Você está na página 1de 12

BOOK READING

ACCLIMATIZATION

Pembimbing: dr. Lisni Elisyah, Sp. KK


Disusun oleh:
FATIMAH (1008260020)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA

Aklimatisasi
Paparan lingkungan panas ataupun
dingin yang berulang terhadap orang
yang aktif menghasilkan perbuahan
fisiologis yang mengarah pengaturan
temperatur. Proses tersebut disebut
aklimatisasi artifisial dan mirip tetapi
lebih rendah dibandingkan aklimatisasi
alami
yang
didapatkan
dengan
meninggali suatu tempat dalam jangka
waktu yang lama di suatu lingkungan

Lingkungan yang panas


Ketika orang-orang yang belum biasa
terkena panas yang menyengat harus
bekerja keras dalam kondisi panas-basah,
daya tahan tubuh rendah, dengan cepat
menjadi lelah, laju respirasi meningkat,
hiperventilasi,
mengalami
hipotensi
postural, dan segera dapat menderita
hipotensi. Baik temperatur kulit dan badan
menigkat secara signifikan.

Pada orang yang tidak teraklimatisasi,


kolaps
sirkulasi
disebabkan
oleh
vasodilatasi perifer yang cepat dan dipicu
secara lokal oleh kulit yang panas dan
secara pusat oleh sedikit kenaikan
keseluruhan suhu tubuh.
Selama proses aklimatisasi, volume
plasma meningkat dan ada peningkatan
retensi garam baik oleh keringat dan urin
sebagai konsekuensi dari peningkatan
sekresi aldosteron. Di samping itu, tingkat
berkeringat meningkat dan suhu rektal

Respon vasomotor juga meningkat;


peningkatan vasokonstriksi dan terjadi
penurunan aliran darah perifer yang
progresif. Suhu kulit mungkin 2C atau
3C lebih rendah ketika seseorang
sepenuhnya teraklimatisasi.

Lingkungan Yang Dingin


Manusia jarang menjadi sepenuhnya
beraklimatisasi
dengan
lingkungan
dingin. Pengaturan suhu fisiologis dalam
kondisi
dingin
tergantung
pada
vasokonstriksi untuk menjaga panas
dan atau termogenesis kimia, menggigil,
atau
beraktifitas
untuk
menghasilkannya. Hal-hal tersebut di
atas terbatas dalam aklimatisasi.

Gangguan dalam
termoregulasi
Sinkop panas adalah kehilangan
kesadaran mendadak dan tanda lazim
ketidakstabilan
sirkulasi
yang
diakibatkan tidak teraklimatisasinya
seseorang dalam menerima strees
panas yang terlalu banyak. Nyeri keram
pada otot, tekanan darah rendah, pallor,
vertigo, nausea, muntah, dan kelelahan
dapat terjadi pada seseorang yang
bekerja keras dalam jangka lama,

Heat stroke atau hiperpireksia


Adanya paparan suhu ekstrem, orang dapat
pingsan, menjadi tidak sadar dan meninggal
dengan cepat dengan suhu melebihi 41C.
Simptom terjadi akibat penurunan mendadak
dan penghentian keringat. Terdapat beberapa
bukti bahwa hal ini berhubungan dengan
sesuatu yang disebut "kelelahan kelenjar
keringat", penurunan berkeringat terlihat
selama paparan panas ekstrim. Tetapi
patologi fisiologis dari heat stroke tidak
dipahami dengan baik.

Gangguan dalam termoregulasi yang lain:


- Hidromeosis
- Hipertermia malignan
- Demam
- Hipotermia aksidental
- Hipotermia imersi
- Hipotermia pada bayi baru lahir

KESIMPULAN
Paparan lingkungan panas atau dingin yang

berulang
terhadap
orang
yang
aktif
menghasilkan perubahan fisiologis, proses
tersebut disebut aklimatisasi.
Pada orang yang tidak teraklimatisasi, kolaps

sirkulasi disebabkan oleh vasodilatasi perifer


yang cepat dan dipicu secara lokal oleh kulit
yang panas dan secara pusat oleh sedikit
kenaikan keseluruhan suhu tubuh.

Selama proses aklimatisasi, volume plasma

meningkat dan ada peningkatan retensi


garam baik oleh keringat dan urin sebagai
konsekuensi
dari
peningkatan
sekresi
aldosteron. Di samping itu, tingkat berkeringat
meningkat dan suhu rektal semakin rendah.
Respon

vasomotor
juga
meningkat;
peningkatan vasokonstriksi dan terjadi
penurunan aliran darah perifer yang progresif.
Suhu kulit mungkin 2C atau 3C lebih rendah
ketika seseorang sepenuhnya teraklimatisasi.

TERIMA KASIH

Você também pode gostar