Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
of
error
disebut
dengan
nir
pencuplikan,
dalam
plus minus 3%. Informasi ini berarti apabila survey dilakukan 100 kali maka
prosentase yang mengatakan bahwa customer service sangat bagus terletak
antara 47% dan 53% dalam 95 percobaan dari 100 kali percobaan.
Sebagai contoh dalam polling dengan margin error 3% pemilih X sebesar 47%
padahal kenyataannya bisa lebih tingi yaitu 50% atau bahkan lebih rendah
yaitu 44%. Dari sini dapat disimpulkan sementara bahwa prosentase yang
benar lebih dekat ke 47%.
Margin error dapat diintepretaskan juga seperti confidence interval. Sebagai
contoh, misalnya nilai yang diduga adalah 50 orang kemudian confidence intervalnya
5 orang, maka dapat dikatakan juga bahwa margin error adalah 5 orang. Selain
diintepretasikan secara absolute quantity, margin error diintepretasikan secara
relative quantity. Seperti contoh diatas, nilai yang diduga adalah 50 orang kemudian
confidence intervalnya 5 orang, apabila kita menggunakan absolute quantity maka
margin error adalah 5 orang. Namun apabila kita menggunakan relative quantity
maka margin error adalah 10% (karena 5 orang adalah 10% dari 50 orang).
Sama seperti confidence interval, margin error berhubungan dengan
confidence level, contoh confidence level 90%, 95% atau 99 %, namun yang sering
digunakan
adalah
95%.
Peluang ini (confidence level) menunjukkan tingkat margin error dalam nilai duga
yang sebenarnya. Bersama dengan confidence level, desain sampel untuk survey dan
termasuk di dalamnya ukuran contoh, menentukan tingkat margin error. Semakin
besar ukuran contoh (sample) maka semakin kecil margin error, dan begitu pula
sebaliknya.
Hubungan antara sample dengan margin error, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Survey
Sample
Size
------
Margin
of
Error
Percent*
2,000
------------------------------>
1,500
------------------------------>
1,000
------------------------------>
900
-------------------------------->
800
-------------------------------->
700
-------------------------------->
600
-------------------------------->
500
-------------------------------->
400
-------------------------------->
300
-------------------------------->
200
-------------------------------->
100
-------------------------------->
10
50
--------------------------------->
14
*Assumes
95%
level
of
confidence
dalam
chart
berikut
ini:
Margin error hanya menghitung untuk kesalahan random sampling, dan tidak
memperhatikan systematic error dari non response error (kesalahan yang terjadi pada
saat survey, daya ingat responden, motivasi, komunikasi dan pengetahuan responden).
polling).
D. Responden
Terakhir adalah error yang bersumber dari subjek/objek penelitian.
Responden/informan berpartisipasi menyumbangkan tiga jenis error yaitu :
inability error, unwillingness error dan no response error.
yang
ditanyakan.
Menurut
sejumlah
pakar
riset
menarik,
belum
responden/informan, dll.
lama
berselang
pernah
menjadi
Non sampling error ini merupakan kesalahan yang disebabkan oleh manusia,
oleh karena itu hampir tidak mungkin untuk memperkecil non sampling error ini,
meskipun hal itu bisa dilakukan. Tidak seperti sampling error yang bisa diperkecil
dengan menambah sample, non sampling error tidak bisa diperkecil dengan hal seperti
itu, bahkan dengan sample yang besar malah akan memperbesar faktor non sampling
error. Untuk memperkecilnya adalah dengan meningkatkan kualitas manusia yang
berkecimpung dalam penelitian ini, seperti dengan pelatihan-pelatihan, standardiasai
kualitas bagi interviewer. pembuatan frame work entry data dengan hati-hati,
perencanaan kerja yang baik, insentif yang layak, dan lain-lain.
3. Sampling Error
Sampling eror dapat diartikan sebagai kesalahan sampling atau kesalahan
pengambilan sampel. Dan dalam kenyataannya, setiap metode pemilihan sampel
dapat dipakai tergantung pada permasalahan dan karakteristik populasi atau objek
yang ditinjau.
Dipihak lain, bahkan ada yang menyatakan tingkat kesalahan penarikan
sampel 5% (Tempo, Edisi 20 26 Oktober 1998, pada halaman 13) berkaitan dengan
PENELITIAN Jajak Pendapat tentang Pemerintahan Habibie yang dilakukan oleh
TEMPO bekerja sama dengan Insight; dengan 499 responden di 25 kelurahan di lima
wilayah DKI dari tanggal 5 11 Oktober 1998. Pernyataan semacam ini jelas dapat
menimbulkan salah pengertian, karena sampling error tidak berkaitan dengan ukuran
kuantitatif yang diobservasi atau diukur. Setiap ukuran kuantitatif atau nilai statistik
hanya mempunyai dua kemungkinan, yaitu salah atau benar, dan berbeda atau tidak
berbeda dengan apa yang diharapkan. Pernyataan kesalahan 5% atau kebenaran
95% terhadap suatu nilai statistik merupakan pernyataan yang tidak patut dipakai.
Kesalahan sampling (sampling error) merupakan istilah yang mempunyai
pengertian statistika teoritis. Kesalahan semacam ini tidak dapat diterjemahkan ke
dalam pengertian sehari hari karena berkaitan dengan nilai diharapkan (expected
value) dan parameter populasi yang nilai atau ukurannya tidak pernah diketahui
dengan menyakinkan oleh setiap peneliti. Akan tetapi, kesalahan tersebut jelas terjadi
dan dapat didefinisikan atau dinyatakan secara teoritis.
Berkaitan dengan sampling error, Kish (1965, p. 506)
menyatakan
Ordinarily, samplin error account f or most of the veriable errors of a survey and
biases arise shiefly from non sampling sources. Selanjutnya, Kish menyajikan
hubungan antara sampling error dengan bias memakai nilai harapan dalam bentuk
sebagai berikut :
E[Tn - ]2 = E[Tn E(Tn)2] + E [E(Tn) - ]2
Dimana nilai harapannya E() dihitung berdasarkan distribusi semua nilai
yang mungkin dari estimatir atau statistik Tn. Rumus ini jelas menunjukkan bahwa
sampling error tidak berkaitan dengan sebuah data sampel tertentu, karena E()
didefinisikan untuk suatu ruang sampel.
library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf
aeunike.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/6-Metode-Sampling.pdf
Rahmantya, Krisna.Margin of Error.Melalui statforall.blogspot.com[2/11/2014]
Rahmantya, Krisna.Non-Sampling Error.Melalui statforall.blogspot.com[2/11/2014]
www.validconsulting.wordpress.com[2/11/2014]