Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
INDIVIDU
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika)
Oleh:
Ayu Fajarotul Maghfiroh
(120210102063)
Kelas A
b. Max Planck
Planck menemukan sebuah konstanta dasar yang dinamakan konstanta
Planck, sebagai contoh digunakan untuk menghitung energi photon. Kemudian
Planck menemukan hukum radiasi panas yang dinamakan Hukum radiasi badan
hitam Planck, hukum ini menjadi dasar teori kuantum.
Konstanta Planck, dilambangkan dengan h, adalah konstanta fisika untuk
menjelaskan ukuran quanta. Konstanta ini sangat penting dalam teori mekanika
kuantum, dan dinamai untuk menghargai Max Planck, salah seorang pendiri teori
kuantum. Nilainya kira-kira
h = 6,6261 x 10-34 Js
Konstanta Planck mempunyai satuan dari energi dikalikan dengan waktu, yaitu
satuan dari usaha. Satuan ini juga dapat ditulis sebagai momentum dikalikan
dengan jarak (Nms), yaitu satuan dari momentum sudut.
c. Niels Bohr
Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planet mengitari
matahari. Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom hanya
dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Dengan kata lain
elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit)
tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari
lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan
berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebihdalam dengan memancarkan energi.
Bohr juga menjelaskan spektrum dari atom hidrogen. Telah diketahui bahwa gas
hidrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi, akan mengeluarkan
cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup semua warna, hanya cahaya dari
sesuatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah
tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral (warna) yang
dikeluarkan oleh hidrogen. Teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral
tambahan. Bohr menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom, yang
menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi
oleh orbit elektron. Selain itu Bohr juga mengemukakan mengenai Efek
fotolistrik, yaitu pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam)
ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan
radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis
permukaan. Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh radiasi di bawah frekuensi
ambang, karena elektron tidak mendapatkan energi yang cukup untuk mengatasi
ikatan atom. Elektron yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron. Efek
fotolistrik banyak membantu dualisme gelombang-partikel, dimana sistem fisika
(seperti foton dalam kasus ini) dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan
seperti gelombang dan seperti partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan
oleh pencipta mekanika kuantum.
d. Erwin Schrodinger
Schrodinger menyatakan bahwa suatu partikel yang bergerak memiliki sifat
gelombang. Kemudian, Schrodinger menjelaskan hubungan ruang dan waktu
dalam sistem mekanika kuantum. Persamaan ini merupakan hal penting dalam
e. Wolfgang Pauli
Pauli mengajukan usul bahwa bilangan kuantum (ketika itu belum diketahui
asal hukumnya) diperlukan untuk mengkarakterisasi masing-masing elektron
atomic dan bahwa tidak ada dua elektron pada atom yang sama mempunyai
seperangkat bilangan kuantum yang sama. Prinsip Eksklusif ini ternyata
merupakan mata rantai untuk pemahaman susunan elektron dalam atom.
Pauli juga mengusulkan bahwa energi dan momentum yang hilang terbawa
dari inti oleh beberapa partikel (kemudian dinamakan neutrino oleh Enrico Fermi)
yang tidak bermuatan dan memiliki massa sedikit, telah hilang tanpa jejak karena
berinteraksi dengan materi sehingga kecil kemungkinannya akan dapat terdeteksi.
Pauli juga mengemukakan sebuah larangan, bunyi asas larangan Pauli yaitu,
Tidak ada 2 elektron dalam satu orbital yang mempunyai keempat bilangan
kuantum (n, l, ml, ms) yang sama. Asas larangan Pauli merupakan aturan paling
penting yang mengatur struktur atom, dan kajian terhadap sifat-sifat atom hanya
akan berhasil melalui pemahaman secara mendalam terhadap asas ini.
Jadi, dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth, dan
magnetik yang sama dalam satu orbital, harus mempunyai spin yang berbeda.
Kedua elektron tersebut berpasangan.
Selain itu, teka-teki awal struktur atom mengapa tidak semua elektron jatuh
ke tingkat dasar, dijawab oleh Pauli, bahwa tiap keadaan atom (himp 3 bil
kuantum n, k, m) mengandung 2 elektron yg masing-masing memiliki orbit
sendiri.
f. Werner Heisenberg
penemuan terpenting Werner Heisenberg adalah teori struktur atom.
Heisenberg kemudian menemukan sebuah teori Prinsip Ketidakpastian dalam
Teori Kuantum. Teori ini menyatakan bahwa dalam mekanika kuantum, jumlah
partikel atom tidak bisa diketahui secara pasti dan stimultan, dan selalu
membentuk pasangan. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg ini memainkan peran
penting dalam fisika abad 20, khususnya pengembangan mekanika kuantum.
Prinsip ketidakpastian berpengaruh terhadap perkembangan filsafat modern.
Secara lebih rinci prinsip ketidakpastian Heisenberg menerangkan
bahwasannya sifat partikel dari cahaya dan sifat gelombang dari materi membawa
akibat yang kurang menyenangkan pada derajat ketelitian pengukuran. Misalkan
posisi dan momentum suatu partikel akan diukur. Untuk itu diperlukan alat yang
dapat menjajagi keadaan partikel tersebut, dan membawa informasi kepada
pengamat. Alat ini dapat berupa alat peraba, gelombang cahaya atau cara-cara tak
langsung lainnya. Untuk partikel dengan ukuran yang sangat kecil, seperti
misalnya elektron atau inti atom proses penjajagan harus dilakukan dengan alat
yang berikuran kecil juga, umumnya digunakan partikel lain atau gelombang
elektromagnetik.
2. Fisika Makro
a. Big Bang
Big bang atau ledakan besar merupakan fenomena mengenai bentuk awal
perkembangan alam semesta. Teori ini mengemukakan bahwa alam semesta pada
kondisi pada dan sangat panas yang terus berkembang dan berkembang dan
kemudia meledak. Teori ini dinyatakan oleh Abbe Georges Lemaitre.
Seorang Astronom bernama Edwin Hubble melakukan observasi dan
menunjukkan bahwa alam semesta tidaklah statis namun bergerak mengembang.
Perkembangan alam semesta mempunyai laju 5% - 10% per seribu juta tahun.
Alam semesta akan terus mengembang dengan kelajuan yang semakin kecil.
b. Black Hole
Black hole atau lubang hitam merupakan fenomena pemusatan massa yang
cukup besar sehingga menghasilkan gravitasi yang sangat besar pula.medan
gravitasi yang sangat kuat tersebut membuat kecepatan yang ada di dekatnya
mendekati kecepatan cahaya.
Pada suatu waktu, black hole akan mengalami kepadatan yang sangat luar
biasa sehingga gaya gravitasi yang dihasilkan jauh lebih besar. Keadaan demikian
dinamakan dengan supermasive blackhole. Supermasive black hole inilah yang
merupakan inti dari setiap galaksi yang ada di jagat raya.