Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang
rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti
punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung bawah
merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang
kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002).
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond &
Pellino, 2002). LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan
psikologis dan mobilisasi yang salah. Menurut Rakel (2002), LBP adalah nyeri punggung bawah
yang berasal dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur lain pada daerah tersebut. Dengan
demikian LBP adalah gangguan muskuloskeletal yang pada daerah punggung bawah yang
disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh yang kurang baik (Samara, 2004).
Sakit pinggang merupakan keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang
dimaksudkan dengan istilah sakit pinggang ialah nyeri, pegal, linu, ngilu, ngentek, atau
tidak enak di daerah lumbal berikut sacrum. Dalam dunia kedokteran berbahasa inggris
digunakan istilah low back pain. (1)
Skiatika (atau neuritis skiatik) adalah serangkaian gejala termasuk nyeri yang mungkin
disebabkan oleh kompresi umum dan / atau iritasi salah satu dari lima akar saraf tulang belakang
yang menimbulkan setiap saraf sciatic, atau dengan kompresi atau iritasi atau kiri atau kanan
kedua skiatik saraf. Rasa sakit dirasakan di punggung bawah, pantat, dan / atau berbagai bagian
kaki dan kaki. Selain rasa sakit, yang kadang-kadang parah, mungkin ada mati rasa, kelemahan
otot, pin dan jarum atau kesemutan dan kesulitan dalam bergerak atau mengendalikan kaki.
Biasanya, gejala hanya dirasakan pada satu sisi tubuh. Meskipun linu panggul adalah bentuk
yang relatif umum dari nyeri pinggang dan nyeri kaki, makna sebenarnya dari istilah ini sering
disalah pahami. Skiatika adalah seperangkat gejala bukan diagnosis untuk apa yang
menjengkelkan akar saraf, menyebabkan rasa sakit. Hal ini penting, karena pengobatan untuk
linu panggul atau gejala siatik sering akan berbeda, tergantung pada penyebab yang mendasari
Low Back Pain and Sciatica
gejala. Skiatika adalah gangguan saraf ditandai oleh nyeri di sepanjang jalur saraf, mati rasa
lemah, dan kesemutan di kaki yang terkena. Kelebihan tekanan pada saraf dan kompresi akar
saraf adalah penyebab utama dari nyeri saraf sciatica. Linu panggul bukanlah suatu penyakit dan
merupakan gejala dari beberapa masalah lain seperti masalah disc antar vertebra. Skiatika, yang
juga dikenal sebagai Neuritis Skiatik, adalah kondisi medis yang ditandai dengan nyeri,
kelemahan, dan mati rasa pada punggung bagian bawah dan kaki, yang timbul akibat cedera atau
adanya tekanan pada nervus skiatika.
Gejala yang menyertai termasuk hilangnya kemampuan dalam mengendalikan kandung
kemih atau buang air besar. Bertolak belakang dengan kepercayaan masyarakat, skiatika adalah
gejala dari penyakit yang mendasari dan bukan merupakan penyakit yang berdiri sendiri.
Penyebabnya bervariasi, dan dapat termasuk tumor tulang belakang atau prolaps diskus yang
dapat menekan nervus skiatika. Prognosis bervariasi tergantung dari penyebabnya tetapi
kesembuhan total secara umum memungkinkan apabila penyebab yang mendasari diidentifikasi
dan ditangani secara tepat. Komplikasinya antara lain kelumpuhan atau mati rasa menetap pada
tungkai (kaki), yang dapat bersifat lengkap atau sebagian. Mereka dengan gejala atau keadaan
seperti ini sebaiknya segera berkonsultasi dengan seorang dokter.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Insidensi nyeri pinggang di beberapa negara berkembang lebih kurang 15-20% dari total
populasi, yang sebagian besar merupakan nyeri pinggang akut maupun kronik, termasuk tipe
benigna. Penelitian kelompok studi nyeri PERDOSSI Mei 2002 menunjukkan jumlah penderita
nyeri pinggang sebesar 18,37% dari seluruh pasien nyeri.
Studi populasi dl daerah pantai utara Jawa Indonesia ditemukan insidensi 8,2% pada pria
dan 13,6% pada wanita. Di rumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan Semarang insidensinya sekitar
5,4 5,8%, frekwensi terbanyak pada usia 45-65 tahun.
Dalam penelitian multisenter di 14 rumah sakit pendidikan Indonesia, yang dilakukan
kelompok studi nyeri (pokdi nyeri) PERDOSSI pada bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah
penderita nyeri sebanyak 4456 orang (25% dari total kunjungan), dimana 1598 orang (35,86%)
merupakan penderita nyeri kepala dan 819 orang (18,37%) adalah penderita nyeri punggung
bawah (NPB) (Meliala, 2004).
Keluhan Low Back Pain ini ternyata menempati urutan kedua tersering setelah nyeri kepala.
Dari data mengenai pasien yang berobat ke poliklinik Neurologi menunjukkan bahwa jumlah
pasien diatas usia 40 tahun yang datang dengan keluhan low back pain ternyata jumlahnya cukup
banyak (Seanin,S, 2002:2).
Di Amerika Serikat lebih dari 80% penduduk pernah mengeluh low back pain dan di
negara kita sendiri diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi. Nyeri punngung bawah merupakan
1 dari 10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat dengan angka prevalensi berkisar antara 7,637%. Puncak insidensi nyeri punggung bawah adalah pada usia 45- 60 tahun (Bratton, 2000).
Pada penderita dewasa tua, nyeri punggung bawah dapat mengganggu aktivitas seharihari pada 40% penderita, dan gangguan tidur pada 20% penderita. Sebagian besar (75%)
penderita akan mencari pertolongan medis, dan 25% diantaranya perlu dirawat inap untuk
evaluasi lebih lanjut (Cohen, 2001).
Usia merupakan faktor yang mendukung terjadinya LBP, sehingga biasanya di derita oleh
orang berusia lanjut karena penurunan fungsi-fungsi tubuhnya terutama tulangnya sehingga tidak
lagi elastis seperti diwaktu muda Klooch (2006). Selain itu factor risiko terhadap pekerjaan
dipengaruhi aktivitas terlalu banyak duduk atau berdiri juga merupakan factor yang mrndukung
LBP. Ini dinamakan posisi tubuh kerja statis, pekerjaan yang membuat tubuh terpapar dengan
getaran seperti yang dilakukan para masinis, pengemudi truk, mengoperasikan alat bergetar
sering mengangkat dan menarik benda berat banyak membungkuk dan berputar (Dr.Suherman,
Sp.S, 2009) Manusia dalam menjalankan pekerjaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, ada
yang bersifat menguntungkan maupun yang merugikan yang dapat menyebabkan penyakit akibat
kerja seperti nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Faktor tersebut antara lain adalah faktor
fisiologis. Faktor fisiologis yang disebabkan oleh sikap badan yang kurang baik dan posisi alat
kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan kelelahan fisik bahkan lambat laun dapat
menimbulkan perubahan fisik dari tubuh pekerja. Dan dapat juga dipengaruhi oleh faktor usia.
Semakin tua usia seseorang semakin tinggi angka kejadian nyeri punggung bawah. Suatu
penelitian menyatakan bahwa 85% dari para anggota masyarakat pernah paling sedikit satu kali
dari hidupnya, diserang nyeri pinggang (Kloch, 2006).
Biasanya nyeri pinggang membutuhkan waktu 6-7 minggu untuk penyembuhan baik
terhadap jaringan lunak maupun sendi, namun 10% diantaranya tidak mengalami perbaikan
dalam kurun waktu tersebut. Nyeri punggung bawah merupakan gejala, bukan suatu diagnosis.
Low Back Pain and Sciatica
Nyeri punggung bawah merupakan kelainan dengan berbagai etiologi dan membutuhkan
penanganan simtomatis serta rehabilitasi medik (Dr. Rahajeng Tunjung, 2005)..
