Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Nama
Nama asli
Meninggal
Kebangsaan
: Norwegian American
Veblen adalah anak seorang petani miskin yang melakukan imigrasi dari
Norwegia ke Amerika. Dalam keluarga petani miskin ini, termasuk di dalamnya
Veblen, ada Sembilan orang bersaudara. Agaknya latar belakang kehidupan yang
serba kekurangan inilah yang menjadi pangkal tolak mengapa dalam
kehidupannya ia sering bersikap getir, skeptis, dan bahkan ada yang menilainya
sebagai seorang fasis.
Veblen adalah seorang ahli ekonomi dan sosiolog berkebangsaan
Amerika, dan pemimpin pergerakan ekonomi institusional. Selain itu dia juga
populer atas kritik cerdasnya mengenai kapitalisme seperti yang dibuktikannya
dalam bukunya yang berjudul The Theory of the Leisure Class (1899). Veblen
terkenal dalam sejarah pemikiran ekonomi dengan mengkombinasikan perspektif
teori evolusi Darwin dengan teori terbarunya pendekatan institusionalis dalam
menganalisis ekonomi. Dia menggabungkan sosiologi dengan ilmu ekonomi
dalam karyanya The Theory of the Leisure Class (1899) di mana dia
berargumentasi bahwa terdapat pemisahan antara mereka yang mendapatkan
keinginannya dengan jalan eksploitasi dan mereka yang melakukannya dengan
jalan industri.
Gelar yang diberikan pada Veblen sangat banyak, salah satunya adalah
sebagai seorang yang Maverick atau bisa juga diartikan sebagai orang yang suka
lain dari yang lain. Gelar ini biasa diberikan pada orang yang selalu berpijak pada
pemikiran sendiri tanpa peduli dengan pemikiran-pemikiran yang lain. Sebagai
seorang maverick, Ia selalu ingin tampil beda. Ia tidak pernah menghargai
pendapat orang lain. Ia selau teguh pada pendapat dirinya sendiri walaupun
pendapatnya tersebut mungkin bertentangan dengan pendapat yang dianggap
benar pada waktu itu.
Selain gelar maverick, ia juga mendapat gelar Iconoclast atau orang yang
suka menyerang dan ingin menjatuhkan ide-ide atau gagasan orang atau institusi
tradisional yang diterima secara umum. Sebagai seorang iconoclast, Ia tidak segan
dan tidak pernah ragu menentang pendapat para establishment.
Veblen juga sering atau bahkan terus menerus mempermasalahkan inti
kebenaran dari tata susunan masyarakat, oleh karena itu Ia mendapat gelar radikal.
Dengan berbagai gelar yang diterimanya, Veblen sering diperbandingkan dengan
Karl Mark yang merupakan tokoh sosialis/marxis yang juga mempunyai
kemampuan intelektual yang luar biasa dan sama-sama sering melawan arus serta
revolusioner. Latar belakang pendidikan di antara keduanya mempunyai
kemiripan, yaitu sama-sama mempunyai latar belakang pendidikan yang luas
dibidang ekonomi, sosialis, politik, falsafah, sejarah, dan antropologi.
Beberapa buku yang pernah ditulis Veblen adalah The Theory of Leisure
Class (1899), The Theory of Business Enterprise (1904), The Instict of
Workmanship and the State of the Industrial Art (1914), The Engginer and The
Price System (1921), serta masih banyak buku-buku lain yang ditulisnya
mengenai masalah sosial, politik dan bahkan tentang pertahanan keamanan,
pendidikan dan sebagainya.
2.3 Motivasi Konsumen
Saat di Chicago, pada usia 42 tahun, Veblen menulis karya bestseller-nya
The Theory of Leisure Class. Pertama kali terbit pada 1899, karya ini
dimaksudkan sebagai sindiran social terhadap kelas atas yang punya banyak
waktu bersenang-senang (leisure class) dari fin desicle Amerika. Dia tidak
menggunakan catatan atau riset apapun, dan dia memberi jaminan kepada
penerbitnya jika ada kerugian.
Dalam bukunya tersebut Veblen menjelaskan hal-hal yang berhubungan
dengan dorongan dan pola perilaku konsumsi masyarakat. Sebagai layaknya
pemikir yang tidak puas dengan kondisi masyarakat yang ada disekitarnya,
Veblen sering melihat situasi-situasi masa lalu yang dinilainya lebih baik dari
situasi-situasi dan keadaan sekarang, terutama dalam masyarakat Amerika yang
diamatinya.
