Você está na página 1de 15

AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Audit laporan keuangan memiliki peran yang sangat dibutuhkan dalam ekonomi
pasar bebas. Audit laporan keuangan merupakan bagian yang terpenting dari berbagai
assurance services.

AZAS-AZAS YANG MENDASARI AUDIT LAPORAN KEUANGAN

HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING


Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan tranksaksi yang
bisa mempengaruhi entitas. Setelah bukti dan transaksi tersebut diidentifikasi, maka bukti
dan transaksi ini diukur, dicatat, dan dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dala catatancatatan akuntansi. Kemudian proses tersebut akan menghasilkan laporan keuangan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting
principles/GAAP). Tujuan akhir akuntansi adalah menghasilkan informasi yang relevan dan
andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan.
Sementara audit laporan keuangan terdiri dari upaya memahami bisnis dan indistri
klien serta memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan
manajemen, sehingga memungkinkan auditor meneliti dan membuktikan apakah laporan
keuangan tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas
secara wajar sesuai dengan GAAP. Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar
auditing yang berlaku umum (generally accepted auditing standards/GAAS) dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporan yang memuat
kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk opini atas laporan keuangan. Tujuan
utama dari audit laporan keuangan adalah bukan untuk menciptakan informasi baru, tetapi
untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen.

PEMBUKTIAN

DAN

PERTIMBANGAN

PROFESIONAL

DALAM

AUDIT

LAPORAN

KEUANGAN
Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti
untuk pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiable) jika ada dua
atau lebih orang yang memiliki kualifikasi dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari

data yang diperiksa. Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiability) terutama
berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yang sedang
dipertimbangkan.
Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang disebut
pertimbangan profesinal. Oleh sebab itu, auditor hanya mencari dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness) laporan keuangan. Dalam melakukan
pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti untuk meyakinkan validitas (validity) dan
ketepatan perlakuan akuntansi atas transaksi dan saldo. Dalam konteks ini, validitas berarti
otentik, mantap, atau memiliki dasar yang kokoh, sedangkan ketepatan (propriety) berarti
sesuai dengan aturan-aturan akuntansi yang ditetapkan serta kebiasaan yang ada.

KEBUTUHAN AKAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN


Statement of Financial Accounting Concepts No.2 (Pernyataan Konsep Akuntansi
Keuangan No.2) yang dikeluarkan leh FASB menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas
merupakan dua klasifikasi utama yang membuat indormasi akuntansi dapat berguna bagi
pengambilan keputusan.
Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih
lanjut pada empat kondisi berikut ini:
1. Pertentangan Kepentingan (conflict of interest). Banyak pengguna laporan keuangan
yang memperhatikan pertentangan kepentingan aktual ataupun potensial antara
mereka sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi
ketakutan bahwa laporan keuangan dengan data yang menyertainya telah disusun
sedemikian rupa leh manajemen sehingga menjadi bias kepentingan manajemen.
2. Knsekuensi (consecuence). Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan
informasi yang penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya
sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi yang
signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya.
3. Kompleksitas (complexity). Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan
keuangan telah menjadi kompleks. Standar akuntansi dan pelaporan untuk sewa
guna usaha, pensiun pajak penghasilan. Dan laba per lembar saham merupakan
contoh dari fakta kompleksitas yang ada dwasa ini.
4. Keterpencilan (remoteness). Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna
yang paling pandai sekalipun menganggap tidak pantas lagi untuk mencari akses

langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi asersi
laporan keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya.
Empat kondisi di atas secara bersama-sama membentuk adanya risiko informasi
(information risk), yaitu resiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak benar, tidak
lengkap, atau bias. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa audit laporan keuangan
dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dengan cara menekan risiko
informasi.

MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT


Imbalan (fee) audit tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar seperti IBM,
microsoft atau entitas pemerintah kota yang besar seperti New York City, dapat mendekati
atau bahkan melebihi angka $ 10 juta. Jadi, jelas bahwa manfaat ekonomi yang diharapkan
harus berasal dari audit itu sendiri untuk membenarkan biaya yang demikian besar.
Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Akses ke pasar modal. Perusahan publik harus memenuhi statuta persyaratan
audit terlebih dahulu, agar dapat mencatatkan shamnya sebelum diperdagangkan di
pasar modal A.S. sesuai federal securities acts. Selain itu, pasar modal dapat
menambahkan persyaratannya sendiri tentang pencatatan saham di pasar modal.
2. Biaya modal yang lebih rendah. Seringkali perusahaan-perusahaan kecil meminta
laporan keuangannya diaudit agar dapat memperoleh pinjaman bank atau agar
dapat memperoleh pinjaman bank atau agar dapat memperoleh persyaratan
pinjaman yang lebih baik.
3. Penangguhan Inefisiensi dan Kecurangan. Penelitian menunjukkan bahwa
apabila para pegawai mengetahui akan diadakan audit independen, mereka akan
menjadi lebih berhati-hati dan berusaha sesedikit mungkin melakukan kesalahan
dalam menjalankan fungsi akuntansi dan menyalahgunakan aset perusahaan. Oleh
sebab itu, audit mendorong data dalam perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan
serta dapat juga lebih menekan kerugian akibat penggelapan dan sebagainya. Selain
itu, dengan adanya fakta akan dilakukan penelitian atas asersi laporan keuangan
mereka juga dapat mengurangi kemungkinan manajemen melakukan kecurangan
dalam pelaporan keuangan.
4. Peningkatan Pengendalian dan Operasional. Berdasarkan observasi yang dibuat
selama audit laporan keuangan, seringkali auditor independen memberikan saran
untuk meningkatkan pengendalian serta mencapai efisiensi operasi yang lebih tinggi
dalam organisasi klien.

KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN


Suatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai GAAS memiliki sejumlah
keterbatasan, salah satunya yaitu bahwa auditor bekerja dalam suatu batasan ekonmi yang
wajar. Berikut dua batasan ekonomi penting yang dimaksud:
1. Biaya yang memadai (reasonable cost). Pembatasan biaya audit dapat
menimbulkan terbatasnya pengujian, atau penarikan sampel dari catatan akuntansi
atau data pendukung yang dilakukan secara selektif. Selain itu, auditor juga dapat
memilih untuk menguji sitem pengendalian internal dan mendapatkan keyakinan
dari sistem pengendalian internal yang berfungsi dengan baik.
2. Jumlah waktu yang memadai (reasonable length of time). Biasanya laopran auditor
atas demikian banyak perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sapai lima minggu
setelah tanggal nerraca.Hambatan waktu ini dapat memengaruhi jumlah bukti yang
diperoleh tentang peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca berdampak pada
laporan keuangan.Lebih lagi,hanya tersedia waktu yang demikian singkat untuk
memisahkan ketidakpastian yang ada pada tanggal laopran keungan.
Keterbatasan penting lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan
untuk penyusunan laporan keuangan.Berikut adalah dua keterbatasn penting yang berkaitan
dengan kerrangka kerja akuntansi yang ditetapkan:
1. Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting principles). GAAP

memang

memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi alternative.Pengguna laopran


laporan keuangan harus memepunyai pengetahuan yang luasa tentang pilihan
akuntansi yan gdipilih oleh perusahaan dan akibatnya terhadap laporan keuangan.
2. Estimasi akuntansi (accounting estimates). Estimasi adalah bagian yang melekat
dengan proses akuntansi,dan tidak seorang pun termasuk auditor dapat meramalkan
bagaimana hasil suatu ketidakpastian itu.Suatu audit tidak dapat menambhakan
ketepatan dan ketidakpastian pada laporan keuangan apabila faktor-faktor tersebut.

HUBUNGAN AUDITOR INDEPENDEN


Dalam audit laporan keuangan,menjalin hubungan professional dengan empat
kelompok penting, yaitu (1) manajemen, (2) dewan direksi dan komite audit, (3)auditor
internal, (4) pemengang saham.

MANAJEMEN
Istilah manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif
merencanakan, melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan traksi
klien. Dalam konteks auditing, manajemen menunujk pada para pejabat perusahaan,
pengawas, dan personel kunci sebagai penyelia (supervisor).
Selama pelaksanaan audit, terdapat interkasi luas antara auditor dan manajemen.
Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam audit, seringkali auditor memerlukan
data rahasia tentang entitas.

DEWAN DIREKSI DAN KOMITE AUDIT


Dewan direksi suatu perusahaan bertanggung jawabuntuk memastikan bahwa
perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan para pemengan saham.
Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan
itu sendiri. Fungsi suatu komite audit secara langsung mempengaruhi auditor independen
adalah:
1. Mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan tahunan.
2. Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor
3. Mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan masalah-masalah
besar yang dijumpai selama pelaksanaan audit.
4. Me-review laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada saat
penyelesaian penugasan.