2.3
ETIOLOGI
Adapun nosologi sakit pinggang yang akan dibahas dihalaman-halaman berikut ialah:
1) Sakit pinggang akibat sikap yang salah
2) Sakit pinggang fibrositis lumbal akut (lumbago)
3) Sakit pinggang pada osteoporosis
4) Sakit pinggang pada spondilitis ankilopoetika
5) Sakit pinggang akibat lesi traumatic
6) Sakit pinggang pada spondilo-artrosis deformans lumbal
7) Sakit pinggang pada arthritis sakroiliaka
8) Sakit pinggang pada lesi diskogenik
9) Sakit pinggang sebagai referred pain
10) Sakit pinggang pada kelainan congenital
11) Sakit pinggang pada tumor intraspinal
Pada keadaan-keadaan tersebut diatas dapat dibedakan:
Kelompok dengan keluhan sakit pinggang tanpa nyeri radikular atau pseudoradikular atau
sensasi yang tak meluas bagaimanapun
Kelompok dengan keluhan sakit pinggang yang dapat disertai nyeri radikular atau
pseudoradikular. (1)
1) Sakit pinggang akibat sikap yang salah
Keluhan utama sakit pinggang akibat sikap dapat berbunyi sebagai berikut: pegal di
pinggang yang sudah bertahun-tahun, sengal dan panas di pinggang, pinggang kaku dan tidak
enak, pinggang berasa seperti mau patah, pinggang yang terus-menerus capek, dst. Bila
diminta penjelasan apakah nyeri atau tidak, jawabannya bisa tepat atau mengacau. Yang tepat
dan jelas dapat berbunyi benar-benar sakit sih tidak, tetapi cukup tidak enak sehingga merasa
terganggu. Yang samar , mengacau atau kontradiktorik ialah benar-benar sakit, tapi kalau
dipijat sekuat-kuatnya menyenangkan juga, atau benar-benar mengganggu dan nyeri tapi
kalau sedang sibuk tidak terasa lagi. (1)
Sering dituturkan trauma yang dialami pada masa kecil atau yang sudah lama sekali
terjadi. Keluhan tambahan satu-satunya yang selalu bergandengan dengan sakit pinggang
tersebut ialah badan letih, walaupun cukup tidur, cukup makan dan pekerjaannya tidak
berat.(1)
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan otot-otot paraspinal yang agak spastic du daerah
lumbal. Tetapi motilitas tulang belakang bagian lumbal masih sempurna, walaupun hiperfleksi
(ke depan) dan hiper ekstensi (ke belakang) dapat menimbulkan perasaan tidak enak. Lordosis
yang agak lebih dari biasa sering menarik perhatian. Gangguan sensibilitas, motorik dan
reflex tendon tidak ditemukan. Foto rontgen tulang belakang lumbosakral tidak
memperlihatkan kelainan yang relevan. (1)
Sakit pinggang tersebut diatas diakibatkan oleh perubahan-perubahan pada otot-otot dan
ligamenta daerah lumbal karena kondisi fisik dan mental. Kurang bergerak, selalu duduk
dengan posisi tulang belakang lumbal yangv melengkung, obesitas, konstipasi dan hidup
sebagai pemalas merupakan factor-faktor yang lama-kelamaan mengganggu keseimbangan
keseimbangan static dan kinetic yang dipertahankan oleh sendi posterior, diskus
intervertebralis dan ligamenta tulang belakang lumbal. Berdiri dan duduk tegap mencirikan
penghidupan mental yang sehat. Sebaliknya sikap fisik yang salah dan kurang sehat hamper
selamanya berpangkal pada gangguan psikogen. Ketegangan mental yang sering dihibahkan
kepada daerah lumbal ialah ketegangan dalam bidang seks. Kegagalan atau frustasi seksual
seringkali dipersoalkan oleh penderita dalam hubungan dengan sakit pinggang. Konsep
primitif ini merupakan sikap mental yang salah. Adapun anggapan primitive yang sering
didengar ialah bahwa sumsum tulang belakang lumbal menjadi kering karena telah beronani
secara berlebihan. (1)
2) Sakit pinggang fibrositis lumbal akut (lumbago)
Fibrositis lumbal akut atau lumbago merupakan diagnose yang tidak mempunyai arti
namun sudah mendapatkan pengakuan yang cukup kuat. Sebagai diagnose klinis lumbago
dapat digambarkan sebagai berikut: nyeri didaerah pinggang dengan lokalisasi yang jelas,
nyeri pada penekanan, nyeri jika daerah yang terkena bergerak, baik pada gerakan volunteer
maupun gerakan badan akibat batuk atau bersin. Nyerinya hebat, timbul mendadak dan
Low Back Pain and Sciatica
seringkali dinyatakan disebabkan oleh karena angin: dengan istilah angin atau masuk angin
atau dingin dimaksudkan daerah lumbal terkena kipas angina tau A.C. secara langsung atau
terkena keringat yang tertimbun dibagian bawah baju kaos dalam. (1)
Bukti bahwa didaerah yang nyeri terdapat fibrositis yang relevan belum didapatkan, oleh
karena secara patologik anatomic fibrositis sering ditemukan diotot-otot paraspinal yang tidak
menjadi sumber nyeri sehebat itu. Pada mula timbulnya nyeri lumbago hebat sekali dan
analgetika tidak dapat menghilangkannya. Pemanasan daerah lumbal lebih meredakan nyeri.
Penderita gelisah dan setiap gerakan memperhebat deritanya. Oleh karena itu cepat mencari
pertolongan dokter. Biasanya ia diangkut ke praktek dokter dan jika ia dipersilakan berdiri
tampak skoliosis yang berlebihan. Sikap patologik ini bersifat sementara dan protektif, yaitu
untuk meringankan dan mencegah timbulnya nyeri lumbago yang hebat. Jika orang sakit
berbaring ia tidak dapat berbalik ke kiri atau kanan tanpa menjerit karena timbulnya nyeri.
Pada sisi yang nyeri otot-otot paraspinal jelas spastic. Tindakan laseque, brudzinski, Patrick
dan tindakan test apapun yang dapat mengakibatkan tergeraknya daerah lumbal menimbulkan
nyeri. Adakalanya nyeri akibat hernia nucleus pulposus (HNP) yang akut tidak dapat
dibedakan dengan nyeri lumbago. Hanya adanya nyeri radikular sepanjang perjalanan nervus
iskhiadikus merupakan diagnostic banding yang mencirikan HNP. (1)
3) Sakit pinggang pada osteoporosis
Sakit pinggang merupakan keluhan dini dan utama dari osteoporosis. Mekanismenya
belum diketahui. Sakit pinggang karena fraktur kompresi akibat osteoporosis mudah
dimengerti. Tetapi sakit pinggang pada osteoporosis tanpa fraktur masih belum dapat
dijelaskan. Walaupun demikian kenyataannya ialah bahwa seluruh daerah lumbal berasa pegal
pada osteoporosis. Tanpa pengobatan apapun pinggang pegal itu dapat hilang sendiri, untuk
timbul kembali pada masa lain yang tidak berkaitan dengan aktivitas bertenaga apapun. (1)
Sakit pinggang pada osteoporosis yang sering disajikan kepada dokter biasanya
diakibatkan kompresi fraktur. Tetapi adakalanya osteoporosis tanpa fraktur ditemukan pada
kasus sakit pinggang umum. Jika terdapat fraktur kompresi, seringkali trauma disangkal.
Memang benar bahwa fraktur kompresi pada osteoporosis sering timbul karena trauma yang
tidak berarti dan tidak disadari. Batuk, bersin atau duduk dikendaraan yang terguncangguncang karena lubang-lubang di jalanan sudah dapat menimbulkan fraktur pada kompresi
pada tulang belakang yang osteoporotic. Karena fraktur tersebut biasanya medulla spinalis
Low Back Pain and Sciatica
tidak mengalami gangguan apapun. Tetapi radiks dapat terjepit sehingga menimbulkan nyeri
radikular. (1)
Walaupun osteoporosis merupakan manifestasi berbagai penyakit, osteoporosis yang
sering dijumpai ialah osteoporosis pada wanita tua yang dikenal sebagai osteoporosis postmenopause. Foto rontgen tulang belakang perlu dibuat untuk konfirmasi. Demineralisasi yang
menyeluruh dapat terlihat, lagi pula osteofit-osteofit tidak tampak walaupun usia penderita
sudah selesai untuk memperlihatkan osteofit. Gambaran rontgen osteoporosis perlu dibanding
dengan gambaran tulang yang mengalami demineralisasi akibat adenoma paratiroidea atau
myeloma multiple dan metastasis tumor ganas. (1)
4) Sakit pinggang pada spondilitis ankilopoetika
Sakit pinggang merupakan keluhan dini dari spondilitis ankilopoetika jenis StrumpellMarie. Penderita penyakit ini biasanya mulai mengeluh sakit pinggang sejak umur 20 tahun.
