Você está na página 1de 9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI DAN BISNIS (SNEB 2014) Memperkuat daya saing bisnis dan ekonomi dalam menghadapi Asean Economic Cummunity 2015 Bandung, 9 Oktober 2014 Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani Penerbit Arpanji Pub. Proceedings SNEB 2014: Hal i Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis 2014 (SNEB 2014) Memperkuat Daya Saing Ekonomi dan Bisnis Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 9 Oktober 2014 Editor Frita Lussie Bramanti dkk Design Cover : Frita Lussie Bramanti dkk ISSN. : 2406-8942 slerzape Hak cipta © penulis Hak publikasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani. Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi, dan disebarkan secara bebas untuk tujuana bukan komersial, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Penulis.Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani tidak bertanggung jawab atas tulisan dan opini yang dinyatakan oleh penulis dalam prosiding ini. Penerbit _: Fak. Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani Jin, Terusan Jenderal Sudirman PO. BOX 148 Cimahi Percetakan: P.O ARPANJI (Percetakan Arpanji Pub.) Perumahan Purifajar Blok A7. No. 52 Cimahi 40531; crewarpanji@gmail.com Proceedings SNEB 2014: Hal. iii DAFTAR ISI DAFTAR IS vii PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (SURVEY PADA PEMERINTAHAN DAERAH DI JAWA BARAT) Heni Nurani H" Euis Eti Sumiyati” ‘ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 - APRIL 2014 Aditya Wardhana”, Cut Irna Setiawati” 6 PENGARUH PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP DISTRIBUS! BERAS Yun Yun. a PEMBERIAN MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERIA (KAIIAN LITERATUR) Sri Hastuti 16 PENGGUNAAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN M, Anggionaldi ... HUBUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN DENGAN LUAS AUDIT ATAS SIKLUS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN (PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) CABANG PURBALEUNY!) Riani Tanjung. 26 2 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA ‘SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45, Esi Fitriani Komara, SE. 33 PENGARUH LABA AKUNTANS| TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT DI BEI PADA TAHUN 2012 Rika Mardiant 39 PERSIAPAN UNIVERSITAS TELKOM UNTUK MENGHADAPI ASEAN ECONOMY COMMUNITY 2015 Astadi Pangarso. a7 ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS DAN STRUKTUR INDUSTRI PRODUSEN KENDARAAN SPORT UTILITY VEHICLE DI PASAR INDONESIA Irfan Prarendra”, Pegey Hariwan”, Cut Ira Setiawati™ ..nncsnnnnnnmnnnennnnnennnnncsnes 5 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN MELALUI VARIABEL INTERVENING MANAJEMEN STRATEGIK DI PEMERINTAH DAERAH PERBATASAN (STUDI KUASI PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSIJAWA BARAT) Ary jidodo”, Retno Setyorini” 60 ANALISIS RISIKO PADA PORTOFOLIO OPTIMAL YANG DIBENTUK BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LO-45 Eka Yulianti... 66 Proceedings SNEB 2014: Hal. vii ‘Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS DAN STRUKTUR INDUSTRI PRODUSEN KENDARAAN SPORT UTILITY VEHICLE DI PASAR- INDONESIA Irfan Prarendra”, Peggy Hariwan”, Cut Irna Setiawati” ‘Administsi Bisnis, Telkom University J. Telekomunikasi No. 1 Ters. Buahbata - Dayeuh Kolot ‘email irfan prazendra@igmil.com ‘email: peggyhariwan@gmail.com mil imacut@telkomuniversity ac.id Abstrak — Sejak pemerintah menerapkan liberalisasi kebijakan otomotif tahun 1999, industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang signiftkan sehingga kompetisi meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya merek-merek asing yang masuk ke Indonesia. Penjualan mobil nasional terus ‘meningkat hingga menembus angka 1.229.903 unit pada tahun 2013. Segmentasi produk di dalam industri ‘otomotifdidasarkan pada fungsi kendaraan yang terdiri dari mobil penumpang, mobil niaga, bus dan truk. Di dalam segmentasi mobil pemumpang, terdapat empat sub-segmentasi yaitu sedan, multi purpose vehicle (MPY), sport utility vehicle (SUV) dan city car. Jenis SUV sendiri saat ini sedang berkembang dimana jumlah yang terjual hingga bulan Oktober 2013 sebanyak 57.446 unit. Sebagai segmen yang tergolong baru, Rarakteristik persaingan dalam pasar kendaraan SUV belum secara matang terbentuk seperti jenis kendaraan lainnya, sehingga menarik untuk diteliti, Twiuan penelitian ini adalah menganalisis lingkingan Bisnis dan struktur industri produsen kendaraan pada segmen Sport Utility Vehicle. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber sehingga hasil dari penelitian ini akan ‘memberikan gambaran komprehensif mengenai lingkungan bisnis dan siruktur industri produsen kendaraan ‘Sport Utility Vehicle (SUV) di pasar Indonesia. Kata Kunci : analisis lingkungan bisnis, struktur industri otomotif,segmen Sport Utility Vehicle (SUV) Proceedings SNEB 2014: Hal. 54 ‘Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 I, PENDAHULUAN Pasar otomotif ASEAN sekarang ini sedang berkembang pesat dikarenakan Kekuatan pasar "AN dengan 600 juta penduduk (Sumber: www.asean.org/resourcesipublications) __disertai penurunan bea masuk menjadikan wilayah ini sangat menarik. Sementara, pasar otomotif di dalam negeri sendisi penunjukkan perkembangan yang signifikan sehingga mengakibatkan berubahnya komposisi pasar dan Kornpetisi, Pasar otomotif di awal tahun 2014 periode Januari-Mei menunjukkan pertumbuhan mencapai 7% dibandingkan tahun 2013 periode yang sama, yaitu 497,946 unit di januari-Mei 2013 menjadi 531,812 unit di Januari-Mei 2014, Saat ini, dalam pasar industri otomotif Indonesia ada. sckitar 30 produsen kendarsan. Salah satu varietas produk dalam industri ini adalah Sport Utility Vehicle (SUV), yang, menggabungkan antara_kenyamanan sedan "dan ketangguhan mobil segala medan. Di indonesia, berdasarkan data Gaikindo 2014, penjualannya diatas 10,000 unit per bulan, Besarmya minat konsumen Indonesia telah menarik pabrikan untuk masuk ke pasar SUV Indonesia, Oleh Karena itu, pada tahun- tahun mendatang diperkirakan semakin banyak mobil SUV yang masuk ke Indonesia, Sebagai segmen yang, tergolong baru dalam dunia otomotif, karakteristik persaingan dalam pasar kendaraan SUV belum secara rmatang terbentuk seperti pada jenis-jenis kendaraan yang lain, sehingga menjadi menarik untuk dipelajar Dengan melihat fenomena berdasar_ dimensi strategi kompetitif yang relevan, maka akan sangat berguna jika kita dapat mempelajari pengelompokan yang terjadi pada produsen kendaraan SUV. Untuk itu, analisis Strategi Group Map akan dapat memberikan gambaran bagaimana pabrikan-pabrikan tersebut akan bertindak —terhadap —perubahan Tingkungan bisnis di masa mendatang berdasarkan berbagai variabel strategik yang ditetapkan saat ini ‘Adapun metode yang digunakan di dalam ppenelitian ini adalah penelitian deksriptif, disertai data primer yang diperoleh dengan metoda wawaneara dan ata sekunder yang diperolch dari berbagai sumer baik melalui artikel, jumal dan internet berkaitan dengan pasar SUV. Analisis dalam penelitian ini dilakukan seeara deskriptif’ dan analitis, untuk. memperoleh gambaran yang lengkap -mengensi strategi-strategi yang diterapkan perusahaan otomotif isimpulkan menjadi Strategic Group Map, serta memperolch gambaran sumber potensial yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, I