Você está na página 1de 2

2.

1 Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai perubahan kecepatan muatan terhadap waktu. Muatan
akan bergerak jika ada energi luar yang mempengaruhinya. Energi luar tersebut dapat berupa
beda potensial, panas, dan lain sebagainya.. Jika dituliskan secara matematis, arus didefinisikan
seperti persamaan berikut ini :
(1)
dimana satuan SI untuk arus adalah ampere(A). Arus menurut ketergantungannya terhadap
waktu dibagi menjadi 2 yaitu arus AC (Alternating Current) dan arus DC (Direct Current). Arus
AC adalah arus bolak-balik dimana besar dan arahnya berubah-ubah terhadap waktu secara
periodic. Bentuk gelombang dari arus ini yaitu sinusoida. Arus DC adalah arus searah yang nilai
polaritasnya tetap atau konstan terhadap waktu. Nilai polaritas bisa selalu bernilai positif atau
pun selalu bernilai negatif.
2.2 Tegangan Listrik
Tegangan atau sering disebut sebagai beda potensial adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan muatan sebesar satu Coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Kerja yang
dilakukan sebenarnya adalah energy yang dikeluarkan. Berdasarkan pengertian tersebut maka
tegangan adalah energy per satuan muatan yang secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut.
(2)
2.3 Daya
Energi Listrik diubah menjadi energy panas atau cahaya pada suatu alat elektronik
dikarenakan arus yang ada biasanya agak besar. Arus yang besar tersebut dikarenakan tumbukan
antara electron yang bergerak dan atom pada kawat, setiap tumbukan sebagian energy electron
ditransfer ke atom yang ditumbuknya. Akibatnya, energy kinetic atom bertambah dan dengan
demikian temperature elemen kawat juga akan bertambah. Daya merupakan merupakan suatu
perubahan energi listrik perwaktunya yang diubah dalam bentuk yang lainmisalnya energi panas,
mekanik, dan magnet. Secara umum dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
P=Vi
(3)
Suatu daya dapat dikatakan bernilai positif, ketika arus yang mengalir bernilai positif (arus
mengalir dari sumber tegangan menuju rangkaian), terjadi transfer energi dari sumber tegangan
ke rangkaian. Daya bernilai positif ini sering disebut penyerapan (absorbed). Dan daya dikatakan
negatif, ketika arus yang mengalir bernilai negatif (arus mengalir dari rangkaian menuju ke
sumber tegangan), terjadi transfer energi dari rangkaian menuju ke sumber tegangan. Daya
bernilai negatif ini sering disebut pemberi (supplied).
Macam-macam daya ada tiga macam yaitu : daya rata-rata(P), daya reaktif(Q), daya tampak.

Daya rata-rata adalah daya yang terpakai untuk melakukan usaha atau energi sebenarnya. Satuan
daya aktif adalah watt. Secara matematis, daya rata-rata dapat dituliskan dengan persamaan
berikut :
P1 = V I cos
(4)
dengan cos adalah faktor daya.
Daya Reaktif (reactive power) adalah daya yang muncul diakibatkan oleh komponen pasif
diluar resistor yang merupakan daya rugi atau daya yang tidak diinginkan. Daya ini seminimal
mungkin dihindari, atau paling tidak diperkecil, walaupun tidak akan hilang sama sekali, dengan
cara memperkecil faktor dayanya. Satuan daya reaktif adalah Volt Ampere Reaktif(VAR). Secara
matematis, daya reaktif dapat dituliskan dengan persamaan berikut :
Q1 = V I sin
(5)
Daya nyata (apparent power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms
(Vrms) dan arus rms (Irms) dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan
trigonometri antara daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA. Secara matematis,
daya nyata dapat dituliskan dengan persamaan berikut :
S1 = Veff Ieff
(6)
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos didefinisikan sebagai perbandingan antara arus
yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam
rangkaian atau dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA).
Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan
menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Secara matematis,
faktor daya dapat dituliskan dengan persamaan berikut :
(7)

Você também pode gostar