Você está na página 1de 2

Memulai Bisnis Event Organizer

EO atau event organizer artinya adalah mengorganisir kegiatan yang


bersifat evently (sewaktu-waktu) tidak kontinyu dan obyek yang di
kerjakan selalu berubah. Pada saat ini banyak perusahaan menggunakan
jasa EO untuk mengerjakan event-event perusahaan mereka. Peluang
inilah yang dapat kita kerjakan, karena banyak perusahaan yang tidak
mau ambil pusing untuk mengerjakan eventnya.

EO yang professional adalah EO yang dapat memberikan ide-ide kreatif


dan dapat memberikan solusi-solusi yang inovatif kepada klien untuk
mempromosikan prodak mereka. Yang paling penting dalam membuat
event adalah dapat menterjemahkan maksud dan tujuan dari klien ke
dalam sebuah event.

EO harus memiliki jiwa team work yang sangat kuat karena ini akan
mempengaruhi dalam membuat event, sebaiknya EO dikelola dengan
personil yang tidak terlalu banyak (max 5 orang) yang lainnya lebih baik
outsourching dan di rekrut pada saat menjelang hari H.

Dalam mendapatkan project harus di pastikan pekerjaan yang diterima


ada dananya, dan pastikan juga kita mendapatkan termin pembayaran
yang pasti dan tertuang dalam perjanjian hitam diatas putih (kontrak).
Lebih baik lagi sebelum event berjalan kita sudah mengetahui dan kenal
dengan bagian keuangannya agar invoice yang kita kirim tidak lama
pencairannya.

Pada saat membuat budjet jangan mencari keuntungan yang berlebih


(mark up), sebaiknya dengan maximum fee cukup sebesar 10 – 20 %,.
Keterbukaan dalam membuat anggaran akan memudahkan klien
mempercayai kinerja EO, dan lebih baik klien diajak berdiskusi dan
berunding hal budget , dan jangan lupa selalu menyertakan Pajak.

Sebelum kita menjadi owner dari EO, sebaiknya bergabunglah terlebih


dahulu dalam sebuah EO dengan segment tertentu, apakah itu
Wedding,event etc. dan pelajari banyak hal disana. Karena core dari EO
adalah menjual jasa dan yang paling terpenting bagi sebuah EO untuk
mendapatkan JOB adalah Trust/kepercayaan.
Beberapa hal yang sebaiknya kita persiapkan dalam mendirikan event
organizer, sebagai berikut:
1. Tempat. Apakah harus menyewa tempat atau bisa dijalankan dari
rumah? Biayanya akan lebih tinggi jika harus menyewa tempat
sendiri, padahal mungkin Anda tidak menggunakan kantor setiap
hari. Anda mungkin akan lebih sering mengunjungi klien diluar
kantor. Karena itu jika dana Anda terbatas bisa dipertimbangkan
untuk berkantor di rumah.
2. Sediakanlah modal yang cukup untuk keperluan sebagai berikut:
o Modal awal membuka usaha (perijinan, inventaris kantor
seperti komputer, telpon, fax, meja kursi, kendaraan)
o Modal kerja untuk membayar biaya operasional selama
perusahaan belum menghasilkan keuntungan. Biaya
operasional antara lain listrik, telpon, gaji karyawan, kas kecil,
dan lain-lain. Siapkanlah modal kerja minimal 6 s/d 12 bulan,
atau jika Anda optimis bisa disiapkan 3 bulan saja.
o Untuk pajak bisa dipotong dari laba kotor, sehingga laba
bersih menjadi milik perusahaan. Untuk mengetahui apakah
bisnis anda untung atau rugi tentunya harus membuat
laporan Laba Rugi secara rutin tiap bulan.
3. Rencana pengendalian keuangan:
o Proyeksi laba rugi, arus kas, dan Neraca sampai dengan
minimal 1 tahun atau sampai dengan 3 tahun ke depan.
Tujuannya adalah agar dengan menetapkan target
pemasukan (omzet) pada laporan Laba Rugi, Anda bisa
memperkirakan dari pemakaian modal pada laporan arus kas
kapan bisa break even. Kemudian melihat perkembangan
harta kekayaan perusahaan di laporan Neraca
o Menyelenggarakan administrasi usaha secara tertib dengan
melakukan pembukuan secara rutin.misalnya dengan
membuat buku kas harian dan buku kas bulanan.
4. Strategi pemasaran:
o Buatlah strategi penetapan harga fee yang kompetitif atas
pemakaian jasa Anda
o Tetapkanlah siapa target market bisnis Anda
o Jasa apa saja yang ditawarkan event organizer Anda
o Buatlah strategi promosi yang ampuh dan mudah dijalankan,
agar event organizer Anda cepat dikenal orang.

Best Regard,

Di unduh dari www.twelvemonkeys.com

Você também pode gostar