Menurut Veblen, dulu perilaku orang terikat dengan masyarakat
sekelilingnya. Orang dalam tingkah lakunya pun berusaha ikut menyumbang
terhadap perkembangan masyarakat. Orang berusaha menghindari perbuatan yang
akan merugikan orang banyak. Namun apa yang dilihatnya sekarang dalam
masyarakat kapitalis finansil di Amerika adalah orang-orang yang hanya
mementingkan diri sendiri saja, dan tidak terlalu tertarik dengan kepentingan
masyarakat banyak.
Uang adalah sesuatu yang sangat diperhatikan oleh masyarakat sekarang.
Segala sesuatu juga dinilai dengan uang. Sekarang orang tidak peduli apakah
perilaku ekonominya merugikan orang lain atau tidak. Orang berlomba-lomba
mencari harta dan memperebutkan harta tanpa peduli akan cara. Jika harta telah
terkumpul, orang punya banyak waktu untuk bersenang-senang (leisure). Dengan
demikian, pada masa sekarang kemampuan untuk hidup bersenang-senang juga
dijadikan sebagai alat untuk memperlihatkan derajat atau status seseorang. Makin
mampu ia tidak bekerja dalam pekerjan-pekerjaan produktif, maka makin tinggi
derajatnya dalam masyarakat.
Aktivitas leisure juga dijadikan sebagai indikasi kesuksesan. Dengan harta
berlimpah, orang-orang berlomba membeli barang-barang yang digunakan untuk
pamer. Kecenderungan perilaku konsumsi seperti ini disebut Veblen dengan
istilah conspicuous consumption ( konsumsi barang-barang dan jasa yang bersifat
pamer). Barang mewah dan sangat mahal adalah yang menjadi incaran konsumsi
masyarakat leisure. Kepuasan dari barang-barang yang ditujukan untuk pamer
tidak diterima dari pengkonsumsian barang itu sendiri, melainkan melalui
dampaknya terhadap orang lain.
Apa yang dikatakan Veblen tentang perilaku konsumsi bermewah-mewah
diatas adalah faedahnya tidak diperoleh langsung dari konsumsi barang itu
sendiri, melainkan dari dampaknya terhadap orang lain.
Bagi Veblen gambaran diatas sungguh terbalik dengan tesis kaun klasik
dan neo-klasik. Kedua kaum itu mengatakan bahwa orang akan selalu memilih
alternatif konsumsi terbaik untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya.
Perilaku tersebut juga bertentangan dengan kaum klasik bahwa setiap keputusan
konsumen didasarkan pada rasio, bukan emosi.
Menurut pandangan Veblen, orang yang membeli barang yang melebihi
proporsi yang wajar, jelas tidak rasional. Namun lebih bersifat emosional. Dan
yang lebih parahnya lagi, kadang-kadang tingkah laku konsumsi mereka seperti
orang norak. Hal seperti ini sering terjadi pada golongan nouve riche, atau di
Indonesia dikenal sebagai Orang Kaya Baru (OKB).
Veblen melihat bahwa perilaku conspicuous consumption semakin
menggejala dalam masyarakat kapitalis finansil liberal Amerika. Perilaku seperti
ini sangat dibenci dan ditentang Veblen karena dari hasil pengamatannya ia
menyaksikan bahwa orang Amerika cenderung semakin manja. Banyak diantara
mereka yang kerjanya hanya menghambur-hamburkan waktu, tenaga, dan sumber
daya. Apabila kecenderungan ini tidak dicegah, maka bangsa Amerika suatu saat
akan tertinggal dari bangsa-bangsa lain yang lebih berperhitungan dalam
membelanjakan pendapatan mereka. Demikian peringan Veblen terhadap bangsa
Amerika.
2.4 Perilaku Pengusaha
Pada tahun 1904, Veblen menulis buku yang berjudul The Theory of
Business Enterprise. Didalam bukunya Veblen menjelaskan lebih jauh mengenai
kemiripan perilaku pengusaha Amerika dengan perilaku konsumsi yang dijelaskan
diatas. Veblen melihat bahwa perilaku para pengusaha Amerika pada masanya
telah banyak mengalami perubahan. Dimana dulu para pengusaha pada umunya
menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan dari kerja keras
mereka serta investasi yang masuk ke dalamnya disebut production for use.
Namun pada masa sekarang, para pengusaha memperoleh sebagian laba atau
keuntungan tidak lagi diperoleh dari kerja keras melainkan dengan trik-trik bisnis.
Produksi seperti ini disebut production for profit.
