Você está na página 1de 20

TEKNIKPENGUKURANDANANALISISKONDISIEKOSISTEM

TERUMBUKARANG

Oleh:
AmrullahSaleh,S.Si

I.

PENDAHULUAN
Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting
karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam ekosistem
terumbukaranginipadaumumnyahiduplebihdari300jeniskarang,yangterdiridarisekitar
200jenisikandanberpuluhpuluhjenismoluska,crustacean,sponge,alga,lamundanbiota
lainnya(Dahuri,2000).
Terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah,
mencarimakan,daerahasuhanbagibiotalautdansebagaisumberplasmanutfah.Terumbu
karang juga merupakan sumber makanan dan bahan baku substansi bioaktif yang berguna
dalamfarmasidankedokteran.Selainituterumbukarangjugamempunyaifungsiyangtidak
kalahpentingnyayaitusebagaipelindungpantaidaridegradasidanabrasi.

Semakin bertambahnya nilai ekonomis maupun kebutuhan masyarakat akan


sumberdaya yang ada di terumbu karang seperti ikan, udang lobster, tripang dan lainlain,
makaaktivitasyangmendorongmasyarakatuntukmemanfaatkanpotensitersebutsemakin
besar pula. Dengan demikian tekanan ekologis terhadap ekosistem terumbu karang juga
akan semain meningkat. Meningkatnya tekanan ini tentunya akan dapat mengancam
keberadaandankelangsunganekosistemterumbukarangdanbiotayanghidupdidalamnya.
Sehinggasudahwaktunyakitamengambiltindakanyangcepatdantepatgunamengurangi
lajudegradasiterumbukarangakibateksploitasiolehmanusia.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka diperlukan sebuah cara untuk memantau
kondisi terumbu karang setiap saat dalam rangka upaya mengontrol laju degradasi yang
terjadi baik oleh alam maupun aktivitas manusia. Untuk kepentingan tersebut maka
dikembangkan berbagai metode dalam memantau kondisi ekosistem terumbu karang.
Diantara metode yang ada saat ini antara lain metode RRA (Rapid Reef Resource
Assessment),metodeLineInterceptTransect(LIT)danmetodeQuadrant(Plot).
Dalam kegiatan ini akan diperkenalkan dua metode yang umum dipakai yaitu,
metodeRRAsederhana(Mantatow)danmetodetransekgaris/LineInterceptTransect(LIT).
Mantatowdipergunakanuntukpengamatanseluruhkondisiterumbukarangdisuatuarea
yang luas, sedangkan untuk wilayah yang cakupan wilayahnya kecil atau sempit seperti
daerahPerlindunganLaut(DPL)berbasismasyarakatmakametodeyangtepatdipergunakan
adalahLineInterceptTransect(LIT)/Transekgaris.


1. MANTATOW
MetodeMantaTowadalahsuatuteknikpengamatanterumbukarangdengancara
pengamatdibelakangperahukecilbermesindenganmenggunakantalisebagaipenghubung
antara perahu dengan pengamat (Gambar 1). Dengan kecepatan perahu yang tetap dan
melintas di atas terumbu karang dengan lama tarikan 2 menit, pengamat akan melihat
beberapaobyekyangterlintassertanilaipersentasepenutupankaranghidup(karangkeras
dankaranglunak)dankarangmati.

Gambar1.TeknikMantaTaw
Datayangdiamatidicatatpadatabeldatadenganmenggunakannilaikategoriatau
dengan nilai persentase bilangan bulat. Untuk tambahan informasi yang menunjang
pengamatanini,dapatpuladiamatidandicatatpersenpenutupanpasirdanpatahankarang
sertaobyeklain(Kima,DiademadanAcanthaster)yangterlihatdalamlintasanpengamatan.

