Você está na página 1de 33

2008

USERTRAINING
HANDBOOK
PLANNINGMANAGEMENTUSINGMXES

PT.PEMBANGKITJAWABALI

4/20/2009

PLANNING MANAGEMENT USING MXES

TC-1

Table of Contents

Table of Contents ........................................................................................................... 1


Chapter 1:
Preventive Maintenance Application ................................................. 1-1
1.1. Overview .................................................................................................... 1-2
1.2. Creating a Preventive Maintenance ........................................................... 1-2
1.3. Mangelola Preventive Maintenance ........................................................... 1-6
1.3.1.
Membuat Work Order ........................................................................ 1-6
Chapter 2:
Job Plan Application .......................................................................... 2-9
2.1. Overview .................................................................................................. 2-10
2.2. Membuat Job Plan................................................................................... 2-10
2.3. Mengelola Job Plan .................................................................................. 2-12
2.3.1.
Menambah Tasks ............................................................................. 2-12
2.3.2.
Menambah Labor and Crafts ........................................................... 2-13
2.3.3.
Add Materials................................................................................... 2-14
2.3.4.
Menambahkan Services ................................................................... 2-16
2.3.5.
Menambah Tools ............................................................................. 2-17
2.3.6.
Menambah Work Asset.................................................................... 2-18
2.3.7.
Menambah Safety Plan .................................................................... 2-19
2.3.8.
Mengubah Status .............................................................................. 2-20
Chapter 3:
Routes Application........................................................................... 3-21
3.1. Overview .................................................................................................. 3-22
3.2. Creating a Route ...................................................................................... 3-22
3.3. Mengelola Routes .................................................................................... 3-23
3.3.1.
Mengaplikasikan Route ke Work Order .......................................... 3-23
3.3.2.
View Routes Assigned to Assets and Locations .............................. 3-24
Chapter 4:
Safety Plans Application .................................................................. 4-26
4.1. Overview .................................................................................................. 4-27
4.2. Membuat Safety Plan ............................................................................... 4-27
4.3. Mengelola Safety Plan ............................................................................. 4-28
4.3.1.
Menambahkan Hazard ke Safety Plan ............................................. 4-28
4.3.2.
Menambah material berbahaya (Hazardous Material) .................... 4-29
4.3.3.
Tag Out Procedure with a Safety Plan ............................................. 4-30

1-1

Preventive Maintenance Module

Chapter 1: Preventive Maintenance


Application

1-2

1.1. Overview
Kita menggunakan aplikasi Preventive Maintenance untuk membuat, memodifikasi
dan menampilkan rencana preventive maintenance untuk pekerjaan assets dan
location. PM merekam template untuk work orders. Pada data PM , kita
menjadwalkan job plan yang akan dilakukan untuk pekerjaan preventive maintenance .
Maximo kemudian membuat work orders dari PM.
Kita dapat juga

mengelompokkan PM menjadi hirarki yang meruapakan model

hirarki asset dan membentuk hirarki work order secara berurutan

1.2. Creating a Preventive Maintenance


PMs (Rekord preventive maintenance) adalah template untuk pekerjaan preventive
maintenance yang telah dijadwalkan . Kita menggunakannya untuk membuat work
order

PM . Di bawah ini adalah langkah untuk membuat rekord Preventive

Maintenance yang baru


Step

Action

Buka aplikasi Preventive Maintenance dan klik ikon New PM

Masukkan nama PM pada field PM

Pada field Location, Asset atau GL Account , masukkan suatu nilai atau klik

untuk melakukan pemilihan suatu nilai.


4

Buat PM untuk rute dari assets, pada field Route , masukkan nilai atau klik Detail
Menu

dan menyeleksi pilihan .

Isilah pada field yang harus diisi dan field-field lainnya sebagaimana layaknya
-

Pilihlah check box Use this PM to Trigger Hierarchy? Jika kita ingin
Maximo membuat work orders untuk seluruh hirarki ketika PM tersebut
menjadi jatuh tempo . Jika kita ingin Maximo membuat work hanya untuk
PM tersebut ketika menjadi jatuh tempo, dan bukan PMs lainnya yang ada
pada hirarki , hapus check box.

Pilihlah check box Child Work Orders and Tasks will Inherit Status
Changes? Jika kita ingin work order dibuat dari PM tersebut untuk

1-3

menurunkan perubahan status dari work order induk


Hasilnya sebagai berikut:

Klik tab Frequency .


Pada section Work Order Generation Information , pilih check box berikut yang
sesuai :
Use Last WO's Start Information to Calculate Next Due Frequency?

