Você está na página 1de 11

ANATOMI BURUNG MERPATI

(Columba domestica )

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

:
:
:
:
:

Yudi Novianto
B1J008020
VIII
5
Farida Anita Sari

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2009

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Burung Merpati termasuk kedalam kelas Aves dan merupakan vertebrata yang
ditutupi oleh bulu (asal epidermis) kecuali paruh dan kakinya. Bulubulu itu
berguna untuk mengatur suhu tubuh dan adanya sayap dapat menjadikan mereka
dapat terbang. Sayap merupakan modifikasi dari extrimitas anterior. Sayap
tersebut berasal dari elemenelemen tubuh tengah dan distal.
Aves merupakan hewan berdarah panas (homoiterm). Suhu tubuh burung
tidak tergantung pada lingkungannya. Burung berkembang biak dengan fertilisasi
internal yakni bertelur. Telur burung dilindungi oleh kulit cangkang yang keras.
Embrio mendapat makanan dari yolk telur dan dibesarkan didalam telur tersebut.
Dengan panas tubuhnya ini, ia mengerami telurnya hingga menetas, lamanya 21
hari.
Burung

Merpati

(Columba

domestica)

termasuk

dalam

subclass

Neornithes, subordo Neognathae dan ordo Columbiformes. Burung merpati


mempunyai ciri-ciri : Ossa metacarpalia bersatu, jari kaki kedua yang terpanjang,
13 vertebrae caudalis atau kurang, sternum dengan carina tidak bergigi,
kebanyakan sayap berkembang baik, memiliki 5 atau 6 caudalis, coracoid tidak
tumbuh melekat kepada scapula, ada pygostyle, ada retrices, dan barbulae,
memiliki kait berbentuk vexillum, paruh pendek ramping dan langsing dengan
cora pada pangkal paruhnya. Tarsus lebih pendek dari jari ingluvius besar dan
berlapis-lapis sel yang mudah mengelupas dan membentuk pigeon milk (susu
merpati).

Burung jantan umumnya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, leher
yang besar dan tanda yang paling mencolok. Burung jantan lebih pandai
mendengkur dan lebih lincah menari daripada burung betina. Columba domestica
mengalami masa ganti bulu. Burung muda yang berumur 67 per minggu akan
ganti bulu dari bulu muda ke bulu dewasa. Burung ini, selanjutnya akan ganti bulu
setahun sekali. Burung merpati bersifat monogamy. Telur burung merpati ini
hanya berjumlah 2 butir dan akan dierami secara bergantian oleh burung jantan
dan betina. Telur akan menetas setelah dierami selama 1719 hari. Burung
merpati termasuk pemakan biji-bijian ( gabah, jawawut, jagung, cantle, millet dan
kenari).
Burung Merpati (Columba domestica) dipilih sebagai preparat pada
praktikum ini dikarenakan Burung Merpati mudah didapat karena merupakan
burung peliharaan dan dijual bebas dipasaran dengan harga yang terjangkau.
Burung Merpati (Columba domestica) telah mewakili class Aves ordo
Columbiformes dan familia Columbidae. Anatomi mudah diamati. Organ bagian
dalam jelas dan mudah dibedakan.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui anatomi Burung Merpati Jantan
(Columba domestica).
II. KERANGKA PEMIKIRAN
Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulubulu, sedangkan
vertebrata yang lain tidak ada yang berbulu. Bulu-bulu tubuh tersebut dapat