A. TimKerja
Pada tahap pemula, pengamatan dengan menggunakan metode Manta Tow
membutuhkan paling sedikit 4 orang dengan masingmasing orang mempunyai tugas dan
fungsimasingmasing,yaitu:
1orangbertugasmengemudikanperahumotor.
1orangbertugassebagaipengamat(observer)yangditarikdibelakangperahu.
1orangbertugassebagaipenunjukarahyangberadadidepanperahudanmelihatposisi
perahuagarselaluberadadiantararataanterumbudengantepitubir.
1 orang bertugas sebagai penentu waktu, fungsinya adalah memperhatikan waktu
pengamatandanmemberitahupengemudiuntukmenghentikanperahuapabilawaktu
pengamatantelahberlangsungselama2menit.
Seluruh anggota tim harus mengetahui metode ini dengan benar serta
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan prosedur yang ada,
karenainiberhubunganeratdengankeselamatanseluruhanggotatim.
Untuktahapmahir,pengamataninibisadilakukanhanyadenganmenggunakantim
kerja yang berjumlah dua orang, yaitu satu untuk pengamat dan satunya lagi adalah
pengemudiperahuyangsekaligusbertugassebagaipenentulamawaktutarikan.


B. PeralatanyangDigunakan
Untuk melakukan pengamatan terumbu karang dengan menggunakan metode
MantaTowinidiperlukanperalatansebagaiberikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kacamataselam(masker)
Alatbantupernapasandipermukaanair(snorkel)
Alatbanturenangdikaki(fins)
Perahubermotor(minimal5PK)
Papanmanta(mantaboard)yangberukuranpanjang60cm,lebar40cm,dantebal2cm
Taliyangpanjangnya20meterdanberdiameter1cm.
Pelampungkecil
Papanplastikputihyangpermukaannyatelahdikasarkandengankertaspasir
Pensil
Penghapus
Stopwatch/jam
GlobalPositioningSystem(GPS)

Perahudenganberkekuatankuranglebih5PKdigunakanuntukmenarikpengamat
dandapatmemberikankecepatanyangcukupbagipengamatuntukmelakukanpengamatan
denganbaik.Kecepatanperahuiniharusdiatursedemikianrupasehinggatidakterlalucepat
danjugatidakterlalulambatpadasaatmelakukanpengamatan.
Papan manta yang berukuran 60 cm x 40 cm x 2 cm (panjang x lebar x tebal)
digunakan sebagai tempat pegangan pengamat dan untuk meletakkan papan tabel.
Pengamat juga dapat mengatur arah gerakan ke kanan, ke kiriatau pun menyelam dengan
menggerakkan papan manta ini. Satu lubang di tengah bagian bawah papan manta
diperlukan agar pengamat dapat mengatur posisinya pada saat melakukan pengamatan
(Gambar2).

Gambar2.Papanmanta
Tali sepanjang 20 meter digunakan untuk menghubungkan papan manta dengan
perahu.Jarakantaraujungperahudenganpengamatadalah18metersehinggasisapanjang
talidigunakanuntukmengikatujungperahu.Lebarpapanmantadanpanjangregangantali
pengikatnya perlu diperhatikan untuk mendapatkan jarak antara pengamat dan ujung
perahu yang sesuai. Dua buah pelampung dipasang pada jarak 6 meter dan 12 meter dari
ujung perahu ke arah papan manta. Fungsi pelampung ini adalah sebagai tanda untuk
menentukankecerahanairlaut.
Papanplastikputihdigunakanuntuktabeldata.Tabeldatayangditempelkanpada
papan manta hendaknya menggunakan plastik akrilik dengan posisi tabel diletakkan di
tengahpapanmantasehinggadatayangdilihatolehpengamatdapatdituliskanpadatabel
data tersebut. Jam atau stop watch digunakan untuk menentukan lamanya waktu
pengamatan. Lama pengamatan adalah 2 menit pada setiap tarikannya. Global Positioning
System digunakan untuk penentuan posisi. Karena alat ini (GPS) cukup mahal, maka untuk
penggunaandidesasebaiknyadigunakantandatandaalamyangberadadipantai(contoh;
pohon kelapa miring ditanjung X, batu besar, bangunan permanen, dan lainlain). Setiap
setelahpengamatanselamaduamenit,pengamatharusmenentukanposisinyadengancara
melihattegaklurusgarispantaidanmenggunakantandaalamapasebagaiacuanposisinya.

