Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
B. Mengenali Temperamen
Pemahaman akan kompleksitas suatu pribadi, akan menolong kita dalam mengenali
temperamen kita dan orang lain, bahwa tidak ada seorangpun yang sama. Pribadi itu adalah
misteri, pengenalan kita akan siapa kita semakin dalam jika kita semakin mengenal pencipta
kita. Pertumbuhan kita adalah proses seumur hidup, dimana kita makin diubahkan seperti
Kristus (II Kor 3:18) Temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita warisi dari orang tua
kita, digabungkan dengan ciri-ciri manusia kita lainnya terciptalah sifat dasar kita. Temperamen
diwariskan secara genetis dan juga dipengaruhi oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa. Tidak
ada yang memiliki pengaruh yang besar pada tingkah laku selain temperamen (mempengaruhi
segala sesuatu yang kita lakukan (kebiasaan tidur, kebiasaan belajar, gaya makan, cara
bergaul,cara menggunakan uang dll)
Teori 4 temperamen adalah alat yang berharga untuk memahami diri sendiri. Alat yang
dapat disalahgunakan:
Mengetrapkan secara sembarangan untuk menunjukkan kelemahan, kesalahan seseorang
(langsung menilai dan menghakimi), baik secara terbuka atau tidak langsung.
Mengagung-agungkan temperamen (tidak ada temperamen yang lebih baik dari yang lain),
Menggunakan temperamen untuk membela tingkah laku/alasan untuk kesalahan/kegagalan
(pelemparan tanggung jawab)
Kegunaan utama dari belajar tentang temperamen adalah menemukan kekuatan dan
kelemahan yang utama dan dengan peertolongan Allah dapat mengatasi kelemahan tersebut,
dan memanfaatkan kekuatan tersebut dengan efektif.
Faktor terpenting ialah watak seseorang tidak hanya teerbentuk dari satu temperamen
saja. Namun biasanya tempermen yang satu lebih menonjol. Semakin menonjol suatu
temperamen makin mudah mendiagnosanya, lazimnya orang yang mempunyai 2 temperamen
yang menonjol atau gabungan dari 3 temperamen sulit untuk didiagnosa.
Hal lain yang juga penting adalah, temperamen bukan "takdir", temperamen dapat diubah
oleh karya perubahan atau pendewasaan yang dikerjakan Roh Kudus. Semakin dewasa rohani
seorang kristen semakin sulit untuk mendiagnosa temperamen dasarnya. (II Kor 5:17).
Mengenali temperamen menolong untuk membangun hidup kita atau orang lain secara
mendasar. Sekalipun temperamen Paulus Kol-Mel dan anak rohaninya Timotius Fleg-san
dalam suratnya pada Timotius Paulus mengatakan Timotius sebagai "cetakan dirinya" II
Timotius 3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku,
imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Paulus membangun hidup Timotius dalam
5 hal tersebut sama dengan dirinya, tetapi pasti penampakan dalam keunikan pribadi Timotius
itu berbeda:
Kekuatan
Sanguin: super ekstrovert: mendominasi pembicaraan, menikmati hidup hari ini, ramah, hati
lembut dan belas kasihan sehingga dapat merasakan pengalaman emosional orang
lain----tulus hanya cepat berubah (periang dan resonsif.
Kolerik: disiplin dan tekad yang kuat, percaya diri, agresif/aktif (hidup adalah aktivitas dan
kegiatan untuk berjuang menyelesaikan tujuan/target. Orientasi pada hasil dan
manfaat serta sanggup untuk bekerja keras mencapainya dan tidak mudah putus
asa/berubah walaupun menghadapi tantangan yang besar. Menjadi motivator bagi
orang lain untuk mencapai tujuan, optimis pada dirinya dan kemampuannya.
Menyukai tantangan dan petualangan. Suka memimpin, berinisiatif dalam
pengambilan keputusan dan pantang menyerah. Hidupnya produktif dan berani
menggambil resiko/menentang bahaya untuk mewujudkan apa yang ia ingin.
