Você está na página 1de 9

HISTOLOGI

Kulit

merupakan

jaringan

yang

menutupi

permukaan

tubuh,

yang terdiri atas 2 lapisan :


1.Epitel yang disebut epidermis
2.Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium. Epidermis berasal dari ectoderm
dandermis berasal dari mesoderm.Dibawah kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang lebih
longgar disebut hypodermis yang pada beberapa tempat banyak mengandung jaringan lemak.
Epidermis
Dalam epidermis terdapat dua sistem :
1. Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel selnya akan mengalami keratinisasi.
2. Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis dan akan memberikan melanosit untuk
sintesa melanin. Disamping sel sel yang termasuk dua sistem tersebut terdapat sel lain,
yaitu sel Langerhans dan sel Markel yang belum jelas fungsinya. Struktur histologis
Pada epidermis dapat dibedakan 5 stratum, yaitu:

Stratum basale
Lapisan ini disebut pula sebagai stratum pigmentosum atau strarum germinativum
karena

paling

banyak

tampak

adanya

mitosis

sel

sel.

Sel sel lapisan ini berbatasan dengan jaringan pengikat corium dan berbentuk
silindris atau kuboid. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir butir pigmen.

Stratum spinosum
Lapisan ini bersama dengan stratum basale disebut pula stratum malpighi atau
stratum germinativum karena sel selnya menunjukkan adanya mitosis sel. Sel sel
dari stratum basale akan mendorong sel sel di atasnya dan berubah menjadi
polihedral.
Sratum spinosum ini terdiri atas beberapa lapisan sel sel yang berbentuk polihedral
dan pada pemeriksaan dengan mikroskop cahaya pada tepi sel menunjukkan tonjolan
tonjolan seperti duri duri. Semula tonjolan tonjolan tersebut disangka sebagai
jembatan interseluler dengan di dalamnya terdapat tonofibril yang menghubungkan
dari sel yang satu ke sel yang lain.
Stratum granulosum
Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang tebalnya di atas stratum spinosum.Bentuk sel
seperti belah ketupat yang memanjang sejajar permukaan.Sel yang terdalam
berbentuk seperti sel pada strarum spinosum hanya didalamnya mengandung butir
butir. Butir butir yang terdapat sitoplasma lebih terwarna dengan hematoxylin (butir
butir keratohialin) yang dapat dikelirukan dengan pigmen. Adanya butir butir
keratohyalin semula diduga berhubungan dengan proses keratinisasi, tetapi tidak
selalu dijumpai dalam proses tersebut.

Stratum lucidum
Tampak sebagai garis bergelombang yang jernih antara stratum granulosum dan
stratum corneum.Terdiri atas beberapa lapisan sel yang telah gepeng tersusun sangat
padat. Bagian yang jernih ini mengandung zat eleidin yang diduga merupakan hasil
darikeratohialin.

Stratum Corneum
Pada vola manus dan planta pedis, lapisan ini sangat tebal yang terdiri atas banyak
sekali lapisan sel sel gepeng yang telah mengalami kornifikasi atau
keratinisasi.Hubungan antara sel sebagai duri duri pada stratum spinosum sudah
tidak tampak lagi. Pada permukaan, lapisan tersebut akan mengelupas (desquamatio)
kadang kadang disebut sebagai stratum disjunctivum

Dermis

Terdiri atas 2 lapisan yang tidak begitu jelas batasnya, yaitu :


Stratum papilare
Merupakan lapisan tipis jaringan pengikat di bawah epidermis yang membentuk papilla
corii.Jaringan tersebut terdiri atas sel sel yang terdapat pada jaringan pengikat longgar
dengan serabut kolagen halus.

Stratum reticulare
Lapisan ini terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung serabut serabutkolagen
kasar yang jalannya simpang siur tetapi selalu sejajar dengan permukaan.Didalamnya
selain terdapat sel sel jaringan pengikat terdapat pula sel khromatofor yang didalamnya
mangandung butir butir pigmen.Di bawah stratum reticulare terdapat subcutis yang
mengandung glandula sudorifera yang akan bermuara pada epidermis.
Subkutis

ANATOMI
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasiya dari lingkungan hidup
manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit juga
sangat kompleks, elastic dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga
bergantung pada lokasi tubuh. Kulit elastis dan longgar terdapat pada palpebra dan preputium,
kulit tebat dan tidak meregang terdapat pada telapak tangan dan kaki orang dewasa, sedangkan
kulit tipis terdapat pada wajah, kulit yang lembut terdapat pada leher dan badan, dan kulit kasar
terdapat pada kepala.

Embriologi Kulit :
1. Epidermis (Ektoderm)
Terdiri dari lima lapisan, yaitu stratum korneu, stratum lusidum, stratum granulosum,
stratum spinosum, dan stratum basale.

Stratum Korneum
Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapisan
sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi
keratin (zat tanduk).

Stratum Lusidum
Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel
gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.
Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki

Stratum Granulosum

Stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir
kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Tampak
jelas ditelapak tangan dan kaki.