LANDASAN TEORI Pada dasarnya kompetisi melekat pada gerak langkah bisnis dan industri. Mengenai bal ini Porter telah mengembangkan —suatukonsep yang menggambarkan adanya lima Kekuatan yang terus menerus mempengaruhi setiap industri, Analisis terbadap lima Kekuatan pada sebuah industri ini ikenal dengan analisis struktur industri (Porter 1980). Lims kekuatan tersebut adalsh 1, Kekuatan tawar-menawar dari pemasok sangat tergantung dari jumlah pemasok itu sendiei dan ragam produk yang ditawarkan, Apabila jumlah pemasok untuk suatu industri relatif sedikit, sedangken perusahaan yang membutuhkan barang pasokannya cukup banyak maka posisi tawar pemasok sangat kuat demikian pula sebaliknya, 2. Kekualan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar dari pembeli_sangat tergantung dari jumlah pembeli dan jumlah perusahaan yang —menjual produk yang dibutubkan oleh pembeli. Jika pembeli yang ada jumlahnya relatif sedikit sedangkan perusabaan yang menawarkan barang atau jasa yang sama jumlahnya cukup banyak maka posisi tawar- menawar dari pembeli akan lebih kuat dan sebaliknya, ‘Ancaman dari pesaing baru Anceman dari pendatang baru sangat tergantung dri hambaton masuk dalam suatu industri (barriers to entry). Ada enam jenis hambatan masuk tersebut diantaranya adalah: - Skala ekonomi - Diferensiasi produk - Kebutuhan modal untuk sebuah perusahaan - —Biaya peralihan - Akses ke jaringan distribusi - Keunggulan biaya yang tidak tergantung dati skala ekonomi - Kebijakan pemerintah 4, Ancaman dari produk atau jasa (substtusi) ‘Ancaman terbesar dari produk penggenti adalah apabila di pasar terdapat suatu produk pengganti dengan kualitas lebih baik atay dengan harga lebih murah. Dengan adanya produk pengganti pengganti maka konsumen juga akan lebih banyak ‘mempunyai_pilihan’ sebelum mengambil_ suatu keputusan, 5. Tingkat persaingan yang terjadi antar perusahaan ‘Tingkat persaingan antar perusahaan dalam suatw industri akan meningket spabila setiap perusahaan berusaha untuk —-meningketkan —kapasitas produksinya, meningkatkan pangsa pasarnya, ‘meningkatkan aktivitas pemasarannya atau dengan kata lain. setiap perusahaan_berusaha untuk berkembang lebih. besar lagi. Keinginan ‘untuk berkembang di setiap perusahean dalam satu industri akan meningkatkan —tingkat persaingan yang sudah ada. Tingkat persaingan yang terjadiantar perusahaan juga dapat ‘meningkat Karena melambstnya pertumbuhan ‘ekonomi yang berdampak pada menurunnya daya bli Konsumen. Meningkatnya tingkat persaingan {juga dapat disebabkan oleh tingginya biaye untuk keluar dari suatu industri (high exit barrier) yang menyebabkan perusahaan mengalami_ kesulitan jika ingin keluar dari industri yang dimasukinya selama ini Proceedings SNEB 2014: Hal. 55 ‘Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 Secara komprehensif keseluruhan lima kekuatan ‘yang mengendalikan persaingan ini dituangkan dalam ‘gambar 1 Gambar I, Analisis Struktur diantara Segmen di dalam Industri Lebih lanjut Porter (1985) menjelaskan behwa analisis struktur ini juga dapat diterapkan pada segmen dati sebuah industi Karena pengaruh dari competitive forces dapat berbeda di masing-masing, segmen, Segmentasi pasar dalam hal ini ditimbulkan dari karakteristik instzinsik sebuah produk dan pembelinya terlepas dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan, Gambar 2.3 mengilustrasikan bagaimana analisis struktur diterapkan di dalam industri yang, tersegmentasi Saab Poer (585) Gambar 2, Analisis Struktur Industri Kondisi persaingan di dalam suatu industri yang anggotanya selalu berusaha untuk menjadi lebih sukses alau dengan kala lain intensitas persaingan ‘yang tinggi akan sclalu berubsh akibat