Você está na página 1de 6

UAS

INDIVIDU
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika)

Oleh:
Ayu Fajarotul Maghfiroh

(120210102063)

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

1. Fisika Modern Lengkap yang Berkaitan dengan Materi


Konsep fisika modern diawali dengan munculnya fenomena yang berkaitan
dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) dan partikel yang sangat kecil
(teori kuantum). Teori relativitas dipelopori oleh Albert Einstein, sedangkan teori
kuantum dipelopori oleh Plank dan Bohr kemudian dikembangkan Schrodinger,
Pauli, Heisenberg, dan lain-lain. Perkembangan ini melahirkan teori-teori tentang
atom, inti, partikel sub atomik, molekul, serta zat padat.
a. Albert Einstein
Einstein pertama kali menggagaskan mengenai sifat dualisme cahaya, yaitu
partikel dan gelombang. Kemudian yang kedua mengenai gerak Brownian, yaitu
gerak zigzag dari sebintik bahan yang terapung dalam fluida. Einstein
mendapatkan rumus yang mengaitkan gerak brownian dengan gerak partikel yang
ditumbuk oleh molekul fluida dimana partikel itu terapung. Gagasan yang sangat
terkenal dari Einstein dengan teori relativitasnya. Teori relativitas Einstein
mengaitkan gravitasi dengan struktur ruang dan waktu. Teori relativitas ini
dikenal denga rumus

b. Max Planck
Planck menemukan sebuah konstanta dasar yang dinamakan konstanta
Planck, sebagai contoh digunakan untuk menghitung energi photon. Kemudian
Planck menemukan hukum radiasi panas yang dinamakan Hukum radiasi badan
hitam Planck, hukum ini menjadi dasar teori kuantum.
Konstanta Planck, dilambangkan dengan h, adalah konstanta fisika untuk
menjelaskan ukuran quanta. Konstanta ini sangat penting dalam teori mekanika
kuantum, dan dinamai untuk menghargai Max Planck, salah seorang pendiri teori
kuantum. Nilainya kira-kira
h = 6,6261 x 10-34 Js
Konstanta Planck mempunyai satuan dari energi dikalikan dengan waktu, yaitu
satuan dari usaha. Satuan ini juga dapat ditulis sebagai momentum dikalikan
dengan jarak (Nms), yaitu satuan dari momentum sudut.

c. Niels Bohr
Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planet mengitari
matahari. Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom hanya
dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Dengan kata lain
elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit)
tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari
lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan
berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebihdalam dengan memancarkan energi.
Bohr juga menjelaskan spektrum dari atom hidrogen. Telah diketahui bahwa gas
hidrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi, akan mengeluarkan
cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup semua warna, hanya cahaya dari
sesuatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah
tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral (warna) yang
dikeluarkan oleh hidrogen. Teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral
tambahan. Bohr menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom, yang
menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi
oleh orbit elektron. Selain itu Bohr juga mengemukakan mengenai Efek
fotolistrik, yaitu pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam)
ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan
radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis
permukaan. Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi
ambang, karena elektron tidak mendapatkan energi yang cukup untuk mengatasi
ikatan atom. Elektron yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron. Efek
fotolistrik banyak membantu dualisme gelombang-partikel, dimana sistem fisika
(seperti foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan
seperti gelombang dan seperti partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan
oleh pencipta mekanika kuantum.

d. Erwin Schrodinger
Schrodinger menyatakan bahwa suatu partikel yang bergerak memiliki sifat
gelombang. Kemudian, Schrodinger menjelaskan hubungan ruang dan waktu
dalam sistem mekanika kuantum. Persamaan ini merupakan hal penting dalam

teori mekanika kuantum, sebagaimana hukum ke dua Newton dalam mekanika


klasik.
Kemudian Schrodinger mengembangkan teori yang lebih menekankan pada
aspek gelombang dalam melukiskan proses-proses fisis. Kelakuan satu sistem
yang mengandung besaran-besaran fisis tenaga dan impuls dilukiskan dalam
bentuk fungsi gelombang. Fungis gelombang yang mengandung tenaga, impuls
dan waktu dilukiskan dalam bentuk fungsi:
(E, p, t)
Fungsi ini menunjukan informasi yang maksimal besaran-besaran fisis dari suatu
sistem. Besaran-besaran tenaga, impuls tersebut dituliskan dalam bentuk
operador-operator, yaitu besaran yang bila dikenakan pada statu fungis gelombang
akan diperoleh besaran-besaran fisis yang diharapkan.

