Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A.
Konsep Diri
a. Pengertian
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan & pendirian yg diketahui dari
individu tentang dirinya &mempengaruhi individu dlm berhubungan dgn orang lain,
(Stuart &Sundeen, 1998)
b. Gambaran umum konsep diri
2. Ideal diri
Suatu kesatuan yg meliputi fisik, psikologis, emosi & kepercayaan diri yg utuh
Persepsi individu ttg bgmn ia hrs berperilaku/menyikapi sesuai standar pribadi (Stuart &
Sundeen, 1998)
3. Harga diri
Penilaian pribadi thd hasil yg dicapai dgn menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi
ideal diri (Stuart & Sundeen)
Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan hargga diri tinggi atau harga diri rendah
Jika individu selalu sukses: harga diri tinggi
Jika individu selalu gagal: harga diri rendah
4. Penampilan peran
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan
dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial.
Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan.
Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
5. Identitas diri
Keadaan akan diri sendiri yg bersumber dari observasi dan penilaian, yg mrpkan sintesa
dari semua aspek konsep diri sbg satu kesatuan yg utuh (Stuart & Sundeen)
Pengkajian pada masalah konsep diri adalah persepsi diri atau pola konsep
diri,pola berhubungan atau peran,pola reproduksi ,koping tergadap stress,serta adanya
nilai keyakinan atau tanda-tanda ke arah perubahn fisik ,seperti kecemasan,ketakutan,rasa
marah ,rasa bersalah dan lain-lain.
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan konsep diri ( gambaran diri )dikarenakan perubahan fisik atau
kehilannggan bagian tubuh
2. gangguan konsep diri (harga diri) berhubungan dengan harapan diri yang tidak
realistis
3. gangguan konsep diri (identitas diri) berhubungan dengan harapan orang tua
yang tidak realistis
4. gangguan konsep diri (peran) berhubungan dengan ketidakmampuan menerima
peran dan pekerjaan baru di masyarakat
C. Intervensi keperawatan
1. Gangguan konsep diri ( gambaran diri )dikarenakan perubahan fisik atau kehilannggan
bagian tubuh
Intervensi :
a. Ciptakan hubungan saling percaya dengan mendorong pasien untuk membicarakan
perasaan tentang dirinya
b. Tingkatkan interaksi sosial dengan cara membantu pasien untuk menerima
pertolongan dari orang lain,mendorong pasien untuk melakukan aktifitas sosial
,menerima keadaan dirinya.
c. bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh ,berikan pemahaman tentang
kehilangan.
2. Gangguan konsep diri (harga diri) berhubungan dengan harapan diri yang tidak realistis
Intervensi :
a.
Kehilangan (loss) adalah situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu
ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,baik sebagian, atau terjadi perasaan
kehilangan
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan yang diwujudkan
dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi,espektasi budaya, dan keyakinan spiritual yamg dianutnya.
Jenis- jenis kehilangan dan berduka
Jenis kehilangan
1. kehilangan objek eksternal (misalnya kecurian atau kehancuran akibat bencana alam)
2. kehilangan lingkungan yang dikenal (misalnya) berpindah rumah,dirawat dirumah
sakit,atau berpindah pekerjaan)
3. kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti (misalnya pekerjaan,kepergian anggota
keluarga)
4. kehilangan suatu aspek diri (misalnya anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik)
5. kehilangan hidup (misalnya kematian anggota keluarga,teman dekat atau diri sendiri)
Jenis berduka
1. berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap
kehilangan misalnya kesedihan,kemarahan,menangis,kesepian dan menarik diri dari
aktivitas untuk sementara
2. beduka antisipasi yaitu proses melepaskan diri yg muncul sebelum kehilangan atau
kematian yg sesungguhnya terjadi. Misalnya ketika menerima diagnosis
terminal,seseorang akan memulai proses perpisahan dan menyelesaikan urusan dunia
sebelum ajalnya tiba.
3. berduka yang rumit, dialami oleh seorang yg sulit untuk maju ketahap berikutnya, yaitu
tahap kedukaan normal.
4. berduka tertutup, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara
berduka . Contohnya, kehilangan pasangan karena AIDS, anak mengalami kematian
orang tua tiri,
2. kesehatan fisik, individu dengan fisik, mental, serta pola hidup yg teratur cenderung
mempunyai kemampuan dalam mengatasi stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan
individu yang mengalami gangguan jasmani.
3. kesehatan mental.individu yg mengalami gangguan jiwa, terutama yang mempunyai
riwayat depresi yg ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan pesimis, selalu dibayangi
masa depan peka dalam menghadapi situasi kehilangan.
4. Pengalaman kehilangan di masa lalu. Kehilangan atau perpisahan dengan orang yg
dicintai pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi kemampuam individu dalam
mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa.
5. Struktur kepribadian. Individu dengan konsep diri yang negatif dan perasaan rendah diri
akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah dan tidak objektif terhadap stres yg
dihadapi.
6. Adanya stresor perasaan kehilangan. Stresor ini dapat berupa stresor yang nyata atau
imajinasi individu itu sendiri, sepertikehilangan biopsikosial yang meliputi kehilangan
harga diri, pekerjaan, seksualitas, posisi dalam masyarakat, milik pribadi(kehilangan
harta benda atau yang dicintai, kehilangan kewarganegaraan.dll)
b. Diagnosa keperawatan
1. Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual atau kehilangan yang dirasakan.
2. Berduka antisipasi berhubungan dengan perpisahan atau kehilangan.
3. Berduka disfungsional berhubungan dengan kehilangan orang/benda yang dicintai atau
memiliki arti besar
2.
- bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau objek yang pergi
atau hilang.
- menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti.
3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat dengan cara:
- bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi perasaan berduka di masa lalu.
- memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan keluarga
4. memberikan dukungan tehadap respons kehilangan pasien dengan cara:
- menjelaskan pada pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari,marah,tawar
menawar depresi adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
- memberikan gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima.
- menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti.
5. Menigkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga dengan cara:
- menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti.
- menjelaskan mamfaat hubungan dengan orang lain.
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara:
- mengamati perilaku pasien
- menggali pikiran perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya.
d. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah kehilangan dan berduka secara umum dapat dinilai dari
kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti kehilangan, reaksi tehadap
kehilangan, dan perubahan perilaku yang menerima arti kehilangan.