Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam suatu percobaan sangat penting kita melakukan pengukuran demi mendapatkan hasil
yang tepat dari suatu percobaan atau praktikum listrik. Maka untuk itu diperlukan sebuah alat
ukur listrik yang dapat menunjukkan nilai pengukuran dengan akurat. Banyak alat ukur listrik
yang berkembang di jaman ini, seperti AVO meter, Cos meter, watt meter, dan lain-lain.
Akan tetapi diantara banyak jenis alat ukur tersebut, tang meterlah yang paling praktis.
Rumusan Masalah
1. Apa itu Tang Meter ?
2. Bagaimana sistem kerja Tang Meter ?
3. Bagaimana cara dalam menggunakan Tang Meter ?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tang meter
IC1a
Multimeter
Amper, Ohm, Volt
Perbedaan pembacaan arus tang meter dengan multimeter ini terjadi karena media pengiputan
data yang berbeda, yaitu multimeter menggunakan kabel dan tang meter menggunakan sensor
pembaca induksi magnetik. Didalam multimeter kita memebutuhkan media kabel serta kita
harus memutus lalu diseri dengan rangkaian tersebut untuk membaca nilai arus. Berbeda hal
dengan tang meter, di tang meter media pengimputan datanya menggunakan hukum induksi
Faraday , GGL induksi yang timbul antara ujung ujung loop suatu penghantar berbanding
lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut.
Hukum Faraday
= B.A.cos
= fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnetik (T atau Wb/m2)
A = luas permukaan bidang (m2)
= sudut antara B dengan normal bidang
(radian atau derajat)
Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu,
maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl
induksi hanya ada saat terjadinya perubahan fluks magnet. Hukum Lenz menjelaskan ggl
induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan
fluks
Gambar di atas menunjukan penerapan hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada gambar (a) dan
(d) magnet diam sehingga tidak tumbul perubahan fluks magnet yang menyilingkupi kumparan.
Pada gambar (b) menunjukan fluks magnetik utama menembus kumparan dengan arah ke bawah
yang akan bertambah ketika kutub utara magnet mendekati kumparan.
Dari teori diatas, kita dapat mengetahui hubungan antara induksi magnetik (B) dan arus listrik
(I) :
Semakin besar arus (I) yang melewati kumparan maka semakin besar pula nilai induksi
magnetiknya (B), begitu pula sebaliknya semakin kecil arus listrik (I) yang melewati kumparan
maka semakin kecil pula nilai induksi magnetiknya (B). Sehingga pada nantinya nilai voltase (V)
yang kelua akan bergantung pada besar kecilnya nilai arus listrik (I) yang melewati kumparan
tersebut (V=I.R).
Hal ini yang menjadi dasar prinsip rangakaian tang meter dapat memunculkan hasil pembacaan
nilai voltase (V) dan arus (I).
BAB III
PENUTUP
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa itu probe ?
2. Apa yang di maksud dengan Duty Cycle ?
3. Bagaimana ketelitian pengukuran arus jika posisi kabel berada di bagian atas, tengah
,dan bawah clamp ?
Kesimpulan
1. Tang Meter memiliki fungsi mengukur nilai tahanan ( ohm ), nilai arus ( ampere ),
tegangan ( volt ).
2. Tang meter mempermudah dalam pengukuran, karena kita dapat mengukur tanpa harus
memutus rangkaian elektriknya.