Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PROPOSAL SKRIPSI
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAKARTA,
Pendidikan Kedokteran
PROPOSAL SKRIPSI
keberhasilan
pembangunan
kesehatan
salah
satunya
berdampak pada meningkatnya umur harapan hidup masyarakat, yang pada akhirnya
akan mengakibatkan peningkatan jumlah dan poroporsi penduduk usia lanjut. Tidak
hanya di
penduduk lanjut usia. Saat ini, Indonesia telah memasuki era penduduk berstruktur
lanjut usia (aging structured population). Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS),
jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia pada tahun 2005 berjumlah 15.814.511 jiwa
atau 7,2% dan diproyeksikan akan bertambah menjadi 28.822.879 jiwa pada tahun
2020 atau sebesar 11,34% penduduk (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010).
Masalah kesehatan kronik yang paling sering terjadi pada lansia adalah artritis,
hipertensi, gangguan pendengaran, gangguan saluran pencernaan seperti gastritis,
penyakit jantung, katarak, deformitas atau kelemahan ortopedik, sinusitis kronik,
diabetes, gangguan penglihatan, varicose vein (Sadock & Sadock, 2007).
(2)
583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Di Indonesia angka kejadian gastritis
cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.
Angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia dapat mencapai angka 91,6
% di kota Medan, Surabaya 31,2 %, Denpasar 46 %, Jakarta 50 %, Bandung 32,5 %,
Palembang 35,5 %, Aceh 31,7%, dan Pontianak 31,2 % (3).
Gastritis merupakan penyakit yang paling sering ditemukan karena
diagnosisnya hanya berdasarkan gejala klinis. Gastritis dapat terjadi secara akut
maupun kronik. Gastritis akut merupakan kelainan klinis yang terjadi secara tibatiba dan biasanya ditemukan sel inflamasi akut. Pada gastritis akut erat kaitannya
dengan pemakaian jangka panjang Obat antiinnflamasi non-steroid (AINS) (4).
AINS adalah adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi rasa nyeri
dan mengurangi tanda- tanda inflamasi : panas, kemerahan, bengkak, dan paling
sering digunakan di seluruh dunia. Pada populasi pasien usia lanjut, AINS digunakan
sekitar 20 % populasi. Obat AINS menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung
dengan bekerja menginhibisi dua enzim yaitu cyclooxygenase-1 (COX 1) dan
cyclooxygenase-2 (COX 2). Kedua enzim ini memproduksi prostaglandin, yang
berperan dalam memproteksi mukosa lambung(8). Pada umumnya terdapat 10-20 %
pasien yang menggunakan AINS memiliki dispepsia pada prevalensi sekitar 5-50 %.
Pada pasien artritis rematoid yang melakukan terapi AINS dalam kurun waktu 6
bulan, sekitar 5-15 % akan menghentikan penggunaan AINS karena keluhan
dispepsia.(9)
Pada pasien usia lanjut, terapi dengan antikoagulan, penggunaan obat
kortikosteroid, dosis obat AINS yang tinggi, pemakaian bermacam jenis obat AINS,
dan lamanya durasi penggunaan obat AINS dikatakan sebagai faktor yang
meningkatkan kejadian komplikasi gastrointestinal akibat obat AINS. Insiden pada
efek samping pemakaian obat AINS yang tinggi menjadi penyebab penting pada
kematian lebih dari 2.000 orang di Great Britain dan 15.000 di USA terutama orang
lanjut usia (lansia).(7)
Mengingat
sampingnya pada organ terutama organ gastrointestinal menjadi salah satu alasan
pentingnya dilakukan kajian lebih lanjut. Hal lain yang mendorong kajian yang akan
dilakukan adalah rendahnya pengawasan pemberian terapi AINS dan juga rendahnya
pengetahuan tentang penggunaan AINS. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
hubungan penggunaan OAINS dengan gejala klinis gangguan gastrointestinal
(gastritis) di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan rumusan
masalah penelitian Apakah ada hubungan pemberian obat AINS dengan angka
kejadian gastritis pada pasien lanjut usia yang berobat di Rumah Sakit Umum
Kabupaten Buleleng, tahun 2013?
I.3 Tujuan Penelitian
I.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara jenis dan lama pemberian obat AINS
dengan kejadian Gastritis pada Lansia.
I.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik lansia yang berobat di Rumah Sakit Umum
Kabupaten Buleleng.
2. Menilai angka kejadian gastritis pada lansia yang berobat di Rumah sakit.
3. Mengidentifikasi jenis pemberian obat AINS pada pasien lansia yang
berobat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buleleng
4. Mengidentifikasi lama pemberian obat AINS pada pasien lansia yang
berobat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buleleng.
5. Menganalisa hubungan jenis pemberian obat AINS dengan angka
kejadian gastritis pada lansia di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buleleng
6. Menganalisa hubungan lama pemberian obat AINS dengan angka
kejadian gastritis pada lansia di Rumah Sakit Umum Buleleng.
I.4 Hipotesis
1. Ada hubungan jenis pemberian obat AINS dengan angka kejadian gastritis
pada lansia yang berobat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buleleng
2. Ada hubungan lama pemberian obat AINS dengan angka kejadian gastritis
pada lansia yang berobat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Buleleng
I.5 Manfaat
Bagi Akademik
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
mahasiswa, staf pengajar, dan institusi pendidikan terkait lainnya, khususnya
mengenai hubungan penggunaan obat AINS dengan angka kejadian gastritis
pada lansia.
Bagi Masyarakat
1. Dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya
angka kejadian gastritis yang diterapi dengan obat AINS maka dapat
memberikan edukasi dan informasi sedetail mungkin tentang tata cara
penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Banlantine JR. Gastritis. Available at http://www.emedicinehealth.com/
gastritis/article_em.htm#gastritis_overview. Accessed on June 20, 2013.
2. Zhoshen L, Duowu Z, Xiuqiang M, Jie C, Xingang S, Yanfang G, et al.
epidemiology of Peptic Ulcer Disease: Endoscopic Results of the Systematic
in
China.
Available
at
NSAIDs:
Nonsteroidal
Anti-
Kegiatan
WAKTU
Juni
14 23
Juli
2-
9-
Agustus
September
Oktober
November
8
Persiapan
dan
penyusunan
data
Penyusunan
dan
penyelesaian
BAB 1
Penyusunan
dan
penyelesaian
BAB II
Penyusunan
dan
penyelesaian
BAB III
Penyusunan
dan
penyelesaian
BAB IV
Penyusunan
dan
penyelesaian
BAB V
Penyusunan
dan
penyelesaian
BAB VI
Penyusunan
20
dan
penyelesaian
BAB VI
Persiapan ujian