Melankolis:Memiliki kecerdasan dan banyak bakat, sensitif unggul dibid seni, memiliki
emosi dan responsif (emosi yang reflektif), perfeksionis, rinci dan harus memenuhi
standar. Analitis dalam melihat. Bertanggung jawab, tidak menyakai menjadi pusat
perhatian dan senang dibelakang layar. Senang berkorban bagi orang lain. Cendrung
menyendiri dan sulit menyyampaikan pendapat secara sukarela. Orang-orang yang
disiplin, jarang mencari kesenangan diri sendiri dan mau bekerja keras dengan
mengobankan diri.
Phlegmatik: tenang dan tidak bergairah, super introvert, pemikir dan perencana, tidak suka
konfrontasi, memiliki perasaan humor dalam melihat hal-hal yang biasa. Dapat
diandalkan, periang, setia. Praktis dan efisien dalam mencapai tujuan (sedikit
usaha)standar akurasi dan ketepatannya cukup tinggi.
Kelemahan:
Sanguin: berkemauan lemah, tidak disiplin, sehingga mudah berdusta, dan tidak dapat
diandalkan. Penyentuh secara emosional (sangat emosional dan membuat ia
mempunya pesona alami) sehingga memiliki daya tarik yang kuat terhadap lawan
jenis sehinggga mudah dan akan lebih banyak mengalami godaan seksual. Pemarah
dan udah menangis/gampang terharu. Kurang konsisten dalam emosinya. Sangat
egois, tidak teratur ddan ssenantiasa bergerak, jarang membuat rencana, langsung
bekerja dan biasanya tidak tertib/berantakan. Mudah menjadi penipu dan tidak jujur ok
hati nurani yang lemah dan mudah berubah. Ego yang tinggi takut mengalami
kegagalan dan penolakan atau di cela.
Kolerik: suka bermusuhan, mungkin meledak dan melakukan kekerasan, jika kurang disiplin
dari kecil akan menjadi orang yang sangat pemarah, karena orang lain takut akan
memakai kemarahan sebagai senjata untuk memperoleh apa yang diingini. Dapat
melukai dan menyukai melakukan hal itu /menikmati. Sarkastis melemahkan,
menyinggung dan membuat orang lain merasa tidak aman. Paling tidak memiiliki
belas kasihan/kasih sayang dan memperlihatkan emosi yang dingin ditempat umum
sehingga sulit memahami orang yang menangis/kelemahan emosi orang lain. Tidak
peka pada kebbutuhan orang lain dan tidak memperhatikan/perduli perasaan orang
lain. Kebulatan tekadnyya membuat ia menjaddi pribadi yang keras kepala dan
pendirian yang keras. Mencapai hasil dengan cara apapun juga termasuk berbelatbelit, tidak bisa menerima jawaban tidak. Sangat mudah menarik kesimpulan, sangat
senang menngambil kepputusan bagi orang lain dan memaksa mereka menuruti
kehendaknya.
Melankolis: Perfeksionis sehingga bersikap negatif, pesimis, pengkritik dan suka mencari
kelemahan/kekurangan dalam hidupnya, perencanaan atau hidup orang lain. Sikap
mengkritik membuat orang lain merasa tidak aman dan tidak dapat memuaskan
keinginannya (karena dia sudah menganalisa). Pengomel dan pengecam, sulit untuk
memuji dan membesarkan hati orang lain karena tidak mau munafik. Standar tinggi
yang diberlakukan pada dirinya membuat ia tidak dapat puas dan menerima dirinya.
Ia terus memeriksa, menilai menyerang dirinya dan terus melakukan introspeksi
hingga akhirnya tidak dapat menerima/mengampuni diri serta hilang rasa percaya
pada kemampuannya. Segala sesuatu dalam hidupnya cendrung ditafsirkan dalam
hubungan dengan dirinya, cendrung membandingkan dirinya dengan orang lain dalam
hal penampilan, kecerdasan, talenta akibatnya merasa dirinyya kurang baik,
sementara perbandingan yang ia lakukan dengan hal yang terbaik dari orang lain.