AUDITOR INTERNAL
Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan
auditor internal yang ada pada perusahaan klien. Pekerjaan auditior internal tidak dapat
digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor independen. Namun demikian, pekerjaan
auditor intern dapat menjadi pelengkap yang penting bagi auditor indenpenden. Untuk
menentukan pengaruh pekejaan audit internal terhadap audit, auditor independen harus, (1)
mempertimbangkan kompetisi dan objektivitas auditor internal dan (2) mengevaluasi mutu
pekerjaan auditor internal.

PEMENGANG SAHAM
Para pemengang saham sangat mengandalkan laopran keungan yang telah
diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang
dibebankan dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung
jawab yang penting kepada para pemengang saham sebagai pengguna utama laporan
auditor. Selama pelaksanaan suatu penugasan, auditor mungkin tidak berhubungan
langsung dengan para para pemengang saham yang bukan pejabat, pegawai kunci, atau
direktur perusahaan klien. Namun demikian, auditor diperbolehkan mengikuti rapat umum
pemengang saham serta memberikan tanggapan langsung atas pertanyaan-pertanyaan
para pemengan saham.

STANDAR AUDITING
STATEMENT ON AUDITING STANDARDS (SAS)
SAS menjelaskan sifat dan luasnya tanggung jawab seorang auditor serta
menawarkan bimbingan bagi seorang auditor yang melaksanakan audit. Kepatuhan kepada
SAS merupakan kewajiban setiap anggota AICPA yang harus siap untuk memberikan
alasan setiap penyimpangan suatu pernyataan. Ketika SAS diterbitkan, SAS dan semua
interpretasi audit yang terkait diberi nomor kode AU. Dokumen tersebut disatukan dalam
satu lembar lepas AICPA yang disebut Professional Standards, Volume 1.

GENERALLY ACCEPTED AUDITING STANDARDS (GAAS)


Standar auditing yang diakui secara luas dalam kaitan dengan profesi akuntan
publik dikenal dengan sebutan the ten generally accepted auditing standards. sepuluh
standar tersebut awalnya disetujui oleh AICPA pada akhir tahun 1940-an. Sejak itu standar
tersebut telah diberkaskan dalam Statement on Auditing Standards.
Sepuluh GAAS tersebut menunjukkan tiga kategori dimana standar tersebut
dikelompokkan, yaitu.
Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang memadai sebagai seorang auditor.

b. Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, auditor harus senantiasa
menjaga sikap menta independen.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan
kemahiran profeisonalnya cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan dengan matang dan apabila digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh agar
dapat meencanakan audit dan menetukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh sebagai dasar yang memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Standar Pelaporan
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yan berlaku umum.
b. Laporan auditor harus menunjukkan keadaan di mana prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan audior harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa penyataan demikian tidak
dapat diberikan.

STANDAR UMUM
Standar umum berkaitan dengan klasifikasi auditor dan mutu pekerjaan
auditor, terdapat tiga standar umum yaitu:
1. KEAHLIAN DAN PELATIHAN TEKNIS YANG MEMADAI
Setiap profesi, terdapat sesuatu yang sangat berharga pada kompetensi teknis.
Kompetensi auditor ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:
a. Pendidikan universitas formal untuk memasuki profesi
b. Pelatihan praktik dan pengalaman dalam auditing, dan

c. Mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan selama karir professional auditor.

2. INDEPENDENSI DALAM SIKAP MENTAL


Kompetensi saja tidak mencukupi. Auditor juga harus bebsa dari pengaruh klien dalam
melaksanakn audit serta dalam melaporkan temuan-temuannya. Stnadar umum yang kedua
ini mengaitkan peran auditor dalam suatu audit dengan peran sebagai penengah dalam
perselisihan perburuhan atau sebgai hakim dalam kasus hukum. Auditor juga harus
memenuhi persyaratan indepedensi dalam Kode Perilaku Profesional yang ada di AICPA.
3. PENGGUNAAN KEMAHIRAN PROFESIONAL
Sama seperti seorang dokter yang diharapkan berhati-hati dan menyeluruh dalam
melakukan pemeriksan fisik serta membuat diagonosis, auditor juga diharpkan memiliki
kesungguhan dan kecermatan dalam melksanakan audit serta menerbitkan laopran atas
temuan. Dalam memenuhi standar ini, seorang auditor yang berpengalaman harus secara
kritis melakukan review atas pekerjaan yang dikerjkan dan pertimbangan yang digunakan
oleh personil kurang berpengalaman yang turut mengambil bagian dalam audit. Standar
penggunaan kemahiran ini mengharuskan seorang auditor berlaku jujur dan tidak cerobah
dalam melakukan audit.

