Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Keadaan Geografi
Puskesmas Liang Anggang memilki wilayah kerja yang mencakup dua
Sei Tabuk
Sebelah selatan :
Sebelah timur
Sebelah barat
Gambut
Sebelah selatan :
Sebelah timur
Sebelah barat
37
Adapun Batas wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang menurut letak arah
mata angin
Sebelah utara
Sebelah selatan
Sebelah barat
Sebelah timur :
38
Kelurahan
Landasan
Ulin Barat
Landasan
Ulin Selatan
Total
Luas Wilayah
16,15 Km2
Jumlah
Penduduk
6.637
% Luas
Wilayah
38 %
Kepadatan
411 jiwa/km2
26,35 Km2
5.605
62%
213 jiwa/km2
42,50 Km2
12.242 jiwa
100%
Sumber: Data Kelurahan Landasan Ulin Barat dan Landasan Ulin Selatan Tahun
2013
Tabel 5.2
Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Liang
Anggang tahun 2013
No
Kelurahan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Jiwa
Landasan
Barat
Ulin
3.529
53,17 %
3.108
46,83 %
6.637
Landasan
Selatan
Ulin
2.194
51,99 %
2.691
48,01 %
5.605
5.723
46,75 %
5.799
47,34 %
12.242
Jumlah
Sumber: Data Kelurahan Landasan Ulin Barat dan Landasan Ulin Selatan Tahun
2013
39
4,000
3,529
3,500
3,108
3,000
2,691
2,500
2,194
2,000
1,500
1,000
500
0
LUB
LUS
Laki-laki
Perempuan
Tabel 5.3
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur di wilayah kerja Puskesmas
Liang Anggang tahun 2013
Kelurahan Landasan Ulin Barat
Umur
Jumlah (jiwa)
Umur
Jumlah (jiwa)
0-4
tahun
662
0-4
tahun
653
5-9
tahun
614
5-9
tahun
776
10-19 tahun
1279
10-20 tahun
1075
20-54 tahun
3558
20-55 tahun
2652
>56
524
>56
449
tahun
6.637
tahun
5605
Sumber: Data Kelurahan Landasan Ulin Barat dan Landasan Ulin Selatan Tahun
2013
40
Tabel 5.4
Distribusi penduduk menurut mata pencaharian di wilayah kerja Puskesmas Liang
Anggang tahun 2013
No
Jenis pekerjaan
Landasan Ulin
Barat (jiwa)
Landasan Ulin
Selatan
361
41
1.109
536
Pedagang
105
143
Dokter
Perawat
Bidan
89
78
Pengusaha
37
121
1.711
924
Jumlah
Sumber: Data Kelurahan Landasan Ulin Barat dan Landasan Ulin Selatan Tahun
2013
1200
1000
800
Pedagang
Dokter
600
Perawat
400
Bidan
Petani dan Peternak
200
Pengusaha
0
LUB
LUS
Tabel 5.5
Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Liang Anggang tahun 2013
No
Tingkat pendidikan
Landasan Ulin
Barat (jiwa)
Landasan Ulin
Selatan (jiwa)
547
491
Belum sekolah
3.894
2593
Tidak tamat SD
531
472
Tamat SD/sederajat
746
537
Tamat SLTP/sederajat
539
416
Tamat SLTA/sederajat
1.105
862
Tamat D1-3
197
121
Tamat S1
178
92
10
Tamat S2
33
21
6637
5605
Jumlah
Sumber: Data Kelurahan Landasan Ulin Barat dan Landasan Ulin Selatan Tahun
2013
Tabel 5.6
Sarana dan prasana di wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang Tahun 2013
No
Landasan
Ulin Barat
Landasan Ulin
Selatan
TK
PAUD
Sarana pendidikan
42
SD/sederajat
SLTP/sederajat
SLTA/sederajat
SLB
Masjid
Langgar
Gereja
Puskesmas induk
Puskesmas pembantu
Rumah sakit
BKIA
Posyandu
Posyandu usila
Polindes
Poskesdes
Puskesmas keliling
Apotek
Toko obat/jamu
40
26
Sarana ibadah
Sarana kesehatan
Jumlah
43
40.00%
35.71%
35.71%
35.00%
30.00%
25.00%
21.42%
20.00%
15.00%
10.00%
7.14%
5.00%
0.00%
0-14 Tahun
Gambar 5.4
15-24 Tahun
25-49 Tahun
> 49 Tahun
44
Tingkat pendidikan
57.10%
35.71%
7.14%
0%
Tidak tamat
SD/Tamat SD
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Akademi/Sarjana
45
50%
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