Gambar3.Salahsatucontohmenentukanposisilokasi

C. ProsedurUmumMantaTow
Pengamatditarikdiantararataanterumbukarangdantubir(reefedge)(gambar.3),
dengan kecepatan yang tetap yaitu antara 3 5 km/jam atau seperti orang yang berjalan
lambat. Bila ada faktor lain yang menghambat seperti arus perairan yang kencang maka
kecepatan perahu dapat ditambah sesuai dengan tanda dari si pengamat yang berada di
belakang perahu. Pengamatan terumbu karang dilakukan selama 2 menit, kemudian
berhenti beberapa saat untuk memberikan waktu bagi pengamat mencatat data beberapa
kategori yang terlihat selama 2 menit pengamatan tersebut ke dalam tabel data yang

tersedia di papan manta. Setelah mendapat tanda dari pengamat maka pengamatan
dilanjutkanlagiselama2menit,begituseterusnyasampaiselesaipadabataslokasiterumbu
karangyangdiamati.

Gambar4.Posisipengamatan
Dalampengamatanpenutupankarang(keras,lunak,danmati)dankondisisubstrat
(pasir, rubble dan berbatu), pengisian data untuk penutupan karang sebaiknya
menggunakan persentase. Hal ini untuk memudahkan pengamat dalam menentukan
masingmasing tutupan karang. Pengamat harus memperhatikan total persen dari
penjumlahan tutupan karang ditambah dengan pasir dan tutupan lainnya jangan sampai
melebihi100%(gambar.5).Pengisiandatadatakeatastabeldatatergantungkepadatujuan
pengamatan itu sendiri. Tabel data pada Tabel 1 merupakan contoh sederhana untuk
pengamatan terumbu karang yang bertujuan untuk mengetahui tutupan karang keras,
karanglunak,dankarangmatiyangdapatmenggambarkankondisiterumbukarangsecara
umum.Apabilapengamatanditujukanuntukmengetahuiinformasilaindariterumbuseperti
kelimpahan bintang laut berduri, patahanpatahan karang, hamparan pasir, spong, kima,
alga,danbiotaterumbukaranglainnyamakatabeldatatersebutdapatdimodifikasisesuai
dengankeperluanpengamatan.

Gambar5.KategoriPresentasitutupankarang

Tabel1.ContohtabelPengamatan

TabelDataPengamatanTerumbuKarang
Lokasi
: ..
Waktu
: ..
Tanggal
: ..
Pengamat
: ..

Posisi
No.
Tarikan Awal Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

BentukPertumbuhan
HC

SC

SP

Abiotik

DCA

DC

CoTs(Bintangberduri)

Jumlah

Kedalaman
(m)

Ukuran

Kecerahanair
(kategori)

Keterangan

Tabel2.KategoridanKodeBentukPertumbuhan


Tabel3.Kategoridarikehadiranbintanglautberduripemakankarang(CoTs)

Penunjuk arah yang berada di depan perahu agar selalu memperhatikan posisi
perahudanmemberikantandakepengemudiperahuagarperahutetappadajalurnya,yaitu
antara rataan terumbu dan tepi tubir. Ia harus memperhatikan adanya batubatu karang
yang menonjol ke permukaan laut sehingga dapat dihindari demi keamanan mesin perahu
dan juga pengamat yang berada di belakang perahu, juga kedalaman laut di atas terumbu
karangharusdiperhatikanagarperahutidakkandas.

2. TRANSEKGARIS(LINEINTERCEPTTRANSECT/LIT)
Metode Transek garis (Line Intercept transect/LIT) merupakan metode yang
digunakan untuk mengestimasi penutupan karang dan penutupan komunitas bentos yang
hidup bersama karang. Metode ini cukup praktis, cepat dan sangat sesuai untuk wilayah
terumbukarangdidaerahtropis.Pengambilandatadilakukanpadaumumnyadikedalaman
3 meter dan 10 meter, sehingga bagi tim kerja yang terlibat dalam metode ini sebaiknya
memilikiketerampilanmenyelamyangbaik.
a. TimKerja
Pengamatan dengan menggunakan metode Transek garis (LIT) membutuhkan paling
sedikit3oranganggotatimdenganmasingmasingorangmengetahuitugasdanfungsinya,
sebagaiberikut:
1 orang bertugas memasang patok, membentangkan meteran dan menggulungnya
kembali.
1orangbertugassebagaipengamat(observer).
1 orang bertugas mengemudikan perahu motor yang digunakan menuju lokasi
pengambilan data. Selain itu, bertugas untuk merekam posisi pengambilan sampel
denganGPS.
Seluruh anggota tim harus mengetahui metode ini dengan benar serta
melaksanakannyadenganpenuhtanggungjawabdansesuaidenganproseduryangada.


