Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Rusmilawaty, SKM., MPH
Di susun Oleh :
Nama
: Merry Liana
Nim
: PO7124111065
Semester
: III (tiga)
Sistem Pendingin
Yaitu sistem penyimpanan dan distribusi vaksin sebagai vaksin dapat memenuhi
syarat secara kontimeu dari produsen sampai tempat pelaksanaan imunisasi /
vaksinasi.
2. Penyimpanan vaksin
Dalam lemari es dan kamar pendingin yang harus diperhatikan jika vaksin
disimpan di lemari es adalah :
* Vaksin diletakkan pada rak paling dalam sehingga pengaruh udara luar dapat
diminimalkan.
* Vaksin jangan diletakkan pada lemari es, karena suhunya tinggi.
* Termometer harus tetap diletakkan pada lemari es, untuk mengoreksi suhunya.
3. Pengiriman Vaksin
Yang lazim digunakan pada waktu pengiriman vaksin adalah termos cold box dan
pengangkutan dalam jumlah besar pada cold truck dengan volume paling sedikit
1/3 dari volumenya.
4. Panas merusak jenis vaksin
Contoh : suhu tinggi dan sinar matahari
Sinar matahari terutama merusak vaksin hepatitis B, campak, dan polio.
Pembekuan dapat merusak vaksin yang terbuat toxoid.
C. Jenis-Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Hepatitis B
a. Diskripsi
Hepatitis B rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah
diinaktivasikan dan bersifat non-infeksiosus, berasal dari HBsAg yang
b. Indikasi
1)
2)
Tidak dapat mencegah infeksi virus lain seperti virus Hepatitis A atau C
atau yang diketahui dapat menginfeksi hati.
2)
3)
4)
5)
Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (1 bulan).
6)
b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap TBC (Tuberculosa).
c. Cara Pemberian dan Dosis :
d. Kontra indikasi
Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti : eksim, furunkulosis dan
sebagainya. Mereka yang sedang menderita TBC.
e. Efek samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam.
1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikkan
yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu
pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut.
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan / atau leher,
terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal,
tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya.
3. Imunisasi Polio
a. Diskripsi
Vaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio trivalent yang terdiri dari suspensi
virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat
dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.
b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Poliomyelitis.
2)
Diberilan secara oral, 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis)
pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.
3)
4)
Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan :
5)
6)
d.
7)
8)
sterilitasnya terjaga
9)
Efek samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralysis
yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 : 1.000.000.
e. Kontraindikasi
Pada individu yang menderita immune deficiency. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian OPV pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan
dapat diberikan setelah sembuh. Bagi individu yang terinfeksi oleh HIV
(Human Immunodefisiency Virus) baik yang tanpa gejala maupun dengan
gejala, imunisasi OPV harus berdasarkan standar jadwal tertentu.
4. Imunisasi DPT Hepatitis B
a. Diskripsi
Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang
dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B yang
merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat
non-infectious. Vaksin hepatitis B ini merupakan vaksin DNA rekombinan
yang berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan
pada sel ragi.
b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis
dan hepatitis B.
sterilitasnya terjaga
d. Efek samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar
tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang
setelah 2 hari.
5. Imunisasi Campak
a. Diskripsi
Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini
berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan dengan aquabidest steril.
b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Campak.
d. Efek samping
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3
hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
e. Kontraindikasi
Individu yang mengidap penyakit immuno deficiency atau individu yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma. (
Dinkes Prov Jatim, 2005 )
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. RI. 2000. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Depkes RI. Jakarta.
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Dinkes. Prov. Jatim. 2005. Buku Pegangan Kader Posyandu.
ASUHAN KEBIDANAN
ANAK DENGAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1
DIPUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN
PENGKAJIAN
Hari / Tanggal
Jam
: 10.00 Wita
No. RMK
: 04-1003-003-815-1
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Anak
Nama
: An. R
Umur
: 1 bulan
Jenis Kelamin
: laki-laki
b. Identitas Ibu
Nama
: Ny. Y
Umur
: 23 tahun
Suku / bangsa
: Banjar/ Indonesia
Agama
:Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Alamat
c. Nama Ayah
: Tn. J
Umur
: 27 tahun
Suku / bangsa
: Banjar/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Alamat
2. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan ingin mengimunisasi BCG dan Polio 1 untuk anaknya yang
berumur 1 bulan.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1) Prenatal
Trimester I : ANC
: 2 kali di puskesmas
Keluhan
: pusing, mual
Terapi
Nasehat
Trimester II : ANC
: 3 kali dipuskesmas
Keluhan
Terapi
Nasehat
: 4 kali di puskesmas
Keluhan
Terapi
Nasehat
2) Intranatal
Saat persalinan, klien di tolong oleh bidan pada tanggal 14 Desember 2012
jam 11.30 wita di puskesmas, umur kehamilan 39 minggu, cara persalinan
spontan belakang kepala.