Pilih check box tersebut jika ingin membuat work orders yang dihitung dari
target tanggal dimulai(start date) dari work order terkahir..
Generate WO Based on Meter Reading (Do Not Estimate)?

Pilih check box tersebut jika ingin work order dibuat hanya ketika pembacaan
meter yang terdefinisi telah dicapai .
Generate WO when Meter Frequency Is Reached?

Pilih check box tersebut jika ingin Maximo secara otomatis membuat work
orders untuk PM tersebut ketika frekwensi meter telah dicapai dan
dimasukkan.
Hasilnya sebagai berikut:

1-4

Definisikan frekwensi dengan PM yang ingin kita membuat work orders. Frekwensi
PM dapat berupa time-basis, meter-basis, atau keduanya.
Untuk frekwensi Time-basis :

Pada sub tab Time-Based Frequency , tentukan berapa banyak waktu


kita ingin lewati di antara pembuatan work orders dari PM. Masukkan atau
memilih informasi yang sesuai pada field Frequency dan field Frequency
Units .

Masukkan nilai pada field Estimated Next Due Date . Ini akan menjadi
tanggal pertama ketika PM akan membuat work orders

Untuk Frekwensi Meter-basis :

Pada sub tab Meter based Frequency , tentukan berapa banyak aktivitas
yang di-meter seharusnya terjadi antara work order PM untuk asset
tersebut. Masukkan nilai pada field Meter field, atau pilih ikon

untuk

menyeleksi pilihan.
-

Masukkan nilai pada field Frequency dan field First Start Reading , Jika
diinginkan . Nilai First Start Reading akan menjadi pembacaan meter yang
pertama pada PM yang akan dibuat work ordernya.

Hasilnya sebagai berikut:

Jika PM adalah PM season , pada tab Seasonal Dates .


-

Untuk mendefinisikan hari yang aktif :


Pilih check box untuk masing-masing hari untuk PMnya membuat work
orders.

Untuk mendefiniskan tanggal yang aktif :

1-5

Masukkan Start Month dan Start Day, dan End Month dan End Day untuk
PM season yang aktif
Hasilnya sebagai berikut:

Untuk mendefiniskan data job plan data untuk PM, klik tab Job Plan Sequence .
Masukkan data r job plan :
-

Pada field Job Plan ,masukkan nilai atau klik Detail Menu

dan memilih

pilihan .
-

Masukkan angka pada field Sequence

Hasilnya sebagai berikut:

10

Untuk mendefiniskan hirarki PM , klik tab PM Hierarchy .


-

Untuk menambah parent:


o Pada field field Parent , masukkan nilai atau klik
option.

Untuk menambah children:

dan pilihlah

1-6

Pada bawah dari tabel window Children , klik button New Row

o Pada field PM , masukkan nilai atau klik Detail Menu

dan

pilihlah opsi.
o (Secara opsional) masukkan angka pada field Sequence .
Hasilnya sebagai berikut:

11

Simpan rekord tersebut

1.3. Mangelola Preventive Maintenance


1.3.1. Membuat Work Order
Ketika membuat work orders dari PM yang telah terkait dengan job plan, Maximo
mengkopi safety bawaan dan informasi poin ukuran untuk work orders.
Catatan: Untuk membuat work orders dari PM, PM harus berstatus ACTIVE, dan
asset atau location terdaftar pada PM harus berstatus OPERATING.
Below is example to generate PM work order:
Step
1.

Action
Pada aplikasi Preventive Maintenance , tampilkan rekord PM record yang akan
membuat satu atau lebih work orders.

2.

Dari menu Select Actions, pilih Generate Work Order.

1-7

3.

Pada dialog box Generate Work Orders , gunakan field yang telah digambarkan di
bawah ini untuk menentukan yang mana PMs membuat work orders:
-

Generate WOs Due Today Plus This Number of Days


Masukkan nilai "selang" waktu pada hari-hari untuk mebuat work orders
in advance dari jatuh temponya

Use Frequency Criteria?


Ketika dipilih, Maximo mengevaluasi kriteria untuk sekumpulan rekord
terpilih untuk menentukan PMs yang jatuh tempo membuat work orders.
Jika PM adalah bagian dari hirarki , Mungkin mentriger pembuatan work
order generation dari seluruh hirarki PM .

Run work order generation in the background?


Pilihlah box tersebut untuk meletakkan pada kahir dari tampilan
Generating Work Orders notification dan page Display Work Orders
Generated .

Notification E-mail for Work Order Generation


Masukkan alamat email pekerja yang menginformasikan work orders yang
dibuat.

Hasilnya sebagai berikut:

Setelah di proses, maka apa bila terdapat work order yang terbit akan memunculkan
pesan sebagai berikut:

1-8

4.

