Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
72
73
74
B. ALIRAN NATIVISME
Bertolak dari Leibnitzian tradition, menekankan
pada kemampuan dalam diri anak sehingga
faktor lingkungan, termasuk pendidikan, kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Hasil pendidkan ditentukan oleh pembawaan
yang sudah diperoleh sejak lahir.
Schopenhauer (178-1860) Bayi itu lahir sudah
dengan pembawaan baik dan buruk. Oleh karena
itu hasil akhir pendidikan ditentukan oleh
pembawan sejak lahir.
75
76
Variasi Phenomenologis/Humaistic:
1. Pendekatan aktualisasi diri atau non
direktif (client centered) dari Carl Rogers
dan Abraham Maslow
2. Pendekatan Personal Constructs G.
A. Kely yang menekankan pentingnya
memahami hubungan transaksional
antara manusia dan lingkungannya
sebagai bekal awal memahami prilakunya
3. Pendekatan Gestalt
4. Pendekatan Search for meaning
dengan aplikasinya sebagai Logotherapy
dari Viktor Franki yang mengungkapkan
pentingnya human spirit untuk mengatasi
berbagai tantangan/ 77masalah yang
dihadapi.
Bahan Kuliah DDP-2008/2009
77
C. ALIRAN NATURALISME
J.J. Rousseau (1712-1778) Berpendapat
bahwa semua anak yang baru lahir
mempu- nyai pembawan baik. Namun
pembawaan yang baik itu akan menjadi
rusak karena dipengaruhi lingkungan.
Pendidikan yang diberikan oleh orang
dewasa malahan dapat merusak
pembawaan anak yang baik itu. Aliran
ini juga disebut negativisme, karena
berpendapat bahwa pendidik wajib
membiarkan anak pada alam, dengan
kata lain pendidikan tidak diperlukan.
78
79
D. ALIRAN KONVERGENSI
Perintis aliran ini adalah William Stern (1871- 1939),
seorang ahli pendidikan Bangsa Jerman. Ia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia
sudah disertai pembawaan baik maupun
pembawa- an buruk.
Dalam proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan samasama mempunyai peranan yang sangat penting.
80
81
Ada berbagai variasi pendapat tentang faktorfaktor mana yang paling penting dalam menen
tukan perkembangan itu.
Hal ini tercermin dalam perbedaan dalam
strategi yang tepat untuk memahami perilaku
manusia; seperti strategi disposisional/
konstitusional, phenome- nologis /humanistik,
behavioral, mau- pun psikodinamik/ psikoanalitik
dsb.
82
83
84
85
86
a)
b)
c)
87
88
89
90
91
92
93
94