Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
21040111140098
Kelas B
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TAMAN SETIABUDI
INDAH INDAH MEDAN
A. Latar Belakang
Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai
peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian penghuninya.
Perumahan Taman Setiabudi Indah Indah ( TASBI ) merupakan suatu kawasan perumahan elit
yang letaknya sangat strategis di Kota Medan. Perkembangan perumahan TASBI yang dibangun
dari tahun 1984 sampai saat ini memberikan dampak pada perkembangan suatu wilayah di
daerah tersebut. Perumahan ini terletak di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan yang
memiliki jumlah rumah lebih dari 2800 rumah dengan luas 160 Ha.
Perumahan ini berkonsep umum untuk menghindari kesan eksklusif, oleh sebab itu
banyak terdapat pintu masuk dan keluar yang dapat dilalui oleh masyarakat umum yang bukan
merupakan penghuni komplek tersebut. Tetapi konsep tersebut menimbulkan efek negatif yaitu
meningkatnya kriminalitas, sehingga banyak jalan yang ditutupi oleh portal.Dilihat dari foto
udara, Perumahan Taman Setiabudi Indah dibangun pada lahan yang sudah padat oleh
bangunan, namun pada awal didirikannya, kepadatan bangunan di wilayah ini masih sangat
rendah, karena masih belum adanya aktivitas/kegiatan pendukung yang membuat orang
bermukim disini. Namun, lama-kelamaan, wialyah ini menjadi semakin ramai dengan beragam
aktivitas, dan semakin banyak pula bangunan- bangunan yang berdiri. Hal ini dikarenakan juga
oleh angka pertumbuhan di Kota Medan yang semakin meningkat tiap tahunnya.
Pembangunan perumahan Taman Setiabudi Indah ini sudah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW), yaitu sebagai kawasan permukiman berkepadatan sedang.
Ditinjau dari segi lokasi, Perumahan Taman Setiabudi Indah memiliki lokasi yang cukup
Ada beberapa peraturan yang digunakan di komplek ini, yaitu Pemakaian GSB sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh tata kota. Maksimal tingkat yang digunakan pada
hunian adalah 2 lantai sedangkan untuk perniagaan
maksimal 3 lantai. Untuk warna genteng perumahan ini menentukan pembagian warna di
beberapa daerah, yaitu warna biru untuk bagian depan kompleks, Warna Coklat untuk bagian
tengah komplek, Warna Coklat Kemerahan untuk bagian belakang komplek, dan Warna Coklat
Kemerahan untuk bagian belakang komplek. Perumahan ini juga mengatur pengunaan pagar
pada setiap rumah untuk meningkatkan keamanan karena komplek ini sering dilalui oleh
masyarakat umum.
B. Analisis Dugaan Dampak Lingkungan
Besar kecilnya dampak lingkungan akibat suatu pembangunan dapat diukur dari:
Intensitas (lamanya)
Perumahan Taman Setiabudi Indah dari tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap
pasca konstruksi.
Tabel Dugaan Dampak Lingkungan
Tahapan Kegiatan
Tahap PRA
Kegiatan
Perijinan
Konstruksi
Dugaan Dampak
Pembangunan perumahan yang
semakin banyak dan meningkatnya
aktivitas kegiatan yang ada di wilayah
ini menimbulkan naiknya harga lahan
Pembebasan Lahan
Perencanaan
Paparan Desain
Tahap Konstruksi
Perataan Tanah
Diduga menimbulkan
ketidaknyamanan warga di wilayah
sekitar
Mobilisasi Material
Tahap Pasca
Tahap Hunian
Konstruksi
Memungkinkan terjadinya
kecemburuan sosial akibat
kelengkapan fasilitas yang
tersedia
Lanjut
Meningkatnya pembangunan
tempat komersial akan
memperbesar kesempatan
lapangan kerja
C. KESIMPULAN
Perumahan Taman Setiabudi Indah merupakan salah satu perumahan yang yang
letaknya sangat strategis di Kota Medan. Perumahan ini terletak di Kecamatan Medan Selayang
Kota Medan yang memiliki jumlah rumah lebih dari 2800 rumah dengan luas 160 Ha.
Perumahan ini dilengkapi oleh sarana dan prasarana yang sudah sesuai dengan standar
pelayanan, termasuk juga ada fasilitas olahraga, sekolah, masjid, kuburan, dll. Dibangunnya
perumahan Taman Setiabudi Indah ini juga menibulkan berbagai dampak lingkungan mulai dari
dampak sosial 9keresahan dan kecemburuan), dampak ekonomi (nilai lahan, lapangan
pekerjaan) dan lingkungan (pulusi suara, udara dan kemacetan.
Wahyu dkk. 2013. Kajian Ilmiah Mengenai Perumahan Taman Setia Budi Indah I. Universitas
Sumatera Utara. Medan