Klik button OK

2-9

Planning Module

Chapter 2: Job Plan Application

2-10

2.1. Overview
Kita menggunakan aplikasi Job Plans untuk membuat, memodifikasi , atau
menghapus rekord job plan . Job plan adalah keterangan rinci dari pekerjaan yang
dilakukan untuk work order. Kita dapat mengkopi job plans ke rekord PM , route, dan
work order secara langsung. Setelah job plan menjadi work plan pada work order, kita
dapat memodifikasi work plan tanpa berdampak pada job plan.
Job plans secara umum berisi tasks (prosedur), dengan daftar dari estimasi jumlah
tenaga kerja, estimasi jam kerja , materials, jasa, dan tool yang dibutuhkan untuk
pekerjaan. Untuk menjamin bahwa pekerjaan pada asset dilakukan pada kondisi yang
aman, kita dapat menambah work asset dan rencana keamanan terkait yang digunakan
ketika pekerjaan dilakukan.
Kita dapat menentukan organisasi atau organisasi dan site dapat menggunakan
informasi pada plan dan/atau tasksnya. Jika kita tidak menentukan informasi tersebut,
job plan dapat digunkan pada setiap site dari setiap organisasi.
catatan: Kita juga dapat membuat job plan dari work plan yang sering kita gunakan.
Kita mungkin membutuhkan otoritas keamanan(security) untuk job plan dari
work plan

2.2. Membuat Job Plan


Job plan adalah work template. Kita mengaplikasikan job plans pada rekord PM ,
route, dan work order untuk membuat work plans pada wo. Buat job plan yang berisi
tasks dan kebutuhan untuk tenaga kerja, craft, material, jasa , dan tool. Kaitkan safety
plans dengan job plans ketika menggunakan work assets spesifik. Sesudah kita
mengaplikasikan job plan pada wo, kita dapat mengkustom work order dari work plan
tanpa berpengaruh terhadap job asli.
Kita dapat membuat job plans yang ada untuk semua user, dan membuat rencana
dan/atau komponen-komponen rencana yang ada untuk user dengan otoritas
keamanan untuk organisasi spesifik atau site spesifik dalam organisasi. Ketika job
plans dikopikan ke work orders, route, atau PMs, hanya informasi that applies to the
record's organization and site is copied to the record.

2-11

Di bawah ini contoh membuat job plan:


Step

Action

Pada toolbar Maximo toolbar, klik New Job Plan. Jika Job Plan kosong , masukkan
nilai.
Contoh : Masukkan JPXXX dengan XXX adalah nama inisialnya

Masukkan keterangan pada field Job Plan Description .


Contoh : Masukkan Job Plan PM Boiler Feed Pump 3 bulanan XXX dengan
XXX adalah nama inisial dari field Description

Jika job plan ini akan digunakan hanya pada tingkat organisasi , masukkan nilai pada
field Organization . Jika job plan akan digunakan pada level site dari organisasi,
masukkan nilai pada field Site dan biarkan Maximo mengisi pada field Organization
Contoh : Masukkan UBP LONTAR pada field Organization , REMBANG pada
field Site

Jika sesuai , pada section Details , ubah atau tambah nilai pada field Duration, WO
Priority, dan Interruptible? .
Contoh : masukkan 10:00 pada field Duration

Jika sesuai , pada section Responsibility , masukkan nilai pada setiap field kita
butuhkan untuk plan.
Contoh : Masukkan MMAINT pada field Work Group.
Hasil : Hasilnya seharusnya seperti ini :

Simpan rekord

2-12

2.3. Mengelola Job Plan


2.3.1. Menambah Tasks
Tasks menggambarkan langkah operasional untuk work order. Kita dapat membuat
tasks diaplikasikan ketika work orders dibuat untuk setiap organisasi, Untuk
organisasi tertentu , atau site tertentu.
Catatan: Jika ada organisasi atau organisasi dan site pada level job plan , setiap baris
task kita tambahkan turunan informasi ini. Kita tidak dapat memodifikasi
informasi pada baris. Tambahan , sesudah kita meng-klik New Row pada tabel
window Job Plan Tasks , field Organization dan field Site pada level job plan
menjadi read-only.
Di bawah ini contoh menambahkan tasks pada job plan:
Step

Action

Pada tabel window Job Plan Tasks dari tab Job Plan , klik New Row.

Pada field Task , masukkan atau modifikasi pengenal(identifier) task . Kita


seharusnya memasukkan angka pengenal task dalam kenaikan dari 10, karena itu kita
dapat menambah tasks baru selanjutnya tanpa berakibat merusak order.
Contoh : masukkan 10 pada field Task

Masukkan keterangan task pada field Description .