3) Postnatal
Klien dilahirkan dengan berat badan lahir 3200 gram dan panjang 50 cm.
b. Tumbuh Kembang
Umur 1 bulan, anak dapat menggerakan 2 tangan dan kaki serta bereaksi terhadap
cahaya.
c. Riwayat imunisasi
1) Hepatitis B
2) BCG
: sekarang
3) Polio 1
: sekarang
5. Data Biologis
a. Pola nutrisi
Anak selalu diberikan ASI on demand.
: anak tidur 7 jam yaitu tidur setelah mandi dan mnyusu sejak
jam 9 pagi sampai jam 4 sore namun setiap 2 jam anak
dibangunkan untuk menyusu
Malam hari
: anak tidur 12 jam dari jam dari jam 8 malam sampai jam 8
pagi namun sesekali anak terbangun dan menangis karena
popoknya basah atau karena lapar.
c. Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi
Warna
: kuning jernih
BAB
Frekuensi
Warna
: kuning
Konsistensi : lembek
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
: baik
b. Kesadaran
: compos mentis
c. Berat badan
: 4 kg
d. Panjang badan
: 53 cm
e. Tanda-tanda vital
: Suhu
:37 oC
Nadi
: 90 x/ menit
Pernapasan
: 30x/ menit
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
:kulit kepala tampak bersih, tidak ada seborrhea, dan tidak ada
cephal hematoma
Muka
Mata
Telinga
Mulut
:bibir tidak pucat, mukosa mulut lembab, tidak ada labio palato
skiszis
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas
Kulit
3. Refleks
Refleks moro
merangkul
Reflex rooting
Reflex grasping
Reflex sucking
C. ASSESMENT
Anak umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan Polio 1
D. PLANNING
1. Menjelaskan pada ibu mengenai kondisi anak baik yaitu berat 4 kg, panjang badan 53
cm, pernapasan 30x/menit, nadi 90x/ menit dan suhu 37oC, pada KMS anak berada
pada garis hijau.
2. Menjelaskan pada ibu tentang jenis imunisasi yang diberikan, yaitu:
a. BCG
Imunisasi yang akan di berikan secara suntikan intrakutan dengan dosis 0,05 ml,
pada lengan kanan atas, dan cukup diberikan 1 kali saja. Efek sampingnya bisul
kecil dan bernanah di daerah bekas suntikan, namun tidak sakit jika disentuh dan
akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut. Imunisasi ini berguna
untuk melindungi anak dari infeksi mycobacterium tuberculosis penyebab TBC
akibat kontak dengan penderita TBC di sekitarnya misalnya, orang tua, keluarga,
pengasuh dan lain sebagainya. Kontra indikasinya adalah eksim dan TBC.
b. Polio
Yaitu imunisasi yang di berikan pada umur 0-11 bulan, pemberiannya dilakukan
4 kali dengan jarak minimal 4 minggu.imunisasinya secara oral sebanyak 2 tetes.
Berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. Konta
indikasinya adalah jika anak sedang diare, karena penyerapan vaksin oleh bisa
terganggu.
3. Memberikan imunisasi
BCG : secara intrakutan dengan sudut 15o pada lengan atas dengan dosis 0,05 ml
pukul 10.20 wita
Polio 1: secara oral dengan dosis 2 tetes (0, 1 ml) pukul 10.20 wita
4. Menjelaskan pada ibu bahwa anak harus diimunisasi lengkap sebelum berumur 1
tahun untuk mencegah penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi dasar seperti
Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Teteanus, Poliomeilitis, Campak
Dengan jadwal:
0 bulan
: HB0
1 bulan
: BCG, Polio 1
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
: Campak
dan Hepatitis.