Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Penggambaran pd
kertas arithmatik/logaritmik
TMA digambarkan pd
sumbu vertikal,
debit sumbu horizontal
Lengkung aliran
Q = Debit, (m3/det)
A' = Luas penampang basah (m2)
V = Kecepatan aliran rata-rata (m/dt)
Metode Logaritmik
Titik aliran nol (H0)
Data titik aliran nol ( H0 ), berguna untuk menentukan
arah lengkung aliran pada tinggi muka air rendah.
Cara yang baik untuk menentukan nilai H0 adalah dengan
cara mengukur langsung pada lokasi penampang sungai
yang bersangkutan. Nilai H0 dapat juga diperkirakan
dengan menggunakan persamaan :
H0 =
H1 H3 - H2
H1 + H3 - 2H2
Metode Logaritmik
Nilai H1 dan H3 ditentukan berdasarkan nilai Q1 dan
Q3 yang dipilih dari grafik, sedang nilai H2 adalah
tinggi muka air pada nilai debit sama dengan Q2
dengan syarat :
Q22 = Q1 X Q3
Cara mencari H0 dapat juga dilakukan dengan metode
10
=
=
=
=
=
Contoh Perhitungan
Perhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air Dengan Debit Air
Sungai Urip
No
H
(m)
Debit
(m3/dtk)
H-Ho
Log Q
Log
(H-Ho)
xy
x2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0.338
0.335
0.367
0.44
0.48
0.53
0.56
0.595
0.61
0.67
0.775
0.79
0.82
0.975
0.9143
1.5381
1.5715
2.3640
2.6175
3.4779
5.1471
6.2537
6.8667
8.28861
1.56011
1.78631
4.79881
8.3369
0.1130
0.1180
0.14975
0.2230
0.2630
0.3130
0.3430
0.3780
0.3930
0.4530
0.5580
0.5730
0.6030
0.7580
-038911
0.186984
0.196314
0.373647
0.417896
0.541318
0.711563
0.796137
0.836748
0.918481
1.062961
1.071177
1.170226
1.263314
-0.946922
-0.928118
-0.824633
-0.651695
-0.580045
-0.504455
-0.464706
-0.422508
-0.405607
-0.343902
-0.253366
-0.241845
-0.219683
-0.120331
0.0368456
-0.1735432
-0.161887
-0.2435038
-0.2423926
-0.2730705
-0.3306675
-0.3363742
-0.3393908
-0.3158674
-0.2693181
-0.2591071
-0.2570787
-0.1520158
0.8966612
0.861403
0.6800195
0.4247063
0.3364522
0.2544748
0.2159516
0.178513
0.164517
0.1182685
0.0641943
0.058489
0.0482606
0.0144795
9.508045
-0.907816
Jumlah
-3.3173711
4.3163905
12
Contoh Perhitungan
Perhitungan Hubungan Antara Tinggi Muka Air Dengan
Debit Air Sungai Urip
Persamaan rating curve yang terjadi :
13
14
Metode Analitik
Dapat dirumuskan sbb :
Q = AH2 + BH + C
Nilai (A); (B) dan (C) adalah suatu bilangan, yang dapat
dicari dengan persamaan sbb :
( Q ) = n C + B ( H) + A ( H2)
( HQ ) = C ( H) + B ( H2) + A ( H3)
( H2Q ) = C ( H2) + B ( H3 ) + A ( H4 )
= tanda jumlah
= banyaknya data yang digunakan
15
Contoh Perhitungan
Lengkung Aliran Dengan Metode Analitik
No
H2
H3
H4
QH
QH2
Q
(Perhit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0.49
0.78
0.88
1.03
1.20
1.28
1.34
1.36
1.51
1.55
1.76
1.86
1.92
2.10
0.2401
0.608
0.7744
1.0609
1.4400
1.6384
1.7956
1.8496
2.2801
2.4025
3.0976
3.4596
3.6864
4.4100
0.1176
0.4746
0.6815
0.0927
0.7280
2.0971
2.4061
2.5155
3.4430
3.7239
5.4518
6.4349
7.0779
9.2610
0.0576
0.3702
0.5997
1.1255
2.0736
2.6843
3.2242
3.4211
5.1989
5.7720
9.59521
1.96891
3.58961
9.4481
15.92
1.12
9.83
1.84
0.24
6.24
9.85
4.56
1.07
1.08
2.59
3.210
5.111
3.4
7.7911
8.0182
6.2243
2.7554
8.2405
9.1366
6.7317
4.1209
2.11011
0.05014
5.20017
3.35220
1.79223
8.140
3.8181
2.0542
3.0773
3.7375
7.8887
5.6948
9.73110
0.80313
9.08617
0.57725
5.55232
2.43538
7.44150
0.094
17.12
3.7
2.13
3.54
2.34
7.15
0.95
2.26
3.06
6.08
3.99
3.39
9.211
8.4
jml
19.06
28.7436
46.5056
79.1289
817.5
1293.659
2173.677
16
Contoh Perhitungan
Lengkung Aliran Dengan Metode Analitik
RUMUS
Q = AH2 + BH + C
Metode Analitik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
metode ini, antara lain adalah:
18
Metode Analitik
Meskipun kurve dari lengkung aliran ini ditentukan
dengan cara kwadrat terkecil, tetapi penggunaan
persamaan rating curve di atas kadang-kadang tidak
tepat pada saat muka air rendah. Hasil perhitungan
dapat menghasilkan penyimpangan yang besar pada
muka air rendah.
Persamaan rating curve pada sungai alami atau SPAS
yang tidak dibeton harus dikontrol kebenarannya,
karena penampang sungai mungkin telah berubah oleh
sedimentasi atau erosi dasar/tebing. Kalau kondisinya
seperti itu, maka perlu dibuat rating curve baru
berdasarkan hasil pengukuran H dan Q
19
20
21
Pembagian Sedimen
berdasarkan mekanisme pengangkutannya
Soewarno (1991)
Muatan sedimen melayang (suspended load)
Muatan sedimen melayang merupakan material dasar
sungai (bed material) yang melayang di dalam aliran
sungai dan terutama terdiri dari butiran-butiran pasir
halus.
Muatan sedimen dasar (bed load)
Muatan sedimen dasar berupa partikel-partikel kasar
yang bergerak sepanjang dasar sungai.
22
23
27
A,B,C
D,E
F
: pengambil contoh
suspensi dengan
cara integrasi
: pengambil contoh
suspensi dengan
cara horisontal
: pengambil contoh
suspensi dengan
botol bertingkat
28
29
30
31