Sakit pinggang Strumpell-Marie ini bersifat menjemukan didaerah lumbo-sakral. Pegal, kaku
dan ngilu sering disebut untuk menjelaskan apa yang dirasakan. Perasaan tersebut
berlangsung terus menerus, tidak hilang dengan istirahat dan juga tidak diperberat oleh
gerakan. (1)
Pada pemeriksaan fisik ditemukan pembatasan gerakan di sendi sakrolumbal dan seluruh
tulang belakang lumbal. Kelainan lainnya tidak ada. Mungkin ditemukan juga laju endap
darah yang meninggi. Foto tulang belakang lumbosakral tidak memperlihatkan abnormalitas
apapun pada tahap dini. Perubahan dini yang dapat diperlihatkan foto rontgen terdiri dari
densitas pada sendi-sendi sakroiliaka akibat osifikasi ligamenta interspinosa. Kemudian
terlihat ciri-ciri khas yang berupa osifikasi semua ligamenta sepanjang tulang belakang. Pada
tahap dimana kelainan rontgenologik tersebut terakhir sudah tampak, orang sakit
memperlihatkan sikap yang khas. Seluruh badan tampak kaku. Bila memutar, seluruh badan
berbalik dengan memindahkan kedua tungkainya, oleh karena torsi sedikit pun tidak mungkin.
Juga seluruh leher menjadi kaku. Gerakan kepala untuk menoleh ke samping tidak mungkin.(1)
Pada tahap dini seringkali penderita dianggap sebagai seorang pengeluh (malingerer)
atau neurotic, oleh karena sakit pinggangnya menetap, tidak bertambah karena gerakan dan
motiltas tulang belakang lumbal masih cukup baik. Lagi pula foto rontgen tulang belakang
lumbo-sakral tidak memperlihatkan abnormalitas. Walaupun demikian, jika penyakit
Strumpell-Marie teringat dan karena itu ditanyakan ikhwal hereditasnya, seringkali dijawab
Low Back Pain and Sciatica
secara positif. Dalam keluarga sering dijumpai beberapa saudara yang terkena. Lelaki lebih
sering mendapatkan penyakit tersebut daripada wanita. (1)
5) Sakit pinggang akibat lesi traumatic
Lesi traumatic yang dimaksud ialah lesi akibat trauma besar atau akibat trauma kecil
yang terjadi berkali-kali. (1)
Karena trauma besar yang sekali terjadi dapat timbul:
Insersio otot erector trunsi terbedol
Dalam hal ini nyeri local dapat ditunjuk oleh penderita secara tepat dan adanya nyeri
tekan merupakan konfirmasi yang nyata. Udema setempat atau hematoma setempat
adakalanya dapat dijumpai. (1)
Rupture ligamentum interspinosus
Dapat terjadi secara mutlak atau parsial. Nyeri tajam dapat dirasakan pada tempat rupture
yang diperhebat pada waktu membungkuk. Penderita dapat menunjukkan tempat rupture
secara tepat dan nyeri tekan terdapat pada tempat yang dilokalisasi oleh penderita
sendiri.(1)
Fraktur korpus vertebra lumbal
Korpus vertebra lumbal yang sering terkena fraktur ialah lumbal bawah. Pada waktu
terjadinya fraktur penderita merasakan nyeri setempat. Tetapi kemudian nyeri setempat
dapat disertai radiasi ke tungkai. Nyeri disebut referred pain. Jika lumbal atas yang
terkena fraktur, referred pain dirasakan di daerah anterior paha dan tungkai bawah. Jika
korpus vertebra bawah yang patah, referred pain terasa di daerah posterior tungkai atas
dan bawah. Tergantung pada posisi kepingan tulang yang patah akan didapati berbagai
macam sindroma low back pain, yaitu sakit pinggang dengan nyeri radikular yang
sungguh-sungguh, sakit pinggang dengan gangguan miksi, sakit pinggang dengan
paraparesis inferior ringan tersebut. (1)
Akibat trauma yang seringkali terjadi dapat dijumpai: Sacro-iliac strain dan Lumbo-sacral
strain, yaitu sendi sakroiliaka dan lumbosakral mengalami penderitaan terus-menerus. Kedua
sendi tersebut merupakan pengemban badan yang menanggung tugas berat, terutama bila
perut besar dan melakukan pekerjaan dimana sikap membungkuk diperlukan. (1)
10
Sakit pinggang akibat Sacro-iliac strain dan Lumbo-sacral strain merupakan diagnose
yang menjadi wadah diagnose yang tidak menentu. Oleh Karena itu harus dipertimbangkan
benar-benar, dan janganlah terburu-buru membuat diagnose tersebut. (1)
Keluhan utama ialah sakit pinggang yang bersifat pegal, ngilu (linu, sengal) dan panas
pada bagian bawah pinggang. Didaerah itu tidak terdapat nyeri tekan. Motilitas tulang
belakang masih cukup baik. (1)
6) Sakit pinggang pada spondilo-artrosis deformans lumbal
Kelainan degeneratif pada tulang belakang dapat dijumpai pada 3% dari orang-orang
yang sudah berusia 50 tahun. Kelainan tersebut terdiri dari osteofit-osteofit, rarefikasi korteks
tulang, penyempitan-pelebaran sela persendian, penyempitan jarak antara korpora vertebra,
osteolisis, osteosklerosis dan adakalanya fraktur kompresi. Menurut anggapan kuno proses
degeneratif itu berasal dari proses infeksi, tetapi belakangan ternyata bahwa proses degeneratif
itu multifaktorial dimana factor hereditas dan proses menua memegang peranan utama. Oleh
karena itu penyakitnya dinamakan spondilo-artrosis deformans. Kini lebih dikenal sebagai
spondilosis. (1)
Spondilo-artrosis deformans merupakan salah satu sebab umum dari sakit pinggang,
terutama pada orang-orang yang sudah berusia 50 tahun. Sakit pinggang tersebut bersifat
pegal, ngilu, kaku, capek diseluruh daerah pinggang. Keluhan tersebut bertambah pada
gerakan pinggang, terlebih-lebih pada waktu melakukan gerakan pinggang setelah berdiam
dalam sikap duduk atau baring. (1)
Adakalanya terasa nyeri yang menjalar ke bokong dan tungkai yang menyerupai
iskhialgia diskogenik. Tetapi umumnya hanya sakit pinggang saja yang dirasakan orang
dengan spondilosis lumbal. (1)
Pada pasien berusia 50-an, penyebab mielopati tersering adalah spondilosis servikal. Pada
keadaan ini terjadi degenerative (osteoartrosis) vertebra servikal yang dapat menyebabkan
kompresi medulla spinalis karena adanya: (2)
Kalisfikasi, degenerasi, dan protrusi diskus intervertebra
Pertumbuhan tulang yang menonjol (osteofit)
Kalsifikasi dan penebalan ligamentum longitudinal. (2)
Pada pasien berusia 40 tahun ke bawah, sklerosis multiple merupakan alasan tersering
terjadinya mielopati. (2)
Low Back Pain and Sciatica
11
Neuritis
H.N.P
Trauma
Arthritis
Nyeri pinggang
Nyeri radikular
Naffziger
Anamnesa:
12
Laseque
+/-
Nyeri tekan
sepanjang N.
