Você está na página 1de 1

TABEL E

SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA TINGGI/TERTINGGI NEGARA


KLASIFIKASI
NO.

URAIAN

KETERANGAN

dihitung berdasarkan :
keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan
sesuai perda setempat dan
maks. 8 lantai

dihitung berdasarkan :
keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan
sesuai perda setempat dan
maks. 8 lantai

dihitung berdasarkan :
keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan
sesuai perda setempat dan
maks. 8 lantai

atau sesuai perda bangunan


setempat.

min. 2,60 m
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai fungsi & kaidah
arsitektur

min. 2,60 m
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai fungsi & kaidah
arsitektur

min. 2,60 m
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai perda setempat
sesuai fungsi & kaidah
arsitektur

A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


1. Jarak Antar Bangunan

Tabel E-1

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ketinggian Langit-langit
Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien Lantai Bangunan
Koefisien Dasar Hijau
Garis sempadan
Wujud Arsitektur

9. Pagar Halaman **)


10. Kelengkapan Sarana dan
Prasarana Lingkungan *)

2. Bahan Dinding Luar

Tabel E-2

4. Bahan Penutup Plafond


5. Bahan Penutup Atap
6. Bahan Kosen dan Daun Pintu

penyediaan sarana parkir


kendaraan, penyandang cacat,
drainase, limbah, sampah, air
bersih, hidran halaman, ruang
terbuka hijau, dan penerangan
halaman

marmer lokal, keramik, vinil,


kayu
bata, batako diplester
dicat/dilapis keramik, kaca,
panil beton ringan

keramik, vinil

keramik, vinil, tegel PC

bata, batako diplester


dicat/dilapis keramik, kaca

bata, batako diplester dan


dicat, kaca

bata, batako diplester


dicat/dilapis keramik, kaca,
partisi gipsum

bata, batako diplester dicat,


kaca, partisi kayu lapis

bata, batako diplester dan


dicat, kaca, partisi kayu lapis

gipsum, kayu-lapis dicat


genteng keramik, aluminium
gelombang dicat

gipsum, kayu-lapis dicat


genteng, asbes, seng, sirap

kayu-lapis dicat
genteng, asbes, seng, sirap

kayu dipelitur, anodized


aluminium

kayu dicat /aluminium

kayu dicat/aluminium

PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN


1. Pondasi
2. Struktur Lantai (khusus untuk
bangunan gedung bertingkat)
3. Kolom
4. Balok
5. Rangka Atap
6. Kemiringan Atap

dihitung berdasarkan
kebutuhan dan perda
bangunan setempat.

batu belah, kayu, betonbertulang K-225 atau lebih


beton bertulang K-225 atau
lebih,baja,kayu klas kuat II

batu belah, kayu, betonbertulang K-200 atau lebih


beton bertulang K-200 atau
lebih,baja,kayu klas kuat II

beton bertulang K-225 atau


lebih,baja,kayu klas kuat II
beton bertulang K-225 atau
lebih,baja,kayu klas kuat II

beton bertulang K-200 atau


lebih,baja,kayu klas kuat II
beton bertulang K-200 atau
lebih,baja,kayu klas kuat II

kayu klas kuat II, baja dilapis


anti karat
genteng min. 30 , sirap
min.22.5, seng min 15

kayu klas kuat II, baja dicat

kayu klas kuat II, baja

genteng min. 30 , sirap


min.22.5, seng min 15

genteng min. 30 , sirap


min.22.5, seng min 15

Diupayakan menggunakan
bahan bangunan setempat/
produksi dalam negeri,
termasuk bahan bangunan
sebagai bagian dari sistem
pabrikasi komponen.
Apabila bahan-bahan tersebut
sukar diperoleh atau harganya
tidak sesuai, dapat diganti
dengan bahan lain yang
sederajat tanpa mengurangi
persyaratan fungsi dan mutu
dengan pengesahan Instansi
teknis Pekerjaan Umum.

batu belah, kayu, betonbertulang K-200


beton bertulang K-200, baja, Khusus untuk daerah gempa,
kayu klas kuat II
harus direncanakan sebagai
struktur bangunan tahan
beton bertulang K-200, baja, gempa.
kayu klas kuat II
beton bertulang K-200, baja,
kayu klas kuat II

