Você está na página 1de 34

ASKEP PIODERMA:

IMPETIGO
Ns. Dian Miftahul Mizan S.Kep.,CWCS

Pendahuluan
Pioderma disebabkan oleh bakteri gram positif
staphyllococcus, terutama S. aureus dan
streptococcus atau keduanya.
Pioderma merupakan penyakit yang sering
dijumpai. Sebenarnya infeksi kulit, selain
disebabkan oleh bakteri gram positif seperti
pada pioderma, dapat pula disebabkan oleh
bakteri gram negatif, misalnya Pseudomonas
aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis,
E. coli dan klebsiella.

Definisi & predisposisi PIODERMA


PIODERMA : Infeksi kulit yang disebabkan oleh
Staphylococcus dan/atau Streptococcus
Faktor predisposisi
Higiene
Daya tahan (gizi kurang, anemia, peny. kronik,
keganasan, dsbnya)
Penyakit kulit lain

Klasifikasi
Pioderma primer
Terjadi pada kulit normal
Satu jenis kuman

Pioderma sekunder
Sudah ada penyakit kulit
Lesi tak-khas
Disebut impetigenisata

IMPETIGO
Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang
menyerang lapisan epidermis kulit (Djuanda, 56:2005).
Impetigo biasanya juga mengikuti trauma superficial
dengan robekan kulit dan paling sering merupakan
penyakit penyerta (secondary infection) dari
Pediculosis, Skabies, Infeksi jamur, dan pada insect
bites (Beheshti, 2:2007).

IMPETIGO
Klasifikasi
Impetigo krustosa (impetigo kontagiosa, impetigo
vulgaris atau impetigo Tillbury Fox)
Impetigo vesikobulosa (Impetigo bulosa , cacar
monyet)
Impetigo neonatorum

Impetigo Krustosa
Biasanya karena Streptococcus haemolyticus
Anak
Wajah,yi periorifisium (mulut, hidung)
Tanpa gejala sistemik
Eritema & vesikel yg cepat pecah krusta kuning
madu
Penyulit glomerulonefritis (<5%)
DD/ Ektima

Impetigo Krustosa

Impetigo Krustosa

Impetigo vesikobulosa
Biasanya disebabkan Staphylococcus aureus
Anak/dewasa
Ketiak, dada, punggung
Sering bersama miliaria
Tanpa gejala sistemik
Eritema, bula, bula hipopion, erosi dg skuama
kolaret

Impetigo vesikobulosa

Impetigo neonatorum
Varian impetigo vesikobulosa pada neonatus
Lesi seperti impetigo vesikobulosa tetapi
generalisata
Demam
DD/ Sifilis kongenital

Etiologi
Impetigo disebabkan oleh Staphylococcus
aureus atau Group A Beta Hemolitik
Streptococcus (Streptococcus pyogenes).
Staphylococcus merupakan pathogen primer
pada impetigo bulosa dan ecthyma (Beheshti,
2:2007).

Epidemiologi
Impetigo terjadi di seluruh Negara di dunia dan angka
kejadiannya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Di
Amerika Serikat Impetigo merupakan 10% dari masalah
kulit yang dijumpai pada klinik anak dan terbanyak pada
daerah yang jauh lebih hangat, yaitu pada daerah
tenggara Amerika (Provider synergies, 2:2007). Di
Inggris kejadian impetigo pada anak sampai usia 4
tahun sebanyak 2,8% pertahun dan 1,6% pada anak
usia 5-15 tahun. Sekitar 70% merupakan impetigo
krustosa (Cole, 1:2007).

Epidemiologi
Pasien dapat lebih jauh menginfeksi dirinya
sendiri atau orang lain setelah menggaruk lesi.
Infeksi seringkali menyebar dengan cepat pada
sekolah atau tempat penitipan anak atau juga
pada tempat dengan hygiene buruk atau tempat
tinggal yang padat penduduk (Cole, 1:2007)

Faktor Predisposisi
1. Kontak langsung dengan pasien impetigo
2. Kontak tidak langsung melalui handuk, selimut, atau
pakaian pasien impetigo
3. Cuaca panas maupun kondisi lingkungan yang lembab
4. Kegiatan/olahraga dengan kontak langsung antar kulit
seperti gulat
5. Pasien dengan dermatitis, terutama dermatitis atopik
(Sumber Beheshta, 2:2007).

Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan dapat memeriksa isi vesikel
dengan pengecatan gram untuk menyingkirkan
diagnosis banding dengan gangguan infeksi
gram negative. Bisa dilanjutkan dengan tes
katalase dan koagulase untuk membedakan
antara Staphylococcus dan Streptococcus
(Brooks, 332:2005).

Diagnosis Banding
1. Dermatitis atopi: keluhan gatal yang berulang atau berlangsung
lama (kronik) dan kulit kering; penebalan pada lipatan kulit
terutama pada dewasa (likenifikasi); pada anak seringkali
melibatkan daerah wajah atau tangan bagian dalam.
2. Candidiasis (infeksi jamur candida): papul merah, basah;
umumnya di daerah selaput lender atau daerah lipatan.
3. Dermatitis kontak: gatal pada daerah sensitive yang kontak
dengan zat-zat yang mengiritasi.
4. Diskoid lupus eritematus: lesi datar(plak), batas tegas yang
mengenai sampai folikel rambut.