46
70%
60%
50%
40%
Baik
30%
Buruk
20%
10%
0%
Jumlah
47
2. Analisis Hubungan
a. Perilaku Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru berdasarkan umur
Hubungan usia dengan perilaku pencegahan penyakit tuberkulosis paru di
Puskesmas Liang nggang 2014, dapat dilihat pada grafik berikut :
40.00%
35.71%
35.71%
35.00%
30.00%
25.00%
21.42%
20.00%
15.00%
10.00%
7.14%
5.00%
0.00%
0-14 Tahun
15-24 Tahun
25-49 Tahun
> 49 Tahun
49
Tingkat pendidikan
57.10%
35.71%
7.14%
0%
Tidak tamat
SD/Tamat SD
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Akademi/Sarjana
50
51
Perempuan
50%
Laki-Laki
50%
52
Lain-Lain
21.40%
LUS
50%
LUB
0.00%
28.57%
10.00%
20.00%
LUB
30.00%
LUS
40.00%
50.00%
Lain-Lain
53
60.00%
Selatan lebih luas dibandingkan dengan Landasan Ulin Barat yaitu 26,35 Km2
atau 62% dari luas wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Spearman didapatkan
nilai signifikan sebesar 0,838 (p > 0,05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa
tidak terdapat hubungan yang erat antara jenis kelamin dan perilaku pencegahan
penyakit tubercolusis paru di Puskesmas Liang anggang 2014.
e. Perilaku Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru berdasarkan Pekerjaaan
Hubungan Pekerjaan dengan perilaku pencegahan penyakit tubercolusis
paru di Puskesmas Liang Anggang 2014, dapat dilihat pada grafik berikut:
40.00% 35.71%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
28.57%
28.57%
7.14%
Paru
54
terhadap pola hidup sehari-hari diantaranya kurang terpeliharanya gizi dan nutrisi
serta hal-hal lain yang menyangkut buruknya lingkungan seperti keadaan
perumahan yang kurang sesuai dengan kaidah kesehatan, keadaan sanitasi yang
masih kurang sempurna dan sebagainya.
Menurut Anderson pada tahun 1947, salah satu faktor struktur sosial yaitu
pekerjaan akan mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, pekerjaan
seseorang dapat mencerminkan sedikit banyaknya informasi yang diterima,
informasi tersebut akan membantu seseorang dalam mengambil keputusan untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Spearman didapatkan
nilai signifikan sebesar 0,693 (p > 0,05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dan perilaku
pencegahan penyakit tubercolusis paru di Puskesmas Liang anggang 2014.
f. Perilaku Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru berdasarkan Kebiasaan
merokok
Hubungan kebiasaan merokok dengan perilaku pencegahan penyakit
tubercolusis paru di Puskesmas Liang Anggang 2014, dapat dilihat pada grafik
berikut:
55
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Tidak perokok
Ringan
Berat
56
57
Column1
14%
36%
Kurang
Cukup
Sangat baik
50%
58
Analisis situasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
dengan perilaku pencegahan Tuberculosis Paru pada pasien TB Paru yang masih
dalam pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang.
Secara Umum Perilaku pencegahan masyarakat terhadap penyakit TB Paru
di wilayah Puskesmas Liang Anggang masih belum cukup baik yaitu dengan nilai
59
Tidak mencukupinya
sarana dan prasarana
dalam memudahkan
kerja petugas
Dana operasional
petugas yang minimal
Tercapainya
target case
detection rate
P2M TB
Masih rendahnya
kesadaran
masyarakat dalam
upaya pencegahan
TB Paru
Kurang optimalnya
penyuluhan kepada
masyarskat
2.
