itu.
April 1999, atas saran seorang kenalannya ia mulai meminum urinnya sendiri. Lalu ia
membatalkan rencana operasinya yang ketiga. Selain meminum urin, ia juga mengkonsumsi
kunyit putih dan daun tapak dara.

Hasilnya, perutnya yang semula buncit sudah kempes dan perasaan nyeri hilang sama sekali.
Sesudah menjalani terapi air seni, ia gembira mendapati hasil tes darahnya. "Sel kanker
dalam tubuh saya sudah menurun banyak."
Apa yang dilakukan Iwan dan Lanny menunjukkan bahwa air seni ternyata mujarab.
Memang belum banyak orang Indonesia yang mau mencobanya kecuali bila kepepet karena
sakit. Padahal bagi orang sehat, air seni bisa mencegah datangnya penyakit dan memberi
efek kesegaran bagi tubuh.
Dalam seminar Urine Therapy yang berlangsung di Hotel Santika, Jakarta, Jumat (14/4/00),
Iwan menyimpulkan, jangan memandang urin sebagai musuh. Tetapi, jadikanlah sebagai
teman penyembuh. "Hanya dengan modal keberanian, kita bisa merasakan khasiatnya,"
tegasnya.
Masih Sedikit
Iwan memaparkan, sejarah terapi auto urin sebenarnya sudah ribuan tahun. Hal ini nampak
dari Kitab Darma Tantra dari India yang terdiri dari 107 ayat - yang mengungkapkan khasiat
air seni. "Kita akan dibersihkan dari segala racun dalam tubuh dan setelah lama kita juga
dibersihkan secara rohani," begitu salah satu penggalan ayatnya. Di India, kebiasaan
meminum urin (shivambu) sudah dilakukan sebagian penduduknya. Bahkan klinik-klinik
terapi urin bermunculan di berbagai tempat, khususnya di Mumbay (Bombay). Salah
seorang peminum setia urin adalah mantan Perdana Menteri India (1977-1979), Morarji
Desai. Selama 36 tahun ia terus meminumnya.
Seperti di India, di Jepang juga terdapat beberapa klinik terapi urin. Dan Dr. S. Arai, peneliti
terapi urin dan manajer Fujisaki Institute di Hayashibara Biochemical Laboratories telah
membuktikan bahwa urin dapat menyembuhkan penyakit kronis seperti kanker dan hepatitis.
"Dewasa ini diperkirakan terdapat sekitar dua juta peminum auto urin di Jepang," ujar Iwan.
Begitu pula di Cina, Taiwan dan Amerika Serikat, kebiasaan meminum air seni sudah
memasyarakat. Bahkan di Jerman sekitar 5 juta orang sudah mempraktekkannya," tambah
Iwan.

Di Indonesia terapi ini terbilang baru. Artikel-artikel mengenai hal ini relatif masih sedikit.
Salah seorang yang mendalami soal urin untuk desertasinya adalah Prof. Dr. Kurnia
Kusnawijaya, di Universitas Padjadjaran tahun 1980.
Sepuluh Hipotesa
Iwan mengungkapkan, urin mengandung mineral, vitamin, enzim, hormon, asam amino,
antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya. Sejauh ini, lanjut Iwan, ada sepuluh
hipotesa cara kerja terapi auto urin.

Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien.

Kedua, penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang dapat mencegah


infeksi, rematik dan asma. Atau, melationin sebagai obat penenang dan anti kanker.

Ketiga, penyerapan kembali enzim.

Keempat, penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram urea per hari.

Kelima, memberi efek kekebalan.

Keenam, memberi efek bakterisida dan virusida.

Ketujuh, sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar metabolisme,


menyingkirkan kelebihan gula darah, dan mengeluarkan zat-zat toksik dari cairan dan
jaringan tubuh.

Kedelapan, memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal, meningkatkan


produksi air seni, membersihkan ginjal serta 'mencuci' gula darah dan zat-zat toksik.

