Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1.
Psikologi adalah ilmu yang masih muda.Ia terpisah menjadi ilmu yang berdiri sendiri sejak
1879,yaitu pada waktu didirikannya labolatorium Psikologi yang pertama oleh Wilhelm
Wundt (1832-1920) di Leipzig, Jerman. Sebelum sampai pada Psikologi eksperimental oleh
Wundt, terdapat dua teori yang mulai mengarahkan berdirinya Psikologi sebagai ilmu. Kedua
teori ini ialah:
A.
Teori ini mengatakan bahwa jiwa terdiri dari beberapa faktor yang dibawa sejak lahir atau
yang disebut pembawaan atau bakat. Pembawaan-pembawaan terpenting adalah pikiran,
perasaan, dan kehendak, yang masing-masing terbagi lagi ke dalam beberapa jenis
pembawaan yang lebih kecil. Perilaku atau aktifitas jiwa ditentukan oleh pembawaanpembawaan ini. Tokoh terkenal dari aliran ini adalah Franz Joseph Gall (1785-1828), yang
mencoba menemukan lokasi pembawaan-pembawaan itu di otak dalam metodenya dengan
memeriksa tengkorak kepala, yang disebut Frenologi. Metode ini tidak bertahan lama karena
dianggap kurang kuat dasar-dasar ilmiahnya.
B.
Sejak abad ke-7,Psikologi Asosiasi merupakan salah satu aliran psikologi yang dipengaruhi
secara tidak langsung oleh ilmu pengetahuan alam (khsusnya fisika).Metode yang digunakan
oleh aliran ini dalam usaha mempelajari jiwa adalah meode analistis-sintesis. Metode ini,
merupakan cara berpikir dalam ilmu pengetahuan alam, yang memandang alam ini terdiri
atas unsur-unsur (elemen-elemen) dan terjadi proses pesenyawaan berdasarkan hukumhukum tertentu. Di sini tidak diakui adanya faktor-faktor kejiwaan yang dibawa sejak lahir.
Jiwa, menurut teori ini berisi ide-ide yang didapatkan melalui panca indra, dimemorikan dan
saling diasosiasikan satu sama lain melalui prinsip-prinsip kesamaan,kekontrasan, dan
kelangsungan. Oleh karena jiwa dipandang oleh aliran ini seperti mesin yang bergerak secara
mekanis menurut menurut hukum-hukum tertentu, maka berarti jiwa dipandangnya pasif
hanya hukum-hukum yang menggerakkan jiwa yang dianggap aktif. Dan Psikologi lama
menyusun lima hukum asosiasi, sebagai berikut:
Hukum I : Hukum persamaan waktu: tanggapan-tanggapan yang muncul pada
saat yang
sama dalam kesadaran, akan terasosiasi bersama. Misalnya, benda dengan namanya, kampus
dengan jalannya, barang dengan bahannya, dan lain-lain.
Hukum II : Hukum peraturan: benda atau peristiwa yang mempunyai perurutan, akan
terasosiasi bersama. Misalnya, huruf-huruf dari alfabet, melodi, sanjak, dan lain-lain.
Hukum III : Hukum persamaan (persesuaian): tanggapan-tanggapan yang hampir sama,
akan terasosiasi bersama. Misalnya, potret dengan orangnya, Surabaya dengan Jakarta, lautan
dengan lautan pasir, dan lain-lain.
b) Kekuatan asosiasi tergantung pada banyak kalinya unsur-unsur itu masuk bersamasama ke dalam kesadaran.
c) Asosiasi hanya sifat luar saja, asosiasi tidak dapat mengubah sifat masing-masing
elemen.
2)
Ilmu jiwa Asosiasi mengikuti cara kerja ilmu gaya (mekanika), dan darinya dipakai analitissintesis dalam kalangan ilmu jiwa.
