Você está na página 1de 15

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai
ATHEROSCLEROSIS AKIBAT ADANYA PLAK BERUPA KOLESTEROL untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Klinis pada semester lima ini.
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan mengenai
Kimia klinis, khususnya bagi penyusun dan bagi masyarakat luas pada umumnya.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan kami menerima segala kritik
dan saran dari semuanya, baik dosen, mahasiswa/mahasiswi, maupun masyarakat luas yang
telah membaca makalah ini.

Bandung, September 2012

Penyusun

Kimia Klinis/Kelompok - IX

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1.

Latar Belakang.......................................................................................... 3

1.2.

Perumusan Masalah..................................................................................3

1.3.

Maksud dan Tujuan Penulisan....................................................................4

BAB II ISI............................................................................................................................................5
2.1

Landasan Teori.......................................................................................... 5

2.2

Penyebab.................................................................................................. 7

2.3

Gejala........................................................................................................ 9

2.4

Diagnosa................................................................................................. 10

2.5

Pengobatan............................................................................................. 10

2.6

Pencegahan............................................................................................. 11

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................12


Kesimpulan....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

Kimia Klinis/Kelompok - IX

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya pola hidup masyarakat saat ini, maka kebutuhan akan

makanan pun semakin meningkat hal ini menyebabkan masyarakat lebih cenderung memilih
makanan yang siap saji atau junk food. Adapun hal yang melatarbelakangi pengangkatan
judul ini adalah kebutuhan makanan yang meningkat dan kecenderungan masyarakat yang
mengkonsumsi makanan yang siap saji menyebabkan adanya gangguan-gangguan kesehatan
seperti penyempitan pembuluh darah ((Atherosclerosis) yang diakibatkan adanya plak berupa
kolestrol.
Aterosklerosis

(Atherosclerosis)

merupakan

istilah

umum

untuk

beberapa

penyakit,dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur,akibatnya lemak
terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital
lainnya dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke
otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke
jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Dilihat dari dampak yang cukup membahayakan dari penyakit diatas maka
tema ini cukup baik untuk diangkat sebagai referensi dalam mata kuliah kimia klinis.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakng, maka dapat di rumuskan permasalahan, antara

lain:
1. Apa penyebab dari penyakit Aterosklerosis?
2.Bagaimana gejala dari penyakit Aterosklerosis?
3. Bagaimana pengobatan dari penyakit Aterosklerosis?
4. Seperti apa cara penceghan dari Aterosklerosis?

Kimia Klinis/Kelompok - IX

1.3.

Maksud dan Tujuan Penulisan


Adapun maksud dari penulisan ini adalah:
1. Mendapatkan

pengetahuan

mengenai

apa

itu

penyempitan

pembuluh

darah(Aterosklerosis) akibat plak berupa kolestrol.


2. Mendapatkan pengetahuan seperti apa gejala- gejala dari penyempitan pembuluh
darah(Aterosklerosis) akibat berupa kolestrol dan bagaimana cara pengobatan dan
pencegahan dari penyakit tersebut.
Adapun tujuan dari pengangkatan judul ini adalah:
1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu secara teoritis dan menerapkannya dengan
cara mengkaji suatu masalah yang berhubungan dengan teori yang di pelajari.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab,gejala,pengobatan,dan pencegahan dari
tema penyakit yang di angkat.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

BAB II
ISI

2.1 Landasan Teori


Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit,
dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur dimana bahan lemak terkumpul
dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan
lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri
karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri
koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Aterosklerosis adalah suatu kondisi berupa pengumpulan lemak (lipid) di sepanjang
dinding arteri. Lemak ini kemudian mengental, mengeras (membentuk deposit kalsium), dan
akhirnya mempersempit saluran arteri sehingga mengurangi suplai oksigen maupun darah ke
organ-organ tubuh. Timbunan lemak yang mengeras di dinding arteri ini disebut plak. Bila
plak menutupi saluran arteri sepenuhnya, jaringan yang disuplai oleh arteri akan mati. Bila
arteri jantung (arteri koroner) yang tersumbat, Anda akan terkena angina, serangan jantung,
gagal jantung kongestif, atau irama jantung abnormal. Bila arteri otak (arteri serebral) yang
tersumbat, Anda akan terkena stroke, baik stroke ringan ataupun stroke berat.

Komplikasi aterosklerosis terjadi bila sebuah


plak pecah dan bermigrasi melalui arteri ke bagian
lain.

