Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai
ATHEROSCLEROSIS AKIBAT ADANYA PLAK BERUPA KOLESTEROL untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Klinis pada semester lima ini.
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan mengenai
Kimia klinis, khususnya bagi penyusun dan bagi masyarakat luas pada umumnya.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan kami menerima segala kritik
dan saran dari semuanya, baik dosen, mahasiswa/mahasiswi, maupun masyarakat luas yang
telah membaca makalah ini.
Penyusun
Kimia Klinis/Kelompok - IX
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1.
Latar Belakang.......................................................................................... 3
1.2.
Perumusan Masalah..................................................................................3
1.3.
BAB II ISI............................................................................................................................................5
2.1
Landasan Teori.......................................................................................... 5
2.2
Penyebab.................................................................................................. 7
2.3
Gejala........................................................................................................ 9
2.4
Diagnosa................................................................................................. 10
2.5
Pengobatan............................................................................................. 10
2.6
Pencegahan............................................................................................. 11
Kimia Klinis/Kelompok - IX
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya pola hidup masyarakat saat ini, maka kebutuhan akan
makanan pun semakin meningkat hal ini menyebabkan masyarakat lebih cenderung memilih
makanan yang siap saji atau junk food. Adapun hal yang melatarbelakangi pengangkatan
judul ini adalah kebutuhan makanan yang meningkat dan kecenderungan masyarakat yang
mengkonsumsi makanan yang siap saji menyebabkan adanya gangguan-gangguan kesehatan
seperti penyempitan pembuluh darah ((Atherosclerosis) yang diakibatkan adanya plak berupa
kolestrol.
Aterosklerosis
(Atherosclerosis)
merupakan
istilah
umum
untuk
beberapa
penyakit,dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur,akibatnya lemak
terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital
lainnya dan lengan serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke
otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke
jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Dilihat dari dampak yang cukup membahayakan dari penyakit diatas maka
tema ini cukup baik untuk diangkat sebagai referensi dalam mata kuliah kimia klinis.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakng, maka dapat di rumuskan permasalahan, antara
lain:
1. Apa penyebab dari penyakit Aterosklerosis?
2.Bagaimana gejala dari penyakit Aterosklerosis?
3. Bagaimana pengobatan dari penyakit Aterosklerosis?
4. Seperti apa cara penceghan dari Aterosklerosis?
Kimia Klinis/Kelompok - IX
1.3.
pengetahuan
mengenai
apa
itu
penyempitan
pembuluh
Kimia Klinis/Kelompok - IX
BAB II
ISI
Plak
yang
beredar
ini
di
tempat
tujuan,
sehingga
jaringan
Kimia Klinis/Kelompok - IX
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh.
Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompanya. Fungsi
pembuluh darah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh tubuh ke seluruh
bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi
ini disebut sirkulasi darah dibagi menjadi dua, yaitu arteri dan vena.
Terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika intima (interna), tunika media, dan tunika eksterna
(adventitia). Darah ini biasanya mengandung oksigen, pengecualian dibuat untuk paru dan
arteri umbilikalis. Sistem peredaran darah ini sangat penting untuk mempertahankan hidup
dan kehidupan manusia. Fungsi tepatnya adalah bertanggung jawab atas pengiriman oksigen
dan nutrisi ke semua sel didalam tubuh, serta penghapusan karbondioksida dan produkproduk limbah, pemeliharaan optimum pH, mobilitas dari unsur protein dan sel-sel dari
sistem kekebalan tubuh. Di negara maju, ada dua penyebab utama meningkatnya kematian
yaitu infark miokard dan stroke.
Pembuluh darah utama dimulai dari aorta yang keluar dari ventrikel sinistra melalui
belakang kanan arteri pulmonalis, membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis
kemudian turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, selanjutnya ke rongga
panggul dan berakhir pada anggota gerak bawah.