perubaban ‘yang terjadi pada kekuatan- kekuatan tertentu yang ‘memaksa pemain di dalam suatu industri (competitors, customers, or suppliers) mengubab tindakan-tindakan ‘yang diambil. Lingkungan baik ckstemal_maupun internal dari sebuah industri mempunyai peren dalam. membawa perubahan pada suatu industri. Kekuatan- ‘kekuatan yang secara signifikan mempengaruhi jenis perubahan yang akan terjadi di dalam suaty struktur industri dan Tingkungan makro perusahaan_dikenal dengan istilah Driving Forces (Thompson, Strickland, & Gamble, 2005). Driving forces dapat bersumber dari lingkunganmakroperusahaan, lingkungan industri di mana perusahaan tersebut berada, dan Jingkungan kompetisi. Analisis forces terdiri dari dua langkab, yait: tethadap driving 1. Identifikasi driving forces yang relevan terhadap suatu industri 2. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan terhadap industri Dalam mengevaluasi dampak driving forces terhadap industri ada beberapa hal yang penting untuk dipertanyakan, yait: 1. Apakah driving forces tersebut_menyebabkan perubahan terhadap permintaan pasar? Apakah driving forces tersebut- mengubah intensitas persaingan? Evaluasi terhadap driving forces ini penting untuk memformulasikan strategi yang responsif terhadap perubahan yang terjadi di masa mendatang Sckarang ini, dalam pasar industri otomotif Indonesia, terdapat sckitar 30 produsen kendaraan, Sementara itu untuk distributor atau Agen Taggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia saat ini antara lain: Astra Group, Indomobil, Krama Yudha Group, Honda Propect Motor (HPM), KIA Motor Indonesia, General Motors Indonesia, Ford Motor Indonesia serta Daimler Chrysler Indonesia. Sebagai ATPM, Astra Group mengusai 40% merek yang saat ini ada di pasar otomotif Indonesia. Kategori produk di dalam industri otomotif ddidasarkan pada fungsi dari kendarean. Ada empat kategori dasar pada kendaraan roda empat, yaitu mobil penumpang (passenger car), mobil niaga (commercial car) bus dan truk. Scmentara untuk kategori mobil ppenumpang, terdapat sub-kategori yang juga didasarkan fungsi spesifik dari kendaraan, antata lai: 1. Sedan, dengan kapasitas sampai 5 orang, 2. Multi Purpose Vehicle (MPV), dengan kapasitas sampai 8 oang dan barang. 3. Sport Utility Vehicle (SUV), dengan kapasitas sampai 5 orang dengan kenyamanan berkendara setara sedan dan diperuntukkan untuk segala ‘medan dengan kemampuan lebih pada meda off- road, 4, City car, dengan kapasitas sampai 5 orang. Sport Utility Vehicle (SUV) adalah salah satu varictas produk dalam industri otomotif yang sering disebut sebagai jip rasa sedan. Penjualan SUV di scluruh dunia saat ini telah meneapai 6 juta unit dalam, satu tahun, Sementara model jip masih berada dalam skela ratusan ribu unit. Inilah yang menjadi alasan mengapa pabrikan mobil dunia cenderung membuat, SUV. Pabrikan yang membuat SUV sekarang antara lain: Acura, BMW, Cadillac, Chevrolet, Ford, Hyundai, Isuzu, Mercedes Benz, Mitsubishi, Nissan, Infiniti, “Subaru, Toyota, Lexus, KIA, dan Tata, Proceedings SNEB 2014: Hal. 56 Ditinjau dari rentang harga jual, persaingan SUV ‘Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 penjabarannya, dapat dbagi ke dalam dua segmen,yaitusegmen SUV falas oar Taha dan SUV premium, sa ee onary [oT Ty a] es abel 1, Produsen SUV dan Produk ono fie few fect boy Frode SUV Produk Kendarana ounce ngs fees ey 30 Freni theossiesnts) isso fisoae [ison foots Nn — sfermpanitin ason fanor asm fn Lente Less Cyn ee but foie fae Fine a Gambar 4 InteniasTantanganPoraln Bara 4. Dinka chaer [Grand Chk, Wang Raion ange Rover, Discovery, Detiender ©. Daya tawar dari buyer 5 Land Rover dan Freelander : ‘Daya tawar konsumen rendah, yang