Plak

yang

beredar

ini

disebut emboli atau embolus, yang terdiri tidak


hanya lemak tapi juga sel-sel mati, gumpalan darah
dan jaringan berserat yang tercerabut. Emboli dapat
menyebabkan kerusakan karena menghalangi aliran
darah

di

tempat

tujuan,

sehingga

jaringan

kekurangan oksigen dan mati.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh.
Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompanya. Fungsi
pembuluh darah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh tubuh ke seluruh
bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi
ini disebut sirkulasi darah dibagi menjadi dua, yaitu arteri dan vena.
Terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika intima (interna), tunika media, dan tunika eksterna
(adventitia). Darah ini biasanya mengandung oksigen, pengecualian dibuat untuk paru dan
arteri umbilikalis. Sistem peredaran darah ini sangat penting untuk mempertahankan hidup
dan kehidupan manusia. Fungsi tepatnya adalah bertanggung jawab atas pengiriman oksigen
dan nutrisi ke semua sel didalam tubuh, serta penghapusan karbondioksida dan produkproduk limbah, pemeliharaan optimum pH, mobilitas dari unsur protein dan sel-sel dari
sistem kekebalan tubuh. Di negara maju, ada dua penyebab utama meningkatnya kematian
yaitu infark miokard dan stroke.
Pembuluh darah utama dimulai dari aorta yang keluar dari ventrikel sinistra melalui
belakang kanan arteri pulmonalis, membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis
kemudian turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, selanjutnya ke rongga
panggul dan berakhir pada anggota gerak bawah.
Fungsional sirkulasi bagian-bagian yang berperan dalam sirkulasi adalah :
1. Arteri : mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri mempunyai
dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri;
2. Arteriola : cabang kecil dari arteri, berfungsi sebagai kendali dimana darah dikeluarkan
ke dalam kapiler dan mengubah aliran darah ke kapiler sbagai respons terhadap
kebutuhan jaringan;
3. Kapiler : berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit hormone, dan lainlain. Bersifat sangat tipis dan permeable, terhadap molekul kecil;
4. Venula : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan bergabung
menjadi vena yang semakin besar;
5. Vena : saluran penampung mengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung. Oleh
karena tekanan pada system vena sangat rendah, maka dinding vena sangat tipis, tetapi
dinding vena mempunyai otot untuk

berkontraksi sehingga darah ekstra dapat

dikendalikan berdasarkan kebutuhan tubuh.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

Secara anatomis sistem vaskular terdiri atas sistem-sistem yaitu :


1. Sistem distribusi : arteri dan arteriola berfungsi sebagai pentranspor dan penyalur darah
ke semua organ, jaringan, dan sel tubuh, serta mengatur alirannya kebagian tubuh yang
membutuhkan.
2. Sistem difusi : pembuluh darah kapiler yang ditandai dengan dinding yang tersusun
sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya proses difuusi bahan di dalamnya
seperti karbondioksida, oksigen, zat gizi, dan sisa metabolisme sehingga sel darah dapat
melaluinya.
3. Sistem pengumpul : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan pembuluh limfe
langsung dari system vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung. System
sluran vaskuler merupakan system tertutup. Kontraksi dan relaksasi

jantung

menimbulkan perrubahan tekanan yang mampu memompakan darah dari jantung kembali
ke jantung.

2.2

Penyebab
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari

aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahanbahan lemak.
Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak
penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik
atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Kolesterol adalah jenis lemak yang sangat penting untuk tubuh kita. Sebagian
kolesterol diproduksi oleh tubuh (terutama di hati), sedangkan sebagian lainnya didapatkan
dari makanan. Jumlah kolesterol dalam darah tidak boleh melebihi 200 mg per 100 ml darah,
walaupun mungkin ada sedikit perbedaan untuk nilai tersebut menurut usia, jenis kelamin dan
ras. Kita tahu bahwa ada dua jenis kolesterol: HDL yang baik berperan melindungi terhadap
aterosklerosis dengan menghapus LDL yang buruk dari dinding arteri. HDL bertindak seperti
pemulung yang memunguti sampah-sampah LDL di sepanjang dinding arteri. Bila
sampah terlalu banyak atau pemulung terlalu sedikit, maka sampah akan menumpuk
menjadi plak berbahaya.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka
terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan
cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma
terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan
kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah.
Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih
besar dan lebih mempersempit arteri.Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan
kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan
ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir
bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain.
Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada:

Tekanan darah tinggi


Kadar kolesterol tinggi
Perokok
Diabetes (kencing manis)
Kegemukan (obesitas)
Malas berolah raga
Usia lanjut.
Pria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita.

Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama


pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri
koroner (arteri yang menuju ke jantung). Sebaliknya, pada penyakit keturunan
hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya
ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

Potongan melintang arteri

2.3

Gejala
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis

biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga
bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika aterosklerosis
menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya
tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke
jaringan.
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada
saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah
raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung
berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio
interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang khas adalah bahwa gejalagejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh
ateroma yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tibatiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara
mendadak.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

2.4

Diagnosa
Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.

Sebelum terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan
stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis,denyut nadi pada daerah yang terkena
bisa berkurang.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis:

2.5

ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan

kaki dan lengan


Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena
Skening ultrasonik Duplex
CT scan di daerah yang terkena
Arteriografi resonansi magnetik
Arteriografi di daerah yang terkena
IVUS (intravascular ultrasound).

Pengobatan
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam

darah (contohnya Kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin).


Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi
resiko terbentuknya bekuan darah.
Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah
yang melalui endapan lemak. Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk
mengangkat endapan.
Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena
yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri
yang tersumbat.

Kategori obat

Kimia Klinis/Kelompok - IX

Subkategori obat

Nama obat generik

10

Obat bekerja pada sistem Antihiperlipidemik

Simvastatin
Atorvastatin
Lovastatin
Gemfibrozil
Clofibrate
Ticlopidine

metabolisme

Obat

jantung

pembuluh Antikoagulan, Antiplatelet


&
darah, dan darah
Fibrinolitik

Acipimox
Ticlopidine
Acetylsalicylic acid
Clopidogrel

Pencegahan

2.6

Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktorfaktor resikonya.
Adapun faktor resiko tersebut adalah:

Menurunkan

kadar

menurunkan-kolesterol-tinggi/
Menurunkan tekanan

kolesterol
darah

darah

http://www.metris-community.com/cara-

http://bulevarhijau.com/5-minutes-reading/all-about-

health/mengendalikan-kadar-kolesterol-darah
Berhenti merokok
Menurunkan berat badan
Berolah raga secara teratur.
Pada orang-orang yang sebelumnya telah memiliki resiko tinggi untuk menderita
penyakit jantung, merokok sangatlah berbahaya karena:
merokok bisa mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan
kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL)
merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah,
sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri
merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena
aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan
merokok meningkatkan kecenderungan darah untuk membentuk bekuan, sehingga
meningkatkan

Kimia Klinis/Kelompok - IX

11

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Aterosklerosis Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk
beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur dimana bahan
lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri

Kimia Klinis/Kelompok - IX

12

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Muin Rahman, Harun. 1997. Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: FKUI
Kalim H. 2001. Penyakit Kardiovaskuler dari Pediatrik sampai Geriatrik. Jakarta: Balai
Penerbit RS Jantung Harapan kita
Kusumawidjaja. 1996. Patologi. Jakarta: FKUI
http://majalahkesehatan.com/penyebab - dan - pencegahan - aterosklerosis/
http://www.news - medical.net/health/Risk - Factors - for - Atherosclerosis % 28 Indonesian
% 29.aspx