UTILITAS
Air Bersih
Saluran air hujan
Pembuangan Air Kotor
Pembuangan Kotoran
Bak SeptikTank & resapan
Sarana PPB Kebakaran *)

Tabel E-3

7. Sumber daya listrik *)


8. Penerangan
9. Tata Udara
10. Telepon *)
11. Penangkal petir

PAM, sumur pantek


PAM, sumur pantek
PAM, sumur pantek
talang, saluran lingkungan
talang, saluran lingkungan
talang, saluran lingkungan
bak penampung
bak penampung
bak penampung
bak penampung
bak penampung
bak penampung
berdasarkan kebutuhan
berdasarkan kebutuhan
berdasarkan kebutuhan
Mengkuti ketentuan dalam Kep. Men. PU No. 02/KPTS/1985 dan Standar Nasional Indonesia
(SNI) yang berlaku.
PLN, generator
100-215 lux/m2

PLN, generator
100-215 lux/m2

PLN, generator
100-215 lux/m2

6-10% bukaan atau dengan


tata udara buatan (AC)*)
sesuai kebutuhan
penangkal petir lokal

6-10% bukaan atau dengan


tata udara buatan (AC)*)
sesuai kebutuhan
penangkal petir lokal

6-10% bukaan atau dengan


tata udara buatan (AC)*)
sesuai kebutuhan
penangkal petir lokal

lebar minimal = 1, 20m , dan


bukan tangga putar
jelas, dasar putih huruf hijau

lebar minimal = 1, 20m , dan


bukan tangga putar
jelas, dasar putih huruf hijau

lebar minimal = 1, 20m , dan


bukan tangga putar
jelas, dasar putih huruf hijau

penerangan alam dan buatan

SARANA PENYELAMATAN
1. Tangga Penyelamatan
2. Tanda Penunjuk Arah Keluar
3. Pintu

4 Koridor/selasar

jarak antar tangga maksimum


25 m

lebar min.=0,90 m, satu ruang lebar min.=0,90 m, satu ruang lebar min.=0,90 m, satu ruang
khusus untuk ruang
minimal 2 pintu dan membuka minimal 2 pintu dan membuka minimal 2 pintu dan membuka pertemuan, dan pintu utama
keluar
keluar
keluar
lebar min. 1,20 m
lebar min.=1,80 m
lebar min.=1,80 m
lebar min.=1,80 m

*) pembiayaannya tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per-m2, dan dianggarkan tersendiri sebagai biaya non-standar.
**) pembiayaannya tidak termasuk dalam standar harga satuan tertinggi per-m2 bangunan gedung negara, dan dianggarkan tersendiri sesuai dengan harga satuan
tertinggi per-m' bangunan pagar gedung negara

Tabel Lampiran SK DJCK No. 295/KPTS/CK/1997

1.
2.
3.
4.
5.
6.

penyediaan sarana parkir


kendaraan, penyandang cacat,
drainase, limbah, sampah, air
bersih, hidran halaman, ruang
terbuka hijau, dan penerangan
halaman

atau sesuai dengan perda


setempat.

Tabel Lampiran SK DJCK No. 295/KPTS/CK/1997

3. Bahan Dinding Dalam

penyediaan sarana parkir


kendaraan, penyandang cacat,
drainase, limbah, sampah, air
bersih, hidran halaman, ruang
terbuka hijau, dan penerangan
halaman

dengan memperhatikan
arsitektur setempat

PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN


1. Bahan Penutup Lantai

Menggunakan bahan dinding batu bata/bataco (1/2 batu) , besi, baja , kayu, dan bahan
lainnya yang disesuaikan dengan rancangan wujud arsitektur bangunan.

untuk bangunan lebih dari 8


lantai harus mendapat izin
Menteri Keu./Ketua
Bappenas/Menteri PU
sesuai jenis ruang

Tabel Lampiran SK DJCK No. 295/KPTS/CK/1997

2. Ketinggian Bangunan

Você também pode gostar