Contoh : masukkan Check Machine A pada field Description

Pada field Duration , masukkan estimasi waktu pada jam yamg dibutuhkan untuk
menyelesaikan task
Contoh : masukkan 2 pada field Duration

Jika sesuai , pada field Sequence , masukkan order dalam task yang seharusnya
dikerjakan
Contoh : masukkan 1 pada field Sequence

Jika sesuai , pada field Meter , masukkan nilai atau klik Detail Menu dan pilih opsi.
:

2-13

Jika sesuai, pada field Long Description, masukkan detil instruksi dan urutan
pekerjaan dalam menyelesaikan task.
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini

Teruskan masukkan tasks, atau klik Save Job Plan.

2.3.2. Menambah Labor and Crafts


Kita menggunakan subtab Labor dari tab Job Plan pada aplikasi Job Plans untuk
menambah atau menampilkan planned labor atau planned crafts pada job plan. Ketika
kita memasukkan kode labor , Maximo menambahkan labor rate dari craft bawaan
and level skill . Ketika kita memasukkan craft, Maximo memasukkan rate untuk
kombinasi craft, skill, vendor, contract, dan rate.
Catatan: Jika ada organisasi atau organisasi dan site pada level job plan , setiap baris
labor/craft kita tambahkan turunan informasi ini . Kita tidak dapat memodifikasi
informasi pada baris. Tambahan , sesudah kita mengklik New Row pada subtab
Labor , field Organization dan field Site pada level job plan level menjadi read-only.
Contoh dibawah ini menambahkan labor dan crafts kepada job plan:
Step
1

Action
Pada aplikasi Job Plans , tampilkan job plan yang kita ingin menambahkan pada
planned labor atau planned crafts.
Contoh : Pilih JPXXX dengan XXX adalah nama inisial

Klik tab Job Plan , dan kemudian klik subtab Labor

Pada subtab Labor , klik New Row.

Pilih salah satu dari pilihan berikut:


Untuk menspesifikasi gunakan labor atau craft tersebut pada task, Dalam field

2-14

Task ID , masukkan nilai atau klik ikon untuk memilih nilai dari list . Jika
ada nilai jam untuk task ini, Maximo mengkopi ke field Hours .
Untuk menspesifikasi gunakan labor atau craft tersebut pada job plan, jangan

memasukkan nilai pada field Task ID .


5

Pilih salah satu dari pilihan berikut :

Pada field Labor , masukkan nilai atau klik ikon untuk memilih suatu nilai
dan mengambilnya. Maximo memasukkan rate labour pada field Rate
berdasarkan craft labour dan level skill .

Pada filed Craft , masukkan nilai atau klik Detail Menu untuk memilih opsi
dan mengambil nilainya. Maximo memasukkan standard rate tertentu untuk
craft tersebut.

Contoh : masukkan MECH pada field Craft , 2 pada field Quantity dan 2:00
pada field Hours

Masukkan lagi kode labor atau kode craft dengan mengikuti langkah 4-5.

Simpan rekord

2.3.3. Add Materials


Kita dapat memilih item inventory dan spare parts asset yang dimasukkan pada job
plan. Tambahkan item inventori dan spare parts kepada job plan atau tasksnya pada
subtab Materials dari tab Job Plan dalam aplikasi Job Plans .
Catatan: Jika ada organisasi atau organisasi dan site pada level job plan , setiap baris
materials kita tambahkan turunan informasi tersebut. Kita tidak dapat
memodifikasi informasi pada baris . Tambahan , sesudah kita menga-klik New
Row pada subtab Materials , field Organization dan field Site pada level job
plan menjadi read-only.
Di bawah ini contoh untuk menambahkan item inventori pada job plan:
Step

Action

2-15

Pada aplikasi Job Plans , tampilkan job plan yang kita ingin tambahkan item
inventori .
Contoh : Pilih JPXXX dengan XXX adalah nama inisial

Klik tab Job Plan , dan kemudian klik subtand Materials

Pada subtab Materials , klik New Row.

Pilih satu dari pilihan berikut ini :


Untuk menspesifikan gunakan item ini pada task, pada field Task ID ,

masukkan nilai atau klik ikon .. untuk mrmilih dari list.


Untuk menspesifikan gunakan item ini pada job plan, jangan memasukkan

nilai pada field Task ID .