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN


Dinamakan standar pekerjaan lapangan karena terutama berkaitan dengan
pelaksanaan audit di tempat atau pada bisnis klien. Pembahasan tentang standar pekerjaan
lapangan mengambil porsi besar, memenuhi tiga standar pekerjaan lapangan.

1. Perencanaan dan supervisi yang memadai.


Agar suatu audit dapat dikatakan efektif dan efisien, maka audit harus
direncanakan dengan baik. Perencanaan meliputi pengembangan strategi audit
serta rancangan program audit yang akan digunakan dalam melaksanakan audit.
Supervisi yang benar adalah penting karena sering pelaksanaannya oleh asisten
staf dengan pengalaman terbatas.
2. Pemahaman atas struktur pengendalian intern.
Struktur pengendalian intern klien merupakan faktor yang penting dalam
suatu audit. Sebagai contoh, struktur pengendalian internal yang dirancang

dengan baik dan efektif akan mampu melindungi aset klien dan menghasilkan
informasi keuangan yang andal.
3. Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup.
Tujuan akhir standar pekerjaan lapangan adalah menyediakan dasar yang
memadai bagi auditor untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien.
Bukti audit kompeten jelas dibutuhkan.

STANDAR PELAPORAN
Dalam melaporkan hasil audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan.
Banyak SAS yang telah diterbitkan untuk membantu.
1. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP
Standar pelaporan yang pertama mengharuskan auditor mengetahui
bahwa GAAP merupakan kriteria yang ditetapkan untuk digunakan dalam
mengevaluasi asersi laporan keuangan manejemen.
2. Konsistensi dalam penerapan GAAP
Untuk

memenuhi

standar

pelaporan,

seorang

auditor

harus

mencantumkan secara eksplisit dalam laporan auditor tentang adanya setiap


kondisi di mana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam
penyusunan laporan keuangan.
3. Pengungkapan informatif yang memadai
Standar berkaitan dengan kecukupan catatan atas laporan keuangan dan
bentuk pengungkapan lainnya.
4. Pernyataan pendapat.
Standar pelaporan mengharuskan auditor menyatakan pendapat atas
laporan keuangan secara keseluruhan, atau menyatakan dengan jelas bahwa
pendapat memang tidak diberikan.

PENERAPAN STANDAR AUDITING


Standar auditing dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan leh seorang
auditor independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan klien, bentuk organisasi
bisnis, jenis industri, atau apakah tujuan entitas adalah mencari laba atau nirlaba.
Konsep materialitas dan risiko akan mempengaruhi penerapan seluruh standar,
khususnya pada standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Materialitas berkaitan

dengan arti penting relatif sesuatu hal. Risiko berkaitan juga dengan kemungkinan sesuatu
hal itu tidak benar.

HUBUNGAN ANTARA STANDAR AUDITING DENGAN PROSEDUR AUDITING


Prodesur auditing (auditing process) adalah metode-metode yang digunakan
serta tindakan yang dilakukan oleh auditor selama audit berlagsung. Prosedur auditing
memiliki langkah-langkah yang meliputi menghitung kas kecil, memeriksa rekonsiliasi bank
yang dibuat oleh klien, mengamati perhitungan persediaan serta menginspeksi keabsahan
kendaraan bermotor yang dibeli perusahaan. Berbeda dengan standar auditing yang dapat
diterapkan pada setiap audit laporan keuangan, maka prosedur auditing dapat berbeda
antara satu klien dengan klien yang lain, karena adanya perbedaan dalam skala kegiatan
suatu entitas dengan entitas lain, perbedaan karakteristik, dan sebagainya.

KEYAKINAN YANG DISEDIAKAN OELH AUDIT


INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi adalah dasar dari profesi auditing. Hal tersebut berarti bahwa auditor
harus bersikap netral terhadap entitas, dan oleh karena itu auditor akan bersikap objektif.
Auditor bisa memperoleh kepercayaan publik dengan bersikap tidak memihak serta
mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil.