iskhiadikus
13
14
makan pagi, siang dan malam, bahkan pada waktu dini pagi (ulkus duodeni) sehingga
orang sakit terbangun dari tidurnya. Nyeri tersebut hilang setelah minum (susu) dan
makan makanan ringan yang enteng (biscuit, roti tawar, bubur). (1)
Sakit pinggang pada aneurisma aorta abdominalis
Nyeri hebat abdominal pada aneurisma aorta abdominal dapat terasa juga sampai di
pinggang. Sakit pinggang tersebut terus menerus dan bersifat difus, yang sebenarnya
tidak sakit, tetapi cukup mengganggu dan menjemukan. Gerakan dan sikap badan tidak
mempengaruhi sakit pinggang tersebut. (1)
Sakit pinggang pada karsinoma kolon/diverticulitis kolon
Adakalanya karsinoma kolon menimbulkan nyeri di pinggang/sacrum. Nyeri tersebut
terus menerus dengan puncak-puncak nyeri hebat. Sikap duduk dirasakan sebagai posisi
yang meringankan. Berbaring telentang memperhebat nyeri. Bila nyeri di pinggang
timbul pada seseorang yang juga mengeluh tentang adanya konstipasi, susut badan,
kotoran yang sekali-sekali berdarah/berlendir dan berdiare setelah melewati masa
kontipasi, maka karsinoma kolon adalah proses patologik utama yang harus dipikirkan. (1)
Diverticulitis kolon merupakan penyakit orang tua. Sakit perut yang samar-samar
sepanjang daerah kolon yang disertai diare, konstipasi dan perdarahan perv anum
merupakan gejala-gejala diverticulitis kolon. Adakalanya sakit pinggang melengkapi
sindroma tersebut di atas. (1)
Sakit pinggang pada pancreatitis akut/khronik
Nyeri abdominal adalah gejala pancreatitis akut dan khronik. Jika bagian korpus yang
terkena nyeri abdominal dirasakan di epigastrium. Jika kaudanya yang terkena nyeri
abdominal terasa disisi kiri sampai daerah hipoiliaka kiri. Tidak jarang nyeri abdominal
tersebut disertai nyeri di pinggang setinggi T.10-L.2. Sikap untuk meringankan nyeri
seringkali dijumpai pada kebanyakan penderita, yakni duduk sambil kedua tungkainya
ditekuk dilutut seperti pada sikap jongkok pada mana kedua lengan merangkul lutut
dengan melengkungkan tulang belakang semaksimal-maksimalnya. Jika timbulnya nyeri
dianalisa dengan cermat, maka dari penuturan penderita dapat diringkaskan, bahwa pada
mula timbulnya nyeri terasa di bagian atas abdomen, tepat di garis tengah. Nyeri ini
terus-menerus dan sifatnya ialah mengebor ke dalam. Selanjutnya nyeri meluas ke
15
belakang ke pinggang bagian atas, ke abdomen bagian atas dan juga ke toraks bagian
bawah. (1)
Pada umumnya pancreatitis timbul pada orang-orang yang mempunyai kholelitiasis atau
ulkus peptikum. Sering juga didapatkan informasi bahwa penderita sering menggunakan
alcohol atau corticosteroid. Penyakit predisposisi lain yang berkaitan erat dengan
pancreatitis ialah hiperparatiroidea dan kelainan tubular ginjal. (1)
Pada pemeriksaan dapat dijumpai dinding perut yang normal, kendatipun nyeri
abdominal yang dirasakan itu hebat sekali. Motilitas tulang belakang baik. Walaupun
pemeriksaan fisik tidak banyak menghasilkan abnormalitas, sebaiknya nyeri abdominal
yang dirasakan penderita sehebat itu harus merupakan indikasi untuk dikirimkan ke
rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan yang sesuai. Pada pemeriksaan urin dan
darah akan didapat tanda-tanda yang lebih jelas mengarah ke pancreatitis. Di darah tepi
sering ditemukan leukositosis yang jelas. Kimia darah terganggu. Hiperglikemia sering
dijumpai dan kadar amylase jelas meningkat, (lebih dari 250 satuan Somogyi). Bilirubin
darah meningkat dan di urin didapati bilirubin. (1)
Sakit pinggang pada tumor uteri dan adneksa
Tumor uteri dan adneksa serta infeksi pada organ-organ pelvic dapat menimbulkan sakit
pinggang dirasakan pada masa menstruasi. Sakit pinggang yang berkaitan dengan proses
patologik di pelvis pada wanita disebabkan oleh teregangnya ligamentum sakro-uteri.
Sifatnya lebih difus pegal daripada nyeri setempat. (1)
Sakit pinggang pada penyakit prostat
Prostatitis atau karsinoma prostat dapat menimbulkan nyeri di daerah sekitar lumbosakral. Gejala khas penyakit prostat yang berupa sulit mengeluarkan kencing selalu ada,
sehingga tidaklah sukar untuk menyimpulkan bahwa sakit pinggang tersebut bersifat
prostatogenik. (1)
10) Sakit pinggang pada kelainan congenital
Kelainan congenital pada tulang belakang yang dimaksud ialah:
Pada spondilolistesis terdapat pergeseran ke depan dari suatu ruas tulang belakang. Yang
sering tergeser ialah lumbal kelima. Kelainan ini terjadi pada perkembangan dalam masa
intrauterine. Walaupun kelainan tersebut congenital, namun keluhan sakit pinggang baru
timbul pada usia 35 tahun ke atas. Hal ini disebabkan oleh kelainan sekunder yang terjadi
Low Back Pain and Sciatica
16
dalam masa menjelang umur itu. Sakit pinggang tersebut bersifat pegal difus di daerah
sakrolumbal. Karena spondilolistesis radiks L.5 dapat tertekuk dan menimbulkan nyeri
radikular, istirahat dan analgetikum meringankan. (1)
Keadaan yang dinamakan spondilolisis ialah keadaan dimana bagian posterior ruas tulang
belakang terputus sehingga terdapat diskontinuitas antara prosesus artikularis superior
dan inferior. Kelainan ini terjadi karena arkus neuralis putus tidak lama setelah neonates
dilahirkan. Sering juga kelainan tersebut dijumpai bersama-sama dengan spondilolistesis.
Keluhan sakit pinggang yang didasari oleh spondilolisis tombul pada uisa 35 tahun ke
atas. (1)
Pada spina bifida terdapat defek pada arkus spinosus lumbal atau sacral, akibat gangguan
proses pembentukannya. Oleh karena defek itu, maka di bagian tulang belakang tersebut
tidak terdapat ligamenta interspinosus yang menguatkan daerah tersebut. Kelemahan
tersebut mendasari mudah timbulnya lumbo-sacral strain yang bermanifestasi sebagai
sakit pinggang. Adanya spina bifida sering diungkapkan oleh sekelompok rambut yang
tumbuh pada daerah kulit yang menutupi spina bifida. (1)
Baik
spondilolistesis, spondilolisis
rontgenologik. (1)
Stenosis kanalis vertebralis juga merupakan diagnose rontgenologik. Stenosis kanalis
vertebralis lumbal menimbulkan gejala pada masa usia 35 tahun. Penjelasannya ialah
karena perubahan-perubahan sekunder yang terjadi pada kanalis vertebralis yang secara
congenital memang sudah sempit. Manifestasinya terdiri dari nyeri radikuler pada waktu
berjalan dengan sikap tegak. Maka seringkali penderitanya mengambil sikap
membungkuk untuk menghilangkan atau meringankan nyeri. (1)
11) Sakit pinggang pada tumor intraspinal
Sakit pinggang sebagai gejala dini tumor intraspinal berlaku untuk tumor ekstradural di
bagian lumbal. Majoritas dari kelompok tersebut terdiri dari neoplasma yang merusak tulang.
Tujuh puluh persen dari kelompok ini berupa metastatic. Yang 30 % sisanya terdiri dari
neoplasma primer atau penjalaran per kontinuitatum neoplasma non-osteogenik. (1)
Tumor metastatic di tulang menunjukkan preferensi terhadap tulang-tulang tertentu.
Metastasis dari tumor ganas apapun, tulang yang paling sering dituju ialah tulang belakang.
17
Lalu secara berturut-turut ialah pelvis, bagian proksimal tulang panjang dan iga. Metastasis di
tulang yang berada distal dari siku dan lutut adalah jarang. (1)
Jenis tumor ganas yang cenderung untuk bermetastasis ke tulang ialah adenokarsinoma
mamae, prostat, paru, ginjal dan tiroid, dengan urutan frekuensi seperti tersebut diatas.
Mengingat hal-hal tersebut diatas, maka setiap penderita yang telah menjalani operasi tumor
ganas apapun yang kemudian mengunjungi dokter karena sakit di tulang umumnya dan tulang
lumbal khususnya, harus selalu dicurigai mempunyai metastasis. Metastasis dari
adenokarsinoma mama ke tulang dapat terjadi dalam beberapa bulan bahkan juga beberapa
tahun (5-10) tahun setelah mastektomi. (1)
Sakit pinggang pada tumor metastatic atau tumor primer di tulang lumbal mulai dengan
pegal di pinggang yang lambat laun secara berangsur-angsur menjadi nyeri pinggang dan
akhirnya nyeri sekali sehingga tidak tertahan. Adakalanya metastasis yang masih kecil
mendasari fraktur tulang lumbal karena trauma yang timbul tidak berarti. Dalam hal ini,
seringkali metastasis tidak dikenal. Maka dari itu pada suatu fraktur tulang selalu harus
diselidiki betapa beratnya gaya traumatic itu. Jika terdapat diskrepansi antara derajat frkatur
dan intensitas trauma yang diceritakan, maka adanya metastasis yang mendasari fraktur harus
dicurigai. (1)
Foto rontgen akan memperlihatkan lesi pada tulang. Metastasis yang berasal dari mamae,
prostat dan kolon misalnya berupa bercak-bercak yang radio-opaque. Tetapi yang disebarkan
oleh karsinoma paru dan lesi myeloma ialah radiolucent. Kedua lesi itu dikenal sebagai lesi
osteoblastik dan osteolitik (atau osteoklastik). (1)
Tumor ekstradural yang belum merusak tulang dan tumor intra medula spinal
menimbulkan sakit pinggang pada tahap lanjut. Gejala dininya ialah nyeri radicular atau
gejala-gejala kompresi medulla spinalis.(1)
Beberapa faktor yang menyebabakan terjadinya LBP, antara lain:
a) Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir
Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Menurut Soeharso (1978)
kelainan-kelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya
setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya
low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan. Selain itu ditandai pula adanya dua buah
vertebra yang melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat
Low Back Pain and Sciatica
18
lubang di tulang vertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini
dikenal dengan Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat
sepert club foot, rudimentair foof, kelayuan pada kaki, dan sebagainya. namun jika lubang
tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.
Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah:
Penyakit Spondylisthesis
Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan korpus vertebrae, dimana arkus
vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae (Bimariotejo, 2009). Walaupun kejadian
ini terjadi sewaktu bayi, namun ketika berumur 35 tahun baru menimbulkan nyeri akibat
kelainan-kelainan degeneratif. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk
atau tidur dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan (Bimariotejo, 2009).
Soeharso (1978) menyebutkan gejala klinis dari penyakit ini adalah:
1). Penderita memiliki rongga badan lebih pendek dari semestinya. Antara dada dan
panggul terlihat pendek.
2). Pada punggung terdapat penonjolan processus spinosus vertebra yang menimbulkan
skoliosis ringan.
3). Nyeri pada bagian punggung dan meluas hingga ke ekstremitas bawah.
4). Pemeriksaan X-ray menunjukan adanya dislokasi, ukuran antara ujung spina dan garis
depan corpus pada vertebra yang mengalami kelainan lebih panjang dari garis spina
corpus vertebrae yang terletak diatasnya.
Penyakit Kissing Spine
Penyakit ini disebabkan karena dua tau lebih processus spinosus bersentuhan. Keadan ini
bisa menimbulkan gejala dan tidak. Gejala yang ditimbulkan adalah low back pain. Penyakit
ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan X-ray dengan posisi lateral (Soeharso, 1978).
Sacralisasi Vertebrae Lumbal Ke V
Penyakit ini disebabkan karena processus transversus dari vertebra lumbal ke V melekat
atau menyentuh os sacrum dan/atau os ileum (Soeharso, 1978).
19
20
21
22
spinalis menjulurkan radiks dorsalis dan ventralisnya ke perifer. Di tingkat servikal dan torakal
berkas serabut tepi itu (radiks dorsalis dan ventralis) menuju ke foramen tersebut secara
horizontal. Tetapi didaerah lumbal dan sacral, radiks dorsalis dan ventralis berjalan secara curam
ke bawah dahulu sebelum tiba ditingkat foramen intervertebralis yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan karena medulla spinalis membujur hanya sampai tingkat L2 saja. Otot-otot yang
terdapat sekeliling tulang belakang mempunyai origo dan insersio pada prosesus transversus atau
prosesus spinosus. Stabilitas kolumna vertebralis ditandai dijamin oleh ligamenta secara pasif
dan oleh otot-otot tersebut diatas secara aktif. Ujung-ujung serabut penghantar impuls nyeri
terdapat ligamenta, otot-otot, periostium, lapisan luar annulus fibrosus dan sinovia artikulus
posterior. (1)
Dari berbagai jenis keluhan mengenai pinggang, nyeri adalah yang paling sering dan
mempunyai arti yang paling penting. Nyeri pinggang dapat dibedakan dalam
a) Nyeri setempat karena iritasi ujung-ujung saraf penghantar impuls nyeri
Korpus vertebra yang dirusak tumor ganas tidak menimbulkan nyeri selama
periostiumnya tidak teregang atau terangsang, oleh karena korpus vertebra tidak
mengandung ujung-ujung serabut penghantar impuls nyeri. Proses patologik apapun yang
membangkitkan nyeri setempat harus dianggap sebagai perangsang jaringan-jaringan
yang peka-nyeri, yaitu jaringan mengandung ujung-ujung serabut penghantar impuls
nyeri. Nyeri setempat biasanya terus-menerus atau hilang timbul (intermiten). Nyeri
bertambah pada suatu sikap tertentu atau karena gerakan. Pada penekanan nyeri dapat
bertambah hebat atau di luar masa nyeri dapat ditimbulkan nyeri tekan. (1)
b) Referred pain
Referred pain yang dirasakan didaerah pinggang dapat bersumber pada proses
patologik dijaringan yang peka-nyeri dikawasan abdominal, pelvis atau pun tulang
belakang lumbalnya sendiri. Referred pain yang berasal dari tulang belakang lumbal
bagian atas dirasakan didaerah anterior paha dan tungkai bawah. Jika sumber nyerinya
dibagian bawah tulang belakang lumbal, maka referred pain terasa pada daerah gluteal
(bokong), bagian posterior sari paha dan betis. Ciri khasnya ialah sukar terlokalisasi
karena terasanya dalam dan difus. Walaupun terasa dibagian anterior atau posterior paha,
namun demikian tidak ada satu tempat yang benar-benar nyeri tekan. Referred pain yang
Low Back Pain and Sciatica
23
berasal dari organ-organ abdominal dan di pelvis terasa disamping pinggang dan didaerah
permukaan perut sendiri. Yang terasa didaerah garis tengah tulang belakang lumbal atas
adalah referred pain yang bersumber di dinding posterior duodenum (ulkus duodeni) atau
dinding posterior lambung (ulkus ventrikuli). Pada pancreatitis, atau tumor pancreas
dapat dirasakan low back pain. Tetapi lebih sering dirasakan di samping kanan bila kaput
pancreas yang terkena atau di samping kiri pinggang jika kaudanya yang mengandung
proses patologik. Pada kholesistitis pun dapat dirasakan referred pain disamping kanan
pinggang. (1)
Proses patologik dibagian retroperitoneal seperti batu ginjal, limfoma, karsinoma
atau sarcoma dan aneurisma aorta dapat membangkitkan referred pain di pinggang
dengan penjalaran ke daerah perut bawah sampai garis inguinal bahkan ke labia atau
testis. (1)
Colitis, diverticulitis atau tumor di kolon dapat menyebabkan nyeri sampai
dipinggang serta bagian perut bawah. Bila proses patologik berlokalisasi di kolon
transversus nyeri pinggang disamping kiri atau kanan setinggi L.1 sampai L.3 dapat
dirasakan sesuai dengan lokalisasi di kolon transversusnya. (1)
Jika sigmoidium yang mengandung proses patologik, referred pain dirasakan pada
daerah lumbal bawah atau di sacrum. (1)
Referred pain dipinggang yang bersumber pada organ di pelvis diakibatkan oleh
proses patologik apapun yang menegangkan ligament turn sakrouterina. Posisi uterus
yang salah dapat menarik ligamentum tersebut dan tumor ganas seperti endometriosis
atau karsinoma uteri dapat melakukan infiltrasi di ligamenta tersebut dan menimbulkan
referred pain dipinggan bagian bawah. (1)
Sistitis pada wanita dapat menimbulkan referred pain dipinggang bagian bawah,
sebaliknya penyakit-penyakit ginjal jika menjadi sumber referred pain, menimbulkan
nyeri dipinggang bagian atas (torakolumbal) yang selanjutnya menyebar ke samping dan
kebawah ke jurusan perut atau daerah inguinal. (1)
c) Nyeri radikular
Sepintas lalu nyeri radikular menyerupai referred pain, tetapi pada pengamatan
yang lebih teliti berbeda. Nyeri radukular menjalar secara tegas, terbatas pada
dermatomnya dan sifat nyerinya lebih keras dan terasa pada permukaan tubuh. Nyeri
Low Back Pain and Sciatica
24
radikular timbul karena perangsangan terhadap radiks, baik yang bersifat penekanan,
sentuhan, peregangan, tarikan atau jepitan. Hal ini berarti bahwa proses patologik yang
menimbulkan nyeri radikular harus berada di sekitar foramen intervertebralis. Batuk dan
nafas menimbulkan nyeri radikular jika ada proses patologik yang menekan atau
menyentuh atau meregang radiks dorsalis. Fenomena ini disebabakan karena pada batuk
dan bersin tekanan ruang sub araknoideal melonjak sejenaka dan memperhebat
penekanan atau sentuhan atau peregangan terhadap radiks dorsalis yang sedang
terganggu. Lonjakan tekanan didalam ruang suarakniodeal dapat ditimbulkan juga
dengan penekanna pada kedua vena jugularis selama 1-2 menit. Berdasarkan pada
tindakan ini maka tes dari naffziger dianggap sebagai diagnostikum yang paling exact
untuk menentukan adanya nyeri radikuler. Tes tersebut dilakukan sebagai berikut: (1)
Pada penderita yang menderita ischialgia dilakukan penekanan pada kedua verna
jugularis interna selama1-2 menit. Pada akhir masa penekanan ia diminta untuk mengejan
sejenak. Bilamana nyerri rdaikular timbul yang menjalar sesuai perjalanan serabut radiks
dorsalis L5-S1 yang dinamankan nervus ichsiadicus, maka tes naffziger disebut positif.