Analitis: Orang berusaha mengadakan analisis untuk mengembalikan semua gejala jiwa
kepada unsur yang paling sederhana, yakni tanggapan segala sesuatu yang terjadi dalam
kesadaran berasal dari elemen-elemen tersebut. Bahkan semua gejala jiwa yang lebih tinggi
(misalnya memikir, merasa, menghendaki) dapat dikembalikan kepada tanggapan.
Sintesis: Orang berusaha mengadakan sintesis, menyusun gejala-gejala jiwa yang lebih pelik
dari unsur-unsur pangkal yakni tanggapan.[2]
Tanggapan-tanggapan, ingatan-ingatan, dan pengindraan, merupakan unsur-unsur jiwa yang
diutamakan oleh aliran ini. Dengan metode alistis-sintesis, aliran ini meenganalisis jiwa.
Dengan analitis dia berusaha menguraikan gejala-gejala kejiwaan pada unsur-unsur pokok
berupa tanggapan-tanggapan. Dengan sintesis, mereka menata tanggapan-tanggapan tersebut
secara asosiatif menjadi gejala-gejala psikologi yang bersenyawa.
2.
Setelah psikologi berdiri sendiri,lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika
dan metode-metodenya sendiri yang saling berbeda satu sama lain. Dengan demikian, timbul
apa yang disebut aliran-aliran dalam psikologi.
A.
Aliran ini adalah yang diajukan oleh W. Wundt (1832-1920) dari laboratoriumnya di Leipzig,
Jerman. Wundt pada mmasa itu (1879) sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur
kejiwaan manusia dan ia mendapati bahwa jiwa manusia itu terdiri dari berbagai elemen
(bagian) seperti pengindraan, perasaan, ingatan, dan sebagainya. Masing-masing elemen itu
dikaitkan satu dengan yang lain oleh asosiasi. Oleh karena itu, aliran Wundt dinamakan
elementisme, strukturalisme, dan juga asosiasisme.
B.
Psikologi Gestalt
Gestalt adalah sebuah kata Jerman yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa inggris
sebagai form atau configuration (bentuk). Ilmu jiwa Gestalt timbul sebagai reaksi terhadap
elemen psikologi (elementisme). Aliran ini diumumkan pertama kali oleh Max Wartheimer
pada 1912, dipelopori oleh Von Ehrendels. Tokoh-tokoh lainnya adalah Kurt Koffka (18861941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967). Mereka kemudian pindah ke Amerika, karena
sebagai keturunan Yahudi mereka jadi sasaran kejaran NAZI.
Teori yang mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi,
rangsangan ditangkap secara keseluruhan. Jadi, persepsi bukanlah penjumlahan rangsanganrangsangan kecil (detail) yang ditangkap oleh alat-alat indra.
Wundt menyatakan adanya schopferische synthese (sintese yang kreatif/mencipta). Yaitu,
setiap gejala psikis yang majemuk adalah lebih dari pada penjumlahan elemen-elemen, dan
memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri baru yang tidak dimiliki oleh elemen-elemen tadi. Ehrenfels
berkata, bahwa bagi pengindraan manusia, totalitas itu selalu ada lebih dahulu daripada
bagian-bagiannya. Artinya, dalam kesadaran manusia itu muncul terlebih dahulu satu
kompleks atau satu gambaran totalitas; baru kemudian akan muncul bagian-bagian daripada
penjumlahan bagian-bagian tersebut atau totalitasnya; dan keseluruhan ada lebih dahulu
daripada bagian-bagiannya.[3]
Misalnya, kalau kita mangamati sebuah mobil, kita tidak melihatnya sebagai susunan ban,
lampu, kaca, pintu, alat kemudi, dan lain-lain, melainkan kita mengamatinya benar-benar
sebagai sebuah mobil, yang mempunyai arti tersendiri terleepas dari detail-detailnya. Karena
itulah, meskipun mobil itu kita lihat dari depan, belakang, samping, dekat, jauh, dalam gelap,
dan sebagainya, selalukita tangkap sebagai mobil, tidak sebagai benda lain. Eksperimen
Gestalt yang pertama adalah tentang pengamatan gerakan, kalau beberapa lampu kita
letakkan berderet dan dinyalakan berganti-ganti dengan cepat, maka kita tidak akan melihat
lampu-lampu itu menyala berganti-gantian, melainkan kita akan melihat sebuah sinar yang
bergerak. Gejala ini disebut Phi Phenomenon yang sering kita lihat pada lampu-lampu
hias.[4]
Perbedaan
Ilmu Jiwa Asosiasi
Behaviourisme adalah aliran yang khususnya terdapat di Amerika Serikat. Aliran ini
ditemukan oleh John B.Watson (1878-1958). Obyek psikologi menurut aliran ini ialah:
tingkah laku dan bukannya kesadaran, karena itu aliran ini disebut Psikologi tingkah laku;
dan studinya terbatas mengenai pengamatan serta penulisan tingkah laku dan menginginkan
mengembangkan psikologi yang murni obyektif, dengan jalan menghilangkan pengalamanpengalaman batiniyah. Jelasnya Behaviourisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.