Veblen melihat bahwa pada masa sekarang semakin banyak dijumpai para
pengusaha yang memperoleh keuntungan melalui berbagai cara tanpa
memperdulikan nasib orang lain termasuk para pegawai dan karyawan yang
bekerja di perusahaannya. Dengan masyarakat Amerika yang tumbuh dengan
begitu pesat, Veblen melihat telah lahirnya suatu golongan yang disebutnya
absentee owner-ship yaitu para pengusaha yang memiliki modal besar dan
menguasai sejumlah perusahaan, tetapi tidak ikut terjun langsung dalam kegiatan
operasional perusahaan, kegiatan operasional perusahaan diserahkan pada para
profesional dan karyawan yang dipercayainya. Walaupun demikian, golongan
seperti ini yang memperoleh keuntungan yang paling besar.
10
Nama
Tempat/Tanggal lahir
Meninggal
Kewarganegaraan
: Amerika Serikat
Kontribusi
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Meninggal
: 07 May 1987
Kebangsaan
: Swedish
12
Nama
: Joseph A. Schumpeter
Tempat/Tanggal Lahir
Meninggal
Kebangsaan
: American
Kontribusi
13
14
Nama
: Douglas North
Tempat/Tanggal Lahir
Kebangsaan
: Amerika serikat
Penghargaan
15
mengabaikan peran institusi. Hal ini dinilai North keliru, sebab peran institusi,
baik institusi politik maupun institusi ekonomi, tidak kalah pentingnya dalam
pembangunan ekonomi. Lebih jauh, ia menyimpulkan bahwa negara-negara
komunis hancur karena tidak mempunyai institusi yang mendukung
mekanisme pasar. Terhadap perubahan-perubahan yang radikal di Eropa Timur
dan eks Soviet, North mengatakan bahwa reformasi yang dilakukan tidak akan
memberikan hasil nyata hanya dengan memperbaiki kebijaksanaan ekonomi
makro belaka. Agar reformasi berhasil, dibutuhkan dukungan seperangkat
institusi yang mampu memberikan insentif yang tepat kepada setiap pelaku
ekonomi. Beberapa contoh institusi yang mampu memberikan insntif tersebut
adalah hukum paten dan hak cipta, hukum kontrak dan pemilikan tanah.
Dari uraian di atas jelas bahwa apa yang dimaksudkan North dengan
institusi sedikit berbeda dengan yang dikemukakan Veblen sebagai pendiri
aliran institusional. Bagi Veblen institusi diartikan sebagai norma-norma, nilainilai, tradisi dan budaya. Namun, bagi North institusi adalah peraturan
perundang-undangan berikut sifat-sifat pemaksaan dari peraturan-peraturan
tersebut serta norma-norma perilaku yang membentuk interaksi antara manusia
secara berulang-ulang. Dalam hal ini, North tidak melihat institusi sebagai
institusi, tetapi terutama pada konsekuensi institusi tersebut atas pilihan-pilihan
yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Kehadiran institusi sangat penting
sebagai alat untuk mengatur dan mengendalikan para pelaku ekonomi di pasar.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aliran pemikiran ekonomi Institusional muncul pada tahun 20-an di
daratan Amerika Serikat. Ekonomi kelembagaan atau ekonomi institusional pada
hakekatnya adalah cabang ilmu ekonomi yang menekankan pada pentingnya
aspek kelembagaan dalam menentukan bagaimana sistem ekonomi dan sosial
bekerja. Dalamaliraninitokoh yang paling terkenaladalahThorsteinBunde Veblen
(1857-1929).
Teori yang
dipaparkanadalahmengenaimotivasikonsumendanperilakupengusaha.TokohtokohaliraninstitusionallainnyaadalahWesley Clair Mitchel, Gunnar Karl Myrdal,
Joseph A. Schumpeter, dan Douglas Nort, dll.Pada intinya, aliran ekonomi
kelembagaan melihat ilmu ekonomi dengan satu kesatuan ilmu ekonomi, seperti
psikologi, sosiologi, politik, antropologi, sejarah dan hukum.
Implikasi lain yang bisa ditarik dari pemikiran aliran institusional,
terutama dari pandangan North. North menyatakan bahwa perkembangan
ekonomi hanya akan berjalan lancar jika ada aturan main (rule of law). Tanpa
aturan main yang jelas perkembangan ekonomi akan berjalan semrawut dan yang
menang hanya mereka yang bisa berkolaborasi dengan penguasa.
3.2 Saran
Bagiseorangpemimpintentunyamemberikansuatulangkah yang
positifbagibangsadannegaranyayaitutujuanuntukmembangunsemuadariberbagaika
langanatau sector yang dapatmendukunglajuperekonomian yang baik,
disinilahkitamengharapkandarisemuapihakuntukikutsertadanmemberikanpartisipa
sinyauntukbisamembangunperekonomianmasyarakatpadakhususnyadankitajangan
memandanghanyadengansebelahmatahal-haldankondisiekonomikita yang
cukupterpurukuntuksaatini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18