Dalam hal ini harus ditarik kesimpulan bahwa ikhialgia bersifat diskogenik. (1)
Jika nyeri radikular sepanjang perjalanan nervus ischiadicua timbul pada waktu
batuk atau bersin, belumlah pasti bahwa ischilagia tersebut bersifat diskogenik. Oleh
karena pada waktu atau bersin badan ikut bergerak, sehinnga bila nervus ischiadicus
terlibat dalam proses radang disendi panggul atau sakroiliaka ia memperoleh
perangsangan tambahan. Nyeri yang menjalar karena terlibatnya nervus ischiadicus
ditingkat sendi sakro-iliaka atau sendi panggul pada waktu dan bersin dinamakan nyeri
pseudoradikular.
(1)
25
2.6
KLASIFIKASI
Menurut Bimariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya LBP terbagi menjadi dua
jenis, yaitu:
a) Acute Low Back Pain
Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan
rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri
ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatik
seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian
tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada
kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih
sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada
istirahat dan pemakaian analgesik.
2.7
GAMBARAN KLINIS
Berdasarkan pemeriksaan yang cermat, LBP dapat dikategorikan kedalam 3
kelompok berikut:
26
Gejala: nyeri yang menjalar ke lutut, tungkai, kaki, ataupun adanya rasa baal di
daerah nyeri.
Tanda : adanya tanda iritasi radikuler, gangguan motorik maupun sensorik atau
refleks
c. Red flag LBP dengan kecurigaan mengenai adanya cedera atau kondisi patologis yang
berat pada spinal. Karakteristik umum:
Trauma fisik berat seperti jatuh dari ketinggian ataupun kecelakaan kendaraan
bermotor
Nyeri non mekanik yang konstan dan progresif
Ditemukan nyeri abdominal dan atau torakal
Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan posisi telentang
Riwayat atau ada kecurigaan kanker, HIV, atau keadaan patologisb lainnya yang
dapat menyebabkan kanker.
Penggunaan kotikosteroid jangka panjang
Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, menggigil dan atau demam
Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
Saddle anesthesia(pola gangguan sensorik yang melibatkan deramtom sacral yang
biasanya disebabkan kompresi ekstrinsik medulla spinalis) dan atau adanya
inkontinensia urin
Resiko untuk terjadinya kondisi yang lebih berat adalah awitan LBP pada usia kuranf
dari 20 tahun atau lebih dari 50 tahun. (2)
Tanda dan gejala Skiatika yang mungkin timbul:
Kelemahan kaki
Nyeri yang menjalar dari tulang belakang bawah ke bagian belakang kaki seseorang
27
Nyeri melalui jalur saraf adalah gejala utama sciatica. Rasa sakit linu panggul dikaitkan
dengan sensasi kesemutan atau mati rasa di kaki. Intensitas rasa sakit tergantung pada tingkat
cedera saraf. Rasa sakit meningkat dengan peningkatan tekanan pada saraf oleh beban kerja fisik.
Kadang rasa sakit parah karena orang tidak dapat melakukan kegiatan hidup sehari-hari juga.
Biasanya satu kaki dipengaruhi dan kadang-kadang keduanya bisa mendapatkan linu panggul.
Orang mungkin mengalami rasa sakit di daerah paha belakang, otot betis atau di daerah pinggul.
Meningkat nyeri pinggang dengan pekerjaan seperti berdiri, berjalan-jalan, kerja berat dll
meningkatkan Rasa sakit pada malam hari karena stres selama siang hari.Ketidaknyamanan,
kurangnya minat dalam melakukan kegiatan danMengurangi kapasitas kerja adalah gejala linu
panggul.
Tanda sciatica
* Mengurangi gerakan lutut,
* Sambil berdiri untuk waktu yang lama Kesulitan,
* Kesulitan dalam berjalan,
* Refleks miskin adalah tanda-tanda utama sciatica
2.8
DIAGNOSIS
a. Anamnesa
Sakit pinggang yang dikemukakan seorang penderita harus ditentukan dahulu arti
yang dimaksud oleh penderita. Jenis sakit pinggang harus dilukis oleh penderita sendiri.
Dan untuk itu penderita harus diberi waktu dan kebebasan yang cukup, bilaperlu harus
dibimbing tanpa mempengaruhi penggambaran oleh penderita. Dalam hal ini ditanyakan
ciri-ciri sakit pinggang, sehingga dapata ditetapkan apakah sakit pinggang yang
dikemukakan itu: (1)
a. Nyeri dipinggang atau difus
b. Referred pain dipinggang
c. Nyeri dipinggang dengan nyeri radikular pseudoradikular
d. Nyeri akibat spasmus otot
e. Nyeri yang tidak adapat dikelompokkan pada jenis tersebut diatas. (1)
Low Back Pain and Sciatica
28
Keluhan yang nyeri yang tidak menentu (e) adalah yang paling membingungkan.
Tetapi dengan memilki pengetahuan tentang identitas jenis-jenis sakit pinggang (a,b,c,d,)
jumlah low back pain of unknown cause. Ciri-ciri khas bagi proses setempat yang
menimbulkan nyeri setempat ialah bahwa nyeri timbul pada gerakan atau perubahan
sikap tubuh. Selain itu didapat nyeri tekan pada tempat yang ditujuk oleh penderita
sendiri secara tepat. (1)
Referred pain pada daerah pinggang mudah teringat kalau penderita menyatakan
adanya nyeri atau pegal dipinggang, akan tetapi tempat nyeri tidak dapat ditunjuk dengan
tepat lagi pula pernyataan terasanya dalam sekali adalah untuk referred pain. (1)
Nyeri radikular dan pseudoradikular harus selalu dibedakan dan diselidiki baik
secara anamnestik maupun dengan jalan pemeriksaan sensibilitas. Secara spontan
penderita dapat menyatakan bahwa nyeri pinggang yang timbul menjalar menurut suatu
pola. Bila tidak diceritakan, orang sakit diingatkan dengan pertanyaan: Apakah hanya
terasa disitu saja ataukah menjalar atau meluas juga ke daerah lain. Ciri khas bagi nyeri
akibat spasmus otot ialah bahwa pijat dan uut meringankan bahkan melenyapkan
keluhan. (1)
Sakit pinggang yang secara amnestik sukar dikenal, tetapi pada pemeriksaan
radiologic mudah terungkap ialah sakit pinggang pada osteoporosis. (1)
Bilamana dari anamnesa sudah diketahui jenis sakit pinggang yang disajikan, maka
sumber sumber keluhannya mudah terlokalisasi. Sifat dan lokalisasi sumber itu dapat
terungkapkan secara amnestik melalui pertanyaan-pertanyaan mengenai soal:
Bagaimana mulai timbulnya dan bagaimana perkembangan selanjutnya
Factor-faktor yang dapat membangkitkan sakit pinggang
Factor-faktor yang meredakan atau menghilangkan sakit pinggang
Gejala-gejala yang mendahului, menyususl atau umumnya menyertai
bangkinya sakit pinggang (1)
Seringkali trauma dikemukakan sebagai informasi yang mungkin mempunyai arti
etiologik. Pada kebanyakan sakit pinggang psikogen trauma yang terjadi pada masa anakanak dituturkan dalam bentuk pertanyaan: Bisa tidak karena hilang rusuk, oleh karena
saya ingat pernah jatuh terpelanting waktu umur 6 tahun! Pada kebanyakan sakit
Low Back Pain and Sciatica
29
30
b. Fisik-diagnostik
Pada pemeriksaan fisik seorang yang mengeluh sakit pinggang daerah tulang
belakang harus mendapatkan perhatian khusus. (1)
Pada inspeksi perhatian ditujukan pertama-tama pada orang sakit sewaktu
berjalan masuk kamar periksa dokter. Bagimana gaya jalannya, bagaimana cara ia
mendudukkan dirinya atau bagaiman cara naika tempat tidur periksa untuk berbaring.
Kemudian inspeksi tulang belakang dilakukan. Penderita harus berdiri dan seluruh tulang
belakang harus dapat terlihat. Kurvatur fisiologik pada daerah servikal, thorakal dan
lumbal dapat diperiksa dengan cermat dari samping. Skoliosis, lordosis lumbal yang
mendatar, sekelompok rambut yang tumbuh didaerah pinggang harus mendapat perhatian
kritis. Kekenduran otot-otot atau ketegangan otot-otot gluteal dan asimetri lipatan gluteal
harus diperhatikan. (1)
Gaya jalan seperti robot pada mana tulang belakang tampak kaku, tidak dapat
berputar sedikit pun sewaktu hendak duduk atau berbelok melewati sesuatu untuk menuju
kursi yang disediakan untuk berhadapan dengan dokter, adalah khas bagi penderita
spondilitis ankilopoetika Marie-Strumpell. Berjalan dengan salah satu tungkai berjingkat
Low Back Pain and Sciatica
31
dan sedikit membungkuk menandakan bahwa nyeri akan timbul bilamana ia berjalan
tegak tanpa berjingkat. Berjalan masuk kamar dokter dengan kedua tangan bertolak
pinggang sambil raut muka yang mencerminkan terasanya nyeri berarti bahwa bertolak
pinggang merupakan fiksasi yang meringankan nyeri di pinggang.