Fungsional sirkulasi bagian-bagian yang berperan dalam sirkulasi adalah :
1. Arteri : mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri mempunyai
dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri;
2. Arteriola : cabang kecil dari arteri, berfungsi sebagai kendali dimana darah dikeluarkan
ke dalam kapiler dan mengubah aliran darah ke kapiler sbagai respons terhadap
kebutuhan jaringan;
3. Kapiler : berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit hormone, dan lainlain. Bersifat sangat tipis dan permeable, terhadap molekul kecil;
4. Venula : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan bergabung
menjadi vena yang semakin besar;
5. Vena : saluran penampung mengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung. Oleh
karena tekanan pada system vena sangat rendah, maka dinding vena sangat tipis, tetapi
dinding vena mempunyai otot untuk
Kimia Klinis/Kelompok - IX
jantung
menimbulkan perrubahan tekanan yang mampu memompakan darah dari jantung kembali
ke jantung.
2.2
Penyebab
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari
aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahanbahan lemak.
Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak
penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik
atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Kolesterol adalah jenis lemak yang sangat penting untuk tubuh kita. Sebagian
kolesterol diproduksi oleh tubuh (terutama di hati), sedangkan sebagian lainnya didapatkan
dari makanan. Jumlah kolesterol dalam darah tidak boleh melebihi 200 mg per 100 ml darah,
walaupun mungkin ada sedikit perbedaan untuk nilai tersebut menurut usia, jenis kelamin dan
ras. Kita tahu bahwa ada dua jenis kolesterol: HDL yang baik berperan melindungi terhadap
aterosklerosis dengan menghapus LDL yang buruk dari dinding arteri. HDL bertindak seperti
pemulung yang memunguti sampah-sampah LDL di sepanjang dinding arteri. Bila
sampah terlalu banyak atau pemulung terlalu sedikit, maka sampah akan menumpuk
menjadi plak berbahaya.
Kimia Klinis/Kelompok - IX
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka
terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan
cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma
terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan
kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah.
Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih
besar dan lebih mempersempit arteri.Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan
kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan
ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir
bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain.
Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada:
Kimia Klinis/Kelompok - IX
2.3
Gejala
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis
biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga
bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika aterosklerosis
menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya
tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke
jaringan.
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada
saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah
raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung
berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio
interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang khas adalah bahwa gejalagejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh
ateroma yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tibatiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara
mendadak.
Kimia Klinis/Kelompok - IX
2.4
Diagnosa
Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis.
Sebelum terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan
stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis,denyut nadi pada daerah yang terkena
bisa berkurang.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis:
2.5
Pengobatan
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam
Kategori obat
Kimia Klinis/Kelompok - IX
Subkategori obat
10
Simvastatin
Atorvastatin
Lovastatin
Gemfibrozil
Clofibrate
Ticlopidine
metabolisme
Obat
jantung
Acipimox
Ticlopidine
Acetylsalicylic acid
Clopidogrel
Pencegahan
2.6
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktorfaktor resikonya.
Adapun faktor resiko tersebut adalah:
Menurunkan
kadar
menurunkan-kolesterol-tinggi/
Menurunkan tekanan
kolesterol
darah
darah
http://www.metris-community.com/cara-
http://bulevarhijau.com/5-minutes-reading/all-about-
health/mengendalikan-kadar-kolesterol-darah
Berhenti merokok
Menurunkan berat badan
Berolah raga secara teratur.