5

Pada field Item , masukkan nilai atau klik ikon

untuk memilih opsi dan

mengambil nilai.
Contoh : masukkan 1023 pada field Item
6

Isi pada field yang masih dibutuhkan, dan isi pada field opsional sebagaimana
diperlukan . Informasi tambahan pada field opsional:
Jika material harus diperoleh dari site lainnya, pada field Storeroom Site ,

masukkan nilai atau klik ikon Select Value untuk memilih dari list.
Jika kita memilih check box Direct Issue? , Maximo menampilkan vendor

primer dari suatu item pada field Vendor .


Jika ada informasi kondisi yang terkait dengan item, Maximo mengkopi

informasi kepada field-field dalam section Condition .


Contoh : masukkan ISET pada field Item Set , 2.00 pada field Quantity ,
WHpada field Storeroom dan CILEGON pada field Storeroom Site
Hasil: hasilnya seharusnya tampak ini:

2-16

Simpan rekord

2.3.4. Menambahkan Services


Kita menggunakan subtab Services pada tab Job Plan untuk menampilkan dan
menambah jasa kepada job plan.
Catatan: Jika ada organisasi atau organisasi dan site pada level job plan , setiap baris
jasa kita tambahkan turunan informasi tersebut. Kita tidak dapat memodifikasi
informasi pada baris. Tambahan , sesudah kita mengklik New Row pada subtab
Services , field Organization dan field Site pada level job plan level menjadi
read-only.
Di bawah ini contoh menambahkan jasa kepada job plan:
Step
1

Action
Pada aplikasi Job Plans , tampilkan job plan yang kita ingin menambahkan jasa.
Contoh : Pilih JPXXX dengan XXX adalah nama inisial

Klik tab Job Plan , dan kemudian klik subtab Services

Pada subtab Services , klik New Row.

Pilih salah satu dari pilihan berikut :


Untuk menspesifikasi gunakan jasa ini pada task, pada field Task ID ,

masukkan nilai atau klik ikon

untuk memilih dari list.

Untuk menspesifikasi gunakan jasa tersebut pada job plan, jangan

memasukkan nilai pada field Task ID .


5

Pada field Service Item , masukkan nilai atau klik ikon

untuk memilih opsi dan

mengambil nilai
Contoh : Masukkan SERV-10 pada field Service Item
6

Isi pada field yang masih dibutuhkan , dan isi field opsional sebagaimana perlunya.
Contoh: Masukkan ISET pada field Item Set , 1.00 pada field Quantity.
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

2-17

Simpan rekord

2.3.5. Menambah Tools


Kita menggunakan subtab Tools pada tab Job Plan dari aplikasi Job Plans untuk
melihat dan menambah plan tools pada job plan.
Catatan: Jika ada organisasi atau organisasi dan site pada level job plan , setiap baris
tool kita tambahkan turunan informasi ini. Kita tidak dapat memodifikasi
informasi pada baris . Tamabahn , sesudah mengklik New Row pada subtab
Labor , field Organization dan field Site pada level job plan menjadi read-only
Di bawah ini contoh menambah tools pada job plan:
Step
1

Action
Pada aplikasi Job Plans , tampilkan job plan yang kita ingin menambah tools.
Contoh : Pilih JPXXX dengan XXX adalah nama inisial

Klik tab Job Plan , dan kemudian klik subtab Tools

Pada subtab Tools , klik New Row.

Pada field Tool , masukkan nilai atau klik ikon

untuk memilih suatu opsi dan

mengambil suatu nilai


Contoh : masukkan SLDR pada field Tool
5

Pilih salah satu dari pilihan berikut :


o Untuk menspesifikasi gunakan tool ini pada task, pada field Task ID ,
masukkan nilai atau klik ikon .. untuk memilih dari list . Jika ada nilai jam
untuk task ini, Maximo mengkopi nilai pada field Hours .
o Untuk menspesifikasi gunakan tool tersebut pada job plan, jangan
memasukkan nilai pada field Task ID

Masukkan atau atau modifikasi data sebagaimana dibutuhkan pada field Tool
Quantity, Tool Hours, dan Rate .

2-18

Contoh : Masukkan 2.00 pada field Tool Quantity , 3:00 pada field Tool Hours ,
4.00 pada field Rate
7

Jika kita ingin Maximo membuat reservasi untuk tool, pilih check box Reservation
Required? .
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

Klik Save Job Plan, atau klik New Row untuk menambah tool lainnya.