KEYAKINAN YANG MEMADAI


Auditor memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit
untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari
salah saji yang material. Akan tetapi, konsep keyakinan yang memadai tidak dapat
memastikan atau menjamin akurasi laporan keuangan. Konsep keyakinan yang memadai
menunjukkan bahwa dalam audit telah dilakukan sejumlah pengujian. Selain itu, konsep
keyakinan memadai juga menunjukkan bahwa laporan keuagan manajemen menunjukkan
bahwa laporan keuangan manajemen mencantumkan adanya estimati yang tidak pasti.

DETEKSI KECURANGAN

10

Para pengguna laporan keuangan mengharapkan auditor mencari dan mendeteksi


kecurangan (fraud). Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting) terdiri
dari tindakan-tindakan seperti:
1. Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.
2. Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwaperistiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada dalam
laporan keuangan.
3. Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan
dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

Penyalahgunaan aset (misaporopriation of assets) meliputi penggelapan atau


pencurian aset entitias dimana penggelapan tersebut dapat menyebabkan laporan
keuangan tidak dapat disajikan sesuai dengan GAAP. Penyalahgunaan aset dapat
dilakukan denga cara, antara lain menggelapkan penerimaan, mencuri aset, menyebabkan
entitas membayar barang dan jasa yang tidak diterima.

Tanggung Jawab untuk Mendeteksi Kecurangan


Tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan ataupun kesalahankesalahan yang tidak disengaja, diwujudakan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit
untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji material yang disebabkan oelh kesalahan atau kecurangan.

Tanggung Jawab untuk Melaporkan Kecurangan


Ketika auditor menemukan bahwa ternyata laporan keuangan mengandung unsur
salah saji yang material dan bahwa laporan keuangan tidak disajikan sesuai GAAP, maka
auditor harus mendesak agar manajemen melakukan revisi atas laporan keuagan tersebut.
Apabila manajemen bersedia melakukan revisi, auditor dapat menerbitkan suatu laporan
audit standar yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Akan tetapi jika
manajemen tidak bersedia untuk melakukan revisi, auditor harus memodifikasi laporan
standar untuk penyimpangan GAAP serta mengungkapkan semua alasan penting yang
menyertainya dalam laporan audit.

11

TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN


Tindakan melanggar hukum (illegal act) meliputi pembayaran suap, mengambil
bagian dalam kegiatan politi yang melanggar hukum, pelanggaran ketentuan pemerintah
dan hukum lainnya. Auditor memiliki tanggung jawab unutk mendeteksi tindakan melanggar
hukum yang dilakukan oleh klien dan tanggung jawab untuk melaporkan tindakan
melanggar hukum tersebut.

KEYAKINAN TENTANG KELANGSUNGAN USAHA KLIEN


Apabila auditor menyimpulkan bahwa terdapat keraguan substansial tentang
kemampuan entitas dalam mepertahankan kelangsungan hidupnya selama periode setelah
tanggal laporan keuangan, keraguan tersebut harus dinyatakan dalam laporan audit.
Apabila auditor mencatumkan pengungkapan yang memadai tentang kemampuan entitas
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam laporan keuangan, auditor akan
menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan pragraf tambahan yang
menjelaskan ketidakpastian kelangsungan usaha. Apabila pengungkapan manajemen
dianggap tidak memadai, maka terjadi adanya penyimpangan dari GAAP dan auditor harus
melakukan modifikasi laporan standar atas penyimpangan tersebut dengan benar, serta
mengungkapkan semua alasan substantif yang ada ke dalam laporan audit.

LAPORAN AUDITOR
Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingn tentang kesimpulan atas laporan
keuangan yang diaudit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat
standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.

LAPORAN STANDAR
Suatu laporan standar merupakan laporan yang lazim diterbitkan. Laporan ini
memuat pendapat wajar tanpa pengeculian yang menyatakan bahwa pelopran keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kesimpulan ini

12

hanya akan dinyatakan bila auditor telah membentuk pendapat berdasarkan audit yang
dilaksanakan sesuai GAAS.
Laporan standar memiliki tiga paragraf, yaitu:
1. Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan atau disebut introductory paragraph memuat tiga
pernyataan faktual. Tujuan utama dari paragraf ini yaitu untuk membedakan
tanggung jawab yang dimiliki manajemen dan tanggung jawab yang dimiliki oleh
auditor.
2. Paragraf Ruang Lingkup
Paragraf ruang lingkup (scope paragraph) menguraikan sifat dan ruang
lingkup audit. Hal tersebut sesuai dengan keempat standar pelaporan yang
mengharuskan auditor menunjukkan dengan jelas sifat audit yang dilakukan.
3. Paragraf Pendapat
Paragraf pendapat atau disebut dengan opinion pragraph memenuhi
empat standar pelaporan yang telah diuraikan sebelumnya.

