Você está na página 1de 8

ASKEP MASALAH BIOPSIKO-SOSIAL DAN SPIRITUAL

A.

Konsep Diri
a. Pengertian
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan & pendirian yg diketahui dari
individu tentang dirinya &mempengaruhi individu dlm berhubungan dgn orang lain,
(Stuart &Sundeen, 1998)
b. Gambaran umum konsep diri

Belum ada sejak lahir


Didapat dari hasil pengalaman
Berkembang secara bertahap
Dipelajari dari kontak sosial & pengalaman berhub. Dgn orang lain

c. Factor yang mempengaruhi konsep diri

Orang lain (keluarga, teman & orang terdekat


Significant others (orang-orang terdekat lain: tokoh idola)
Kelompok dimana kita tinggal

d. Lima komponen konsep diri


Gambaran diri/citra tubuh (body image)
Ideal diri (selff ideal)
Harga diri (self esteem)
Peran diri (penampilan peran)
Identitas diri (personal identity)
1. Gambaran diri
Sikap seseorang terhadap tbhnya secara sadar mencakup persepsi & perasaan ttg ukuran
& bentuk, fungsi, penampilan & potensi yg secara berkesinambungan mencakup masa
lalu & saat ini dimodifikasi dgn persepsi & pengalaman yg baru (Stuart & Sundeen,
1998)

Berkaitan erat dgn tipe kepribadian

Terpenuhi rasa aman shg dpt meningkatkan harga diri

Faktor-faktor yg mempengaruhi GD:


Perubahan struktur & fungsi tubuh
Proses tumbuh kembang
GD identitas kepribadian saling ketergantungan

2. Ideal diri

Sesuatu yg dicita-citakan atau diangan-angankan sesuai dgn yg dikehendaki


(Poerwodarminto, 1995)

Suatu kesatuan yg meliputi fisik, psikologis, emosi & kepercayaan diri yg utuh

Persepsi individu ttg bgmn ia hrs berperilaku/menyikapi sesuai standar pribadi (Stuart &
Sundeen, 1998)

Faktor-faktor yang mempengaruhi ideal diri


Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya
Faktor budaya : dibandingkan dgn klp lain
Ambisi & keinginan: untuk melebihi & berhasil;
Kebutuhan yg realistis
Keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas & rendah diri

3. Harga diri
Penilaian pribadi thd hasil yg dicapai dgn menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi
ideal diri (Stuart & Sundeen)
Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan hargga diri tinggi atau harga diri rendah
Jika individu selalu sukses: harga diri tinggi
Jika individu selalu gagal: harga diri rendah
4. Penampilan peran
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan
dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial.
Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan.
Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
5. Identitas diri

Keadaan, sifat, ciri-ciri, khusus ssorg (Poewodarminto, 1995)

Keadaan akan diri sendiri yg bersumber dari observasi dan penilaian, yg mrpkan sintesa
dari semua aspek konsep diri sbg satu kesatuan yg utuh (Stuart & Sundeen)

Pembentukan identitas diri

Mulai pada masa bayi

Berlangsung sepanjang kehidupan

Tugas utama pada masa remaja

5 ciri identitas diri:

Mengenal diri sendiri sbg organisme yg utuh

Terpisah dari org lain

Mengakui jenis kelamin sendiri

Memandang semua aspek di dlm dirinya sbg suatu keselarasan

Mempunyai tujuan yg bernilai yg dapat direalisasikan

ASKEP PADA MASALAH KONSEP DIRI


A. Pengkajian

Pengkajian pada masalah konsep diri adalah persepsi diri atau pola konsep
diri,pola berhubungan atau peran,pola reproduksi ,koping tergadap stress,serta adanya
nilai keyakinan atau tanda-tanda ke arah perubahn fisik ,seperti kecemasan,ketakutan,rasa
marah ,rasa bersalah dan lain-lain.
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan konsep diri ( gambaran diri )dikarenakan perubahan fisik atau
kehilannggan bagian tubuh
2. gangguan konsep diri (harga diri) berhubungan dengan harapan diri yang tidak
realistis
3. gangguan konsep diri (identitas diri) berhubungan dengan harapan orang tua
yang tidak realistis
4. gangguan konsep diri (peran) berhubungan dengan ketidakmampuan menerima
peran dan pekerjaan baru di masyarakat

C. Intervensi keperawatan
1. Gangguan konsep diri ( gambaran diri )dikarenakan perubahan fisik atau kehilannggan
bagian tubuh
Intervensi :
a. Ciptakan hubungan saling percaya dengan mendorong pasien untuk membicarakan
perasaan tentang dirinya
b. Tingkatkan interaksi sosial dengan cara membantu pasien untuk menerima
pertolongan dari orang lain,mendorong pasien untuk melakukan aktifitas sosial
,menerima keadaan dirinya.
c. bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh ,berikan pemahaman tentang
kehilangan.
2. Gangguan konsep diri (harga diri) berhubungan dengan harapan diri yang tidak realistis
Intervensi :
a.

Bantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dengan bersikap mendukung dan


menerima
b. Tingkatkan sensitivitas pasien terhadap dirinya dengan memberi perhatian,membangun
harga diri dengan memberi umpan balik positif

c. Bantu pasienn mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan mendorong pengungkapan


perasaan ,baik positif maupun negatif
3. Gangguan konsep diri (identitas diri) berhubungan dengan harapan orang tua yang tidak
realistis
Intervensi :
a. Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh dan terpisah dengan orang lain
b. Mengakui seksualitasnya sendiri
c. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan
d. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian di masyarakat
4. Gangguan konsep diri (peran) berhubungan dengan ketidakmampuan menerima peran dan
pekerjaan baru di masyarakat
Intervensi :
a.Membantu meningkatkan kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran
b.Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang dilakukan
c.Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilaku peran

B. KEHILANGAN DAN BERDUKA

Kehilangan (loss) adalah situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu
ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,baik sebagian, atau terjadi perasaan
kehilangan
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan yang diwujudkan
dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi,espektasi budaya, dan keyakinan spiritual yamg dianutnya.
Jenis- jenis kehilangan dan berduka
Jenis kehilangan
1. kehilangan objek eksternal (misalnya kecurian atau kehancuran akibat bencana alam)
2. kehilangan lingkungan yang dikenal (misalnya) berpindah rumah,dirawat dirumah
sakit,atau berpindah pekerjaan)
3. kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti (misalnya pekerjaan,kepergian anggota
keluarga)
4. kehilangan suatu aspek diri (misalnya anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik)
5. kehilangan hidup (misalnya kematian anggota keluarga,teman dekat atau diri sendiri)
Jenis berduka
1. berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap
kehilangan misalnya kesedihan,kemarahan,menangis,kesepian dan menarik diri dari
aktivitas untuk sementara
2. beduka antisipasi yaitu proses melepaskan diri yg muncul sebelum kehilangan atau
kematian yg sesungguhnya terjadi. Misalnya ketika menerima diagnosis
terminal,seseorang akan memulai proses perpisahan dan menyelesaikan urusan dunia
sebelum ajalnya tiba.
3. berduka yang rumit, dialami oleh seorang yg sulit untuk maju ketahap berikutnya, yaitu
tahap kedukaan normal.
4. berduka tertutup, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara
berduka . Contohnya, kehilangan pasangan karena AIDS, anak mengalami kematian
orang tua tiri,

ASKEP PADA MASALAH KEHILNGAN DAN BERDUKA


a. Pengkajian
Pada masalah ini faktor predisposisi yang mengetahui respons seseorang terhadap
perasaan kehilangan yang akan dihadapi,antara lain :
1. faktor genetik,individu yang dilahirkan dan dibesakan dalam keluarga dengan riwayat
depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu permasalahan,
termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan.

2. kesehatan fisik, individu dengan fisik, mental, serta pola hidup yg teratur cenderung
mempunyai kemampuan dalam mengatasi stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan
individu yang mengalami gangguan jasmani.
3. kesehatan mental.individu yg mengalami gangguan jiwa, terutama yang mempunyai
riwayat depresi yg ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan pesimis, selalu dibayangi
masa depan peka dalam menghadapi situasi kehilangan.
4. Pengalaman kehilangan di masa lalu. Kehilangan atau perpisahan dengan orang yg
dicintai pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi kemampuam individu dalam
mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa.
5. Struktur kepribadian. Individu dengan konsep diri yang negatif dan perasaan rendah diri
akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah dan tidak objektif terhadap stres yg
dihadapi.
6. Adanya stresor perasaan kehilangan. Stresor ini dapat berupa stresor yang nyata atau
imajinasi individu itu sendiri, sepertikehilangan biopsikosial yang meliputi kehilangan
harga diri, pekerjaan, seksualitas, posisi dalam masyarakat, milik pribadi(kehilangan
harta benda atau yang dicintai, kehilangan kewarganegaraan.dll)
b. Diagnosa keperawatan
1. Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual atau kehilangan yang dirasakan.
2. Berduka antisipasi berhubungan dengan perpisahan atau kehilangan.
3. Berduka disfungsional berhubungan dengan kehilangan orang/benda yang dicintai atau
memiliki arti besar

c. Perencanaan dan tindakan keperawatan


1

Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara:


- mendengarkan pasien berbicara.
- memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya.

- menjawab pertanyaan pasien secara langsung, menunjukkan rasa menerima dan


empati.

2.

Mengurangi faktor-faktor yang mungkin menghambat dengan cara:

- bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau objek yang pergi
atau hilang.
- menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti.
3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat dengan cara:
- bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi perasaan berduka di masa lalu.
- memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan keluarga
4. memberikan dukungan tehadap respons kehilangan pasien dengan cara:
- menjelaskan pada pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari,marah,tawar
menawar depresi adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
- memberikan gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima.
- menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti.
5. Menigkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga dengan cara:
- menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti.
- menjelaskan mamfaat hubungan dengan orang lain.
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara:
- mengamati perilaku pasien
- menggali pikiran perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya.

d. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah kehilangan dan berduka secara umum dapat dinilai dari
kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti kehilangan, reaksi tehadap
kehilangan, dan perubahan perilaku yang menerima arti kehilangan.

Você também pode gostar