Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
L/O/G/O
Pendahuluan
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat
tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat
seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh,
pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya
Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di rumah
sakit maupun laboratorium adalah pemeriksaan darah
lengkap (complete blood count, CBC). Pemeriksaan
darah lengkap mampu mendeteksi berbagai macam
gangguan yang bermanifestasi di dalam darah, oleh
karena itu pemeriksaan ini biasanya menjadi rangkaian
pemeriksaan awal saat pasien berobat di rumah sakit.
Fungsi Darah
1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh
tubuh
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke
seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya
ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui
alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6. Menjaga suhu temperatur tubuh
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi
dan sel darah beku
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
Hemoglobin
Indeks Eritrosit
Eritrosit
9P
Indeks Eritrosit
10
Hematokrit
Leukosit
Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang
Hematokrit ( HCT )
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya
Indeks Eritrosit
Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis
penyebab anemia (Suatu kondisi di mana ada terlalu
sedikit sel darah merah).
Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain : MCV
(Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Ratarata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit yang
dinyatakan dengan femtoliter (fl)
1. M C V (Mean Cell Volume)
2. M C H (Mean Cell Haemoglobine)
3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )
Trombosis
3. Anemia Megaloblastik
Ditandai oleh adanya eritroblas yang besar yang terjadi
akibat gangguan maturasi inti sel.
Disebabkan oleh anemia perniciosa sebagai defisiensi
dari vit B12, asam folat, gangguan metabolisme vit B12
dan asam folat, gangguan sintesis DNA akibat dari
defisiensi enzim kongenital dan gangguan setelah
pemberian obat.
Terapi:
Pemberian vit B12 100-1000mcg secara im
Pemberian asam folat 1-5mg perhari peroral
4. Thalasemia
Thalassemia adalah suatu kelompok anemia
hemolitik kongenital herediter yang diturunkan secara
autosomal, disebabkan oleh kekurangan sintesis rantai
polipeptid yang menyusun molekul globin dalam
hemoglobin.
Diagnosis Thalassemia
Mengenali Riwayat Penyakit atau kelainan sebelumnya : Keluhan timbul
karena anemia: pucat, gangguan nafsu makan, gangguan tumbuh kembang
dan perut membesar karena pembesaran lien dan hati. Pada umumnya keluh
kesah ini mulai timbul pada usia 6 bulan.
Pemeriksaan fisis yang ditemui : Pucat, Bentuk muka mongoloid (facies
Cooley), Gangguan pertumbuhan, Splenomegali dan hepatomegali yang
menyebabkan perut membesar.
Pemeriksaan penunjang darah tepi : Hb rendah dapat sampai 2-3 g%;
Gambaran morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis
berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi, basophilic
stippling, benda Howell-Jolly, poikilositosis dan sel target. Gambaran ini lebih
kurang khas.; Retikulosit meningkat. Sumsum tulang (tidak menentukan
diagnosis) : Hiperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak dari
jenis asidofil. Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru) meningkat.
Pemeriksaan khusus : Hb F meningkat : 20%-90%, Hb total Elektroforesis
Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur kadar Hb F. Pemeriksaan pedigree:
kedua orangtua pasien thalassemia mayor merupakan trait (carrier) dengan
Hb A2 meningkat (> 3,5% dari Hb total).
Pemeriksaan lain : Foto Ro tulang
Penanganan
Pemberian iron chelating agent (desferoxamine): diberikan setelah kadar
feritin serum sudah mencapai 1000 g/l atau saturasi transferin lebih 50%,
atau sekitar 10-20 kali transfusi darah. Desferoxamine, dosis 25-50 mg/kg
berat badan/hari subkutan melalui pompa infus dalam waktu 8-12 jam dengan
minimal selama 5 hari berturut setiap selesai transfusi darah.
Vitamin C 100-250 mg/hari selama pemberian kelasi besi, untuk
meningkatkan efek kelasi besi.
Asam folat 2-5 mg/hari untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
Vitamin E 200-400 IU setiap hari sebagai antioksidan dapat memperpanjang
umur sel darah merah.
Bedah : Splenektomi, dengan indikasi: limpa yang terlalu besar, sehingga
membatasi
gerak
penderita,
menimbulkan
peningkatan
tekanan
intraabdominal dan bahaya terjadinya ruptur. hipersplenisme ditandai dengan
peningkatan kebutuhan transfusi darah atau kebutuhan suspensi eritrosit
(PRC) melebihi 250 ml/kg berat badan dalam satu tahun
Transfusi darah : Hb penderita dipertahankan antara 8 g/dl sampai 9,5 g/dl.
Dengan keadaan ini akan memberikan supresi sumsum tulang yang adekuat,
menurunkan tingkat akumulasi besi, dan dapat mempertahankan
pertumbuhan dan perkembangan penderita. Pemberian darah dalam bentuk
PRC (packed red cell), 3 ml/kg BB untuk setiap kenaikan Hb 1 g/dl.
THANK YOU
www.themegallery.com