Memeriksa diri secara rohani dan membuat dia kurang keyakinan pada kasih,
pengampunan, penerimaan Allah. Kurang percaya/ragu pada janji Allah atau siapa
Allah yang ia kenal. Sulit untuk meyakini ia dihargai Allah karena ia sendiri kurang
mengghargai dirinya. Pembawaan yang terpusat pada dirinya meembuat seorang
melankolis sensitif dan mudah tersingggung dan peka, sulit bersyukur. Amarahnya
tidak seekspresif sanguin dan kolerik tetapi lambat terbakar dan disimpan di hati
dalam waktu lama dapat muncul dalam sikap balas dendam dan lamunan yang
menganiaya diri sendiri. Depresi atau kemarahan yang meledak karena disimpan
untuk waktu yang lama. Suasana hati berubah tergantung mood, bisa menjaddi
sangat ekstrovert/periang turun menjadi tertekan. Cenderung kaku, kepala batu dan
tidak mau kompromi hingga taraf yang tidak masuk akal. Ia tidak toleran dan sulit
menerima orang yang tidak memiliki pandangan yang sama, akibatnya ia sulit bekerja
sama dalam tim. Ia terlalu idealis sehingga tidak praktis dan teoritis.
Phleggmatis: kelemahan yang menonjol adalah kurangnya ambisi dan daya juang. Ia jarang
mau terlibat/repot dan selalu berdalih. Meski tidak sesensitif melankkoolis, ia hidup
seerti kura-kura yang melindungi dirinya. Sifat yang mementingkan diri sendiri, dalam
hal terlalu baik pada dirinya sendiri
tidak terlihat kareena dibuungkus oleh
keramahan, sopan dan baik hati. Sangat keras kepala namuun begitu dipplomatis,
tidak pernah secara terbuka menolak dan mengkonfrontasi orang lain. Dengan cara
yang halus menolak dan mengelak dari tuntutan/tugas atau resiko. Hatinya sangat
penakut, secara alamiah ia adalah orang yang selalu kuatir. Kecendrungan untuk
takut dan kuatir membuat dia tidak berani mengggunakan segala potensi yang ada
dengan sepenuhnya dan selalu melindungi dirinya dari kemungkinan gagal atau
menghadapi bahaya.
2. Pahamilah, latar belakang hidup yang mempengaruhi penampakan temperamen:
(keluarga, budaya, pengalaman hidupnya, trauma, dll.)
Temperamen mempengaruhi sikap dalam mempelajari dan taat pada Firman Tuhan:
Sanguin: tidak disiplin dan kurang taat, punya semangat yang berapi-api padda awalnya.
Kurang tekun mendalami, karena minatnya pada banyak hal dan sulit berkonsentrasi.
Tidak mau berkorban//memberi diri (egois)
Kolerik: taat dan mau berjuang pantang menyerah pada apa yang diyakini
Melankolik: tekun, dan dalam menangkap prinsip kebenaran, harusnya bisa mmemiliki
aplikasi yang tajam/tepat. Mudah menyerah dan takut, sehingga butuh rasa aman,
konfirmasi/diteguhkan.
Phlegmatik: kurang motivasi berjuang dan tidak maau susah. Selalu memilih yang mudah
dan praktis. Akan setia kalau mengerti hal itu dia butuhkan.
Perpaduan antara beberapa jenis temperamen ini tentunya memunyai implikasi yang nyata pada
daftar kekuatan atau pun kelemahan seseorang. Satu hal yang mendasar yang menjadi jelas bagi kita
adalah bahwa tiap-tiap manusia adalah pribadi yang unik dan tidak ada duanya.
memperlengkapi dan mentransformasinya. Bukti kehadiran dari natur ini dijelaskan oleh Paulus dalam
Gal. 5:22-23.
Paulus menyatakannya, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran (tahan
menderita, KJV), kemurahan (kelembutan, KJV), kebaikan, kesetiaan (iman, KJV), kelemahlembutan
(tidak melawan, KJV), dan penguasaan diri." Seorang sanguin telah dilahirkan dengan rasa kasih,
sukacita, dan kebaikan; sehingga Roh Kudus hanya akan memurnikan karakter ini seturut dengan
kehendak-Nya. Roh Kudus perlu "memasok" damai sejahtera untuk orang sanguin yang mudah gelisah.