Penyampaian informasi
mengenai perilaku
pencegahan TB masih
kurang bervariasi sehingga
kurang menaraik perhatian
Penyebab Masalah
Kinerja petugas P2M TBC belum
optimal
Kurang optimalnya
penyuluhan
tentang TBC
Kurangnya antusiasme dan kesadaran
masyarakat untuk berpartisipasi
dalam
kegiatan
penyuluhan
pencegahan TB Paru
60
3.
besarnya
kepentingan
terhadap
derajat
kesehatan
61
Kriteria
No
M V I
Ranking
Prioritas
C
1.
6,4
IV
2.
III
3.
II
4.
III
5.
10,67
62
yang dipakai
untuk
menentukan keberhasilan
63
64
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
upaya
pelaporan
dan
65
2. Organizing
a. Penyelenggara Kegiatan :
1. Penanggung jawab acara: Kepala Puskesmas Sungai Besar
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses kegiatan
2. Ketua acara: dokter penanggung jawab program TBC
a. Mengkoordinasi anggota dalam pelaksanaan kegiatan
b. Mengawasi kegiatan pelaksanaan agar sesuai rencana
c. Memberikan arahan teknis kepada seluruh pelaksana kegiatan
3. Sekertaris : pemegang program P2M TBC
a. Membuat perangkat administrasi yang dibutuhkan
b. Mengatur jadwal kegiatan acara
c. Mencatat hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan acara
d. Membuat laporan kegiatan
4. Bendahara: petugas puskesmas
a. Mencatat laporan keuangan yang masuk dan keluar
b. Mencatat kebutuhan kegiatan
c. Mengeluarkan anggaran untuk kegiatan
5. Seksi acara: dokter/pemegang program/kader
66
3. Actuating
a. Waktu :
Bulan September 2014
b. Tempat :
Aula pertemuan Puskesmas Liang Anggang
c. Materi :
- Pengetahuan mengenai penyakit TB Paru, penyebab, cara penularan, gejala
penyakit, pemeriksaan yang dilakukan, pengobatan dan cara pencegahan
67
Upaya pelaporan dan usaha yang dapat dilakukan bila menemukan gejala
penyakit TB Paru pada lingkungan sekitar (Pemegang program P2M TB)
68
mengarahkan, dan mengatur sehingga diskusi berjalan hidup dan tak ada
dominasi dari salah satu peserta.
2) Curah pendapat (Brain Storming)
Merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan
satu masalah, kemudian peserta memberikan jawaban/ tanggapan, tanggapan/
jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart/ papan tulis, sebelum
semuanya mencurahkan pendapat tidak boleh ada komentar dari siapa pun,
baru setelah semuanya mengemukaan pendapat, tiap anggota mengomentari,
dan akhirnya terjadi diskusi.
3) Bola salju (Snow Balling)
Tiap orang dibagi menjadi pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang).
Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5
menit tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan
masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang
sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan
demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
4) Permainan simulasi (Simulation Game)
Merupakan gambaran role play dan diskusi kelompok. Pesan-pesan
disajikan dalam bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara
memainkannya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu,
gaco (penunjuk arah), dan papan main. Beberapa orang menjadi pemain, dan
sebagian lagi berperan sebagai nara sumber.
Selain itu, kegiatan juga disertai pemasangan poster dan pembagian
69
e. Alat bantu :
Mikrofon, LCD, leaflet dan poster tentang TB Paru
f. Pelaksana :
Petugas P2M TB, Petugas Kesehatan Lingkungan, Petugas Promkes dan dokter
umum
j. Dana:
Dana operasional dari APBD dan dana proyek peningkatan kesehatan
masyarakat (PPKM).
4. Controlling
1. Jangka Pendek
- Dapat dilakukan melalui evaluasi jumlah kader dan masyarakat yang hadir
berpartisipasi.
- Dapat dilakukan melalui pretest dan postest di akhir acara, apakah peserta
kegiatan dapat menangkap dan memahami isi kegiatan.
- Mengevaluasi kesesuaian waktu pelaksanaan program dengan waktu yang
ditentukan.
- Mengevaluasi kesesuaian kegiatan penyuluhan dengan sasaran
- Mengevaluasi ketepatan sumber daya manusia yang ditugaskan untuk
melakukan penyuluhan.
70
2. Jangka Panjang
-
KEGIATAN
I
Perencanaan kegiatan
2.
Penyuluhan
71
II
BULAN
III
IV
VI