Lordosis lumbal yang mendatar, otot-otot gluteal yang kendor dengan lipatan
gluteal yang lebih rendah daripada sisi lain menandakan adanya sakit pinggang
diskogenik. (1)
Setelah infeksi gerakan tulang belakang harus diperiksa. Palpasi setiap ruas tulang
belakang lumbal harus dilakukan. Nyeri tekan diselidiki dengan penekanan pada prosesus
spinosus dan di sampingnya. Dalam melakukan ini defense musculaire dapat sekaligus
diteliti. Motilitas tulang belakang lumbal diperiksa pada fleksi ke depan, ke samping dan
ke belakang. Yang harus diperhatikan ialah pemekaran deretan prosesus spinosus waktu
membungkuk. Hal ini dapat mudah diteliti sebagai berikut: Kelima jari si pemeriksa
ditempatkan masing-masing pada L.1, L.2, L.3, L.4 dan L.5 (atau S.1). Kalau tidak
terdapat motilitas yang wajar, maka jari-jari si pemeriksa tidak menjauhi satu dengan
yang lain pada waktu orang yang diperiksa membungkuk. Jika didapati sensasi defense
musculaire maka pada sisi itu terdapat kelainan, yang dapat bersifat proses patologik
setempat saja atau nyeri yang beradiasi, tentukanlah secermat-cermatnya lokalisasi nyeri
local itu. Pada umumnya lokasi nyeri itu sesuai dengan lokasi proses diskogenik. (1)
Pemeriksaan pada waktu penderita berbaring terdiri dari tindakan laseque, test
Patrick dan tindakan kebalikan Patrick. Test naffziger dapat dilakukan pada waktu
penderita berbaring atau berdiri. (1)
Pada tindakan laseque orang sakit merasakan nyeri di tempat lesi diskogenik atau
sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus. Adakalanya nyeri tersebut dibangkitkan apada
pengangkatan tungkai dalam sikap lurus sisi kontralateral. Hasil tindakan laseque inilah
yang dinamakan laseque silang yang positif yang khas untuk lesi diskogenik. (1)
Pola tindakan Patrick dilakukan fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi. Karena
gabungan gerakan tersebut sendi panggul teregang, sehingga jika tindakan Patrick
menimbulkan nyeri di daerah bokong atau sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus, maka
prows patologiknya harus dicari di sendi panggul ipsilateral. Dengan test kebalikan dari
tindakan Patrick dilakukan gerakan gabungan dimana fleksi, aduksi, endorotasi dan
Low Back Pain and Sciatica
32
ekstensi meregangkan sendi sakroiliaka. Maka test kebalikan Patrick yang positif
menunjuk kepada sumber nyeri disendi sakroiliaka. (1)
Pemeriksaan tulang belakang harus dilengkapi dengan pemeriksaan motorik,
pemeriksaan sensorik kedua tungkai dan reflex tendon lutut dan Achilles. Pemeriksaan
abdomen harus dilakukan dengan cermat pula jika menurut anamnesa sakit pinggang
bersifat sakit pinggang. Setiap kasus sakit pinggang yang secara factual ternyata nyeri di
daerah sacrum harus diperiksa dengan Man sakit pinggang untuk menyelidiki adanya
proses patologik didaerah antara rectum dan sacrum. (1)
Pemeriksaan fisis, dengan perhatian khusus pada tanda-tanda infeksi sistemis,
tanda-tanda keganasan yang tersembunyi, nyeri tekan lokal atau pada insisura iskiatika,
spasme otot, ruang lingkup gerakan, tes angkat tungkai lurus (Laseque), dan pemeriksan
rektum (tonus sfingter dan prostat). (5)
c. Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan neurologis, dengan perhatian khusus pada afek dan alam perasaan,
kelemahan otot, atrofi, atau fasikulasi, defisit sensorik termasuk perineum, refleks
(tendon dalam, abdominal, anal, kremaster). (5)
d. Pemeriksaan rontgenologik biasa
Foto rontgen biasa tulang nelakang lumbosakral sebaiknya selalu dibuat pada
setiap orang yang mengeluh tentang sakit pinggang. Oleh karena fraktur, osteoporosis,
dislokasi, tumor dan infeksi dapat diperlihatkan oleh foto-foto tersebut. Namun demikian
relevansi setiap kelainan yang tampak pada foto rontgen biasa harus diperhatikan. Foto
rontgen yang harus dibuat ialah foto lumbosakral dengan proyeksi anterior posterior,
lateral, oblik kanan dan kiri. Menurut penyelidikan duskus intervertebrale antara ruas
lumbal terbawah dan S.1 selalu menyempit pada orang-orang yang berusia 50 tahun
keatas, sehingga nyeri yang tidak berlokalisasi ditempat tersebut tidak boleh dihubungkan
dengan lesi diskogen antara ruas lumbal tebawah dan S.1. (1)
Pada foto dengan proyeksi lateral dapat ditinjau perbandingan antara jarak korpus
vertebralis lumbal dan jarak kanalis vertebralis lumbal. Jarak anterior-posterior korpus
vertebralis lumbal ialah 42-45 mm. Sebagai patokan dapat diambil separuh jarak tersebut
sebagai jarak anterior-posterior kanalis vertebralis lumbal yang normal. Bila jarak itu
33
kurang dari 19 mm, maka stenos kanalis vertebralis lumbal harus dipikirkan.
Pemeriksaan radiologik khusus lain seperti mielografi dan diskografi. (1)
Pemeriksaan laboratorium yaitu foto rontgen polos (posterior, lateral, oblik)
hitung darah lengkap dan laju endap darah, serum : kreatinin, kalsium, fosfat, alkali
fosfatase, asam urat, fosfatase asam (pria), gula darah puasa. 5. Pemeriksaan khusus
(misalnya sken tulang, gula darah 2-jam postprandial, sken magnetik resonan, sken
tomografik, mielografi) bergantung pada hasil pemeriksaan rutin di atas. (Mansjoer, Arif,
et all., 2007). (5)
2.9
TERAPI
1) Sakit pinggang akibat sikap yang salah
Perawatan
Bilamana dapat disimpulkan bahwa setiap tubuh yang mendasari sakit pinggang, maka nasihat
untuk memperbaiki sikap merupakan terapi utama. Bila lordosis lumbal berlebihan, maka
latihan untuk mengecilkan perut harus dianjurkan dan dilarang untuk menggunakan sepatu
dengan hak tinggi. (1)
Sikap duduk harus tegak yang dapat tercapai dengan cara menempatkan pantat sedekatdekatnya pada sandaran kursi. Senam untuk memelihara motilitas tulang belakang lumbal
yang optimal harus dianjurkan. (1)
Bila ternyata bahwa ketegangan mental yang merupakan sikap penghidupan yang salah, maka
koreksi dalam bidang mental harus dilakukan. Sakit pinggang setelah bersetubuh sering
dijumpai. Dalam hal ini penjelasan dokter mengenai penghidupan seksual matrimonial harus
dapat menenangkan alam pikiran penderita yang terganggu oleh suatu konsep seksual yang
menyesatkan. (1)
Pemberian analgetika seringkali bermanfaat. Tetapi sebaiknya diberi penjelasan bahwa
penggunaannya hanya untuk membantu orang sakit dalam masa transisional dalam mencapai
sikap penghidupan yang sehat. Campuran analgetikum dengan minor tranquilizer merupakan
pilihan yang baik, misalnya Neuralgin (campuran methampyrone, chlordiazepoxide dan
vitamin, Kalbe farma) dan Metaneuron (campuran metamizol, diazepam dan vitamin,
Phapros). (1)
34
35
36
atau gejala-gejala kompresi konus (kauda equina) maka kasus tersebut harus dikirimkan ke
dokter ahli bedah saraf. (1)
Sakit pinggang akibat sakro-iliac strain dan lumbo-sacral strain harus dirawat sebagai kasus
sakit pinggang akibat sifat fisik dan mental yang salah. (1)
6) Sakit pinggang pada spondilo-artrosis deformans lumbal
Perawatan
Sakit pinggang tanpa nyeri radikular pada seseorang yang memperlihatkan tanda-tanda
spondilosis lumbal pada foto rontgen dapat ditolong dengan termoterapi dan penggunaan
analgetika non-adiktif. Obat-obat yang tergolong anti reumatika sangat bermanfaat. Tetapi
walaupun umumnya penderita penyakit tersebut tergolong orang tua anjuran untuk senam
dan memperbaiki sikap duduk dan sewaktu bekerja seyogyanya diberikan sebagai terapi
pelengkap. (1)
7) Sakit pinggang pada arthritis sakroiliaka
Perawatan
Pemeriksaan laboratorium dapat memperlihatkan laju endap yang meninggi. Pembuatan foto
rontgen pelvis untuk menilai sendi sakro-iliaka tidak usah dilakukan segera, oleh karena
biasanya tidak mengungkapkan kelainan yang eksklusif, lagi pula penderita masih belum
tahan manipulasi sewaktu pembuatan foto rontgen. (1)
Suntikan 25 mg cortisone acetate di tempat nyeri tekan pada garis persendian sakroiliaka
cepat meredakan nyeri. Obat-obat antireumatika memberikan kesembuhan dalam jangka
waktu 1 sampai 6 minggu. Suntikan cortisone acetate setempat tersebut di atas dapat
diberikan 5 hari sekali dan dihentikan setelah nyeri tekan lenyap. (1)
Bila gigi-geligi memperlihat karies orang sakit harus menjalani sanitasi yang menyeluruh.