mengatur suhu dan dapat untuk terbang. Kemampuan terbang tersebut


menyebabkan aves mendiami disemua tempat dan habitat (Jasin,1989).
Hildebrand (1995) menjelaskan bahwa Aves merupakan class yang paling
homogen dikenali dari semua kelas-kelas Tetrapoda. Burung tidak terlalu begitu
banyak berbeda dengan Reptilia yang menjadi nenek moyangnya. Bulu
merupakan struktur khusus yang penting untuk burung sebagai penerbang dan
hanya kelas inilah dalam subphylum Vertebrata yang mencapai keberhasilan
menggabungkan sifat bipedal dengan terbang.
Bulunya khas berwarna abuabu, cokelat atau merah muda dengan bercakbercak kontras berwarna lebih cerah.Sayap dan ekor menunjukkan banyak variasi
dalam bentuk dan ukurannya. Tubuh gempal, leher pendek dan kepala kecil. Paruh
rata-rata kecil, lunak dan ujungnya keras. Saluran makanan meliputi tembolok,
lambung kelenjar dan lambung musculer, 2 buah caecum, usus besar dan kloaka.
Tembolok besar dan berlapis-lapis sel mudah mengelupas dan membentuk susu
merpati (pigeon milk) untuk memberi makan anaknya (Mukayat,1990).
Sistem pencernaan pada burung merpati terdiri dari Oesophagus,
proventriculus, duodenum, jejunum, ileum, rektum, serta kloaka. Sistem
urogenitalnya tersusun atas organ-organ seperti ginjal, saluran ureter yang
bermuara pada kloaka. Alat genitalia pada burung merpati jantan terdiri dari
sepasang testis dan ductus differens yang menyalurkan sperma ke kloaka, organ
kelamin betina terdiri dari ovarium, osteum tuba dan saluran oviduct
(Brotowidjoyo, 1994).

Radiopoetro (1977) menjelaskan bahwa Columba domestica (Burung


Merpati) termasuk dalam subclass Neomithes yang mempunyai ciri-ciri ossa
metacarpilia bersatu, jari kaki kedua terpanjang, 13 vertebrae caudalis atau
kurang, sternum dengan cairan, kebanyakan sayap berkembang dengan baik, 5
atau 6 vertebrae caudalis, coracoid tidak tumbuh melekat pada scapula, ada
pygostyle, ada retrices, barbulae, mempunyai kait sehingga terbentuk vexillum,
ordo Columbiformes memiliki ciri-ciri paruhnya pendek dan langsing dengan
corn pada pangkalnya, ingluvius besar. Burung merpati yang dipelihara orang
adalah hasil domestikasi dari Columba domestica.

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA


A.

Alat

Alat-alat yang digunakan adalah gunting untuk menggunting kulit dan


paruh, bak preparat sebagai tempat pembedahan dan pinset.

B.

Bahan

Dalam praktikum ini diperlukan bahan seekor Burung Merpati (Columba


domestica ) ,dan eter yang digunakan untuk membius Burung Merpati tersebut.
C.
Cara Kerja
1. Burung Merpati (Columba domestica) dibius terlebih dahulu hingga
pingsan atau mati.
2. Pembedahan dimulai dari bagian sudut kiri dan kanan dari pangkal paruh,
hal ini dilakukan untuk mengamati bagian cavum oris dari burung merpati.
3. Pembedahan dilanjutkan pada daerah perut yaitu dimulai dari depan kloaka
menuju kedepan kanan kiri dari basis sternum dengan memotong rusukrusuknya sampai ke tulang fruktura.
4. Sistem pencernaan diamati dengan cara memotong bagian dari lambung dan
pangkal dari rectum.
5. Sistem urogenital diamati dengan cara dikeluarkannya organ pencernaan
yang terletak diatasnya.
B. Pembahasan
Klasifikasi Burung Merpati (Columba domestica) menurut Jasin, (1989)
adalah sebagai berikut:
Phyllum

: Chordata

Subphyllum

: Vertebrata

Class

: Aves

Ordo

: Columbiformes

Famili

: Columbidae

Genus

: Columba

Species

: Columba domestica

Burung Merpati (Columba domestica) pada umumnya memiliki kulit yang


tipis, mengandung keratin sedikit sekali. Struktur tambahan dari kulit ialah bulu
yang mengalami penandukan kuat sekali. Bulu-bulu tersebut dapat dibedakan
menjadi remiges, yaitu merupakan bulu pada sayap, rectrices, yaitu bulu-bulu
pada