Pada orang-orang yang sebelumnya telah memiliki resiko tinggi untuk menderita
penyakit jantung, merokok sangatlah berbahaya karena:
merokok bisa mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan
kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL)
merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah,
sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri
merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena
aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan
merokok meningkatkan kecenderungan darah untuk membentuk bekuan, sehingga
meningkatkan
Kimia Klinis/Kelompok - IX
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aterosklerosis Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk
beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur dimana bahan
lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri
Kimia Klinis/Kelompok - IX
12
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Muin Rahman, Harun. 1997. Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: FKUI
Kalim H. 2001. Penyakit Kardiovaskuler dari Pediatrik sampai Geriatrik. Jakarta: Balai
Penerbit RS Jantung Harapan kita
Kusumawidjaja. 1996. Patologi. Jakarta: FKUI
http://majalahkesehatan.com/penyebab - dan - pencegahan - aterosklerosis/
http://www.news - medical.net/health/Risk - Factors - for - Atherosclerosis % 28 Indonesian
% 29.aspx
Kimia Klinis/Kelompok - IX
13
Kata kolesterol sering diucapkan oleh banyak orang, terutama bagi mereka
yang berusia tua. Sebenarnya, apa itu kolesterol? Kolesterol adalah suatu zat
yang dibentuk oleh hati (liver) dari lemak jenuh yang berasal dari makanan, &
ditambah oleh kolesterol yang memang telah ada di makanan hewani seperti
daging, kuning telur, atau produk susu.
Sebenarnya, kolesterol sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan,
karena kolesterol adalah bahan pembentuk hormon steroid yang mengatur
berbagai metabolisme tubuh, asam empedu, & komponen dari dinding sel di
tubuh.
Namun, jika kadar kolesterol di dalam darah terlalu tinggi, akan meningkatkan
risiko terkena serangan jantung atau stroke. Ini diakibatkan oleh kelebihan
kolesterol yang tidak dibutuhkan tubuh akan disimpan di dinding pembuluh
darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang biasa disebut
arterosklerosis. Jika jumlahnya terlalu banyak, maka pembuluh darah akan
tersumbat total sehingga darah tidak dapat mengalir.
Jika kejadian ini terjadi pada pembuluh darah yang mengaliri otot-otot jantung,
maka terjadilah serangan jantung. Sedangkan jika hal ini terjadi pada pembuluh
darah di otak, maka terjadilah stroke.
Sehingga, untuk mencegah kejadian tersebut, disarankan untuk melakukan
pengukuran kadar kolesterol darah secara rutin bagi mereka yang berusia di atas
35 tahun. Pada mereka yang kadar kolesterol darahnya cenderung tinggi beserta
faktor risiko lain untuk penyakit jantung & stroke, disarankan untuk melakukan
pengukuran lebih sering sesuai petunjuk dokter.
Kolesterol di dalam tubuh sebenarnya terdiri dari berbagai macam, yang
merupakan zat gabungan lemak-protein yang disebut lipoprotein. Lipoprotein
dengan kepadatan rendah (low density lipoproteins/LDL), berfungsi untuk
mengirim kolesterol dari tubuh masuk pembuluh darah. Sementara lipoprotein
dengan kerapatan tinggi (high density lipoproteins/HDL) berfungsi untuk
menyingkirkan kolesterol dari aliran darah.
Itu sebabnya LDL sering kali disebut kolesterol jahat yang jumlahnya tidak
boleh terlalu banyak, sementara HDL disebut kolesterol baik. Selain kedua hal
tersebut, dikenal juga LDL yang lebih rendah lagi tingkat kepadatannya yaitu
VLDL, & trigliserida yang sering dikenal sebagai lemak netral yang merupakan
lemak yang paling banyak beredar di pembuluh darah.
Untuk mencapai kadar kolesterol darah yang baik, sehingga tidak menyebabkan
peningkatan risiko berbagai penyakit tetapi tetap cukup untuk menjaga berbagai
fungsi tubuh, maka dibutuhkan keseimbangan dari berbagai jenis kolesterol yang
ada.
Sebagai contoh, jika kadar total kolesterol darah tinggi akibat kadar LDL yang
tinggi, maka risiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke menjadi tinggi.
Sedangkan jika kadar kolesterol darah tinggi akibat kadar HDL yang tinggi, maka
risiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke tidak tinggi.
Berikut nilai-nilai yang dapat menjadi rujukan dalam penilaian kadar kolesterol
darah dalam keadaan puasa (semua ukuran dalam mg/dl):
Kadar kolesterol darah total
Di bawah 200: baik
Kimia Klinis/Kelompok - IX
14
Kimia Klinis/Kelompok - IX
15