2.3.6. Menambah Work Asset


Kita dapat menambah satu atau lebih work assets (assets, locations, dan items) kepada
job plan karena itu kita dapat menghubungkan satu atau lebih rencana keamanan
(work assets) dengan work asset ketika work asset digunakan pada work order. Ketika
sedang membuat work order dari job plan tersebut untuk work asset ini , Maximo
dapat mengkopi safety plan bawaan atau plan terkait lainnya kepada work order.
Catatan: Jika ada organisasi atau organisasi dan site pada level job plan , setiap baris
work asset kita tambahkan turunan informasi tersebut. Kita tidak dapat
memodifikasi informasi pada baris. Tambahan , sesudah kita meng-klik New
Row pada tab Work Assets , field Organization dan Site pada level job plan
menjadi read-only.
Di bawah ini contoh menambah work assets kepada job plan:
Step

Action

Pada aplikasi Job Plans , tampilkan rekord untuk yang kita ngin tambahkan work
assets.
Contoh : Buka JPXXX Job Plan telah dibuat sebelumnya

Pada tab Work Assets , klik New Row.

Pada Location, Asset, atau field Item , masukan nilai atau klik ikon
memilih opsi dan mengambil suatu nilai .

untuk

2-19

Contoh : Masukkan XXXX pada field Asset


Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

Simpan rekord

2.3.7. Menambah Safety Plan


Kita dapat menambah satu atau lebih work assets (assets, locations, atau items)
kepada job plan. Ketika kita menambah work assets, kita dapat mengkaitkan satu atau
lebih safety plans dengan masing-masing work asset. Satu safety plan adalah bawaan .
Ketika sedang membuat work order dari job plan untuk work asset, Maximo dapat
mengkopi safety plan bawaan atau plan terkait lainnya kepada work order.
Di bawah ini contoh mengkaitkan safety plan dengan work asset:
Step

Action

Pada aplikasi Job Plans , tampilkan rekord untuk yang kita ingin mengabungkan
safety plan dengan work asset.
Contoh : Buka JPXXX Job Plan telah dibuat sebelumnya

Klik tab Work Assets .

Pilih baris yang berisi work asset.


Contoh : Pilih work asset yang telah dibuat sebelumnya

Pada field Safety Plan , masukkan nilai atau klik ikon

untuk memilih opsi dan

mengambil nilai . Jika kita ingin safety plan ini menjadi bawaan untuk work asset,
bersihkan(clear) check box Default Safety Plan? . Hanya satu safety plan dapat
menjadi bawaan(default) untuk work asset.
Contoh : Masukkan GENERAL pada field Safety Plan

2-20

Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

Simpan record

2.3.8. Mengubah Status


Masing-masing job plan mempunyai status, menunjukkan apakah tidak siap
digunakan, lagi digunakan, atau tidak aktif . Kita mungkin membutuhkan otorisasi
keamanan untuk mengubah status job plan.
Di bawah ini contoh untuk mengubah status job plan:
Step

Action

Pada aplikasi Job Plans , tampilkan rekord dengan status kita berharap mengubahnya.
Contoh : Buka JPXXX Job Plan telah dibuat sebelumnya.

Dari menu Select Action , pilih Change Status.

Pada field New Status , pilih status dari menu pull-down .


Contoh : Masukkan ACTIVE pada field Item
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

Klik OK

3-21

Planning Module

Chapter 3: Routes Application

3-22

3.1. Overview
Route adalah daftar dari work assets yang berhubungan, yang dipertimbangkan
"berhenti" sepanjang route. Route-route tersebut berakhir mewakili assets atau
locations. Route menyederhanakan bangunan hirarki dari work orders untuk
peninjauan . Kita dapat menggunakan route pda cara berikut :

Aplikasikan route kepada rekord preventive maintenance untuk membuat work


orders untuk semua work assets terdaftar sebagai stops pada route.

Aplikasikan route kepada work order dan buat work orders anak untuk masingmasing work asset terdafatar sebagai stop pada route.

3.2. Creating a Route


Route adalah daftar dari asset atau location work assets yang berhubungan . Kita
dapat membuat route pada aplikasi Routes dari modul Plans . Kita dapat membuat
route yang list semua assetnya mempunyai tipe yang sama , atau semua assetsnya
pada location tertentu, atau keduanya. Sebagai contoh , kita mungkin membuat route
tinjauan yang merupakan lists semua pemadam kebakaran pada plant, atau semua
peralatan keamanan dalam building.
Ketika kita membuat route, kita dapat menentukan job plan untuk membuat beberapa
atau semua route berakhir; Maximo mengkopi job plans tersebut ke work orders
membuat untuk route stop. Jika safety plan dibutuhkan ketika kita menggunakan job
plan pada work asset, Maximo juga mengkopi informasi itu ke work order. Di bawah
ini contoh membuat route:
Step

Action

Pada toolbar Maximo , klik New Route.