ekor

dan

rectrices,

yaitu

bulu-bulu

yang

menutupi

badan

(Radiopoetro,1977).
Seluruh spesies burung berjumlah kurang lebih 15000 jenis. Burung
dibedakan atas dasar bentuk dan ukuran tubuh, warna dan perilaku masing-masing
jenis. Burung dapat beradaptasi yaitu memiliki kemampuan untuk terbang dengan
kecepatan tinggi. Hal ini berhubungan dengan adanya modifikasi kaki depan
burung yang berubah menjadi sayap, sehingga hanya terdapat dua kaki belakang
(Walter, 1959).
Memiliki paruh yang pendek dan ramping dengan pangkal paruhnya.
Tarsus lebih pendek daripada jari. Memiliki tembolok yang besar dan berlapislapis sel yang mudah mengelupas dan membentuk susu Merpati. Susu merpati
itu sewaktu-waktu dimuntahkan untuk memberi makan anaknya (Brotowidjoyo,
1994).
Aves atau burung mempunyai tubuh yang berbulu, mulut yang berparuh,
kaki depan yang termodifikasi menjadi sayap yang di adaptasikan untuk terbang.
Kaki belakang digunakan untuk berjalan, bertengger atau berenang dan selalu
berjari

empat. Tengkorak mempunyai kondil oksipital yang tunggal. Gelang

pinggul bersatu dengan beberapa vertebrata dengan membentuk struktur yang


majemuk, dinamakan sinaskrum dan membuka ke aspek ventral. Jantung beruang

empat dengan sekat yang sempurna, lengkung aorta hanya ada pada sebelah
dorsal. Kotak suara terletak pada dasar kerongkongan dinamakan siring
(Djuhanda, 1982).
Tubuh burung dibedakan atas caput (kepala), cervic (leher), yang biasa
panjang truncus (badan) dan ekor (cauda). Sepasang extrimitas anterior
merupakan alae (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh burung waktu
tidak terbang. Extrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedangkan
bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Truncus digestivus terdiri dari cavum oris
dilanjutkan ke pharing yang pendek, kemudian oesophagus yang panjang dan
terjadi perluasan yang disebut crop yaitu sebagai tempat penimbunan bahan
makanan sementara, dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi
atas bagian yang halus dan bagian akhir adalah rectum ke kloaka dan terakhir ke
anus (Jasin,1989).
Sistem digestoria burung dibedakan menjadi truncus digestivus dan
glandula digestoria. Truncus digestivus terdiri dari rima oris, cavum oris, pharing,
oesophagus, ingluvius priventriculus, intestenum tenue, intestinum orasum dan
kloaka. Glandula digestoria adalah hepar yang kemerahan yang terdiri dari dua
lobi (Radiopoetro, 1977).
Burung Merpati mempunyai adaptasi istimewa yaitu adanya kelenjar crop
yang dibagi menjadi dua bagian pada dinding crop di kedua sisinya. Penyimpan
zat-zat yang disebut pigeon milk yang masuk ke dalam rongga crop dan
dikeluarkan dari dalam oesophagus dan diberikan kepada anak burung untuk
membantu memperoleh makanannya (Weichert, 1959).

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Burung merpati (Columba domestica) termasuk ke dalam kelas Aves
dan merupakan vertebrata yang ditutupi bulu (asal epidermis) kecuali
paruh dan kakinya.
2. Burung merpati (Columba domestica) termasuk ke dalam sub class
Neornithes, sub ordo Neognathae dan ordo Columbiformes.
3. Sistem pencernaan pada burung merpati terdiri dari oesophagus,
proventriculus, duodenum, jejunum, ileum, rectum, serta kloaka.
4. Sistem urogenitalnya tersusun atas organ-organ seperti ginjal, saluran
ureter yang bermuara pada kloaka. Alat genitalia pada burung merpati
jantan terdiri dari sepasang testis.

DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M.D.1994. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico,
Bandung.
Hildebrand, M. 1995. Analysis of Vertebratae Structure. John Wiley dan Sons
Inc, New York.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya,
Surabaya.
Mukayat, D.B. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro.1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Walter, H. 1959. Biology of Vertebrates. The Mac Millan Company, New York.
Weichert, C.K. 1959. Elements of Chordate Anatomy Second Edition. McGrawHill Book Company Inc., New York.

Você também pode gostar