e. Wolfgang Pauli
Pauli mengajukan usul bahwa bilangan kuantum (ketika itu belum diketahui
asal hukumnya) diperlukan untuk mengkarakterisasi masing-masing elektron
atomic dan bahwa tidak ada dua elektron pada atom yang sama mempunyai
seperangkat bilangan kuantum yang sama. Prinsip Eksklusif ini ternyata
merupakan mata rantai untuk pemahaman susunan elektron dalam atom.
Pauli juga mengusulkan bahwa energi dan momentum yang hilang terbawa
dari inti oleh beberapa partikel (kemudian dinamakan neutrino oleh Enrico Fermi)
yang tidak bermuatan dan memiliki massa sedikit, telah hilang tanpa jejak karena
berinteraksi dengan materi sehingga kecil kemungkinannya akan dapat terdeteksi.
Pauli juga mengemukakan sebuah larangan, bunyi asas larangan Pauli yaitu,
Tidak ada 2 elektron dalam satu orbital yang mempunyai keempat bilangan
kuantum (n, l, ml, ms) yang sama. Asas larangan Pauli merupakan aturan paling
penting yang mengatur struktur atom, dan kajian terhadap sifat-sifat atom hanya
akan berhasil melalui pemahaman secara mendalam terhadap asas ini.
Jadi, dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth, dan
magnetik yang sama dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang berbeda.
Kedua elektron tersebut berpasangan.

Setiap orbital mampu menampung maksimum dua elektron. Untuk


mengimbangi gaya tolak-menolak di antara elektron-elektron tersebut, dua
elektron dalam satu orbital selalu berotasi dalam arah yang berlawanan.

Selain itu, teka-teki awal struktur atom mengapa tidak semua elektron jatuh
ke tingkat dasar, dijawab oleh Pauli, bahwa tiap keadaan atom (himp 3 bil
kuantum n, k, m) mengandung 2 elektron yg masing-masing memiliki orbit
sendiri.

f. Werner Heisenberg
penemuan terpenting Werner Heisenberg adalah teori struktur atom.
Heisenberg kemudian menemukan sebuah teori Prinsip Ketidakpastian dalam
Teori Kuantum. Teori ini menyatakan bahwa dalam mekanika kuantum, jumlah
partikel atom tidak bisa diketahui secara pasti dan stimultan, dan selalu
membentuk pasangan. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg ini memainkan peran
penting dalam fisika abad 20, khususnya pengembangan mekanika kuantum.
Prinsip ketidakpastian berpengaruh terhadap perkembangan filsafat modern.
Secara lebih rinci prinsip ketidakpastian Heisenberg menerangkan
bahwasannya sifat partikel dari cahaya dan sifat gelombang dari materi membawa
akibat yang kurang menyenangkan pada derajat ketelitian pengukuran. Misalkan
posisi dan momentum suatu partikel akan diukur. Untuk itu diperlukan alat yang
dapat menjajagi keadaan partikel tersebut, dan membawa informasi kepada
pengamat. Alat ini dapat berupa alat peraba, gelombang cahaya atau cara-cara tak
langsung lainnya. Untuk partikel dengan ukuran yang sangat kecil, seperti
misalnya elektron atau inti atom proses penjajagan harus dilakukan dengan alat
yang berikuran kecil juga, umumnya digunakan partikel lain atau gelombang
elektromagnetik.

Misalkan momentum suatu elektron akan diukur dengan menggunakan


cahaya dengan panjang gelombang . Informasi mengenai elektron itu diperoleh
setelah salah satu foton cahaya mengenai elektron. Tetapi karena foton juga
bersifat sebagai partikel dengan momentum h/, tumbukan antara foton dengan
elektron akan mengubah momentum elektron semula. Berapa tepatnya perubahan
ini tidak diketahui, tetapi jelas bahwa informasi yang didapat oleh pengamat
tentang momentum elektron mengandung ketidakpastian, yang kira besarnya
sama dengan momentum foton, yaitu:

Persamaan diatas menunjukan bahwa ketidakpastian ini semakin kecil bila


diperbesar.

2. Fisika Makro
a. Big Bang
Big bang atau ledakan besar merupakan fenomena mengenai bentuk awal
perkembangan alam semesta. Teori ini mengemukakan bahwa alam semesta pada
kondisi pada dan sangat panas yang terus berkembang dan berkembang dan
kemudia meledak. Teori ini dinyatakan oleh Abbe Georges Lemaitre.
Seorang Astronom bernama Edwin Hubble melakukan observasi dan
menunjukkan bahwa alam semesta tidaklah statis namun bergerak mengembang.
Perkembangan alam semesta mempunyai laju 5% - 10% per seribu juta tahun.
Alam semesta akan terus mengembang dengan kelajuan yang semakin kecil.

b. Black Hole
Black hole atau lubang hitam merupakan fenomena pemusatan massa yang
cukup besar sehingga menghasilkan gravitasi yang sangat besar pula.medan
gravitasi yang sangat kuat tersebut membuat kecepatan yang ada di dekatnya
mendekati kecepatan cahaya.
Pada suatu waktu, black hole akan mengalami kepadatan yang sangat luar
biasa sehingga gaya gravitasi yang dihasilkan jauh lebih besar. Keadaan demikian
dinamakan dengan supermasive blackhole. Supermasive black hole inilah yang
merupakan inti dari setiap galaksi yang ada di jagat raya.

Você também pode gostar