Demikian juga tahan menderita ganti mudah menyerah, kelembutan ganti sikap "grusa-grusu",
sikap tidak melawan ganti egoistis, iman ganti rasa takut/kurang aman, dan yang terutama adalah
penguasaan diri ganti kurang displin.
Orang koleris yang sudah dilahirkan dengan disiplin, tahan menderita, dan ketekunan,
membutuhkan pemurnian oleh kuasa Allah dalam hal-hal tersebut.
Kebutuhan utama yang harus "dipasok" oleh Roh Kudus adalah rasa kasih dan belas kasihan yang
akan memungkinkannya lebih sensitif terhadap perasaan orang lain. Demikian juga ia membutuhkan
damai sejahtera ganti ketergesaan, kelembutan ganti sikap sarkastis, sikap tidak melawan ganti
kecenderungan untuk memberontak, dan iman ganti kepercayaan terhadap diri sendiri.
Seorang melankolis dilahirkan dengan sikap lembut, penguasaan diri, dan tahan menderita.
Tinggal bagaimana Roh Allah memaksimalkan karakter bawaan ini. Kebutuhan utama seorang melankolis
adalah kasih terhadap diri sendiri dan orang lain sebagai ganti dari sikap perfeksionisnya. Sukacita ganti
kecenderungannya yang muram, damai sejahtera ganti kecenderungan sikap mengkritik atau pun
menghakimi, serta iman ganti kekhawatiran yang terus menguasainya.
Seorang flegmatis yang dilahirkan dengan kelembutan dan keramahan hanya memerlukan
pemenuhan Roh Allah di dalam kehidupannya sehingga karakter tersebut betul-betul menjadi berkat bagi
orang lain.
Kebutuhan utama yang harus "dipasok" oleh Roh Allah adalah kasih dan belas kasihan terhadap
yang lain. Demikian juga daya tahan ganti kecenderungan cepat menyerah. Iman ganti segala
kekhawatiran yang ada, dan penguasaan diri ganti kecenderungan untuk aman.
Dalam pemenuhan yang terus-menerus oleh Roh Kudus, maka keempat temperamen ini akan
menjadi temperamen yang diubahkan (ditransformasikan) oleh Allah. Pemenuhan ini tentunya menuntut
kehidupan yang dipimpin oleh Roh Allah. Seperti yang dinyatakan oleh Paulus, "Jikalau kita hidup oleh
Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin Roh." (Gal. 5:25)
Kesimpulan :
Temperamen yang diubahkan menjadi temperamen Kristus adalah :
1. Kita diciptakan sesuai dengan dengan gambar dan rupa Allah ( Kej 1:26 )
2. Manusia dibentuk oleh Allah ( Maz 139 : 13-16 )
3. Manusia mengalami perubahan pikiran seperti pikiran Kristus ( Fil 2:5 , Ef 4 : 21-23, 1 Kor 2 :16 )
4. Temperamen berangsur-angsur terbentuk oleh Roh Kudus ( 1 Kor 2:16 )
5. Temperamen yang diubahkan hidup dalam buah roh ( Ef 4: 24-32 , 5 : 15-21 )
Kholeris
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mantap
Berdiri sendiri
Produktif
Tegas
Praktis
Orientasi ke tujuan
Optimis
Rela ambil resiko
Percaya diri
Rela memimpin
Tak mudah bersimpati
Kurang pertimbangkan
perasaan orang lain
Memaksakan peraturan
Kejam, sarkastis
Tidak suka memuji
Suka menguasai
Suka menang sendiri
Mencukupkan diri sendiri
Bangga diri
Licik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
____________________________________
______________________________________
Melankolis
Phlegmatis
Berbakat alam
Suka menganalisa
Perfeksionis
Bertindak sesuai
dorongan hati
Setia
Mementingkan
keindahan
Idealis
Perasa
Suka berkorban
Berdisiplin
Pemurung
Berpikir negatif
Pengeritik
Menentang perubahan
Terlalu sadar diri
Sukar diduga
Pendendam
Kurang percaya diri
Tidak ramah
Teoritis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tenang, pendiam
Mudah bergaul
Mudah disukai
Diplomatis
Efisien, teratur
Dapat dipercaya, stabil
Kuno
Praktis
Segan memimpin
Suka melucu
Tidak punya motivasi
Tidak bergairah
Menghindari konflik
Pengamat
Egois
Kikir
Keras kepala
Berhati-hati
Sukar mengambil
keputusan
Takut mengambil
resiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Temperament Test
The Four Temperaments
David Keirsey's temperament theory extends the scheme laid down by Hippocrates, Galen, and
Kretschmer. The 16 temperament and personality types described in PTypes are classified in groups of
four under Ernst Kretschmer's hyperesthetic, anesthetic, depressive, and hypomanic temperaments.
