Você está na página 1de 14

ASUHAN KEBIDANAN

ANAK DENGAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1


DIPUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

Dosen Pembimbing:
Rusmilawaty, SKM., MPH

Di susun Oleh :
Nama

: Merry Liana

Nim

: PO7124111065

Semester

: III (tiga)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2013

KONSEP DASAR IMUNISASI


A. Pengertian
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan
(imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Suparni,Y, 2004).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa pencegahan penyakit
merupakan upaya terpenting dalam pemeliharaan kesehatan anak.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Imunisasi


1.

Sistem Pendingin
Yaitu sistem penyimpanan dan distribusi vaksin sebagai vaksin dapat memenuhi
syarat secara kontimeu dari produsen sampai tempat pelaksanaan imunisasi /
vaksinasi.

2. Penyimpanan vaksin
Dalam lemari es dan kamar pendingin yang harus diperhatikan jika vaksin
disimpan di lemari es adalah :
* Vaksin diletakkan pada rak paling dalam sehingga pengaruh udara luar dapat
diminimalkan.
* Vaksin jangan diletakkan pada lemari es, karena suhunya tinggi.
* Termometer harus tetap diletakkan pada lemari es, untuk mengoreksi suhunya.
3. Pengiriman Vaksin
Yang lazim digunakan pada waktu pengiriman vaksin adalah termos cold box dan
pengangkutan dalam jumlah besar pada cold truck dengan volume paling sedikit
1/3 dari volumenya.
4. Panas merusak jenis vaksin
Contoh : suhu tinggi dan sinar matahari
Sinar matahari terutama merusak vaksin hepatitis B, campak, dan polio.
Pembekuan dapat merusak vaksin yang terbuat toxoid.

C. Jenis-Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Hepatitis B
a. Diskripsi
Hepatitis B rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah
diinaktivasikan dan bersifat non-infeksiosus, berasal dari HBsAg yang

dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi


DNA rekombinan.

b. Indikasi
1)

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh


virus Hepatitis B.

2)

Tidak dapat mencegah infeksi virus lain seperti virus Hepatitis A atau C
atau yang diketahui dapat menginfeksi hati.

c. Cara pemberian dan dosis


1)

Sebelum disuntikkan, kondisikan vaksin hingga mencapai suhu kamar.

2)

Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB.

3)

Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB ADS PID,


pemberian suntikkan secara intra muskuler, sebaiknya pada anterolateral
paha.

4)

Pemberian sebanyak 3 dosis.

5)

Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (1 bulan).

6)

Di unit pelayanan statis, vaksin HB yang telah dibuka hanya boleh


digunakan selama 4 minggu.Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah
terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

2. Imunisasi BCG ( Bacillus Calmette Guerin )


a. Diskripsi
BCG adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium
bovis hidup yang sudah dilemahkan.

b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap TBC (Tuberculosa).
c. Cara Pemberian dan Dosis :

1) Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan dengan 4 ml pelarut


NaCl 0,9%. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril dengan
jarum panjang.
2) Dosis pemberian 0,05 ml, sebanyak 1 kali, untuk bayi.

d. Kontra indikasi
Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti : eksim, furunkulosis dan
sebagainya. Mereka yang sedang menderita TBC.

e. Efek samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam.
1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikkan
yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu
pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut.
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan / atau leher,
terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal,
tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya.

3. Imunisasi Polio
a. Diskripsi
Vaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio trivalent yang terdiri dari suspensi
virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat
dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.

b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Poliomyelitis.

c. Cara pemberian dan dosis


1)

Sebelum digunakan pipet penetes harus dipasangkan pada vial vaksin.

2)

Diberilan secara oral, 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis)
pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.

3)

Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yang


baru.

4)

Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan :

5)

vaksin belum kadaluarsa

6)

vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai dengan 8 derajat


Celcius

d.

7)

tidak pernah terendam air

8)

sterilitasnya terjaga

9)

VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B

Efek samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralysis
yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 : 1.000.000.

e. Kontraindikasi
Pada individu yang menderita immune deficiency. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian OPV pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan
dapat diberikan setelah sembuh. Bagi individu yang terinfeksi oleh HIV
(Human Immunodefisiency Virus) baik yang tanpa gejala maupun dengan
gejala, imunisasi OPV harus berdasarkan standar jadwal tertentu.
4. Imunisasi DPT Hepatitis B
a. Diskripsi
Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang
dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B yang
merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat
non-infectious. Vaksin hepatitis B ini merupakan vaksin DNA rekombinan
yang berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan
pada sel ragi.

b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis
dan hepatitis B.

c. Cara pemberian dan dosis


Pemberian dengan cara intra muskuler 0,5 ml sebanyak 3 dosis.
Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval minimal 4
minggu (1 bulan). Dalam pelayanan di unit statis, vaksin yang sudah dibuka
dapat dipergunakan paling lama 4 minggu dengan penyimpanan sesuai
ketentuan :

vaksin belum kadaluarsa

vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai dengan 8 derajat


Celcius

tidak pernah terendam air

sterilitasnya terjaga

VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B

d. Efek samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar
tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang
setelah 2 hari.