Stratum Spinosum
Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak
mengandung glikogen, dan inti terletak ditengah-tengah. Sel-sel ini makin dekat ke
permukaan makin gepeng bentuknya. Di antara sel-sel stratum spinosun terdapat
jembatan-jembatan antar sel yang terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin.
Pelekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut
nodulus Bizzozero. Di antara sel-sel spinosum terdapat pula sel Langerhans. Sel-sel
stratum spinosum mengandung banyak glikogen

Stratum Basale
Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertical pada perbatasan dermoepidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis
paling bawah. Sel- sel basal ini mengadakan mitosis dan fungsi reproduktid. Lapisan ini
terdiri atas dua jenis, yaitu sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma
basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar
sel ; Sel pembentuk melanin (Melanosit) merupakan sel-sel berwarna muda, dengan
sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen.

2. Dermis (Mesoderm)
Lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri
atas lapisan elastic dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.
Secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:

Pars Papilare, bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung saraf dan pembuluh
darah.

Pars Retikulare, bagian dibawahnya yang menonjol kearah subkutan, bagian ini
terdiri dari serabut kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri
atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat juga
fibroblast. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblast, membetuk ikatan yang
mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat lentur dengan
bertambah usia menjadi kuranh larut sehingga makin stabil. Retikulin mirip kolagen
muda. Serabut elastinnya bergelombang, berbentuk amorf dan mudah mengembang
serta lebih elastic.

3. Subkutis (Mesoderm)
Lapisan ini merupakan lapisan kelanjutan dermis, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi
sel-sel berlemak di dalamnya.Lapisan sel lemak ini disebut dengan panikulis adipose,
berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi ,
pembuluh darah, dan getah bening.Tebal-tipisnya jaringa lemak tidak sama tergantung
pada lokalisasinya.
Adneksa Kulit :
1. Kelenjar Kulit ( terdapat dilapisan dermis )
a. Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
ada dua macam kelenjar keringat, yaitu ekrin (kecil-kecil, terletak dangkal didermis
dengan secret encer dan kelenjar apokrin (lebih besar, terletak dalam dan secret
kental).
b. Kelenjar palit (glandula sebasea)
Terletak diseluruh permukaan kulit kecuali telapak tangan dan kaki. Kelenjar ini
sering juga disebut kelenjar holokrin karena tidak berlumen. Kelenjar ini biasanya
terdapat di samping akar rambut.
2. Kuku
Kuku merupakan bagian stratum korneum yang menebal. Bagian kuku yang terbenam
dalam kulit disebut akar kuku, bagian yang terbuka disebut badan kuku, dan yang paling
luar adalah kuku bebas.
3. Rambut

Terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang
merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen, dan terdapat pada bayi; rambut
terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medulla, dan
terdapat pada orang dewasa.

FISIOLOGI
Fungsi utama kulit ialah proteksi, absropsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh,
pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D, dan keratinisasi.
1. Fungsi Proteksi, Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan mekanis,
misalnya tekanan, gesekan, tarikan; gangguan kimiawi, misalnya zat-zat kimia terutama
yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, asam, dan alkali kuat lainnya; gangguan
bersifat panas, misalnya radiasi, sengantan sinar ultra violet; gangguan infeksi luar
terutama kuman maupun jamur.
Melanosit juga turut berperan dalam melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari
dengan mengadakan tanning. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum
korneum yang impermeable. Ada pula lapisan keasaman kulit yang melindungi dari
jamur dan bakteri. Proses keratinisasi juga berperan sebagi barrier mekanis karena sel-sel
mati melepaskan diri secara teratur.
2. Fungsi Absropsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, dan benda padat,
tetapi cairan yang mudah menguap mudah diserap.
3. Fungsi Ekskresi, kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan ammonia.
4. Fungsi Persepsi, kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Terhadap rasangan panas diperankan oleh badan rufini di dermis dan subkutis. Terhadap
dingin diperankan oleh badan Krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissner
terletak di papilla dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan merkel ranvier
yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan di perankan oleh badan paccini
di epidermis.

5. Fungsi Termogulasi, kulit melakukan pengaturan suhu tubuh dengan cara mengeluarkan
keringat dan mengerutkan pembuluh darah kulit.
6. Fungsi Pembentukan Pigmen, sel pembentuk pigmen (melanosit).
7. Fungsi Keratinisasi, lapisan epidermis mempunyai 3 jenis sel utama, yaitu keratinosit,
sel langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan
pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi
sel spinosum, makin keatas sel menjadi lebih gepeng dan bergranula menjadi sel
granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang
amorf. Proses ini berlangsung seumur hidup.
8. Fungsi Pembentukan Vitamin D, dimungkinkan
kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.

Ilmu penyakit kulit dan kelami edisi ke 6 FKUI,2010

dengan mengubah 7 dihidroksi

Você também pode gostar