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN STANDAR


Dalam praktik, dapat muncul kondisi-komdisi tertentu yang tidak memungkinkan
auditor menerbitkan laporan standar. Penyimpangan dari laopran standar tergolong dalam
suatu dari kedua kategori berikut ini :
a. Laporan standar dengan bahasa penjelasan. Karateritik berbeda yang ada dalam
kategori jenis laporan ini adalah bahwa paragraf pendapat tetap menyatakan
pendapat tanpa pengeculian, karena laporan keuangan sesuai dengan GAAP.
Namun, terrdapt beberapa kondisi yang mengharuskan auditor menambah paragraf
penjelasan atau bahasa penjelasan lain pada pelaporan standar.
b. Jenis-jenis Pendapat Lain. Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar
adalah apabila terjadi salah satu kondisi berikut ini
1. Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari GAAP.
2. Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan
dengan satu atau lebih asersi manajemen, sehingga tidak memiliki dasar yang
memadai untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengeculian atas laporan
keuangan secara keseluruhan.
Dalam hal ini, auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis pendapat
berikut ini:

13

a. Pendapat wajar dengan pengeculian yang menyatakan bahwa kecuali dampak


dari hal-hal yang berkaitan dengan pengeculian tersebut, laporan keuangan
menyajikan secara wajar, sesuai dengan GAAP.
b. Pendapat tidak wajar, yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan
secara wajar sesuai GAAP.
c. Menolak memberikan pendapat, yang menytakan bahwa auditor tidak memberikan
pendapat atas laporan keuangan.

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MANAJEMEN


Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan. Banyak
perusahaan menyertakan laporan pertanggungjawaban manajemen (management
responsibility report) dalam laporan tahunan kepada para pememgang saham.

KECENDRUNGAN YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB AUDITOR


Dewasa ini terdapat dua kecendrungan penting yang sedang terjadi dalam bidang
audit, yang akan mempengaruhi tanggung jawab auditor di masa yang akan datang. Dua
kecendrungan tersebut adalah pengaruh teknologi informasi terhadap audit

dan

pertumbuhan di bidang assurance services.

TEKNOLOGI INFORMASI
Perubahan dalam teknologi informasi memberikan dua implikasi penting bagi
kegiatan audit. Pertama, dapatkan auditor melaksanakan audit yang bersifat real-time audit?
Dan dapatkan auditor melakukan percepatan proses audit sehingga laporan keuangan yang
telah diaudit dapat diumumkan diantara dua atau tiga hari setelah akhir tahun buku?
Kedua, haruskah auditor menyatakan pendapatnya bukan lagi atas laporan
keuangan, tetapi atas sistem yang menghasilkan laporan keuangan? Dan apakah dapat
dipahami apabila auditor akan menyatakan pendapat pada keandalan sistem yang
menghasilkan informasi dan kemuadian membiarkan para pengguna memiliki akses pada
lingkup informasi yang lebih luas melalui database?

ASSURANCE SERVICES

14

Assurance services sebagian besar dibangun atas fakta pengakuan terhadap


objektivitas dan ketajaman bisnis yang dimiliki para auditor. Sekarang ini, audit telah menjadi
suatu komiditas. Apabila suatu perusahaan mendapatkan suatu laporan audit dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian, hasil tersebut adalah benar-benar sama, tanpa
memandang siapa auditornya. Sekarang ini kantor-kantor akuntan telah melakukan
diferensiasi sendiri di pasaran dengan cara memasarkan jasa bernilai tambah lainnya yang
dapat ditawarkan oleh klien. Pada saat auditor memasuki era baru dalam layanan jasa
pertambahan nilai ini, akan terjadi juga tekanan yang meningkat untuk melakukan
pendekatan atas setiap perikatandengan integritas dan objektivitas tingkat tinggi.

15

Você também pode gostar