Aliran ini menyatakan, bahwa semua tingkah laku manusia itu bisa ditelusuri asalnya dari
bentuk refleks-refleks. Jadi, refleks merupakan elemen tingkah laku yang paling sederhana,
dengan semua bentuk tingkah laku yang kompleks dan lebih tinggi bisa disusun. Refleks
adalah reaksi-reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang tertentu. Manusia
disebut sebagai: komplek refleks-refleks, atau sebagai mesin-reaksi belaka, faktor pembawaan
dan bakat tidak mempunyai peranan sama sekali; pendidikanlah yang maha kuasa dalam
membentuk diri manusia. Maka, manusia itu hanyalah merupakan mahluk kebiasaan
belaka.[6] Ada dua aliran dalam Behaviourisme, yaitu:
1. Aliran psikorefkleksologi di Rusia, dengan tokoh-tokohnya yang terkenal: Pavlov dan
Von Bechterev.
2. 2.
Behaviourisme di Amerika Serikat, dengan tokoh-tokohnya: Thorndike dan
J.B.Watson.
Thorndike adalah seorang tokoh behaviouris yang mencetuskan teori Trial and Error dari
percobaannya terhadap seekor kucing. Pada akhir percobaannya Thorndike berkesimpulan
bahwa:
1)
2) Hasil coba-coba itu merupakan asosiasi yang kuat untuk melahirkan kembali gerak
seperti yang telah lalu, karenanya binatang mudah mudah menyesuaikan diri dengan situasi
yang sama. Hal ini disebut dengan Love of effect. Karena tindakan binatang percobaannya itu
tidak berbeda dengan gerakan mesin yang pasti, maka disimpulkan bahwa jiwa hewan,
demikian pula manusia, dalam mempelajari berulang-ulang akan semakin lancar jalannya.
Tokoh lain J.B.Watson,berusaha menghilangkan arti kesadaran dalam jiwa manusia. Menurut
Watson, kesadaran merupakan istilah filsafat. Watson terkenal dengan teorinya tentang
hubungan antara perangsang dengan sambutan (stimulus respon), sehingga teorinya disebut
teori S-R-bon (Bon ikatan antara stimulus dengan respon).[7]
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Demikianlah pada pokoknya, psikologi pada abad ke-20 berkembang sedemikian pesat
dengan tujuan, di samping lebih memperdalam ilmu pengetahuan itu sendiri,juga diharapkan
bermanfaat lebih intensifbagi kehidupan manusia.
Sistematika proses perkembangan psikologi yang tergolong dalam banyak bagian,
sesungguhnya hanya dapat dikembalikan pada dua bagian pokok. Psikologi yang dipengaruhi
oleh ilmu pengetahuan alam, disebut juga psikologi lama. Sedangkan psikologi yang berdiri
sendiri dan psikologi pada abad ke-20,disebut juga psikologi modern.