Diagnosis Banding
5. Ektima: lesi berkrusta yang menutupi daerah ulkus (luka dengan
dasar dan dinding) dapat menetap selama beberapa minggu dan
sembuh dengan jaringan parut bila infeksi sampai jaringan kulit dalam
(dermis).
6. Herpes simpleks: vesikel berkelompok dengan dasar kemerahan yang
pecah menjadi lecet tertutupi oleh krusta, biasanya pada bibir dan
kulit.
7. Gigitan serangga: Terdapat papul pada daerah gigitan, dapat nyeri.
8. Skabies: Papula yang kecil dan menyebar, terdapat terowongan pada
sela-sela jari, gatal pada malam hari.
9. Varisela: Vesikel pada dasar kemerahan bermula di badan dan
menyebar ke tangan, kaki, dan wajah; vesikel pecah dan membentuk
krusta; lesi terdapat pada beberapa tahap (vesikel, krusta) pada saat
yang sama (Cole, 3:2007).

Penatalaksanaan
Penanganan dini yang dapat dilakukan oleh ibu jika mendapati
anaknya dengan tanda dan gejala impetigo yaitu :
1. Rendam bagian kulit yang sakit dalam air sabun selama 1520 menit. Lakukan 2-3 kali sehari untuk melunturkan kerak
pada kulit.
2. Gunakan sabun obat seperti Betadin. Anda dapat
membelinya di apotek. Gosoklah kulit sakit yang mengering.
3. Oleskan salep obat seperti polysporin pada kulit yang sakit.
Lakukan 2-3 kali sehari setelah kerak pada kulit hilang. Anda
dapat membeli polysporin di apotek.
4. Tutup kulit yang sakit dengan perban yang bersih. Jangan
biarkan anak menyentuh atau menggaruknya.

Penatalaksanaan
5. Lakukan beberapa hal berikut ini untuk menghentikan
penyebaran impetigo.
1.

Cuci tangan Anda dengan sabun setelah menyentuh kulit anak Anda
yang sakit atau pakaian maupun handuknya.

2. Cuci tangan anak Anda sampai bersih. Potong pendek


kuku tangan anak Anda.
3. Jaga agar tangan anak Anda tidak menyentuh
hidungnya.
4. Simpan pakaian, handuk, dan barang-barang anak Anda
terpisah dengan anggota keluarga yang lain. Cucilah
dengan sabun dan air panas.

Penatalaksanaan
5. Segera hubungi dokter jika:
1.

Menurut Anda anak Anda terjangkit ipetigo.

2.
3.
4.
5.

Kulit yang sakit semakin meluas.


Kulit yang sakit menjalar ke bagian tubuh yang lain.
Anak Anda tampak sakit.
Anak Anda mengalami pembengkakan atau sakit pada
persendian, termasuk siku dan lutut.

Penatalaksanaan
TERAPI NON MEDIKAMENTOSA
1. Menghilangkan krusta dengan cara mandikan anak selama 2030 menit, disertai mengelupaskan krusta dengan handuk basah
2. Mencegah anak untuk menggaruk daerah lecet. Dapat dengan
menutup daerah yang lecet dengan perban tahan air dan
memotong kuku anak
3. Lanjutkan pengobatan sampai semua luka lecet sembuh
4. Lakukan drainase pada bula dan pustule secara aseptic dengan
jarum suntik untuk mencegah penyebaran local
5. Dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan NaCl
0,9% pada impetigo krustosa.

Penatalaksanaan
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Terapi topikal
Pengobatan topikal sebelum memberikan salep antibiotik
sebaiknya krusta sedikit dilepaskan baru kemudian diberi salep
antibiotik. Pada pengobatan topikal impetigo bulosa bisa
dilakukan dengan pemberian antiseptik atau salap antibiotik
(Djuanda, 57:2005).
Terapi sistemik
Penisilin dan semisintetiknya (pilih salah satu)
Eritromisin (bila alergi penisilin)

Penatalaksanaan
Terapi topikal
Antiseptik

Mupirocin
Fusidic
AcidRatapamulin
Dicloxacillin

Penatalaksanaan
Terapi topikal
Antibiotik Topikal

Penatalaksanaan
Terapi topikal
Antibiotik Topikal

Pencegahan
Cuci tangan segera dengan menggunakan air mengalir bila
habis kontak dengan pasien, terutama apabila terkena luka.
Jangan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita
Bersihkan dan lakukan desinfektan pada mainan yang mungkin
bisa menularkan pada orang lain, setelah digunakan pasien
Mandi teratur dengan sabun dan air (sabun antiseptik dapat
digunakan, namun dapat mengiritasi pada sebagian kulit orang
yang kulit sensitif)
Higiene yang baik, mencakup cuci tangan teratur, menjaga kuku
jari tetap pendek dan bersih

Pencegahan
Jauhkan diri dari orang dengan impetigo
Cuci pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo
terpisah dari yang lainnya. Cuci dengan air panas dan keringkan
di bawah sinar matahari atau pengering yang panas. Mainan
yang dipakai dapat dicuci dengan disinfektan.
Gunakan sarung tangan saat mengoleskan antibiotik topikal di
tempat yang terinfeksi dan cuci tangan setelah itu. (Sumber:
Northern Kentucky Health Department, 1:2005).

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Pemeriksaan Fisik

Diagnosis Keperawatan Yang


Mungkin Muncul

Alhamdulillah..

Você também pode gostar