Masukkan nama route pada field Route


Contoh : Masukkan RouteXXX dengan XXX sebagai nama inisial

Kita dapat memasukkan keterangan pada field Route Description


Contoh : Masukkan Route Testing by XXX dengan XXX sebagai nama inisial
pada field Description

Jika status dari semua work orders anak mengupdate secara serempak, pilih check box
Route Stop Work Orders Inherit Change Status? ; jika tidak, hapus check box.

3-23

Pada bawah tabel window Route Stops , klik New Row.

(Secara opsional) Pada field Sequence , masukkan nomor sequence yang berkorelasi
dengan masing-masing identifier, atau route stop.
Contoh : Masukkan 1 pada field Sequence

Pada field Location atau Asset , masukkan nilai atau klik ikon

dan memilih

sebuah opsi
Contoh : masukkan XXXXXX pada field Asset
8

Pada field Job Plan , masukkan atau klik Detail Menu dan pilih suatu opsi.
Contoh : masukkan JPXXX yang telah dibuat sebelumnya pada field Job Plan
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini :

Simpan rekord

3.3. Mengelola Routes


3.3.1. Mengaplikasikan Route ke Work Order
Route adalah list dari work assets yang terkait, yang mana dipertimbangkan sebagai
"stops" sepanjang route. Untuk membuat kelompok work orders untuk work assets
yang berhubungan, aplikasikan route ke work order. Kita dapat mengaplikasikan
routes ke work dengan dua cara :

Apply a route to a work order

3-24

Pada aplikasi Work Order Tracking , dari menu Select Action , pilih Apply
Route. Ketika mengaplikasikan ke work order, Maximo membuat work orders
anak untuk masing-masing route stop.
Jika route stop mempunyai job plan dengan tasks terkait dengan job plan, the job
plan dari task tasks akan dikopi ke work order anak.

Associate a route with a PM record


Pada aplikasi PM , tambahkan pengenal route pada rekord PM ketika membuat
maintenance yang terjadwal atau tinjauan work orders untuk route dari assets.
Ketika kita membuat work orders untuk PM, Maximo membuat work order
bapak untuk asset, location, atau GL account pada PM, dan membuat work orders
anak untuk masing-masing asset pada route. Jika route stop mempunyai job plan
dengan tasks associated dengan job plan, job plan dari tasks akan dikopikan ke
work order anak

3.3.2. View Routes Assigned to Assets and Locations


Untuk melihat routes untuk asset atau location, lengkapi langkah berikut:
Step
1

Actiontampk seperti ini


Pada aplikasi Assets atau Locations , pilih rekord
Buka : aplikasi Asset kemudian pilih XXXXXX Asset

Dari menu Select Action , pilih View Work Orders and PMs.

Klik tab Route


Hasi : hasil seharusnya tampak seperti ini

3-25

4-26

Planning Module

Chapter 4: Safety Plans Application

4-27

4.1. Overview
Kita harus menghubungkan prasyarat keamanan dan procedures dengan work orders
untuk melakukan prasyarat dari lembaga atau pemerintah. Kita harus menunjukkan
bahwa kita menginformasikan

kepada karyawan bahaya yang mereka mungkin

jumpa ketika melakukan pekerjaan, selain tindakan yang harus diambil untuk
mencegah insiden.
Kita menggunakan aplikasi Safety Plans untuk mendefinisikan prosedur keamanan.
Prosedur-prosedur ini dapat berupa perencanaan keamanan(safety plan) umumnya
digunakan pada semua work assets atau location, atau digunakan ketika sedang
bekerja pada

work asset atau location tertentu. Pada aplikasi Job Plans , kita

mengembangkan prosedur selangkah demi selangkah untuk melakukan tipe khusus


dari suatu pekerjaan. Kemudian, mengaitkan safety plans dengan job plans spesifik
pada aplikasi Job Plans . Safety plan terkait masih dapat digunakan dengan asset
lainnya yang bukan kaitannya(kelompoknya)

4.2.

Membuat Safety Plan

Kita membuat safety plan menggunakan aplikasi Safety Plans . Di bawah ini contoh
untuk membuat safety plan:
Step

Action

Pada toolbar Maximo , klik New Safety Plan.

Masukkan nilai pada field Safety Plan .


Contoh : masukkan SPXXX pada field Safety Plan dan Safety Plan Testing XXX
pada field Description denganXXX sebagai nama inisial.

Jika sedang membuat safety plan tersebut untuk assets atau locations yang spesifik,
atau jika ada assets atau locations yang membutuhkan safety plan, kemudian kerjakan
langkah berikut. Jika tidak melakukan ini , kemudian safety plan adalah umum dan
dapat digunakan untuk setiap asset atau location.
-

Pada bawah tabel window Work Assets , klik New Row.