Kesembilan, sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan gambaran keadaan


tubuh. Meminum urin akan mengoreksi dan memulihkan keseimbangan fisiologi tubuh
yang terganggu penyakit.

Dan, kesepuluh, memberi efek psikologis. Terapi ini dianggap sebagai penyembuhan dari
dalam tubuh secara mekanistik dan holistik pada tingkat energi.

Tidak Mudah
Pada awalnya memang tidak mudah bagi siapapun meminum air seninya sendiri. Apalagi
selama ini orang terlanjur menduga, air seni itu kotor dan merupakan buangan tubuh.
"Hanya dengan modal keberanian, kita bisa mencoba manfaat dan khasiat terapi urin," tegas
Iwan. Karena rasanya yang cenderung tidak enak dan berbau, sebaiknya orang mencobanya
satu-dua sendok per hari. Baru setelah terlatih, perlahan-lahan meningkatkan jumlah
konsumsinya. Menurut Iwan, bagi yang merasa sulit menelannya, bisa mencampurnya
dengan jus buah.
Rasa urin memang bisa berubah-ubah sesuai dengan apa yang kita makan setiap hari. Bila
ingin air seni terasa tawar, disarankan untuk memperbanyak makan sayur dan buah. "Bila
mengkonsumsi daging, urin akan terasa lebih asin, asam, bahkan pahit." Iwan mengakui,
selain efek menyembuhkan, terkadang terapi auto urin memberi efek lain, yakni recovery
reaction atau detoxification period. Yakni, reaksi dari dalam tubuh bila akan sembuh.
Gejalanya bermacam-macam. Misalnya, diare, batuk, pusing-pusing, berjerawat, dll.
Bila terjadi hal demikian, Iwan menyarankan untuk berhenti selama seminggu. Kemudian
mulai meminumnya lagi dengan dosis meningkat dari yang paling kecil. Apapun rasanya,
urin adalah penyembuh cuma-cuma. Cocok digunakan pada situasi sulit seperti sekarang ini
untuk macam-macam penyakit. Bahkan John W. Armstrong menyebutnya sebagai air
kehidupan -- seperti tertera dalam Amsal 5:15, "Minumlah air dari kulahmu sendiri.
Minumlah air dari sumurmu yang membual."
Diminum Sampai Dilulur
Anda berminat mengkonsumsi urin sendiri? Silakan menadahinya dalam mangkuk atau
gelas tertentu. Yang penting, buanglah tetesan-tetesan awal dan akhir. Ambil antaranya saja.
Cara memakainya bisa dengan langsung diminum, dikumur, diteteskan (untuk mata, hidung
dan telinga), direndam, dikompres atau dilulur, dan juga disuntikkan.

Bentuknya bisa berupa air seni segar atau berupa ekstrak (melalui proses). Sedangkan dosis
yang dianjurkan berbeda-beda.
Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, minimal sehari satu kali meminum satu gelas (250
cc) urin pertama pagi hari sebelum makan pagi. Untuk pengobatan penyakit, minimal sehari
meminum 3 gelas urin sebelum makan. Sedangkan untuk pengobatan kanker dan penyakitpenyakit kronis lainnya, minimal sehari meminum lima gelas urin - juga sebelum makan.
Bagi yang menderita penyakit tertentu, sambil meminum urin, juga tetap meminum obatobat dari dokter. Jika gejala penyakit sudah stabil, dosis obat tersebut boleh dikurangi
sepertiga.
Setiap dua atau tiga minggu disarankan tetap cek ke dokter atau ke lab. Jika gejala penyakit
stabil, obat bisa dikurangi hingga sepertiga dosis. Pada minggu ke-7 atau ke-9, penderita
penyakit bisa bebas - tidak perlu meminum obat dokter. Hanya meminum urin saja.
http://www.indonesiamedia.com/2001/may/kesehatan-0501.html

Você também pode gostar