5. Imunisasi Campak
a. Diskripsi
Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini
berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan dengan aquabidest steril.
b. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Campak.

c. Cara pemberian dan dosis


1) Sebelum disuntikkan vaksin Campak terlebih dahulu harus dilarutkan
dengann pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut
aquabidest.
2) Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan atas, pada
usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)
setelah cath-up campaign Campak pada anak Sekolah Dasar kelas 1-6.
3) Vaksin campak yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan maksimum 6
jam.

d. Efek samping
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3
hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.

e. Kontraindikasi
Individu yang mengidap penyakit immuno deficiency atau individu yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma. (
Dinkes Prov Jatim, 2005 )

DAFTAR PUSTAKA
Depkes. RI. 2000. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Depkes RI. Jakarta.
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Dinkes. Prov. Jatim. 2005. Buku Pegangan Kader Posyandu.

ASUHAN KEBIDANAN
ANAK DENGAN IMUNISASI BCG DAN POLIO 1
DIPUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN
PENGKAJIAN
Hari / Tanggal

: Senin, 21 Januari 2013

Jam

: 10.00 Wita

No. RMK

: 04-1003-003-815-1

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Anak
Nama

: An. R

Umur

: 1 bulan

Jenis Kelamin

: laki-laki

b. Identitas Ibu
Nama

: Ny. Y

Umur

: 23 tahun

Suku / bangsa

: Banjar/ Indonesia

Agama

:Islam

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Jl. Alalak Selatan RT. 10

c. Nama Ayah

: Tn. J

Umur

: 27 tahun

Suku / bangsa

: Banjar/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Jl. Alalak Selatan RT. 10

2. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan ingin mengimunisasi BCG dan Polio 1 untuk anaknya yang
berumur 1 bulan.

3. Kedudukan Anak dalam Keluarga


Anak pertama, anak kandung.

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1) Prenatal
Trimester I : ANC

: 2 kali di puskesmas

Keluhan

: pusing, mual

Terapi

: B12 3x1, B6 3x1. Antacid 3x1

Nasehat

: makan sedikit tapi sering

Trimester II : ANC

: 3 kali dipuskesmas

Keluhan

: tidak ada keluhan

Terapi

: SF 30 tablet 1x1,B6 2x1, kalk 2x1 dan TT1

Nasehat

: Istirahat yang cukup

Trimester III : ANC

: 4 kali di puskesmas

Keluhan

: tidak ada keluhan

Terapi

: Bcomplex, Vitamin C, SF 30 tablet, Kalk, TT2

Nasehat

: Konseling tanda-tanda persalinan

2) Intranatal
Saat persalinan, klien di tolong oleh bidan pada tanggal 14 Desember 2012
jam 11.30 wita di puskesmas, umur kehamilan 39 minggu, cara persalinan
spontan belakang kepala.

3) Postnatal
Klien dilahirkan dengan berat badan lahir 3200 gram dan panjang 50 cm.

b. Tumbuh Kembang
Umur 1 bulan, anak dapat menggerakan 2 tangan dan kaki serta bereaksi terhadap
cahaya.

c. Riwayat imunisasi
1) Hepatitis B

: 1 kali (HB0) pada umur 0 hari

2) BCG

: sekarang

3) Polio 1

: sekarang

5. Data Biologis
a. Pola nutrisi
Anak selalu diberikan ASI on demand.

b. Pola Istirahat / Tidur


Siang hari

: anak tidur 7 jam yaitu tidur setelah mandi dan mnyusu sejak
jam 9 pagi sampai jam 4 sore namun setiap 2 jam anak
dibangunkan untuk menyusu

Malam hari

: anak tidur 12 jam dari jam dari jam 8 malam sampai jam 8
pagi namun sesekali anak terbangun dan menangis karena
popoknya basah atau karena lapar.

c. Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi

: 5-6 kali sehari

Warna

: kuning jernih

BAB
Frekuensi

: 1-2 kali sehari

Warna

: kuning

Konsistensi : lembek

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum

: baik

b. Kesadaran

: compos mentis

c. Berat badan

: 4 kg

d. Panjang badan

: 53 cm

e. Tanda-tanda vital

: Suhu

:37 oC

Nadi

: 90 x/ menit

Pernapasan

: 30x/ menit

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala

:kulit kepala tampak bersih, tidak ada seborrhea, dan tidak ada
cephal hematoma

Muka

: tidak pucat, tidak oedema,

Mata

:bentuk dan ukuran simetris, kunjungtiva tidak anemis, sclera


tidak ikterik

Telinga

: letak dan bentuk simetris dan tidak ada pengeluaran secret

Mulut

:bibir tidak pucat, mukosa mulut lembab, tidak ada labio palato
skiszis

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.

