Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Amanda Puspadewi
Vania Eka Putri
Pembimbing :
dr. Pradnya Pramitha, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
PERIODE 24 NOVEMBER 27 DESEMBER 2014
PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang
ANATOMI MATA
BOLA MATA
KORNEA
Selaput bening mata,
SKLERA
Bagian putih mata
Dibagian posterior
UVEA
Lapisan tengah yang
RETINA
Retina merupakan lembaran
Sel
Gangli
on
Sel
Bipolar
Sel
Kerucut &
Batang
Trabekula korneoskleral
Trabekula uveal
Serabut yang berasal dari akhir membran Descement
(garis Schwalbe)
Trabekula
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Glaukoma :
meningkatnya tekanan intra okuler,
atrofi papil saraf optik, dan
pengecilan lapang pandang
ETIOLOGI
Bertambahnya
produksi
humor akueus
oleh badan
siliar
PENINGKATAN
TIO
berkurangnya
pengeluaran
humor akueus
di daerah sudut
bilik mata atau
di celah pupil.
Diabetes
mellitus
Penyempitan
pembuluh darah
otak (sirkulasi
darah yang
buruk)
Hipertensi
FAKTOR
RESIKO
Penggunaan
steroid dalam
jangka waktu
lama
Migrain
Miopia
Perempuan >
Pria
riwayat keluarga
glaukoma (risiko
4x lebih besar
dibanding orang
normal)
PATOFISIOLOGI
Ketidakseimbangan produksi humor akueus, hambatan
terhadap aliran akueous dan tekanan vena episklera
peningkatan tekanan
intraokuler
mendorong perbatasan antara saraf optikus dan
retina di bagian belakang mata
pasokan darah ke saraf optikus berkurang
sehingga sel-sel saraf mati
Glaukomatous optik
Glaukoma
primer
Glaukoma
kongenital
Glaukoma
sekunder
Glaukoma
absolut
GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERBUKA
GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERTUTUP
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
Pemeriksaan
ketajaman
penglihatan
Pemeriksaan
Slit-lamp biomikroskopi
Gambar 10. Edema kornea pada glaucoma akut Gambar 11. Pupil
dilatasi dan oval
Gambar 12. Edema kornea dan sudut bilik mata Gambar 13. Gambaran
gonioskopi
Pemeriksaan
kelainan papil
saraf optik
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Lapangan Pandang
GLAUKOMA AKUT
Glaukoma sudut tertutup akut (mata merah
Pemeriksaan
Konj. Bulbi:
Hiperemis
Injeksi siliar
Palpebra
edema
Iris: gambaran
corak bergaris
semu (edema)
Pupil semidilatasi
Kornea
keruh
Diagnosa Banding
Pengobatan
Miotikum
Pilokarpin 2-4% satu tetes/menit selama 5 menit,
kemudian diteruskan 1 tetes/jam sampai 6 jam.
Penghambat karbonik anhidrase
Mengurangi produksi humor akueus
Contoh obat: asetazolamid, diberikan 500 mg
sekaligus (2 tablet), kemudian disusul tiap 4 jam 1
tablet (250 mg) sampai 24 jam.
Obat hiperosmotik :
Gliserin 50% per oral 1-1,5 gram/kgbb atau 1 cc/kgbb,
diminum sekaligus
10-12,5 mg largaktil dapat diberikan iv pada penderita yang
muntah-muntah sebelum tablet diamox dan gliserin diberikan
Analgetik
Pembedahan
Bila TIO sudah turun (dibawah 25 mmHg), operasi
Iridektomi perifer
Operasi filtrasi (iridenkleisis trepanasi, sklerotomi,
trabekulektomi)
Iridektomi Perifer
Indikasi:
Glaucoma akut fase
prodorma
Glaukoma stadium
akut (belum ada
sinekhia anterior
perifer)
TIO dibawah 21
mmHg, dengan hasil
tonografi C= 0,13 atau
lebih
Operasi Filtrasi
Indikasi:
Bila TIO setelah pengobatan medikamentosa lebih tinggi dari
21 mmHg, atau
TIO 21 mmHg disertai hasil tonografi C < 0,13 (outflow yang
kecil)
Glaukoma akut sudah berlangsung lama
KESIMPULAN
Glaukoma merupakan suatu kelainan pada mata
TERIMAKASIH