Você está na página 1de 9

DIAGNOSTIC APROACH

ILEUS OBSTRUKTIVE

Disusun Oleh :
1. Muhammad Ikbal Lubis (091001054)
2. Isdalia (091001133)
Dokter pembimbing :

Dr. Namso Saragih, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2013

ILEUS OBSTRUKTIVE
I. Sinopsys of Cause
Penyebab
Tersumbat :

Penyakit
Bezoar ( Phytobezoar,
Trichobezoar)
Askariasis
Ca. Colon kiri
Tumor usus halus
Tumor colon s/d rektum
Divertikulum mackel
Penyakit Hirschprung

Terlipat :

Adhesi
Hernia inkarserata
eksternal (inguinal,
femoral, umbilikal,
insisional atau parastomal)
Peritonitis ec Perforasi
(appendiks perforasi, tukak
lambung perforasi)
Trauma
Volvulus
Intusepsi /Invaginasi
Divertikulum mackel
KET
IBB (Ischemic Bawel
Diesease)

Ileus obstruktif adalah gangguan pasase isi usus secara normal ke rektum
karena hambatan ekstrinsik atau instrinsik, baik pada usus kecil maupun pada usus

besar. Atau penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan


yang sama sekali menutup atau mengganggu jalannya isi usus. 58% kasus
obstruksi mekanik usus halus disebabkan hernia. 17,7% akibat adhesi
Sebagaimana perdarahan, peradangan (inflamasi), dan perforasi, ileus
obstruksi merupakan penyebab akut abdomen (gawat perut). Kira-kira 60-70%
dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan appendicitis akut disebabkan oleh
obstruksi intestinal. Sebagian kelainan akut abdomen dapat juga disebabkan oleh
cedera langsung atau tidak langsung yang mengakibatkan perforasi saluran cerna
atau perdarahan.
Ileus obstruktif berdasarkan letak sumbatannya terbagi atas :
1. Obstruksi usus halus yaitu obstruktif tinggi dimana obstruksinya
mengenai usus halus
2. Obstruksi usus besar yaitu obstruksi rendah dimana obstruksinya
mengenai usus besar.
Manifestasi klinis ileus obstruktif
Terdapar 4 tanda kardinal gejala obstruktif
1. Nyeri abdomen bisa sampai kolik
2. Mual dan muntah
3. Perut kembung (distensi)
4. Kegagalan BAB atau gas (Konstipasi dan flatus tidak ada)
Gejala ileus obstruktif tersebut tergantung kepada
1. Lokasi obstruksi
2. Lama obstruksi
3. Penyebabnya
4. Ada atau tidaknya iskemik usus

DIAGNOSA
Anamnesa
Pada anamnesis ileus obstruktif usus halus biasanya sering dapat ditemukan
penyebabnya, misalnya berupa adhesi dalam perut karena pernah dioperasi
sebelumnya atau terdapat hernia. Pada ileus obstruksi usus halus kolik dirasakan
disekitar umbilikus, sedangkan pada ileus obstruksi usus besar kolik dirasakan
disekitar supra pubik, muntah pada ileus obstruksi usus halus berwarna kehijauan
dan pada ileus obstruksi usus besar onset muntah lama.
Pemeriksaan Diagnostik
Inspeksi : perut distensi, dapat ditemukan darm kontur dan darm stefung
Palpasi : nyeri tekan, kadang teraba massa seperti pada tumor
Perkusi : hipertimpani
Auskultasi : hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi. Pada fase lanjut
bisibg usus dan peristaltic melemah sampai hilang
Rectal Toucher : isi rektum menyemprot : hirschprung disease. Darah (+) :
strangulasi, neoplasma. Feses mengeras : skibala. Feses (-) : obstruksi usus letak
tinggi. Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi. Nyeri tekan : lokal atau general
peritonitis
Radiologi : Foto polos abdomen pada 3 posisi menggambarkan pelebaran udara
usus halus atau usus besar dengan gambaran anak tangga dan air fluid level.
Penggunaan kontras dikontraindikasikan adanya perforasi-peritonitis. Barium
enema diindikasikan untuk invaginasi, dan endoskopi disarankan pada kecurigaan
volvulus.

PEMBAHASAN
1. Askariasis
Karakteristik

Muntah dan Keluar cacing dari (mulut, hidung atau anus),


perut kembung dan buncit

Gejala

Riwayat pemberian obat cacing(berdasarkan anamnesa),

tambahan

demam, nyeri tekan, serangan kolik, gelisah, anoreksia.

Pemeriksaan

Inspeksi : anemi (+), keluar cacing dari mulut, hidung


atau anus

Palpasi : nyeri tekan, massa teraba seperti kantong


nelayan yang penuh cacing, tidak berbatas tegas dan
mungkin dapat digerakkan.

Kasus

Anak-anak

tersangka
Konfirmasi

Pemeriksaan Feses rutin, rontgen.