Karies yang tidak cepat dibuang dapat menjadi sumber infeksi yang menimbulkan relapse.
Juga infeksi bagian atas traktus respiratorius dapat disusul dengan timbul kembalinya
arthritis sakroiliaka. Maka anjuran cepat berobat jika infeksi kerongkong mulai terasa
mencegah timbul kembalinya arthritis sakroiliaka. (1)
Low Back Pain and Sciatica
37
spondilosis lumbal. Hasil pemeriksaan fisik tidak memberikan jalan keluar. Juga foto rontgen
dapat memberikan gambar yang normal. Hal ini biasa jika lesi diskogenik terdiri dari
degenerasi ringan pada pada nucleus dan annulus saja. Tetapi anamnesa sudah dapat
mengungkapkan factor-faktor yang penting. Sakit pinggang akibat spondilosis adalah biasa
pada orang-orang yang berusia 50 tahun keatas. Dan sakit pinggang akibat sacroiliac strain
atau lumbosacral strain biasa dijumpai pada orang-orang yang gemuk dengan lordosis lumbal
yang berlebihan atau skoliosis atau kifosis torakal yang berlebihan dan orang-orang yang
melakukan pekerjaan dimana beban gerakan dan beban pengembanan jelas memberikan efek
yang buruk. Sakit pinggang diskogenik dapat dibedakan berdasarkan informasi anamnestik
yaitu: (1)
Pernah mendapat nyeri pinggang akut pada waktu terpeleset, mengangkat benda berat,
mendorong kendaraan, membedol tanaman dan sebagainya.
Penderita tergolong pada kelompok usia, tapi kebanyakan dibawah 50 tahun. (1)
Penderita dapat ditolong dengan istirahat dan analgetika atau antireumatika serta nasihat
jangan sekali-kali mengangkat berat, terutama dalam sikap membungkuk. Anjuran untuk
segera kembali ke dokter bilamana terasa nyeri radikular penting artinya. Dengan
demikian ia datang kembali dengan sakit pinggang yang lebih jelas mengarah ke lesi
diskogenik. (1)
9) Sakit pinggang sebagai referred pain
Perawatan
Sakit pinggang yang merupakan manifestasi referred pain dari penyakit-penyakit abdominal
dan pelvic tidak memerlukan tindakan khusus. Perawatan yang ditujukan kepada penyakit
primernya, sekaligus menghilangkan referred pain di pinggang. (1)
10) Sakit pinggang pada kelainan congenital
Perawatan
38
Sakit pinggang pada spondilolistesis, spondilolisis dan spina bifida dapat dihilangkan dengan
istirahat di tempat tidur dan penggunaan analgetika. Tetapi jika nyeri radikuler melengkapi
saki pinggang spondilolistesis/spondilolisis pertolongan dokter ahli bedah saraf diperlukan.
Korset yang baik dapat menolong banyak terutama pada spina bifida. (1)
11) Sakit pinggang pada tumor intraspinal
Perawatan
Kasus sakit pinggang akibat proses neoplasmatik tidak dapat ditanggulangi oleh dokter
umum, tetapi harus dirujukan ke pusat onkologik. Persoalan yang sulit ialah cara
memberitahukan prognosa kepada keluarga penderita dan terlebih-lebih lagi kepada
penderita sendiri. Pada umumnya dokter keluargalah yang akhirnya merawat penderita
kembali. Oleh karena sepulangnya dari perawatan di pusat onkologik orang sakit
biasanya masih memerlukan perawatan pasca terapi radiologic. Bilamana penderita
dipulangkan kembali oleh pusat onkologik karena keadaan sudah parah, pertolongan
yang keluarga harapkan ialah dari dokter keluarga saja. Dalam hal ini dokter tidak usah
ragu-ragu untuk menggunakan analgetika jenis obat bius (morfin, pethedine) untuk
membebaskan penderita dari nyeri yang menyiksanya. Mendampingi orang sakit dalam
perjalanan yang penuh dengan siksaan merupakan tugas setiap dokter yang mengindahi
hidup manusia. (1)
Penanganan utama pada kasus ischialgia dan low back pain terfokus pada usaha
menghilangkan pembengkakan otot dan penonjolan saraf spinalis. Hilangnya
pembengkakan dan penonjolan tersebut akan menghilangkan perangsangan baik pada
nervus ischiadicus maupun pada nervus spinalis. Dengan hilangnya perangsangan akan
hilang pula semua gejala yang menyertainya, dan pemulihan dari fungsi otot yang
dipersarafinya. Terapi panas pada penanganan ischialgia maupun low back pain
dimaksudkan untuk melemaskan otot yang membengkak. Setelah otot lemas maka akan
mudah untuk dimanipulasi. Terapi panas dapat dilakukan baik dengan cara kering
maupun basah. Bahkan dapat pula dilakukan dengan diathermi. Dengan adanya
pemanasan ini serabut otot akan bersuhu tinggi sehingga menghancurkan tumpukan sisa
metabolisme. Tumpukan yang telah hancur akan lebih mudah untuk diangkut kembali ke
aliran darah dan dibuang melalui alat ekskresi. Penanganan setelah pemanasan banyak
dipilih metode terapi masase. Terapi masase merupakan manipulasi yang digunakan
Low Back Pain and Sciatica
39
untuk meringankan rasa sakit dengan jalan memperlancar aliran darah, merilekskan otot,
dan membuang sisa metabolisme. Penanganan terapi masase dapat dilakukan dengan
metode refleksi, akupresur, maupun complete massage. Teknik manipulasi yang banyak
digunakan adalah efflurage, friction, tapotement berirama, dan vibration (Rahim, 1988).
Penambahan manipulasi osteopati yang banyak menggunakan tarikan sangat bermanfaat
untuk mengurangi penjepitan baik pada nervus ischiadicus maupun nervus spinalis.
Hilangnya penjepitan inilah yang paling menentukan tingkat kesembuhan pada kedua
kasus tersebut. Teknik osteopati untuk kedua kasus tersebut berbeda dan masih
memerlukan kajian lebih lanjut.
Nyeri pinggang dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan, istirahat dan
modalitas. Pemberian obat anti inflamasi non steroid (OAINS) diperlukan untuk jangka
waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat.
Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan. Namun
pada pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi akibat rasa nyeri, penggunaan
anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan simptomatis lainnya, kadang memerlukan
campuran antara obat analgesik, antiinflamasi, OAINS, dan penenang. Istirahat secara
umum atau lokal banyak memberikan manfaat. Tirah baring pada alas keras dimaksudkan
untuk mencegah melengkungnya tulang punggung. Modalitas dapat berupa kompres es,
semprotan etil klorida, dan fluorimetan. Tidak semua nyeri dapat diatasi dengan cara-cara
di atas. Terkadang diperlukan tindakan injeksi anestetik atau antiinflamasi steroid pada
tempat-tempat seperti pada faset, radiks saraf, epidural, intradural. Bahkan untuk
beberapa kasus LBP dibutuhkan pembedahan. Setelah fase akut teratasi dilakukan
beberapa pencegahan kekambuhan diantaranya pelatihan peregangan dan pemakaian
korset atau braching. (Adelia, Rizma., 2007).
Dalam beberapa kasus sisanya adalah pengobatan terbaik dan gejala mendapatkan
lebih oleh waktu. Istirahat harus disediakan untuk jangka waktu yang panjang selama
beberapa minggu atau bulan, sesuai saran dokter. Mengobati penyebab yang mendasari
adalah tujuan utama pengobatan linu panggul. Diagnosis yang tepat menguji dan fisik
membantu dalam mengidentifikasi penyebab sciatica.
40
41