According to the Encyclopdia Britannica, in psychology, temperament is the aspect of
personality concerned with emotional dispositions and reactions and their speed and intensity; the term
often is used to refer to the prevailing mood or mood pattern of a person. The notion of temperament in
this sense originated with Galen who developed it from an earlier physiological theory of four basic body
fluids (humours): blood, phlegm, black bile, and yellow bile. According to their relative predominance in
the individual, they were supposed to produce, respectively, temperaments designated sanguine (warm,
pleasant), phlegmatic (slow-moving, apathetic), melancholic (depressed, sad), and choleric (quick to react,
hot tempered).
A current scientific understanding of temperament.
Included here is a Correlation of the Four Temperaments adapted from Keirsey's listing of authors
whom he says have variously described the temperaments, a comparison of various four dimension
personality instruments, a representation of the PTypes Typology of Temperament, and an excerpt from
Kretschmer's Physique and Character, "The Theory of Temperaments"
Correlation of the Four Temperaments
Schizothymic
Plato -340
Aristotle -325
Galen 200
Adickes 1907
Sprnger 1914
Kretschmer 1921
Fromm 1947
Keirsey 1978
Keirsey 1987
PTypes 2001
PTypes 2004
Philosopher
Ethical
Melancholic
Dogmatic
Religious
Hyperesthetic
Hoarding
Apollonian
Idealists
Idealist
Hyperesthetic
Scientist
Dialectical
Choleric
Agnostic
Theoretical
Anesthetic
Marketing
Promethean
Rationals
Rationalist
Anesthetic
Cyclothymic
Guardian
Proprietary
Phlegmatic
Traditional
Economic
Depressive
Receptive
Epimethean
Guardians
Traditionalist
Depressive
Artisan
Hedonic
Sanguine
Innovative
Esthetic
Hypomanic
Exploiting
Dionysian
Artisans
Hedonist
Hypomanic
Adapted and modified from table in David Keirsey. (1995). Portraits of Temperament. 3rd. ed. Del Mar,
CA: Prometheus Nemesis. pp. 6,12; and David Keirsey and Marilyn Bates. (1978). Please Understand
Me: Character and Temperament Types. Del Mar, CA: Prometheus Nemesis, pp. 3-4, 29-30. and David
Keirsey. (1998) Please Understand Me II . Del Mar, CA: Prometheus Nemesis, pg. 26.
Dominance
Influence
Steadiness
Compliance
Dominant
Influencing
Steady
Compliant
Driver
Expressive
Amiable
Analytical
Powerful
Choleric
Popular
Sanguine
Peaceful
Phlegmatic
Perfect
Melancholic
Smalley/Trent
Animals
Lion
Otter
Golden
Retriever
Beaver
Red
Yellow
White
Blue
Green
Orange
Gold
Blue
Rationals
NT
Artisans
SP
Guardians
SJ
Idealists
NF
True Colors
David W. Keirsey
Basic Desires
Temperament
Basic Desire*
Idealist
Rationalist
Traditionalist
Hedonist
perfection
power
peace
popularity
Trait
Description
perfectionism
sadism
masochism
narcissism
hypersensitive detachment
insensitive detachment
depressive attachment
manic attachment
* Adapted from: Littauer, Florence. (1995). Put power in your personality! : match your potential with
America's leaders. Grand Rapids, Mich. : F.H. Revell.