b. PeralatanyangDibutuhkan
Untuk melakukan pengamatan terumbu karang dengan menggunakan metode LIT
inidiperlukanperalatansebagaiberikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kacamataselam(masker)
Alatbantupernapasandipermukaanair(snorkel)
Alatbanturenangdikaki(fins)
Perahubermotor(minimal5PK)
SCUBA
Meterangulung50meter.
Patokbesi
Papanplastikputihyangpermukaannyatelahdikasarkandengankertaspasir
Pensil
Tasperalatan
Talinilonsepanjangpalingsedikit60meter
GlobalPositioningSystem(GPS)

c. ProsedurKerja
Garistransekdibuatdengancaramembentangkantaliataurolmetersepanjang50
m sejajar garis pantai. Transek ini diberi tanda (sebagai transek permanen) dengan
menancapkanbesibetonsepanjang1.2msebanyak5buah,denganjarakantara12.5m.

Gambar6.CarapemasanganTransekgaris(LIT)
Generaatau spesiesdarikomunitasbentosutama(sepertikarangdanalgamakro)
serta kategorikategori lifeform kemudian dicatat pada data sheet, oleh penyelam yang
bergerak sepanjang garis yang dibentangkan secara paralel dengan reef crest, pada
kedalaman3dan10mdisetiaplokasipengamatan.Semuabentukpertumbuhankarangdan
biotayangterletakdibawahtransekdicatat.


Gambar7.ContohpengukurandenganmetodeLIT
Dari contoh pengukuran transek garis diatas, dapat ditulis ke dalam tabel
pengamatansebagaiberikut:
Tabel4.TabelpengamatanLIT.
Bentukpertumbuhan

Transisi(cm)

Panjang(cm)

HC
S
SP
SC
S
HC
R
SC
SP

10
12
17,5
19
21
29
33
38,5
44

10
2
5,5
1,5
3
8
4
5,5
5,5

d. AnalisisData
Besar persentase tutupan karang mati, karang hidup, dan jenis lifeform lainnya
dihitungdenganrumus(Englishetal.,1997):

Dimana:

=Presentasepenutupanlifeformi
=Panjangtranseklifeformi
=Panjangtotaltransek

Sehingga dari contoh diatas bila diketahui panjang total transek adalah 44 cm, maka
persentasepenutupanuntuksetiaplifeformyangterukuradalahsebagaiberikut:

Tabel5.Presentasepenutupanlifeform
No.

Lifeform

Presentasepenutupan(%)

1
2
3
4
5

HC
S
SP
SC
R

40
11
25
15
9

II.

KATEGORITUTUPANKARANGHIDUP

Dari presentase tutupan lifeform yang didapat, selanjutnya dapat ditentukan


kualitas tutupan karang hidup diarea tersebut. Kriteria tutupan karang hidup yang umum
dipergunakanadalahsebagaiberikut:
Tabel6.Kriteriatutupankaranghidup:

III.

Kategori

Tutupankaranghidup(%)

1
2
3
4
5

010
1130
3150
5175
76100

Kriteria
Sangatrendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangattinggi

PENYAJIANHASILPENGAMATANDALAMBENTUKPETA

TahapakhirdarihasilsurveidilapanganbaikdenganmetodeMantatowmaupunLIT
dituangkan dalam bentuk peta. Peta ini dapat dibuat secara manual (digambar dengan
tangan) atau dengan bantuan perangkat lunak GIS (Geographic Information System). Pada

intinya, hasil pengamatan dapat diamati oleh semua pihak dengan mudah, dimana lokasi
danhasilpengamatandapatdiketahuidenganjelas.
IV.
LAMPIRAN

TIPKESELAMATAN

Jangan melakukan pengamatan di air bila gelombang besar dan jangan membiarkan
pengamat yang kurang berpengalaman berenang berada diwilayah arus yang kuat.
Pastikan pengamat yang berada di air dapat berenang
Harus diperhatikan beberapa faktor lain untuk pengamatan terumbu karang terutam
jarak antara pengamat dengan terumbu tidak boleh terlalu dekat, kondisi laut yang
berombak, kecepatan arus dan kecerahan air karena dapat berpengaruh terhadap hasil
pengamatan yang dilakukan

Você também pode gostar