Você está na página 1de 2

ARTI BERMAIN BAGI ANAK

6. Pengertian Bermain. Menurut Karl Buhler dan Schenk Danziger, bermain adalah kegiatan
yang menimbulkan kenikmatan, dan kenikmatan itu menjadi rangsangan bagi perilaku lainnya.
Menurut Charlote Buhler yang menganggap bermain sebagai pemicu kreativitas
7. Menurut Sigmund Freud anak-anak menganggap bermain sebagai sesuatu yang serius.
Menurut Jean Piaget menyatakan bahwa bermain menunjukkan dua realitas anak- anak, yaitu :
adaptasi terhadap apa yang sudah mereka ketahui dan respon mereka terhadap hal-hal baru
8. 1. Karakteristik bermain anak Pada hakekatnya anak-anak selalu termotivasi untuk bermain.
Artinya bermain secara alamiah memberikan kepuasan kepada anak. Melalui bermain bersama
dalam kelompok atau sendiri tanpa orang lain, anak mengalami kesenangan yang lalu
memberikan kepuasan baginya.
9. Beberapa pakar pendidikan menyebut beberapa karakteristik bermain anak, yaitu : a.
Bermain relatif bebas dari aturan- aturan, kecuali anak-anak membuat aturan mereka sendiri; b.
Bermain dilakukan seakan-akan kegiatan itu dalam kehidupan nyata (bermain drama);
10. c. Bermain lebih memfokuskan pada kegiatan atau perbuatan dari pada hasil akhir atau
produknya; d. Bermain memerlukan interaksi atau keterlibatan anak-anak
11. 2. Arti bermain bagi anak berdasarkan pengamatan, pengalaman dan hasil penelitian para
ahli dapat dikatakan bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut : a. Anak memperoleh
kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya. b. Anak akan menemukan
dirinya, yaitu kekuatan dan kelemahannya, kemampuannya serta juga minat dan kebutuhannya.
12. c. Memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya, baik fisik, intelektual,
bahsa dan perilakunya (psikososial serta emosional). d. Anak terbiasa menggunakan seluruh
aspek panca indranya sehingga terlatih dengan baik. e. Secara alamiah memotivasi anak untuk
mengetahui sesuatu lebih mendalam lagi.
13. pertama, perlu diketahui bahwa salah satu pendekatan pembelajaran di taman kanak-kanak
adalah belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Melalui bermain anak diajak untuk
bereksplorasi, menemukan, dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengannya sehingga
pembelajaran menjadi bermakna karena sebab- sebab sebagai berikut :
14. a. Bermain itu belajar Kemampuan intelektual (daya pikir) anak sebagian besar
dikembangkan dalam kegiatan bermain. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan
pengalaman yang makin memperjelas hal-hal yang mereka pelajari di kelas atau di rumah.
Bermain juga menumbuhkan rasa ingin menyelidiki yang akan memperkaya pengertiannya.
Keinginan untuk menyelidiki ini akan terus berlanjut dalam hidupnya.
15. b. Bermain itu bergerak Kegiatan-kegiatan di TK untuk merangsang anak menggunakan
motorik kasar maupun motorik halus dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas bermain, baik
dengan alat maupun tanpa alat. Bermain juga mengembangkan kesadaran anak akan kemampuan
tubuhnya ketika ia menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. Contoh, pengembangan motorik
halus melalui bermain. Yaitu penggunaan alat-alat, seperti krayon, pensil, gunting, kuas, alat
mencocok. Penggunaan alat-alat tersebut dapat meningkatkan penghalusan penggunaan otot- otot
halus di tangan.
16. c. Bermain membentuk prilaku Saat bermain tampak jelas perkembangan prilaku anak.
Program Belajar Taman Kanak-kanak (PKB TK), dipadukan dalam satu program kegiatan
belajar yang utuh mencakup program dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan
serta program dalam rangka pengembangan pengetahuan dasar.

17. Bermain di TK sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut karena bermain bertugas
untuk : 1) Menanamkan budi pekerti yang baik; 2) Melatih anak untuk dapat membedakan sikap
dan perilaku yang baik dan yang tidak baik; 3) Melatih sikap ramah, suka kerja sama,
menunjukkan kepedulian; 4) Menanamkan kebiasaan disiplin dan tanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari;
18. 5. Melatih anak untuk mencintai lingkungan dan ciptaan tuhan; 6. Melatih anak untuk
selalu tertib dan patuh pada peraturan; 7. Melatih anak untuk berani dan mempunyai rasa ingin
tahu yang besar; 8. Menjaga keamanan diri; 9. Mealtih anak untuk mengerti berbagai konsep
moral yang mendasar, seperti salah, benar, jujur, adil, dan fair.

Você também pode gostar