berarti bahwa SOW Row Prenfons xonsumen individu mempunyal poss sebagai price- 1 Sua Tea Ea a faker yang hanya puny piliban untae membayar 2 Mavis MES ‘harga yang diterapkan oleh produsen atau tidak 3KIA = nclakukanpembelian.Adspunfaktor yang pa Seneca mempengaruhi adalah perubahan — preferens SNe Tak Xl Konsumen akan kendaraan”yang mem biaya chest | cava petasional reodah alibat penurunan daya eli Teds TVET masyarakat dan inovasi marketing. demi infoemast 8. Ford Escape 2.3, dan Everest yang lengkap. Hos einer Risk 4. Daya wwar da spp 1 Senin Musso, Resin [No YBeberapaTakir pad daya tzwar super Trersias Das eS Tam po ere esa] IIL PEMBAHASAN [a Segehassoateiy oft a np pe x Pembahasan akan difokuskan pada _analisis —_____ + Tingkungan bisnis dan analiss sruktur indust BS = Analisis Tingkungan isis difokuskan pada dua Sarna wun ‘pertanyaan berikut © Apa competitive forces yang dihadapi oleh industri? © Apa driving forces yang membawa perubahan di industri, dan apa dampak perubahan ini terhadap industri? Yang diuraikan dalam Analisis struktur industi ini ‘merupakan analisis competitive forees industri yang smeneakup: 2. Tantangan pendatang bara [Fr [eo ie panto a Gambar 3. Intenstas Tantangan Pemain Baru >, Tantangan produk pengganti Pada level di dalam industsi otomotif, produk ppengganti dari jenis kendarsan SUV dapat dianalisis engan mencati vatictas produk yang mempunyai kemiripan performa dan fitur dengan SUV, Berikut Sha S mannan tas tig Gambar 8. Intensitas Daya Tawar dari Supplier ._ Tingkat perisangan internal We sr papa ara aaa a ay SRT Joos woe man : ran Ss nenyssanrrstas non Sia Seep tsa wn Gambar 6, Tingkat Perisangan Internal f._ Driving forces yang mempengaruhi industri Driving force sebagai kekuatan yang membawa pengaruh tethadap yaitu: (1) pengaruh regulasi pemerintah yang dipengaruhi oleh tren global dalam membatasi tingkat pencemarsan dara guna rmelestarikan lingkungan hidup; (2) petkembangan teknologi mekatronik yang dapat diaplikasikan oleh industri guna menghasilken produk dengan performa cfisiensi BBM yang baik, tingkat keselamatan yang nggi dan telap- mengakomodasi kenyamanan; dan (3) meningkataya pengaruh globalisasi yang diakomodasi oleh kesepakstan- esepakatan anlar negara untuk —-mulat Proceedings SNEB 2014: Hal, 57 ‘Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 ‘memberlakukan zona bebas_perdagangan. Dapat dilihat dengan inisiatif pemain di dalam industri untuk mengaplikasikan strategi global dengan membuat pusat-pusat R&D di salah satu negara dalam suatu zone perdagangen, contohnya ASEAN Deserta fasilitas manufakturnya IV. KESIMPULAN Dari analisis dapat disimpulkean: 1. Sangat keeil kemungkinan untuk menggeser pemain lama yaitu merek-merek Jepang yang sudah memiliki brand identification yang kuat di pasar Indonesia, walaupun peluang untuk dapat ‘menjadi pemain baru pada pasar kendarean SUV smasih terbuka walaupun hambatennya besar 2. Dapat dilihat dari hasil analisis performa bahwa ancaman produk pengganti paling signifikan ddatang dari produk kendaraan MPV. Secara umum daya tawar pembeli individual untuk Darang produk konsumsi bermerek lebih. lemah sibanding produsen, 4, Fenomena melakukan kemitraan strategik dengan supplier mereka.untuk berbagsi Komponen yang tidak dibuat sendiri oleh pabrikan misalnya, ban, busi, beberapa jenis transmisi, aki, dan berbagai peratatan elektronik. Kolaborasi ini memperkecil aya tawar supplier terhadap pabrikan Karena supplier harus mengikuti ketenfuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pabrikan termasuk di dalamnya rmengenai barga produk. 