Dada

: pernapasan teratur dan tidak ada retraksi dinding dada

Abdomen

: tidak kembung, tidak ada omfalokel dan gastroskisis

Ekstremitas

:Simetris, tidak oedema, tidak sianosis, tidak ada polidaktili


atau sinidaktili dan tidak ada fokomelia

Kulit

: kelembaban cukup, turgor cepat kembali, tidak ada eksim

3. Refleks
Refleks moro

: saat diberi rangsangan kedua tangan dan kaki seperti

merangkul
Reflex rooting

: saat di sentuh di pipi bayi menoleh ke arah rangsangan

Reflex grasping

: saat telapak tangan bayi disentuh, bayi akan menggenggam

Reflex sucking

: bayi mengisap kuat ketika diberi ASI

C. ASSESMENT
Anak umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan Polio 1

D. PLANNING
1. Menjelaskan pada ibu mengenai kondisi anak baik yaitu berat 4 kg, panjang badan 53
cm, pernapasan 30x/menit, nadi 90x/ menit dan suhu 37oC, pada KMS anak berada
pada garis hijau.
2. Menjelaskan pada ibu tentang jenis imunisasi yang diberikan, yaitu:
a. BCG
Imunisasi yang akan di berikan secara suntikan intrakutan dengan dosis 0,05 ml,
pada lengan kanan atas, dan cukup diberikan 1 kali saja. Efek sampingnya bisul
kecil dan bernanah di daerah bekas suntikan, namun tidak sakit jika disentuh dan
akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut. Imunisasi ini berguna
untuk melindungi anak dari infeksi mycobacterium tuberculosis penyebab TBC
akibat kontak dengan penderita TBC di sekitarnya misalnya, orang tua, keluarga,
pengasuh dan lain sebagainya. Kontra indikasinya adalah eksim dan TBC.
b. Polio
Yaitu imunisasi yang di berikan pada umur 0-11 bulan, pemberiannya dilakukan
4 kali dengan jarak minimal 4 minggu.imunisasinya secara oral sebanyak 2 tetes.
Berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. Konta
indikasinya adalah jika anak sedang diare, karena penyerapan vaksin oleh bisa
terganggu.
3. Memberikan imunisasi
BCG : secara intrakutan dengan sudut 15o pada lengan atas dengan dosis 0,05 ml
pukul 10.20 wita
Polio 1: secara oral dengan dosis 2 tetes (0, 1 ml) pukul 10.20 wita
4. Menjelaskan pada ibu bahwa anak harus diimunisasi lengkap sebelum berumur 1
tahun untuk mencegah penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi dasar seperti
Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Teteanus, Poliomeilitis, Campak
Dengan jadwal:
0 bulan

: HB0

1 bulan

: BCG, Polio 1

2 bulan

: DPT/HB Kombo 1, Polio 2

3 bulan

:DPT/HB Kombo 2, Polio 3

4 bulan

: DPT/HB Kombo 3, Polio 4

9 bulan

: Campak

dan Hepatitis.

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi anjuran pada anaknya untuk


mencegah Cacar air, MMR (Mum-Gondok-Morbili), Rubella, IPD, (Invasi
Pneumonia Disease), Thypus A, HPV (Humone Papiloma Virus)
6. Menganjurkan ibu untuk meminta vitamin A untuk anaknya pada bulan Februari dan
Agustus ke posyandu jika anaknya sudah berumur 6 bulan sampai 5 tahun agar mata
anak sehat, tubuhnya kuat dan terhindar dari kebutaan.
7. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda anak tumbuh sehat yaitu setiap bulan berat badan
anak bertambah mengikuti pita hijau pada KMS. Perkembangan dan kepandaian anak
bertambah sesuai umur. Anak jarang sakit, gembira, ceria, aktif, lincah, dan cerdas.
8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda anak tumbuh kurang sehat yaitu berat bada tidak
naik, pada KMS garis pertumbuhan tumn, datar, pindah kepita warna dibawahnya
atau di bawah garis merah.
9. Menjelaskan cara menjaga kesehatan anak dengan mengamati pertumbuhan anak
secara teratur, meimbang berat badan anak sebulan sekali mulai umur 1 bulan sampai
5 tahun di Posyandu.
10. Menganjurkan ibu memberikan ASI setiap kali bayi menginginkan sedikitnya 8 kali
sehari baik pagi, siang, sore, maupun malam selama 6 bulan pertama tanpa diselingi
makanan atau minuman apapun. Dan meneruskan pemberian ASI selama 2 tahun
11. Menganjurkan ibu memberikan stimulasi tumbuh kembang pada anaknya dengan
cara
a. Melatih anak mengangkat kepala pada posisi tengkurap & memperlihatkan benda
bergerak.
b. Melatih anak menggenggam benda kecil.
c. Mengajak anak mendengarkan berbagai suara ( suara burung, radio dan lain-lain.)
d. Mengajak anak berbicara dengan lembut, membuai, memeluk, menyanyikan lagu
dan lain-lain
12. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anaknya. Setelah anak BAB
dibersihkan dengan sabun dan lap hingga kering, mengganti popok jika lembab atau
anak merasa kurang nyaman agar tidak terjadi iritasi.
13. Menjelaskan pada ibu agar membawa anaknya kembali ke puskesmas pada tanggal
21 Februari 2013 untuk imunisasi lanjutan yaitu combo 1 dan polio 2.

Você também pode gostar