Kimia Klinis/Kelompok - IX

13

Kata kolesterol sering diucapkan oleh banyak orang, terutama bagi mereka
yang berusia tua. Sebenarnya, apa itu kolesterol? Kolesterol adalah suatu zat
yang dibentuk oleh hati (liver) dari lemak jenuh yang berasal dari makanan, &
ditambah oleh kolesterol yang memang telah ada di makanan hewani seperti
daging, kuning telur, atau produk susu.
Sebenarnya, kolesterol sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan,
karena kolesterol adalah bahan pembentuk hormon steroid yang mengatur
berbagai metabolisme tubuh, asam empedu, & komponen dari dinding sel di
tubuh.
Namun, jika kadar kolesterol di dalam darah terlalu tinggi, akan meningkatkan
risiko terkena serangan jantung atau stroke. Ini diakibatkan oleh kelebihan
kolesterol yang tidak dibutuhkan tubuh akan disimpan di dinding pembuluh
darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang biasa disebut
arterosklerosis. Jika jumlahnya terlalu banyak, maka pembuluh darah akan
tersumbat total sehingga darah tidak dapat mengalir.
Jika kejadian ini terjadi pada pembuluh darah yang mengaliri otot-otot jantung,
maka terjadilah serangan jantung. Sedangkan jika hal ini terjadi pada pembuluh
darah di otak, maka terjadilah stroke.
Sehingga, untuk mencegah kejadian tersebut, disarankan untuk melakukan
pengukuran kadar kolesterol darah secara rutin bagi mereka yang berusia di atas
35 tahun. Pada mereka yang kadar kolesterol darahnya cenderung tinggi beserta
faktor risiko lain untuk penyakit jantung & stroke, disarankan untuk melakukan
pengukuran lebih sering sesuai petunjuk dokter.
Kolesterol di dalam tubuh sebenarnya terdiri dari berbagai macam, yang
merupakan zat gabungan lemak-protein yang disebut lipoprotein. Lipoprotein
dengan kepadatan rendah (low density lipoproteins/LDL), berfungsi untuk
mengirim kolesterol dari tubuh masuk pembuluh darah. Sementara lipoprotein
dengan kerapatan tinggi (high density lipoproteins/HDL) berfungsi untuk
menyingkirkan kolesterol dari aliran darah.
Itu sebabnya LDL sering kali disebut kolesterol jahat yang jumlahnya tidak
boleh terlalu banyak, sementara HDL disebut kolesterol baik. Selain kedua hal
tersebut, dikenal juga LDL yang lebih rendah lagi tingkat kepadatannya yaitu
VLDL, & trigliserida yang sering dikenal sebagai lemak netral yang merupakan
lemak yang paling banyak beredar di pembuluh darah.
Untuk mencapai kadar kolesterol darah yang baik, sehingga tidak menyebabkan
peningkatan risiko berbagai penyakit tetapi tetap cukup untuk menjaga berbagai
fungsi tubuh, maka dibutuhkan keseimbangan dari berbagai jenis kolesterol yang
ada.
Sebagai contoh, jika kadar total kolesterol darah tinggi akibat kadar LDL yang
tinggi, maka risiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke menjadi tinggi.
Sedangkan jika kadar kolesterol darah tinggi akibat kadar HDL yang tinggi, maka
risiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke tidak tinggi.
Berikut nilai-nilai yang dapat menjadi rujukan dalam penilaian kadar kolesterol
darah dalam keadaan puasa (semua ukuran dalam mg/dl):
Kadar kolesterol darah total
Di bawah 200: baik

Kimia Klinis/Kelompok - IX

14

Antara 200 sampai 239: batas atas


Di atas 240: risiko tinggi terkena penyakit jantung & stroke
Kadar LDL
Kurang dari 130: baik
Antara 130 sampai 159: batas atas
Lebih dari 160: risiko tinggi terkena penyakit jantung & stroke
Kadar HDL
Kurang dari 40: risiko tinggi terkena penyakit jantung & stroke
Lebih dari 60: pengurangan risiko terkena penyakit jantung & stroke
Kadar Trigliserida
Kurang dari 200: baik
Antara 200 sampai 399: batas atas
Lebih dari 400: risiko tinggi terkena penyakit jantung & stroke
Ada berbagai hal dapat dilakukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah &
menurunkan risiko terkena penyakit jantung & stroke:
- Berhenti merokok;
- Mengatur pola makan dengan memperbanyak sayur & buah, membatasi jumlah
kalori, mengurangi asupan kolesterol & lemak jenuh dari makanan hewani, &
menghentikan sama sekali jeroan (usus, babat, limpa, hati, paru, otak, lemak,
kulit);
- Berolahraga secara rutin 2-3 kali per pekan;
- Menurunkan berata badan bagi mereka yang kelebihan berat badan;
- Mengendalikan tekanan darah;
- Mengendalikan kadar gula darah jika terkena penyakit kencing manis
(diabetes).
Jika diperlukan, dengan berkonsultasi ke dokter, dapat digunakan berbagai jenis
obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Namun perlu diingat,
dengan menggunakan obat penurun kadar kolesterol bukan berarti dapat hidup
seenaknya dengan tetap merokok, tidak mengatur pola makan, & berhenti
berolahraga.
Jenis-jenis obat penurun kadar kolesterol darah terdiri dari golongan statin,
golongan niasin (salah satu jenis vitamin B), & golongan asam fibrat. Dokter
akan memilihkan jenis obat yang disesuaikan dengan hasil pemeriksaan
kolesterol darah. Namun karena pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol
darah tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, mintalah resep obat generik
pada dokter agar biaya pengobatan tidak mahal.
Dengan mengendalikan kadar kolesterol darah, maka selain mengurangi risiko
terkena penyakit jantung & stroke, juga tubuh akan berfungsi secara normal
sehingga dapat menikmati hidup sehat lebih lama.

Kimia Klinis/Kelompok - IX

15

Você também pode gostar