5, Pasar SUV merupakan salah satu varietas produ dengan _perkembangan cukup pesat di industri otomotif hingga mencapai 11.2% dari total penjualan Kendaraan di Indonesia pada semester 1 tahun 2014, 6, Efek dari penerapan strategi global oleh pemain di industri ini dalam bentuk harga jual produk merek i Indonesia. Produk dari pemain yang belum rmemiliki fasilitas manufaktur di ASEAN akan boetharga jual jauh lebih mahal dibandingkan dengan produk pemain yang. sudah -memiliki fasiltas manufaktur di ASEAN, REFERENSI Hunger, J.D, & Wheelen, T-L. (1996). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Andi, Kaplan, R.S, & Norton, D.P. (2004). Strategy Maps, Boston: Harvard Business School Press. Porter, M.E. (1980). Competitive Strategy. New York: The Free Press. Porter, ME. (1985). Comptitive Asvantage, Creating. and Sustaining Superior Performance. New York: The Free Press. Caves, RE, & Porter ME. (1977). From Entry Barriers to Mobility Barriers. Questterly Journal of Economics, 91,241246. Thompson, A.A, Strickland, AJ, % Gamble IE. (2005), Crafting and Executing Strategy McGraw-Hill Intemational Edition. Bensoussan, B. & Fleisher, C., April/June 2000. A. Faraout Way to Manage CT Analysis. Competitive Intellegence Magazine, 3(2), 37-40. Fleisher, C., % Bensoussan, B, (2003). Strategy and Competitive Analysisi: Methods and Techniques for Analyzing Business Competitive. Prentice Hall Kusumanto, A., Prijambodho, B., Iranto P-U., & Oka ‘A. Januari 2005, Prediksi’ Mobil Baru 2005 Majalah AutoBild Indonesia, 46, 36-39. Damarjati A, Januari 2005. Pemain Baru Siap Berlaga, Majalah AutoBild Indonesia. 44, 11 Ekberg, C., Januari 2005. SUV Lebih Dminati di Asia Pasifik. Majalah Autobild Indonesia. 44, 37 Raharjo, L. Mei 2004. Jaminan Afetr Sales. Majalah ‘AutoBild Indonesia. 28,45, Houthoofd, N., & Heene, A. Juli (2002). The Quest for Strategie Groups: Overview, Suggestion for the Future Research. Working Paper Series, 2002.147 Fiegenbaum, A. % Thomas H. (1995), Strategic Groups as References Groups: Theory, Modeling and Empirical Examination of Industry and Competitive Strategy, Strategic Management Joumal, 16, 461-476. Fiegenbaum, A,, McGee, J, & Thomas H., (1987) Exploriing the Linkage Between Strategic Group and Compctitive Strategy. International Studies of ‘Management and Organiation, 18(1), 6-25. Thomas, TL, & Pollock, T. Jun99. Grom 1-0 Beonomies’s Paradihm Through Strategic Groups to Competence-based Competition, British Joumal of Management, 10(2), 127, www.asean.org/resources/publications. Diakses bulan Juli 2014. Biodata Penulis Irfan Prarendra, ST, MM., memperolch gelar Sarjana Teknik (ST), Jurusan “Teknik Sipil. Institut Teknologi Bandung, lulus tahun 2000. Memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Gadiah Mada, lulus tahun 2006, Saat ini menjadi Dosen di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung. Peggy Hariwan, SE., MT., MBA, memperolch gclar Sarjana Ekonomi (SE), Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Tanjungpura, lulus tahun, 1999. Memperoleh gelar Magister Teknik (MT) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Institut Teknologi Bandung, lulus tahun 2003, gelar Master Business and Art Program Pasca Sarjana Magister Proceedings SNEB 2014: Hal. 58 ‘Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 Groupe ESC Troyes Perancis tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung, Cut Irma Setiawati, S.A.B., MM. memperolch gelar Sarjana Administrasi Bisnis ($.A.B.) Institut, Manajemen Telkom (IMT) lulus tabun 2012, Memperoleh gelar Magister Management (MM) Program Pasca Surjana Magister Management Universitas Telkom, Tulus tahun 2014, Saat ini menjadi Dosen di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung. Proceedings SNEB 2014: Hal. 59

Você também pode gostar