Pada field Asset atau Location , masukkan nilai atau klik ikon .. dan
memilih suatu opsi.

4-28

Catatan: Kita dapat memilih Asset atau location, tetapi tidak keduanya.
Contoh : Masukkan XXXX pada field Asset .
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak ini:

Simpan rekord.

4.3. Mengelola Safety Plan


4.3.1. Menambahkan Hazard ke Safety Plan
Pada aplikasi Safety Plans , dapat ditambahkan resiko(hazard) pada safety plan atau
otomotis menggunakan menu selection. Cara menu Select Action bekerja hanya jika
hazard telah di-setup pertama kali. Hazard di-setup menggunakan tab Safety untuk
asset atau location.
Di bawah ini contoh menambah hazard melalui menu Select Action :
Step
1

Action
Pada aplikasi Safety Plans , pilih safety plan.
Contoh : SPXXX yang telah dibuat sebelumnya

Dari menu Select Action , pilih Select Hazards.


Catatan: halaman Select Hazards mempunyai dua tabel windows: Work Assets dan
Hazards. Informasi pada masing-masing section adalah :
-

Work Assets
Table window tersebut mendaftarkan locations dan assets dikelompokan
dengan safety plan terpilih.

Hazards
Table window ini mendaftarkan related assets dan hazards yang
didefinsikan untuk work asset atau location terpilih pada tabel window

4-29

Related Assets.
3

Klik checkbox untuk memilih satu atau lebih resiko/bahaya(hazard)..


Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

Klik Apply untuk menambah pada tab yang sesuai pada Safety Plans.

Klik OK

Simpan rekord.

Catatan: tabel window Precautions adalah tabel window read-only menampilkan


telah didefinisikan pada aplikasi Safety Precautions dan digabungkan dengan
hazards pada aplikasi Safety Hazards .

4.3.2. Menambah material berbahaya (Hazardous Material)


Gunakan tab Hazardous Materials dari aplikasi Safety Plans untuk menambah
material berbahaya pada safety plan dan menampilkan setiap material berbahaya yang
telah didefinisikan sebelumnya dengan safety plan yang telah dipilih. Window
Hazardous Materials menunjukkan rincian seperti MSDS, kesehatan(health), sifat
mudah terbakar dan panas, reaktif, dan nilai yang berhubungan dengan masingmasing material berbahaya.
Di bawah ini contoh menambah Hazardous Material:
Step
1

Action
Pada aplikasi Safety Plan , pilih Safety Plan.
Contoh : SPXXX telah dibuat sebelumnya

Pilih tab Hazardous Materials .

Masukkan nilai hazard pada field Hazard

4-30

Contoh : Masukkan HM pada field Hazard dan Gasoline Tank Broken pada field
Description
4

Jika perlu , pada field Related Location atau field Related Asset , masukkan nilai
atau dan pilih opsi.

Untuk beberapa fields, nilai mereka diambil dari hazardnya. Fields-field tersebut :
-

Health
Field ini menunjukkan nilai dari rating NFPA Health

Flammability
Field ini menunjukkan nilai dari rating NFPA Flammability

Reactivity
Field ini menunjukkan nilai rating NFPA Reactivity

Contact
Field ini menunjukkan nilai rating NFPA Contact

MSDS

Field ini mengidentifikasi lembar MSDS


Hasil: Hasilnya seharusnya seperti ini :

Simpan rekord.

4.3.3. Tag Out Procedure with a Safety Plan


Before you can add a tag out procedure to a safety plan, you must associate the tag out
procedure with a hazard via an asset in either the Assets or Locations application.
After you add a hazard and its related asset to the safety plan, the tag out procedures
associated with the hazard and asset are automatically added to the safety plan. Below
is example to add the tag out procedure to a safety plan:
Step
1

Action
Pada aplikasi Safety Plan , pilih Safety Plan.
Contoh : SPXXX yang telah dibuat sebelumnya

4-31

Pilih tab Tag Outs .

Pada tabel window Hazards , klik New Row.

Pada field Hazard , masukkan nilai atau klik ikon .. dan pilih suatu opsi.
Contioh : Masukkan LISTRIK pada field Hazard

Pada field Work Asset atau Work Location , masukkan nilai atau klik .. untuk
memilih opsi dari list.
Contoh : masukkan XXXXX pada field Work Location
Jika perlu , pada field Related Equipment atau field Related Location , masukkan
nilai dan pilih suatu opsi.
Hasil: Hasilnya seharusnya tampak seperti ini:

Simpan rekord.

Você também pode gostar