Você está na página 1de 2

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kehidupan tak lepas dari berbagai persoalan yang bervariasi. Adakalanya persoalan
itu adalah hal yang sederhana, namun banyak juga masalah yang tidak sederhana. Dalam
penyelesaiannya, ada berbagai bidang ilmu yang digunakan. Mulai dari bidang ilmu agama
yang penyelesaiannya banyak mencakup kehidupan spiritual, kemudian bidang ilmu bahasa
dan sosial hingga ke bidang matematika dan sains. Sebagaimana ilmu biologi yang salah
satu penerapannya bidang kedokteran misalnya, ilmu kimia yang salah satu penerapannya
bidang farmasi misalnya atau obat-obatan, dan ilmu sains lainnya, ilmu matematikapun juga
punya penerapannya. Terutama dalam hal ini adalah mata kuliah Aljabar.
Telah sering kita jumpai berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
penyelesaiannya, ilmu matematika (termasuk aljabar) telah banyak memberi andil.
Sebelumnya telah disebutkan beberapa problema yang diselesaikan dengan aljabar, seperti
Kriptografi, Teori Grafik, Jaringan Listrik, Markov chains dsb. Kali ini penulis mengangkat
judul pemanenan populasi hewan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Aljabar dalam pemanenan Hewan?
2. Seperti apakah model pemanenan hewan yang dibenarkan?
3. Bagaimanakah model pemanenan yang merata?
4. Bagaimana pemanenan untuk kelompok umur yang termuda saja?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami penerapan Aljabar dalam pemanenan Hewan.
2. Mengetahui model pemanenan hewan yang dibenarkan.
3. Mengetahui model pemanenan yang merata.
4. Mengetahui pemanenan untuk kelompok umur yang termuda saja.

Hasil Optimal yang dapat dibenarkan


Sebelumnya telah diuraikan model-model pemanenan beserta contoh-contohnya. Telah
dijelaskan pula bagaimana kebijaksanaan pemanenan yang dapat dibenarkan. Bahwa
kebijaksanaan pemanenan yang dapat dibenarkan adalah banyaknya bagian yang sama dari
setiap kelompok umur yang dipanen akan menghasilkan prosentase sekian dai populasi terkait.
Banyak kebijaksanaan pemanenan lain yang mungkin dapat dibenarkan dan setiap kebijaksanaan
tersebut akan menyediakan suatu hasil yang umumnya berbeda. 1 Dari berbagai hasil yang ada
akan menarik jika didapatkan hasil yang paling optimum. Demikianlah yang disebut
Kebijaksanaan pemanenan optimal yang dapat dibenarkan. Yaitu suatu kebijaksanaan dengan
hasil paling optimum diantara hasil lainnya. Hasil dari kebijaksanaan itu sendiri disebut sebagai
optimal sustainable yield.

Teorema 1 (Hasil Optimal yang dapat dibenarkan). Suatu kebijaksanaan pemanenan optimal
yang dapat dibenarkan adalah kebijaksanaan didalam mana baik satu kelompokmaupun dua
kelompok umur akan dipanen. Jika dua kelompok umur dipanen maka kelompok umur yang
lebih tua akan dipanen seluruhnya.2

Howard Anton & Chris Rorres, Elementary Linier Algebra, Diterjemahkan oleh Pantur Silaban, Ph. D. Dengan
judul Penerapan Aljabar Linier (Jakarta:Erlangga, 1998), h. 163.
2
Howard Anton & Chris Rorres, loc. Cit.

Você também pode gostar

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento8 páginas
    Bab Ii
    Rafi Atun Nasikah
    Ainda não há avaliações
  • Pendahulua1 2
    Pendahulua1 2
    Documento7 páginas
    Pendahulua1 2
    Rafi Atun Nasikah
    Ainda não há avaliações
  • Kartu Bebas Perpustakaan
    Kartu Bebas Perpustakaan
    Documento1 página
    Kartu Bebas Perpustakaan
    Rafi Atun Nasikah
    Ainda não há avaliações
  • Mestat
    Mestat
    Documento2 páginas
    Mestat
    Rafi Atun Nasikah
    Ainda não há avaliações
  • ALT
    ALT
    Documento2 páginas
    ALT
    Rafi Atun Nasikah
    Ainda não há avaliações