2. Ca. Colon Kiri


Karakteristik

BAB berdarah, berlendir sedikit, sudah lama

Gejala

Diare, nyeri mirip kejang, kembung, kurang darah, sering

tambahan

BAK, berat badan menurun, mual muntah saat BAB

Pemeriksaan

Inspeksi : anemi (+)

Palpasi : nyeri tekan, teraba ada massa

Perkusi : tympani

Auskultasi : metalic sound

Kasus

Usia >50 tahun, adanya polip dikolon, faktor keturunan

tersangka

terkena kanker, diet, perokok

Konfirmasi

RT, Plani abdominal foto, USG abdomen, Barium foto,


colonoscopy.

3. Hernia Inguinalis
Karakteristik

Benjolan pada daerah lipatan paha

Gejala

Nyeri pada bagian lipatan paha, muntah, nyeri abdomen :

tambahan

kram dan distensi abdomen, gelisah.

Precipitating

Aktifitas yang mengakibatkan peningkatan tekanan intra


abdomen secara kronik, seperti : mengangkat benda berat,
batuk kronik, hipertrofi prostat, kehamilan, konstipasi dan
asites

Relieving
Pemeriksaan

Istirahat, sikap trendelenburg, puasa

Inspeksi : benjolan pada regio inguinal

Palpasi : nyeri pada benjolan, omentum seperti


karet, atau ovarium

Kasus

Auskultasi : bising usus terutama pada benjolan

Riwayat benjolan dilipat paha kanan/kiri usus turun

tersangka
Confirmasi

Sinar-X Abdomen

4. Peritonitis
Karakteristik

Nyeri pada seluruh abdomen, tidak bisa buang angin

Gejala

Demam, mual,muntah, tidak bisa BAB, kadang mencret,

tambahan

kembung

Pemeriksaan

Inspeksi : distensi abdomen

Palpasi : nyeri tekan, defens muskular

Perkusi : nyeri ketok, hipertimpani.

Auskultasi : peristaltik melemah atau bahkan hilang

Kasus

Trauma abdomen, sakit maag berat, sakit perut kanan

tersangka

seperti ditusuk-tusuk

Confirmasi

Foto polos abdomen

5. Peritonitis ec Apendisitis Perforasi


Karakteristik

Diawali dengan rasa tidak nyaman dibagian perut bagian


atas, kemudian nyeri pindah kebagian perut bawah, nyeri
menetap dan terus menerus

Gejala

Demam, mual/muntah, tidak bisa BAB, kadang mencret,

tambahan

nafsu makan menurun, leukosit meningkat

Precipitating

Bergerak, berjalan, batuk, diare

Relieving

Istirahat, NGT terbuka, puasa

Pemeriksaan

Inspeksi : bentuk simetris, sedikit membuncit

Palpasi : nyeri tekan pada semua lapangan abdomen


terutama regio kuadran kanan bawah (Mc.Burney
sign), nyeri lepas (+), psoas sign (+), obturator sign
(+), rovsing sign(+), defans muskular (+) dikuadran
kanan bawah

Kasus

Perkusi : nyeri ketok (+)

Auskultasi : peristaltik usus menurun

Orang muda, sakit perut, demam

tersangka
Confirmasi

Foto polos abdomen, Appendikogram, USG abdomen

6. Peritonitis ec Tukak lambung Perforasi


Karakteristik

Rasa sakit hebat tiba-tiba

Gejala

Detak jantung yang cepat, berkeringat, mual, muntah,

tambahan

kehilangan nafsu makan

Penjalaran

Kekanan atau ketengah perut

Onset

Kronis

Precipitating

Makan

Relieving

NGT terbuka untuk menghisap cairan agar tidak keluar


melalui perlubang, puasa

Pemeriksaan

Anemia (+)

Inspeksi : distenia perut bagian atas

Palpasi : defans muskular, nyeri tekan ulu hati

Perkusi : pekak hati yang hilang

Auskultasi : peristaltik sering lemah

Kasus

Penderita reumatik, suka mengkonsumsi jamu-jamuan,

tersangka

trauma, suka makan yang pedas-pedas, asam, alkohol,


nokotin, aspirin, pepsin

Confirmasi

Endoskopi

7. KET (kehamilan ektopik terganggu)


Karakteristik

Rasa sakit diperut disertai dengan muntah-muntah

Gejala

Rasa sakit suprasympisis sampai dengan syok, haid

tambahan

terlambat

Penjalaran

Low back

Onset

Akut

Precipitating

Bergerak

Relieving

Istirahat

Pemeriksaan

Inspeksi : asimetris, bagian bawah perut sedikit


menggembung

Kasus

Palpasi : teraba massa

Perkusi : nyeri tekan

Auskultasi :

Riwayat penyakit kelamin, WUS

tersangka
Confirmasi

USG, PP test

8. Intususeptum / Invaginasi
Karakteristik

Perdarahan per rektum, Muntah, serangan kolik

Gejala

Demam,

tambahan
Pemeriksaan

Inspeksi : keluar lendir bercampur darah per rektum

Palpasi : teraba massa tumor memanjang berbentuk


sosis, berbatas tegas.

Perkusi : nyeri tekan

Kasus

Anak-anak umur 2-12 bulan, idiopatik, lebih banyak

tersangka

terjadi pada anak laki-laki

Confirmasi

USG, PP test

Você também pode gostar